Penyebab:
pelepasan polen
pada beberapa
tanaman (pollinosis),
spora fungi, bulu
hewan, minyak atsiri
dll (perennial
rhinitis)
2. INGESTANT ALLERGENS
• Alergen pada makanan
menyebabkan gejala
gastrointestinal, atau bercak pada
kulit, bengkak pada bibir dan lidah,
migrain, rhinitis hingga gejala yang
serius seperti asma bronkus.
• Alergi ini tidak lokal pada satu
organ tetapi dapat menyebar ke
seluruh organ oleh darah.
• Contoh: susu sapi, cod liver oil
(pada bayi); kopi (klorogenic acid)
migrain, gastroenteritis
3. INJECTANT ALLERGEN
• Injeksi penicillin merupakan salah satu yang terkenal.
• Sengatan lebah atau tawon. Sengatannya dapat
menimbulkan reaksi pada wilayah lokal, bisa
menyebabkan kematian.
• Filosofi: orang lebih banyak mati akibat sengatan
lebah daripada gigitan ular.
• Pengobatan: injeksi antigen
4. CONTACTANT
ALLERGENS
• Menyebabkan alergi hanya
dengan menyentuh/terkena
kontak.
• Contoh: poison ivy,
Toxicodendron, Greene (poison
oak).
• Semua tanaman tersebut
mengandung urushiol
(nonvolatile, phenolic)
• Produk: hypoallergenic
5. INFECTANT ALLERGENS
• Mikroorganisme yang hidup
dalam tubuh dapat
mengeluarkan produk
metabolisme yang
menyebabkan alergi.
• Pasien bisa saja tidak aware
terhadap gejala ini.
• Infeksi bakteri kronis pada
bronkiolus dikenal
bronhiectasis.
• Gejala alergi muncul, akan
tetapi hasil uji alergi negatif.
6. INFESTANT ALLERGENS
• Sama dengan infectant, hanya saja mikroba penyebab
merupakan parasit.