PENDAHULUAN
Corpus alienum atau benda asing pada telinga, hidung, dan tenggorok
(THT) adakalanya merupakan masalah kesehatan keluarga, yang biasanya terjadi
pada anak-anak. Bahan- bahan asing yang sering ditemukan biasanya merupakan
makanan, mainan, dan peralatan rumah tangga yang kecil. Diagnosis pada pasien
sering terlambat karena penyebab biasanya tidak terlihat, dan gejalanya tidak
spesifik, dan sering terjadi kesalahan diagnosis pada awalnya.
Corpus alienum di saluran nafas merupakan keadaan emergensi yang
memerlukan penanganan segera. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan
terjadinya komplikasi bahkan kematian.bulan Januari 2002 sampai Agustus 2004
tercatat 43 kasus aspirasi yang telah dilakukan tindakan bronkoskopi. Penderita
terbanyak berusia dibawah 3 tahun, lebih sering pada anak laki-laki, dan kacang
merupakan benda asing organik yang terbanyak. Dibagian THT-KL FKUA RS
M.Jamil Padang selama periode Januari 2009 sampai Maret 2010 tercatat 8 kasus
aspirasi benda asing yang telah dilakukan tindakan bronkoskopi sebanyak 4 kasus
adalah aspirasi kacang tanah, dan 1 kasus jarum pentul. Di Departemen THT-KL
FKUI RSCM dari
tahunnya akibat aspirasi benda asing. Menurut Yadav et al jenis corpus alienum
yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah kacang tanah (52,3%),
material makanan (12,2%), biji-bijian (5,3%), tulang (1,5%), plastik (15,1%),
logam (4,5%), batu (0,8%) dan sisanya tidak ditemukan benda asing. Pengeluaran
benda asing lazim dilakukan dengan forceps, irigasi dengan air, dan kateter hisap.
Benda asing pada faring atau trakea merupakan keadaan yang darurat dan
memerlukan konsultasi bedah. Hasil pemeriksaan radiografi biasanya normal.
Endoskopi lunak ataupun kaku sering digunakan untuk memperkuat diagnosis dan
untuk mengeluarkan benda asing. Dokter harus memiliki beberapa kecurigaan
untuk benda asing pada anak-anak dengan gejala saluran nafas atas yang tidak
dapat diterangkan. Sangat penting untuk mengetahui anatomi dan indikasi untuk
dirujuk pada subspesialis.
Kekerapan benda asing pada bidang THT terjadi pada anak maupun
dewasa. Dokter biasanya dapat mengeluarkan benda asing tersebut, namun hal ini
bergantung pada beberapa faktor seperti lokasi dari benda asing, bahan material
benda asing, apakah benda berupa bahan yang mudah diambil ( lembut dan
irregular) atau tidak mudah diambil (keras dan bulat), ketrampilan dokter dan
kerjasama pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Corpus alienum adalah benda asing yang berasal dari luar atau dalam
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh.(1)
B. Etiologi dan Faktor Predisposisi
Faktor yang
saluran nafas antara lain, faktor personal (umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi
sosial, tempat tinggal), kegagalan mekanisme proteksi yang normal (keadaan
tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, dan epilepsi), faktor fisik (kelainan
penyakit neurologik), proses menelan yangbelum sempurna pada anak, faktor
dental, medikal dan surgical (tindakan bedah, ekstraksi gigi, belum tumbuhnya
gigi molar pada anak yang berumur kurang dari 4 tahun), faktor kejiwaan (emosi
dan gangguan psikis), ukuran dan bentuk serta sifat benda asing, faktor
kecerobohan (meletakkan benda asing dimulut, persiapan makan yang kurang
baik, makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil bermain, memberikan
kacang atau permen pada anak yang gigi molarnya belum lengkap).
C. Jenis-jenis
Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda asing eksogen,
biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yang berasal dari dalam
tubuh disebut benda asing endogen. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat,
cair atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organik seperti kacangkacangan (yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang berasal dari
kerangka binatang) dan zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lainlain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif,
seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4. Benda
asing endogen dapat berupa secret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta,
perkijuan, membran difteri, bronkolit. Cairan amnion, mekonium dapat masuk ke
dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.(2)
Pada beberapa kasus pasien dengan benda asing di telinga adalah tanpa
gejala, dan pada anak-anak ditemukan secara kebetulan. Pasien yang lain mungkin
merasa sakit dengan gejala seperti otitis media, pendengaran berkurang, atau rasa
penuh ditelinga. Beberapa kasus sering ditemukan pada anak-anak berumur
kurang dari 8 tahun.
Diagnosa
Benda asing dalam telinga dapat dilihat oleh dokter yang kompeten
dengan langsung melihat ke dalam telinga menggunakan otoskop. Pada anakanak perlu dicurigai adanya benda asing yang jumlahnya lebih dari satu ataupun
lubang lain yang juga terlibat (mulut, dan hidung) yang juga harus diperiksa.(4)
Penatalaksanaan
Pada benda yang sangat kecil dapat dicoba untuk mengoyangkan secara
hati-hati. Menarik pinna telinga kearah posterior meluruskan liang telinga dan
benda asing dapat keluar dengan goncangan lembut pada telinga. Jika benda asing
masuk lebih dalam maka perlu diangkat oleh dokter yang kompeten. Tidak
dianjurkan untuk mengorek telinga sendiri karena dapat mendorong lebih kedalam
dan menyebabkan ruptur membran timpani atau dapat melukai liang telinga.(4)
Irigasi liang telinga dengan air hangat dengan pipa kecil dapat membuat
benda-benda keluar dari liang telinga dan membersihkan debris.
Penggunaan alat seperti magnet dapat digunakan untuk benda dari logam
Sedasi pada anak perlu dilakukan jika tidak dapat mentoleransi rasa sakit
dan takut.
Serangga dalam liang telinga biasanya diberikan lidocain atau minyak, lalu
diirigasi dengan air hangat.
Setelah benda asing keluar, diberikan antibiotik tetes selama lima hari
sampai seminggu untuk mencegah infeksi dari trauma liang telinga.
penonjolan silikon yang berlebihan. Menurut Foda seperti yang dikutip oleh
Gendeh, koplikasi rinoplasti eksterna diantaranya adalah flap septum yang robek
2,8%, cedera kartilago alar 1,8%, trauma nasal post operasi 1%, epistaksis 2%,
infeksi 2,4%, edema 17%, obstruksi hidung 0,8%.
Gejala
Gejala yang lazim adalah obstruksi unilateral dan secret yang berbau.
Benda asing umumnya ditemukan di anterior vestibulum atau pada meatus
inferior sepanjang dasar hidung. Tidak satupun benda asing boleh dibiarkan dalam
hidung oleh karena bahaya nekrosis dan infeksi sekunder yang mukin timbul, dan
kemungkinan aspirasi kedalam saluran pernapasan bawah.(5)
Diagnosa
Untuk memeriksa hidung bagian dalam dapat digunakan speculum hidung
dan penlight. Pada inspeksi akan telihat benda asing yang terjepit dalam hidung.(6)
Rinolit
Rinolit juga dianggap sebagai suatu benda asing tipe khusus yang biasanya
diamati pada orang dewasa. Garam-garam tak larut dalam secret hidung
membentuk suatu masa berkapur sebesar benda asing yang tertahan lama atau
bekuan darah. Sekret sinus kronik dapat mengawali terbentuknya masa seperti itu
di dalam hidung.(5)
10
Gejala sumbatan benda asing di dalam saluran napas tergantung pada lokasi
benda asing, derajat sumbatan (total atau sebagian), sifat, bentuk dan ukuran
benda asing. Benda asing yang masuk melalui hidung dapat tersangkut di hidung,
nasofaring, laring, trakea dan bronkus. Benda yang masuk melalui mulut dapat
tersangkut di orofaring, hipofaring, tonsil, dasar lidah, sinus piriformis, esofagus
atau dapat juga tersedak masuk ke dalam laring, trakea dan bronkus. Gejala yang
timbul bervariasi, dari tanpa gejala hingga kematian sebelum diberikan
pertolongan akibat sumbatan total. Seseorang yang mengalami aspirasi benda
asing saluran napas akan mengalami 3 stadium.
Stadium pertama merupakan gejala permulaan yaitu batuk-batuk hebat
secara tiba-tiba (violent paroxysms of coughing), rasa tercekik (choking), rasa
tersumbat di tenggorok (gagging) dan obstruksi jalan napas yang terjadi dengan
segera.
Pada stadium kedua, gejala stadium permulaan diikuti oleh interval
asimtomatis. Hal ini karena benda asing tersebut tersangkut, refleks-refleks akan
melemah dan gejala rangsangan akut menghilang. Stadium ini berbahaya, sering
menyebabkan
keterlambatan
diagnosis
atau
cenderung
mengabaikan
kemungkinan aspirasi benda asing karena gejala dan tanda yang tidak jelas.
Pada stadium ketiga, telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi
atau infeksi sebagai akibat reaksi terhadap benda asing, sehingga timbul batukbatuk, hemoptisis, pneumonia dan abses paru. Benda asing di laring dapat
menutup laring, tersangkut di antara pita suara atau berada di subglotis. Gejala
sumbatan laring tergantung pada besar, bentuk dan letak (posisi) benda asing.
11
(penderita akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak benda asing tersebut
tersangkut) dan dispnea dengan derajat bervariasi. Gejala ini jelas bila benda asing
masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi
masih menyisakan reaksi laring oleh karena adanya edema.(2)
Diagnosa
Pada kasus benda asing di saluran napas dapat dilakukan pemeriksaan
radiologis dan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis. Benda asing
yang bersifat radioopak dapat dibuat rongent foto segera setelah kejadian, benda
asing radiolusen dibuatkan rongent foto setelah 24 jam kejadian, karena sebelum
24 jam kejadian belum menunjukkan gambaran radiologis yang berarti. Biasanya
setelah 24 jam baru tampak tanda-tanda atelektasis atau emfisema.Video
fluoroskopi merupakan cara terbaik untuk melihat saluran napas secara
keseluruhan, dapat mengevaluasi pada saat ekspirasi dan inspirasi dan adanya
obstruksi parsial. Pemeriksaan laboratorium darah diperlukan untuk mengetahui
adanya gangguan keseimbangan asam basa, serta tanda-tanda infeksi saluran
napas.(2)
Penatalaksanaan
12
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan
tepat, perlu diketahui dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing tersebut.
Secara prinsip benda asing di saluran napas dapat ditangani dengan pengangkatan
segera secara endoskopik dengan trauma minimum. Pada anak dengan sumbatan
total laring, dapat dicoba menolongnya dengan dengan memegang anak dalam
posisi terbalik, kepala di bawah, kemudian daerah punggung/tengkuk dipukul,
sehingga diharapkan benda asing dapat dibatukkan keluar. Umumnya penderita
dengan aspirasi benda asing datang ke rumah sakit setelah melalui fase akut,
sehingga pengangkatan secara endoskopik harus dipersiapkan seoptimal mungkin,
baik dari segi alat maupun personal yang telah terlatih. Penderita dengan benda
asing di laring harus mendapat pertolongan segera, karena asfiksia dapat terjadi
dalam waktu hanya beberapa menit.
Cara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara
total ialah dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlichmaneuver), dapat
dilakukan pada anak maupun dewasa. Menurut teori Heimlich, benda asing yang
masuk ke dalam laring ialah pada saat inspirasi. Dengan demikian paru penuh
dengan udara, diibaratkan sebagai botol plastik yang tertutup, dengan menekan
botol itu, maka sumbatnya akan terlempar keluar. Komplikasi perasat Heimlich
adalah kemungkinan terjadinya ruptur lambung atau hati dan fraktur kosta. Oleh
karena itu pada anak sebaiknya cara menolongnya tidak dengan menggunakan
kepalan tangan tetapi cukup dengan dua buah jari kiri dan kanan. Pada sumbatan
benda asing tidak total di laring perasat Heimlich tidak dapat digunakan. Dalam
hal ini penderita dapat dibawa ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas
13
pasien tepatnya
di bawah prosesus
xipoideus
dan di atas
pusat/umbilikus.
c. Dorong secara cepat (thrust quickly), dengan dorongan pada abdomen ke arah
dalam-atas.
d. Jika diperlukan, ulangi abdominal thrust beberapa kali utk menghilangkan
obstruksi jalan napas.
14
e. Evaluasi jalan napas secara sering utk memastikan keberhasilan tindakan ini.
3. Jika mungkin, lihat secara langsung mulut dan faring pasien dengan
laringoskopi dan jika tampak utamakan mengekstraksi benda asing tersebut
menggunakan Kelly atau Megil forcep.
15
Tahapan Prosedur Back Blow & Chest Thrust (untuk Anak 1-8 th)
1. Untuk pasien yg berdiri/duduk:
a. Posisi penolong di belakang pasien.
b. Tempatkan lengan di bawah aksila, melingkari tubuh pasien
16
c. Tempatkan tangan melawan abdomen pasien, sedikit di atas pusar dan di bawah
prosesus xipoideus.
d. Lakukan dorongan ke atas (upward thrusts) sampai benda asing keluar atau
pasien kehilangan kesadaran.
2. Utk pasien pada posisi supine:
a. Posisi anda berlutut di samping pasien atau mengangkangi paha pasien.
b. Tempatkan lengan penolong di atas pusar & di bawah prosesus xipoideus.
c. Lakukan thrust ke atas dengan cepat, dengan arah menuju tengah-tengah dan
tidak diarahkan ke sisi abdomen.
d. Jika benda asing terlihat, keluarkan dengan menggunakan sapuan jari tangan.
17
18
Gejala
19
memakan ayam ataupun ikan. Rasa tidak nyaman dari ringan sampai berat. Pasien
biasanya mengeluh sulit menelan atau tidak dapat mengontrol air liur. Biasanya
pasien dapat melokalisir benda asing tersebut.(10)
Gejala
esophagus
biasanya
akut
dengan
riwayat
mencerna.
Diagnosis
Benda asing pada orofaring biasanya dapat terlihat dan mudah diambil.
Pada pasien yang kooperatif dapat dilakukan laringoskopi indirect atau
nasofaringoskopi serat optik. Foto Rontgen polos esophagus servikal dan torakal
anteroposterior dan lateral dilakukan pada pasien yang menelan benda asing
terutama logam. Sehingga dapat diketahui letak dari benda asing di esophagus.
Endoscopi dilakukan pada pasien dimana jalan nafas ikut terlibat dan sudah
timbul komplikasi. Jika belum jelas maka dapat dilakukan CT scan sebelum
20
endoskopi.(10)
Penatalaksanaan
21
22
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Benda asing adalah masalah yang lazim pada bidang THT, khususnya pada
bidang THT anak, seringkali diikuti berbagai komplikasi, beberapa mengalami
keparahan. Pada tahun awal kehidupan anak mengalami penjelajahan dan
interaksi dengan lingkungan. Ketika anak mulai dapat merangkak dan berjalan,
anak mulai berrinterkasi dengan banyak benda yang biasanya anak suka
memasukan benda-benda tersebut ke dalam lubang mulut, telinga, hidung, dan
sampai tenggorokan.
Pada pasien dewasa masalah benda asing
kesengajaan atau tidak sengaja yang biasanya dapat diakibatkan oleh serangga,
ataupun benda asing lainnya. Karena benda asing bisa menjadi suatu keadaan
yang darurat maka perlu segera dilakukan tindakan untuk mengangkat benda
asing tersebut. Namun terkadang terjadi kesulitan dalam pengangkatan benda
asing dalam THT. Pengangkatan benda asing bergantung pada faktor-faktor dari
benda asing sendiri, dokter yang kompeten dengan alat-alat yang memadai, dan
kerjasama dari pasien.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Medical
dictionary.
Corpus
Alienum.
http://medical-
Diunduh dari:
JP.
Objects
or
insects
in
Ear.
http://www.medicinenet.com/objects_or_insects_in_ear/article.htm.
Diunduh pada 16 Januari 2016.
5. Hilger PA. Penyakit Hidung. Dalam: BOEIS Buku Ajar Penyakit THT.
Editor: Adams GL, Boeis LR, Higler PA. Edisi ke-6. EGC. 1997. Hal 2389.
6. Acute
Rhinitis.
http://www.wrongdiagnosis.com/a/acute_rhinitis/book-
24
dari
http://emedicine.medscape.com/article/776566-
25