Anda di halaman 1dari 17

ALERGI

Keperawatan medikal bedah 2


Definisi alergi
Alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem
pertahanan alami tubuhyang membantu
melawan infeksi (sistem kekebalan). Sistem
kekebalantubuh biasanya melindungi
tubuh dari virus dan bakteri
denganmemproduksi antibodi biasanya
menjadi penyebab alergi secara biologis
Rinitis alergi adalah penyakit simtomatis pada
membran mukus hidung akibat inflamasi yang
Rinitis alergi dimediasi oleh IgE pada lapisan membran
yang diinduksi oleh paparan alergen
Anatomi dan fisiologi alergi
Anatomi saluran napas dari hidung sampai ke alveoli berbeda.
Rongga hidung digambarkan sebagai ruangan yang kaku,
dibatasi oleh tulang–tulang wajah, dan perubahan saluran napas
disebabkan oleh perubahan ketebalan jaringan mukosa .

Fungsi saluran napas manusia dibagi menjadi dua


bagian, yaitu sebagai penghantar dan pertukaran
udara.
Hidung berfungsi untuk menghangatkan,
melembabkan dan menyaring udara, sebagai organ
penciuman, konservasi uap air serta suhu terhadap
udara lingkungannya
Farmakologi
Salah satu pengobatan yang digunakan dalam
mengatasi rinitis alergi adalah kortikosteroid,
antihistamin, anti leukotrien, mast cell stabilizer,
dekongestan dan antikolinergik intranasal.
Antihistamin sudah sejak lama digunakan dalam
pengobatan rinitis alergi.
Bahan kimia dan biokimia yang dapat
menyebabkan alergi
• Fragances pada sabun Ada 4 kelas molekul utama
mandi,deodoran,tisu basah dalam bio kiimia
• Pengawet dan antibakteri • Makanan tertentu seperti
• ‘zat-zat kimia yang makanan
ditimbulkan untuk laut,susu,telur,dan kacang
mengentalkan dan kacangan
melumasi suatu produk • Bulu hewan atau
• Bahan kimia dalam cat tunggau,serbuk sari,atau
rambut debu
• Pfarmaldehyde resin • Gigitan serangga misalnya
produk perawatan kuku gigitan lebah
Terapi diet dari alergi

Terapi yang dapat dilakukan meskipun pengendalian


lingkungan tidak dapat dilakukan dengan sempurna,
mengurangi pencetus alergi dapat secara signifikan
menurunkan gejala.
Metode meminimalkan paparan terhadap serbuk sari yaitu
dengan cara menghindari aktivitas di luar ruangan selama
musim yang berhubungan dengan serbuk sari, menjaga rumah
dan jendela kendaraan tetap tertutup.
Pendidikan kesehatan
Berikut pencegahan terjadinya allergi

Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun diluar


Jaga kebersihan lingkungan
rumah

untuk menghindaritertumpuknya daki yang dapat pula menjadi


Jaga kebersihan diri
sumber rangsanganterjadinya reaksi alergi

Batasi penggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, juga obat-


Batasi wangi-wangian
obatanti nyamuk.

Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-obatan


Jaga makanan
yangmenimbulkan reaksi alergi

Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang munculmembutuhkan


Temui ahli perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita
alergi
Macam-macam alergi

Alergi pada kulit Alergi gatal hives Alergi shock

Alergi makanan Alergi obat Alergi mata

Alergi racun Alergi hewan Alergi latex dan


serangga kosmetik
N K EPERAWATAN
ASUHA
1. Pengkajia
A. Identitas klien
Nama : An. R

Umur : 13 Tahun
Laki-laki
Jenis kelamin :
p e rk awin a n : Belum menikah
Etatus
Agama : Islam

Suku/bangsa : Mu n a
: SD
Pendidikan
Pekerjaan :-
o
Alamat : Desa Bone Balan
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. B
Umur : 34 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Setatus : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS/Guru
Hub. Dengan klien : Anak kandung
Alamat : Desa Bone Balano
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada tusonsillitis akut adalah:


1. Hipertermi berhubungan dengan proses implamasi pada faring dan konsil
2. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia
4. Intorelansi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Gangguan persepsi sensori: pendengaran berhubungan dengan adanya obsruksi pada tuba eustakii
RENCANA KEEPERAWATAN

TUJUAN INTERFENSI

1. Pantau suhu tubuh anak ( derajat


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan dan pola). Perhatikan menggigit
keperawatan selaa 3 hari hipertermi atau tidak
teratasi. 2. Pantau suhu lingkungan
Tupen: Setelah dilakukan tindakan 3. Batasi penggunaan linen,
keperawatan selama 1 hari hipertermi pakaianyang dikenakan klien
4. Berikan kompres hangat.
berangsur-angsur teratasi. Dengan
5. Berikan cairan yang banyak
criteria hasil: (1500-2000cc/hari)
Suhu badan turun 6. Kolaborasi peerian antipiretik
RENCANA KEEPERAWATAN

RASIONAL
1. Menenttukan intervensi selasiko d
ficitutnya
2. Suhu lingkungan mempengaruhi
suhu tubuh
3. Agar badan klien terasa hangat
4. Kompres hangat akan meringankan
demamyang terjadi dan sebagai
kompensasi tubuh
5. Cairan menurunkan resiko deficit
cairan
6. Anti pireutik dapat meringankan
rasa sakit yang ada.
RENCANA KEEPERAWATAN

TUJUAN INTERFENSI

Tupan: Setelah dilakukan tindakan


1. Kaji Tanda-tandavital
keperawatan selama 7 hari Gangguan 2. Pantau nyeri klien
pola (skala,intensitas,kedaleman.frekue
Tupa: Setelah dilakukan tindakan nsi)
keperawatan selama 3 hari Gangguan 3. Berikan posisi yang nyaman
pola tidur berangsur-angsur teratasi. 4. Berikan tehnik relaksasi dengan
Dengan kriteria hasil: Tarik nafas panjang melalui
-Pola tidur teratur hidung dan menggeluarkannya
dengan pelan-pelan melalui mulut.
RENCANA KEEPERAWATAN

RASIONAL
1. Menentukan intervensi selanjutnya.
2. Untuk menentukan nyeri klien
P: nyeri
Q: hilang timbul
R : paring
S : 2( 0 – 5)
T : saat makan dan minum atau
menelan
3. Posisi yang baik dapat
membemrikan rasa nyaman .
4. Dengan relaksasi dapat
meringgankan rasa nyeri
TERIMAKASIH
By kelompok 2
• Adam yusril
• M.surya permadi
• Novia permana p
• Silvi anggraeni
• Syifa anisya y
• Maulana syahid

Anda mungkin juga menyukai