Asuhan Keperawatan
Keperawatan
pneumonia
pneumonia
KELOMPOK 1 (C)
Muhajrin Saputra Djibran (841419117)
Aditya Yusuf (841419136)
Indriyani (841419116)
Risdayanti (841419138)
Indah Cahyani Mamu (841419133)
Shania Khansa Apricia Pomalingo (841419093)
Debby Tri vani Pangulimang (841419124)
Nabila Khairunnisa Badoe (841419095)
Adelina Adam (841419079)
Ade Pratiwi Suma (841419118)
Reski Virginia Mokodompit (841419101)
skenario
SESAK & DEMAM
Wheezing
Wheezingmerupakan
merupakansuara
suarapernapasan
pernapasanberfrekuensi
berfrekuensi tinggi
tinggi yang
yangnyaring,
nyaring,
dimana
dimana terdengar di akhir ekspirasi / saat menghembuskan napas. Wheezing
terdengar di akhir ekspirasi / saat menghembuskan napas. Wheezing
terjadi
terjadi oleh karena adanya penyempitan saluran pernapasan bagianujung
oleh karena adanya penyempitan saluran pernapasan bagian ujung//
dalam. ( Sylvia, 2017)
dalam. ( Sylvia, 2017)
Sputum
Sputumadalah
adalahpemeriksaan
pemeriksaandahak
dahak untuk
untuk mendeteksi
mendeteksi adanya
adanyabakteri
bakteri
penyebab infeksi saluran pernafasan, terutama infeksi paru-paru
penyebab infeksi saluran pernafasan, terutama infeksi paru-paru
(pneumonia).
(pneumonia). Dahak
Dahak merupakan
merupakancairan
cairanyang
yangdiproduksi
diproduksi oleh
olehsaluran
saluran
pernafasan,
pernafasan, dan dikeluarkan dari saluran pernafasan saat batuk. Selain
dan dikeluarkan dari saluran pernafasan saat batuk. Selain
bakteri, pemeriksaan kultur dahak juga dapat mendeteksi infeksi
bakteri, pemeriksaan kultur dahak juga dapat mendeteksi infeksi jamur. jamur.
( (Tjin,
Tjin, 2018
2018))
Frekuensi
Frekuensi nadi
nadi adalah
adalahberapa
berapakali
kaliarteri
arteri (pembuluh
(pembuluhdarah
darahbersih)
bersih)
mengembang
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap
dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap
detak jantung. (Kevin, 2018)
detak jantung. (Kevin, 2018)
2. Kata/problem kunci
Etiologi
Menurut Nugroho.T (2011), pneumonia dapat
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:
a. Bakteri: stapilococus, sterptococcus, aeruginosa.
b. Virus: virus influenza, dll
c. Micoplasma pneumonia
d. Jamur: candida albicans
e. Benda asing
C. Manifestasi Klinis
• Demam
• Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna
kuning dan hijau, atau batuk berdarah
• Sesak napas
• Berkeringat
• Menggigil
• Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
• Mual atau muntah
• Selera makan menurun
• Lemas
• Detak jantung meningkat
D. Patofisiologi
Pneumonia merupakan inflamasi paru yang ditandai dengan konsulidasi
karena eksudat yang mengisi elveoli dan brokiolus. Saat saluran nafas bagian
bawah terinfeksi, respon inflamasi normal terjadi, disertai dengan jalan obstruksi
nafas.
Partikel infeksius difiltrasi dihidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh
mukus dan epitel bersilia disaluran napas. Bila suatu partikel dapat mencapai
paruparu , partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag alveoler, dan juga
dengan mekanisme imun sistemik dan humoral. Infeksi pulmonal bisa terjadi karena
terganggunya salah satu mekanisme pertahanan dan organisme dapat mencapai
traktus respiratorius terbawah melalui aspirasi maupun rute hematologi.
Ketika patogen mencapai akhir bronkiolus maka terjadi penumpahan dari
cairan edema ke alveoli, diikuti leukosit dalam jumlah besar. Kemudian makrofag
bergerak mematikan sel dan bakterial debris. Sisten limpatik mampu mencapai
bakteri sampai darah atau pleura viseral. Jaringan paru menjadi terkonsolidasi.
Kapasitas vital dan pemenuhan paru menurun dan aliran darah menjadi
terkonsolidasi,
E. Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan anatomi : Klasifikasi pneumonia berdasarkan inang dan
1. Pneumonia lobaris lingkungan :
2. Pneumonia lobaris 1. Pneumonia komunitas
3. Pneumonia interstitial 2. Pneumonia Nosokomial
3. Pneumonia Aspirasi
4. Pneumonia pada gangguan imun
F. Prognosis
Prognosis pneumonia aspirasi tergantung dari penyakit yang mendasari terjadinya
aspirasi, derajat keparahan, ada tidaknya komplikasi, dan riwayat kesehatan
pasien.
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Sinar X
b. GDA/ nadi oksimetris
c. Pemeriksaan gram/kultur, Sputum dan darah H. Penatalaksanaan
d. JDL
e. Pemeriksaan serelogi a. Terapi oksigen jika pasien mengalami pertukaran
f. Pemeriksaan fungsi paru gas yang tidak adekuat. Ventilasi mekanik mungkin
g. Elektrolit diperlukan jika nilai normal GDA tidak dapat
h. Bilirubin dipertahankan
i. Aspirasi perkutan/ biopsi jaringan paru terbuka b. Blok saraf interkostal untuk mengurangi nyeri
c. Pada pneumonia aspirasi bersihkan jalan nafas
yang tersumbat
d. Perbaiki hipotensi pada pneumonia aspirasi
dengan penggantian volume cairan
e. Terapi antimikrobial berdasarkan kultur dan
sensitivitas
f. Supresan batuk jika batuk bersifat nonproduktif
g. Analgesik untuk mengurangi nyeri pleuritik
I. Komplikasi
a. Infeksi aliran darah J. Pencegahan
b. Abses paru atau paru bernanah (empiema)
c. Efusi pleura
d. Acute respiratoty distress syndrome (ARDS) a. Menjalani vaksinasi
b. Menjaga daya tahan tubuh
c. Menjaga kebersihan
d. Tidak merokok
e. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan
f. Menerapkan etika batuk dan bersin
KONSEP
KEPERAWATAN
A.
A. Pengkajian
Pengkajian
b. keluhan Utama: keluhan sesak nafas. Keluhan dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu, pasien juga mengatakan
merasakan sakit kepala demam dan badan lemas.
a. Data demografi
1. Nama : Tn. X c. Keadaan umum
2. Umur : 49 Thn 1. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
3. Agama : Tidak dikaji
4. Jenis kelamin : Laki-laki 2. Tanda-tanda Vital
a) TD : 110/80 mmHg (normal: 120/80 mmHg)
5. Status : Tidak dikaji
b) N : 98 X/ mnt (normal: 60-100 x/menit)
6. Pendidikan : Tidak dikaji c) RR : 28x/ m (normal: 16-24 x/menit)
7. Pekerjaan : Tidak dikaji d) Suhu: 38oC
8. Suku bangsa : Tidak dikaji
9. Alamat : Tidak dikaji 3. Keadaan fisik
10. Tanggal masuk : Tidak dikaji a) Kepala : Tidak dikaji
b) Mata : Tidak dikaji
11. Tanggal pengkajian: Tidak dikaji
c) Leher : Tidak dikaji
12. No. register : Tidak dikaji d) Dada
13. Diagnosa medis : Pneumonia -Paru : Tidak dikaji
-Jantung : Tidak dikaji
A.
A. Pengkajian
Pengkajian
d. Pemeriksaan penunjang
e) Payudara dan ketiak : Tidak dikaji 1. Data laboratorium yang berhubungan :
f) Abdomen : Tidak dikaji - Hematokrit : 35,7% (normal : 41.5%-50.4%)
g) Genetalia : Tidak dikaji - Hemoglobin : 12,2 mg/dL (normal : 12.1-15.8 g/dL)
h) Integumen : Kulit menghitam - Trombosit : 223.000 UL (normal : 150000-450000
i) Ekstermitas : Bengkak pada ekstremitas bawah trombosit/mcl)
j) Neurologis
- Leukosit : 11.000 cell/mcl (normal : 4500-11000
-Status mental dan emosi : Tidak dikaji
-Pengkajian saraf kranial : Tidak dikaji cell/mcl)
-Pemeriksaan reflex : Tidak dikaji -Neutrofil : 84,7 %
- Lymphosit : 7,0 %
-NLR : 12,1
-AGD : pH 7,47
-pCo2 : 32 mmHg
-HCO3 : 24 mmol 1/1
-Saturasi O2 : 96 %
-GDS : 117 mg/dl
2. Pemeriksaan Radiologi
-Rogent : pneumonia
-Rapid : IgG reaktif
B.
B. Analisa
Analisa data
data
B.
B. Analisa
Analisa data
data
C.
C. Pathway
Pathway
Intervensi
Intervensi
Intervensi
Intervensi
D.
D. implementasi
implementasi
D.
D. implementasi
implementasi
D.
D. implementasi
implementasi
THANKS