Anda di halaman 1dari 32

Asuhan

Asuhan Keperawatan
Keperawatan
pneumonia
pneumonia

KELOMPOK 1 (C)
Muhajrin Saputra Djibran (841419117)
Aditya Yusuf (841419136)
Indriyani (841419116)
Risdayanti (841419138)
Indah Cahyani Mamu (841419133)
Shania Khansa Apricia Pomalingo (841419093)
Debby Tri vani Pangulimang (841419124)
Nabila Khairunnisa Badoe (841419095)
Adelina Adam (841419079)
Ade Pratiwi Suma (841419118)
Reski Virginia Mokodompit (841419101)
skenario
SESAK & DEMAM

Seorang laki-laki usia 49 tahun datang ke RS dengan keluhan


sesak nafas. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu,
pasien juga mengatakan merasakan sakit kepala demam dan
badan lemas. Pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronchi +/+
basah kasar seluruh lapang paru, wheezing +/+, sputum +. TD
110/80 mmHg, frekuensi nadi 98 kali/menit, frekuensi napas 28
kali/menit, Suhu 38oC , akral hangat, CRT <3detik. Pasien juga
mengatakan cemas memikirkan nasib anak dan istrinya di
rumah. Hasil pemeriksaan Laboratorium Hb 12,2 gr/dl,
Hematokrit 35,7%, Leukosit 11.000, trombosit 223.000UL,
neutrofil 84,7%, Lymphosit 7,0%, (NLR = 12,1), AGD :pH 7,47,
pCO2 32 mmHg, HCO3 24 mmol/l, saturasi O2 96%, GDS
117mg/dl. Hasil Rontgen Pneumonia, Hasil Rapid IgG reaktif.
1. Klarifikasi istilah penting

 Ronchi
Ronchi merupakan
merupakansuara suaranapas
napastambahan
tambahanyangyangbernada
bernadarendah
rendahyang
yang
terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasanya akibat
terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya adanya
lendir.
lendir. Ronkhi
Ronkhi dapat
dapat terjadu
terjadupada
padainspirasi
inspirasi(saat
(saat mengambil
mengambil napas)
napas)maupun
maupun
ekspirasi. Ronkhi
ekspirasi. Ronkhi
sendiri
sendiri terdiri
terdiri dari
dari 22jenis
jenis yaitu
yaituronkhi
ronkhi basah
basahdan
danronkhi
ronkhi kering.
kering. ((Sylvia,
Sylvia, 2017
2017))


 Wheezing
Wheezingmerupakan
merupakansuara
suarapernapasan
pernapasanberfrekuensi
berfrekuensi tinggi
tinggi yang
yangnyaring,
nyaring,
dimana
dimana terdengar di akhir ekspirasi / saat menghembuskan napas. Wheezing
terdengar di akhir ekspirasi / saat menghembuskan napas. Wheezing
terjadi
terjadi oleh karena adanya penyempitan saluran pernapasan bagianujung
oleh karena adanya penyempitan saluran pernapasan bagian ujung//
dalam. ( Sylvia, 2017)
dalam. ( Sylvia, 2017)


 Sputum
Sputumadalah
adalahpemeriksaan
pemeriksaandahak
dahak untuk
untuk mendeteksi
mendeteksi adanya
adanyabakteri
bakteri
penyebab infeksi saluran pernafasan, terutama infeksi paru-paru
penyebab infeksi saluran pernafasan, terutama infeksi paru-paru
(pneumonia).
(pneumonia). Dahak
Dahak merupakan
merupakancairan
cairanyang
yangdiproduksi
diproduksi oleh
olehsaluran
saluran
pernafasan,
pernafasan, dan dikeluarkan dari saluran pernafasan saat batuk. Selain
dan dikeluarkan dari saluran pernafasan saat batuk. Selain
bakteri, pemeriksaan kultur dahak juga dapat mendeteksi infeksi
bakteri, pemeriksaan kultur dahak juga dapat mendeteksi infeksi jamur. jamur.
 ( (Tjin,
Tjin, 2018
2018))


 Frekuensi
Frekuensi nadi
nadi adalah
adalahberapa
berapakali
kaliarteri
arteri (pembuluh
(pembuluhdarah
darahbersih)
bersih)
mengembang
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap
dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap
detak jantung. (Kevin, 2018)
detak jantung. (Kevin, 2018)
2. Kata/problem kunci

1. Keluhan sesak nafas. 16. Laboratorium Hb 12,2 gr/dl


2. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu 17. Hematokrit 35,7%
3. Sakit kepala 18. Leukosit 11.000
4. Demam 19. Trombosit 223.000UL
5. Badan lemas 20. Neutrofil 84,7%
6. Bunyi ronchi +/+ basah kasar seluruh lapang paru 21. Lymphosit 7,0%
7. Wheezing +/+ 22. (NLR = 12,1)
8. Sputum + 23. AGD :pH 7,47
9. Tekanan darah : 110/80 mmHg 24. pCO2 32 mmHg
10. Frekuensi nadi 98 kali/menit 25. HCO3 24 mmol/l
11. Frekuensi napas 28 kali/menit 26. saturasi O2 96%
12. Suhu 38oC 27. GDS 117mg/dl
13. Akral hangat 28. Hasil Rontgen Pneumonia
14. CRT <3detik 29. Hasil Rapid IgG reaktif.
15. Cemas
MIND MAP
Lembar ceklis
4. Pertanyaan-pertanyaan Penting

1. Mengapa pasien mengalami sesak nafas ?


2. Mengapa pasien merasakan sakit kepala ?
3. Apa yang menyebabkan bunyi ronchi pada pasien ?
4. Mengapa pasien mengalami takipnea ?
5. Mengapa suhu tubuh pasien tinggi ?
5. Jawaban pertanyaan
1. Sesak napas terjadi ketika paru-paru tidak mendapat udara yang cukup. Saat mengalami sesak
napas, seseorang akan merasa kesulitan bernapas, seperti tercekik, dan dada terasa tertekan,
dan juga sesak napas dapat terjadi karena adanya infeksi pada saluran pernapasan dan paru-
paru.
2. Sakit kepala disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari stress, kurang tidur, kelelahan, lapar,
kafein, perubahan cuaca, hingga makanan atau minuman tertentu. Menurut Harvard health
publishing, penyebab sakit kepala lebih banyak karena stress, kurang tidur dan lapar.
3. Ronkhi merupakan suara napas tambahan yang bernada rendah yang terjadi akibat adanya
penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya lendir. Ronkhi dapat terjadi pada inspirasi
(saat mengambil napas) maupun ekspirasi.
4. Kenaikan suhu tubuh ini disebabkan oleh berbagai hal seperti adanya infeksi dibagian tubuh,
kondisi yang menyebabkan inflamasi, efek samping dari penggunaan obat, kanker, vaksin,
penyakit autoimun, dan lain sebagainya.
7. Informasi tambahan
Larasati Fatati dan Arif
6. Tujuan pembelajaran Hargono.2019.Perbedaan
selanjutnya Resiko Pneumonia
Setelah membuat Berdasarkan Pola Asuh
laporan ini kami Dan Paparan Asap
berharap bisa lebih Rokok. Jurnal Promkes.
mengerti dan dapat The Indonesian Journal
memahami mengenai Of Health Promotion And
diagnosa dan Health Education.
pencegahan dari 7(2).163-172
pneumonia
Klarifikasi informasi

Dalam jurnal ini membahas mengenai Pneumonia merupakan salah


satu penyakit infeksi yang ditandai dengan peradangan pada satu atau kedua
paru-paru yang dapat disebabkan oleh virus, jamur, bakteri sehingga
menyebabkan berkurangnya kemampuan kantung-kantung udara untuk
menyerap oksigen (Misnadiarly, 2008).
Pneumonia disebut juga sebagai “The Forgotten Killer of Children” atau
pembunuh balita yang terlupakan sebagai akibat kurang perhatiannya
masyarakat dalam menangani kasus pneumonia dimana dari 9 juta kematian
balita di dunia telah disebabkan oleh pneumonia (Kementerian Kesehatan RI,
2011).
Analisa dan sintesa informasi

Dimana dari tanda dan gejala yang dikeluhkan


pasien serta hasil pengkajian yang ditandai dengan
adanya keluhan sesak nafas Keluhan dirasakan sejak 1
minggu yang lalu, pasien juga mengatakan merasakan
sakit kepala demam dan badan lemas dan didapatkan
hasil Rontgen Pneumonia. Tanda-tanda vital dan hasil
laboratorium mengalami gejala gejala gangguan sistem
Respirasi .Berdasarkan hal tersebut maka dapat
ditetapkan diagnosa utama dari diagnosa pembanding
bahwa pasien mengalami kelainan sistem Respirasi yang
merujuk pada Pneumonia sebagai diagnosa utama.
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Pneumonia adalah peradangan yang
mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan
B. Etiologi
paru dan menimbulkan gangguan
pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)

Etiologi
Menurut Nugroho.T (2011), pneumonia dapat
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:
a. Bakteri: stapilococus, sterptococcus, aeruginosa.
b. Virus: virus influenza, dll
c. Micoplasma pneumonia
d. Jamur: candida albicans
e. Benda asing
C. Manifestasi Klinis
• Demam
• Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna
kuning dan hijau, atau batuk berdarah
• Sesak napas
• Berkeringat
• Menggigil
• Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
• Mual atau muntah
• Selera makan menurun
• Lemas
• Detak jantung meningkat
D. Patofisiologi
Pneumonia merupakan inflamasi paru yang ditandai dengan konsulidasi
karena eksudat yang mengisi elveoli dan brokiolus. Saat saluran nafas bagian
bawah terinfeksi, respon inflamasi normal terjadi, disertai dengan jalan obstruksi
nafas.
Partikel infeksius difiltrasi dihidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh
mukus dan epitel bersilia disaluran napas. Bila suatu partikel dapat mencapai
paruparu , partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag alveoler, dan juga
dengan mekanisme imun sistemik dan humoral. Infeksi pulmonal bisa terjadi karena
terganggunya salah satu mekanisme pertahanan dan organisme dapat mencapai
traktus respiratorius terbawah melalui aspirasi maupun rute hematologi.
Ketika patogen mencapai akhir bronkiolus maka terjadi penumpahan dari
cairan edema ke alveoli, diikuti leukosit dalam jumlah besar. Kemudian makrofag
bergerak mematikan sel dan bakterial debris. Sisten limpatik mampu mencapai
bakteri sampai darah atau pleura viseral. Jaringan paru menjadi terkonsolidasi.
Kapasitas vital dan pemenuhan paru menurun dan aliran darah menjadi
terkonsolidasi,
E. Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan anatomi : Klasifikasi pneumonia berdasarkan inang dan
1. Pneumonia lobaris lingkungan :
2. Pneumonia lobaris 1. Pneumonia komunitas
3. Pneumonia interstitial 2. Pneumonia Nosokomial
3. Pneumonia Aspirasi
4. Pneumonia pada gangguan imun

F. Prognosis
Prognosis pneumonia aspirasi tergantung dari penyakit yang mendasari terjadinya
aspirasi, derajat keparahan, ada tidaknya komplikasi, dan riwayat kesehatan
pasien.
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Sinar X
b. GDA/ nadi oksimetris
c. Pemeriksaan gram/kultur, Sputum dan darah H. Penatalaksanaan
d. JDL
e. Pemeriksaan serelogi a. Terapi oksigen jika pasien mengalami pertukaran
f. Pemeriksaan fungsi paru gas yang tidak adekuat. Ventilasi mekanik mungkin
g. Elektrolit diperlukan jika nilai normal GDA tidak dapat
h. Bilirubin dipertahankan
i. Aspirasi perkutan/ biopsi jaringan paru terbuka b. Blok saraf interkostal untuk mengurangi nyeri
c. Pada pneumonia aspirasi bersihkan jalan nafas
yang tersumbat
d. Perbaiki hipotensi pada pneumonia aspirasi
dengan penggantian volume cairan
e. Terapi antimikrobial berdasarkan kultur dan
sensitivitas
f. Supresan batuk jika batuk bersifat nonproduktif
g. Analgesik untuk mengurangi nyeri pleuritik
I. Komplikasi
a. Infeksi aliran darah J. Pencegahan
b. Abses paru atau paru bernanah (empiema)
c. Efusi pleura
d. Acute respiratoty distress syndrome (ARDS) a. Menjalani vaksinasi
b. Menjaga daya tahan tubuh
c. Menjaga kebersihan
d. Tidak merokok
e. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan
f. Menerapkan etika batuk dan bersin
KONSEP
KEPERAWATAN
A.
A. Pengkajian
Pengkajian
b. keluhan Utama: keluhan sesak nafas. Keluhan dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu, pasien juga mengatakan
merasakan sakit kepala demam dan badan lemas.
a. Data demografi
1. Nama : Tn. X c. Keadaan umum
2. Umur : 49 Thn 1. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
3. Agama : Tidak dikaji
4. Jenis kelamin : Laki-laki 2. Tanda-tanda Vital
a) TD : 110/80 mmHg (normal: 120/80 mmHg)
5. Status : Tidak dikaji
b) N : 98 X/ mnt (normal: 60-100 x/menit)
6. Pendidikan : Tidak dikaji c) RR : 28x/ m (normal: 16-24 x/menit)
7. Pekerjaan : Tidak dikaji d) Suhu: 38oC
8. Suku bangsa : Tidak dikaji
9. Alamat : Tidak dikaji 3. Keadaan fisik
10. Tanggal masuk : Tidak dikaji a) Kepala : Tidak dikaji
b) Mata : Tidak dikaji
11. Tanggal pengkajian: Tidak dikaji
c) Leher : Tidak dikaji
12. No. register : Tidak dikaji d) Dada
13. Diagnosa medis : Pneumonia -Paru : Tidak dikaji
-Jantung : Tidak dikaji
A.
A. Pengkajian
Pengkajian
d. Pemeriksaan penunjang
e) Payudara dan ketiak : Tidak dikaji 1. Data laboratorium yang berhubungan :
f) Abdomen : Tidak dikaji - Hematokrit : 35,7% (normal : 41.5%-50.4%)
g) Genetalia : Tidak dikaji - Hemoglobin : 12,2 mg/dL (normal : 12.1-15.8 g/dL)
h) Integumen : Kulit menghitam - Trombosit : 223.000 UL (normal : 150000-450000
i) Ekstermitas : Bengkak pada ekstremitas bawah trombosit/mcl)
j) Neurologis
- Leukosit : 11.000 cell/mcl (normal : 4500-11000
-Status mental dan emosi : Tidak dikaji
-Pengkajian saraf kranial : Tidak dikaji cell/mcl)
-Pemeriksaan reflex : Tidak dikaji -Neutrofil : 84,7 %
- Lymphosit : 7,0 %
-NLR : 12,1
-AGD : pH 7,47
-pCo2 : 32 mmHg
-HCO3 : 24 mmol 1/1
-Saturasi O2 : 96 %
-GDS : 117 mg/dl

2. Pemeriksaan Radiologi
-Rogent : pneumonia
-Rapid : IgG reaktif
B.
B. Analisa
Analisa data
data
B.
B. Analisa
Analisa data
data
C.
C. Pathway
Pathway
Intervensi
Intervensi
Intervensi
Intervensi
D.
D. implementasi
implementasi
D.
D. implementasi
implementasi
D.
D. implementasi
implementasi
THANKS

Anda mungkin juga menyukai