RANI KARENINA
GHINA YULIFAH
NOVIA PERMANA PUTRI
SILVI ANGRAINI
IRFAN FAUZI
KASUS
Seorang laki-laki, berusia 60 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 1
minggu yang lalu disertai batuk produktif. Pasien sudah sering keluar masuk rumah sakit dengan
keluhan yang sama, Pasien juga mengeluh adanya nyeri di bagian abdomen. Saat ini pasien telah
di diagnosis medis penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan
perawat didapatkan
● Suhu: 37oC,
adanya sputum kental dan purulen, riwayat merokok sejak usia 14 tahun, terdapat suara paru
ronchi, adanya sekret, skala 3 (0-10).
ISTILAH
MEDIS
PPOK
(alodokter,2017)
RONCHI
(alomedika,2019)
RONCHI
(klikdokter, 2022)
PURULEN
(sehatq, 2020)
PURULEN
ABDOMEN
(Wikipedia. 2022)
ABDOMEN
SEKRET
“Sekret merupakan suatu senyawa dengan substansi
tertentu yang dihasilkan oleh kelenjar. Senyawa
tersebut merupakan hasil sekresi., yaitu proses
pengeluaran zat yang dilakukan kelenjar yang masih
digunakan oleh tubuh. Oleh karena itu, sekret masih
memiliki manfaat dan digunakan kembali oleh tubuh
untuk berbagai tujuan. Contoh sekret yaitu lendir atau
mucus, enzim, dan hormon.”
(roboburu.2022)
SPUTUM
( alodok 2018 )
SPUTUM
(kamus Kesehatan,2017)
SPUTUM
“Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui
mulut, sputum yang dikeluarkan oleh seseorang hendaknya dapat
dievaluasi sumber, warna, volume, dan konsistensinya karena kondisi
sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik.”
(Somantri,2012)
SPUTUM
PENGKAJIAN
DS-DO
DS & DO
DS DO
Ds Ppok :
“mengeluh sesak nafas, batuk, (SLKI) 1. latihan batuk efektik dengan kriteria hasil :
nyeri di bagian abdomen,
Bersihan jalan nafas 2. manajemen jalan pasien dapat mengikuti
Riwayat merokok 14 tahun”
nafas arahan
Do
- Meningkat 2. Memanajemen jalan
Frekuensi nafas 26 x per
dengan hasil
nafas dengan kriteria
menit, adanya sputum kental
pasien batuk
dan purulent, terdapat suara hasil:
efektif
paru ronchi, adanya secret
pola napas klien normal
skala 3 (0-10).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Luaran Intervensi Implementasi
3. pemantauan respirasi 3. Memantau respirasi
22 x/menit
kriteria hasil:
diberikan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Luaran Intervensi Implementasi
diberikan
6. Mengedukasi pengukuran
normal respirasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Luaran Intervensi Implementasi
7. fisioterapi dada 7. Memfisioterapi dada
kriteria hasil:
keluar
dengan normal.
Terapi Farmakologi & Non Farmakologi
Terapi Farmakologi
01 02 03
Ampisilin Eritromisin Terapi oksigen
4 x 0.25-0.56/hari 4×0.56/hari
04 05
Salbutamol Ipratopium bromida
5 mg (nebu) 250 mg (nebu)
Non Farmakologi
a. Fisioterapi membantu pasien untuk
mengelurakan sputum dengan baik
c. Berhenti merokok