Anda di halaman 1dari 32

Referat Rhinitis Alergi

disusun oleh Vircha Anakotta (1261050038)


Pembimbing dr. Selvina Maryones Rossary Manurung, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT THT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
Anatomi dan Persarafan Hidung
Arteri yang Memperdarahi Hidung
Vena yang Memperdarahi Hidung
Persarafan Hidung
Fisiologi Hidung
1. Fungsi respirasi
2. Fungsi penghidu
3. Fungsi
fonetik/resonansi
4. Fungsi statik dan
mekanik
5. Refleks nasal
Rhinitis Alergi
Definisi
• Penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi
alergi pada pasien atopi yang sebelumnya
telah tersensitisasi dengan alergen yang sama
serta dilepaskannya suatu mediator kimia
ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen
spesifik tersebut.

• (Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT- KL FKUI 2012)


• Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa
hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh Ig
E.
(WHO ARIA 2001)

• Penyakit simptomatis pada hidung yang terinduksi


oleh proses inflamasi yang diperantara IgE pada
mukosa hidung setelah pajanan allergen.
(Panduan Praktik Klinis di Bidang THT-KL 2016)
Klasifikasi Klasifikasi Derajat
Dulu WHO ARIA Penyakit
2001
Rhinitis Alergi Intermiten Ringan
Musiman

Rhinitis Alergi Persisten / Sedang-Berat


Sepanjang Menetap
Tahun
Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Anamnesis
• Gejala rhinitis alergi yang khas :
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan rhinoskopi anterior -> mukosa
edem, basah , pucat/livid.
• Pada anak -> allergic shiner, salute, crease
Pemeriksaan Penunjang
In vitro In vivo
• Hitung eosinofil darah tepi • Pemeriksaan tes cukit kulit
• IgE total • Uji intrakutan/intradermal
• IgE spesifik dengan Radio yang tunggal atau berseri
Immunosorbent Test) (Skin End-Point Titration)
atau • Provocative Dilutional Food
• Enzyme Linked Immuno Test dengan “Challenge
Sorbent Assay Test Test”
• Kerokan mukosa
Diagnosis Banding
Rhinitis Vasomotor Rhinitis Medikamentosa
• Bentuk rhinitis hipertrofik. • Umumnya juga dianggap
Etiologi tidak diketahui , sebagai suatu bentuk
meskipun telah diajukan rhinitis hipertrofik,berkaitan
factor psikosomatik. Dapat dengan penggunaan obat-
dikelirukan dengan rhinitis obat hidung topical secara
alergika. berlebihan.
Tatalaksana
1. Eliminasi Antigen
2. Medikamentosa
3. Operatif
4. Immunoterapi
5. Edukasi
Klasifikasi Antihistamin
Kelas 1 Etalonamin adalah antagonis H-1 yang sangat poten dan efektif. Efek

samping utama adalah sedasi. Efek samping saluran cerna jarang terjadi.

Kelas 2 Etilendiamin adalah antagonis H-1 yang sangat efektif. Efek samping

utama adalah gangguan saluran cerna.

Kelas 3 Alkilamin merupakan salah satu antagonis H-1 yang paling aktif. Lebih

jarang menimbulkan sedasi. Tiga dari empat resep yang dibuat dokter

serta produk OTC mengandung antihistamin kelas 3.

Kelas 4 Piperazin adalah antagonis H-1 dengan masa kerja memanjang.

Kelas 5 Fenotiazin adalah antagonis H-1 dengan efek sedative berat.

Juga tersedia bermacam-macam senyawa lain yang bukan anggota salah satu kategori

ini,namun terbatas jumlahnya.


Komplikasi

Polip Otitis
Hidung Media Efusi
Daftar Pustaka
1. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher, VII ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
2. Pengurus Pusat PERHATI-KL. Panduan Praktik Klinis di Bidang Telinga Hidung Tenggorok -
Kepala Leher. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Kepala
Leher; 2016. http://perhati-kl.or.id/wp-content/uploads/2016/06/PPK-PPKT-
CP_PP_PERHATI-KL_Vol-2.pdf (diakses 16 april 2017).
3. Novina Rahmawati, Suprihati. Faktor Resiko yang Mempengaruhi DIsfungsi Tuba Eustachius
Pada Penderita Rhinitis Alergi Persisten. ORLI 2011; 41(2): .
http://www.orli.or.id/index.php/orli/article/download/51/49 (diakses 16 april 2017).
4. F.Paulsen & J.Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia, 23 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran; 2013.
5. Melati Sudiro. Eosinofil Kerokan Muosa Hidung sebagai Diagnostik Rhinitis Alergi. MKB
2010; 42(1): . http://download. portalgaruda.org/article.php?article=66364&val = 4804
(diakses 16 april 2017).
6. Lynn S.Bickley. BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan, 8 ed. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.
7. Adams Boies Higler. BOIES Buku Ajar Penyakit THT, 6 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran; 2015.
8.  World Health Organization. ARIA At-A-Glance Pocket Reference. : ; 2016.
http://aaia.ca/learnthelink/images/ARIA_07_At_A_Glance_1st_Edition_July_07.pdf
(accessed 16 April 2017).

Anda mungkin juga menyukai