Anda di halaman 1dari 24

RHINITIS ALERGI

Oleh:

Regina Philyria, S.Ked

Pembimbing:
dr. Moelyadi Oetomo, Sp. THT

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN THT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2020
PENDAHULUAN
WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its lmpact on Asthma)
 Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
Rhinitis rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa
Alergi hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh lg E
RA mempengaruhi 10-30% populasi di seluruh dunia
dan terus meningkat. Di Indonesia, prevalensi RA
sekitar 5%.
ANATOMI HIDUNG
…ANATOMI HIDUNG
…ANATOMI HIDUNG
FUNGSI HIDUNG

 Fungsi Respirasi
 Fungsi Penghidu
 Fungsi Fonetik
 Fungsi Statik dan Mekanik
 Refleks Nasal
DEFINISI RHINITIS ALERGI

Penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada


pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan
RINITIS alergen yang sama, serta dilepaskannya suatu mediator kimia
ALERGI ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik
tersebut.

• Prevalensi rhinitis alergi secara progresif meningkat pada


Epidemiologi beberapa negara berkembang
• Mempengaruhi 10-40% dewasa dan 2-25% anak di dunia
ETIOLOGI RHINITIS ALERGI

Faktor genetik sangat berperan terhadap terjadinya rhinitis alergi

1. Alergen Inhalan  masuk bersama dengan udara pernafasan


2. Alergen Injektan  masuk melalui suntikan atau tusukan
3. Alergen Kontaktan  masuk melalui kontak dengan kulit atau
jaringan mukosa
KLASIFIKASI RHINITIS ALERGI

Dahulu, menurut sifat


berlangsungnya:
1. Rinitis alergi
musiman (seasonal,
hay fever)
2. Rinitis alergi
sepanjang tahun
(perenial)
PATOFISIOLOGI

Terdiri dari 2 tahap:


1. Tahap sensitisasi
2. Reaksi alergi, terdiri dari 2 fase:
• Reaksi Alergi Fase Cepat (RAFC)  sejak kontak
dengan allergen sampai 1 jam setelahnya
• Reaksi Alergi Fase Lambat (RAFL)  berlangsung 2-4 jam
dengan puncak 6-8 jam (fase hiperreaktifitas) setelah
pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam.
PATO
FISIO
LOGI
TANDA DAN GEJALA RHINITIS ALERGI
- Bersin > 5 kali - Gatal di hidung, tenggorok, atau telinga
- Hidung tersumbat - Mata gatal, berair atau kemerahan
- Rinorea
- Gangguan pendengaran, Kehilangan penciuman

Allergic Allergic
Salute Crease

Allergic Facies
Geographic
Shiners adenoid
tounge
DIAGNOSIS RHINITIS ALERGI
Tes Cukit Kulit

• Banyak dipakai  sederhana, mudah, murah,


sensitivitas tinggi, cepat, cukup aman
• Tes pilihan dan primer untuk diagnostik dan
riset
• Membuktikan telah terjadi fase
sensitisasi
• Tes (+)  ada reaksi hipersensitivitas tipe I
atau telah terdapat kompleks Sel Mast – IgE
pada epikutan
…PENATALAKSANAAN

Menghindari kontak dengan alergen penyebabnya (avoidance) dan


eliminasi

Antagonis histamin H-1  bekerja secara inhibitor kompetitif pada


reseptor H-1 sel target
Antihistamin generasi 1  difenhidramin, klorfeniramin, prometasin
Antihistamin generasi-2 ada 2 golongan  Kelompok 1 (astemisol &
terfenadin)
Kelompok kedua ( loratadin, setirisin, fexofenadin, desloratadin dan
levosetirisin)
…PENATALAKSANAAN

Agonis adrenergik alfa  dekongestan hidung oral

Kortikosteroid topikal (beklometason, budesonid, flunisolid, flutikason)

Preparat antikolinergik topical  ipratropium bromide, bermanfaat untuk


mengatasi rinore
…PENATALAKSANAAN

Operatif
1. Konkotomi parsial (pemotongan Indikasi:
sebagian konka inferior) Bila konka inferior hipertrofi berat dan
2. Konkoplasti atau multiple tidak berhasil dikecilkan dengan cara
outfractured kauterisasi memakai AgNO3 25% atau
3. Inferior turbinoplasty triklor asetat.

Imunoterapi
Umum dilakukan: Dilakukan jika gejala berat & sudah berlangsung
lama serta dengan pengobatan cara lain tidak
1. Intradermal memberikan hasil yang memuaskan.
2. Sublingual. Tujuan  pembentukkan IgG blocking antibody dan
penurunan IgE.
KOMPLIKASI RHINITIS ALERGI

Polip hidung

Otitis media efusi

Sinusitis paranasal

Asma bronkial
DIAGNOSIS BANDING RHINITIS ALERGI

Rhinitis Vasomotor
PROGNOSIS RHINITIS ALERGI

Gejala rinitis alergi dapat hilang total, namun memiliki risiko


tinggi untuk kambuh berulang apabila kembali terpapar
dengan alergen.
EDUKASI RHINITIS ALERGI

Edukasi yang diberikan pada keluarga atopi:


• Saat kehamilan
Tidak diperkenankan merokok
Hindari binatang peliharaan (kucing, anjing, burung)
Menghindari debu rumah dan tungaunya
• Setelah bayi lahir:
ASI saja untuk waktu lebih dari 6 bulan
Pemberian makanan tambahan yang potensial alergi (telur, ikan, coklat) ditunda
sampai umur 1 tahun
Lingkungan harus bebas dari asap rokok, binatang peliharaan berbulu, serta debu rumah.
Rumah harus memiliki ventilasi yang baik dan cukup sinar matahari
KESIMPULAN
Definisi: kelainan pada hidung dengan gejala bersin, rinore, gatal,
tersumbat setelah mukosa terpapar alergen yang diperantarai IgE.

Gejala: bersin > 5 kali, hidung gatal, tersumbat, rinorea

Gejala spesifik: allergic shiner, allergic salute dan allergic


crease

Pemeriksaan penunjang  tes kulit (tes cukit)

Tatalaksana utama: menghindari paparan alergen


Daftar Pustaka
Irawati N, Kasakeyan E, Rusmono N. Rinitis Alergi. Dalam : Arsyad E, Iskandar N, Editor : Telinga, Hidung Tenggorok
Kepala & Leher. Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2012:112(6)
Fauzi, Sudiro M. Prevalence of Allergic Rhinitis based on World Health Organization (ARIA-WHO) questionnaire among
Batch 2010 Students of the Faculty of Medicine Universitas Padjajaran. Althea Medical Journal. 2015;2(4)
Soegiarto G, Abdullah MS. The prevalence of allergic diseases in school children of metropolitan city in Indonesia shows
a similar pattern to that of developed countries. Asia Pac Allergy. 2019;9(2)
Kasim M. Hubungan Rinosinusitis Kronik dengan Rinitis Alergi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2020;11(1):271-
277
Zhang Y, Zhang L. Increasing Prevalence of Allergic Rhinitis in China. Allergy Asthma Immunol Res. 2019;11(2):156-169
Dhingra PL. Disease of Ear, Nose, and Throat & Head and Neck Surgery. Sixth Edition. Elsevier. 2014
Higler AB. Boies: Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta:EGC
Schuler CF. Allergic Rhinitis in Children and Adolescents. Pediatr Clin A Am. 2019
Roestiniadi. Diagnosis Rinitis Alergi. SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga. RSUD Dr. Soetomo. PKB XII. Surabaya. 2014
Small P. Keith PK, Kim H. Allergic Rhintis. Allergy Asthma Clin Immunol. 2018(14);51
Huriyanti E, Hafiz A. Diagnosis dan Penatalaksanaan Rinitis Alergi yang Disertai Asma Bronkial. Bagian Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Aziza A, Dermawan A. Effectiveness of Allergic Rhinitis Management Related to WHO Guideline on Allergic Rhinitis and
Its Impact on Asthma (ARIA). Althea Medical Journal. 2016
 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai