Anda di halaman 1dari 37

IMPAKSI SERUMEN AURICULA DEXTRA

Disusun oleh:
Nadia Annisa Ratu, S.Ked
1911901045
 
Pembimbing:
dr. Sri Marhaeni, Sp. THT-KL
Anatomi Telinga
Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau
gelombang udara kemudian gelombang mekanik ini
diubah menjadi impuls pulsa listrik dan diteruskan ke
korteks pendengaran melalui saraf pendengaran.
DEFINISI SERUMEN
• Hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terlepas dan partikel debu
• impaksi serumen adalah serumen yang tidak berhasil dikeluarkan dan
menyebabkan sumbatan pada kanalis akustikus eksternus
Serumen dapat keluar sendiri
dari liang telinga akibat
migrasi epitel kulit yang
bergerak dari arah membran
timpani menuju ke luar serta
dibantu oleh gerakan rahang
sewaktu mengunyah.
Fisiologi serumen
• Kulit yang melapisi kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang,
selain itu juga mengandung folikel rambut yang bervariasi antar individu.
• Kulit bagian telinga luar membentuk serumen atau kotoran telinga.
Sebagian besar struktur kelenjar sebasea dan apokrin yang menghasilkan
serumen terletak pada bagian kartilaginosa.
• Eksfoliasi sel-sel stratum korneum ikut pula berperan dalam
pembentukan materi yang membentuk suatu lapisan pelindung penolak
air pada dinding kanalis ini.
Tipe-tipe serumen
• Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebih
sering pada orang dewasa.
• Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan
 bersisik.
• Korneosit (sel kulit mati dari stratum korneum) banyak terdapat dalam
serumen lunak namun sedikit pada serumen tipe keras.
• Tipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini paling sering
kita temukan di tempat praktek.
FUNGSI SERUMEN

pengangkut debris epitel


efek proteksi. Serumen dan kontaminan untuk
mengikat kotoran dikeluarkan dari
membran timpani

Efek bakterisidal, diduga


Pelumas untuk
berasal dari komponen
mencegah kekeringan
asam lemak, lisozim dan
dan pembentukan fisura
imunoglobulin dalam
pada epidermis
serumen
Patofisiologi
• Serumen yang menumpuk dapat menyebabkan impaksi. Impaksi serumen
terbentuk oleh karena gangguan dari mekanisme pembersihan serumen
atau produksi serumen yang berlebih.
• Sumbatan serumen umumnya terdiri dari sekresi dari kelenjar serumen
yang bercampur dengan sebum, debris eksfoliatif, dan kontaminan.
• Pembersihan liang telinga yang tidak tepat (khususnya dengan kapas
telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan serumen normal
dan mendorong serumen ke arah membran timpani.
• Obstruksi serumen pada liang telinga disebabkan oleh impaksi atau
pembengkakan sumbatan serumen.
• Keadaan ini sering terjadi setelah serumen kontak dengan air.

• Dengan bertambahnya umur, kulit meatus yang semakin kering dan


perubahan dari secret dapat menyebabkan serumen menjadi keras dan
sulit dikeluarkan.
MANIFESTASI KLINIS
• Pendengaran berkurang
• Rasa nyeri timbul apabila serumen keras
membatu dan menekan dinding liang
telinga

• Telinga berdengung (tinitus)


• Pusing (vertigo) bila serumen telah
menekan membrane timpani
• Pada pemeriksaan fisik menggunakan otoskop dapat terlihat adanya
obstruksi liang telinga oleh material berwarna kuning kecoklatan atau
kehitaman atau berwarna putih.
• Konsistensi dari serumen dapat bervariasi. Selain itu, harus dievaluasi lagi
untuk melihat ada atau tidak perforasi membran timpani dan riwayat fraktur
tulang temporal atau pembedahan telinga.
• Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan ialah pemeriksaan gangguan
pendengaran seperti garpu tala dan audiometri.
• Tes garputala merupakan tes kualitatif. Garputala 512 Hz tidak terlalu
dipengaruhi suara bising disekitarnya. Pada kasus ini, tidak ada pemeriksaan
penunjang yang khas yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis kerja
Diagnosis banding
Benda asing di liang telinga
• Benda asing yang ditemukan di liang telinga bervariasi sekali. Bisa berupa
benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuh tumbuhan
atau mineral
Kolesteatoma Eksterna
• Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel
(keratin).
TERAPI
• Ekstraksi serumen

• Lunak  kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.


• Keras  pengait / kuret, atau dilunakkan dengan
tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.
• Irigasi telinga

• Dengan air hangat yang suhunya sesuai dengan


suhu tubuh, pastikan tidak ada perforasi.
• Tampon

• Zalf betadine.
Indikasi dan Kontraindikasi Irigasi Serumen
Indikasi : serumen impaksi
Kontraindikasi :
• Perforasi membran timpani

• Infeksi aktif kulit liang telinga (otitis eksterna)

• Metode/ teknik irigasi tidak boleh dilakukan pada serumen yang menutup
seluruh liang telinga
Persiapan
• Pasien

• Penjelasan tindakan dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi

• Ijin Tindakan bila tindakan dilakukan dalam pembiusan atau kasus sulit
(risiko tinggi komplikasi)
• Pemberian cairan / larutan pelunak serumen 15 menit sebelum ekstraksi
atau irigasi (bila diperlukan)
Alat dan bahan (ekstraksi serumen dengan/tanpa kombinasi teknik
suctioning)
• Kerja irigasi adalah mengalirkan air ke belakang serumen melalui celah antara
serumen dan dinding liang telinga, dan selanjutnya cairan irigasi akan
dipantulkan keluar oleh membran timpani sehingga timbul tekanan ke arah luar
liang telinga yang akan mendorong serumen.
Bahan :
• Kapas

• Kertas tissue = 5 lembar

• Larutan pelunak serumen berbahan dasar air (air (H2O), asam asetat 2%, NaCl
0,9%), Cairan H2O2 3 %, bukan air / bukan minyak (Gliserol, Karbogliserin 10%),
minyak (minyak kelapa (murni), minyak zaitun (murni), minyak almond (murni)
Alat :

Handuk = 1 unit
Lampu kepala = 1 unit
Otoskop = 1 unit Klem alligator = 1 unit
Endoskop telinga = 1 unit (bila Pinset bayonet telinga = 1 unit
tersedia) Aplikator kapas = 1 unit
Pengait serumen (cerumen hook) Kapas
= 1 unit Mesin suction = 1 unit
Kom berisi air hangat = 1 unit Suction telinga = 1 unit
Nierbekken / bengkok = 1 unit
Alat Spooling atau Spuit 20 cc = 1
unit
1. Identifikasi pasien
Prosedur
2. Identifikasi konsistensi serumen. Bila serumennya keras, maka sebelum tindakan harus diberikan
larutan pelunak serumen
3. Pasien dalam posisi duduk stabil. Pada pasien anak harus dipangku oleh orang dewasa yang
berperan memegang/ menahan kedua kaki, tangan kanan memegang kedua tangan pasien, dan
tangan kiri memegang/menahan kepala pasien
4. Handuk diletakkan di pundak sisi telinga yang dibersihkan
5. Nierbekken diletakan dibawah telinga yang akan dibersihkan
6. Daun telinga ditarik ke arah superior dan posterior untuk pasien dewasa atau ke arah posterior
untuk pasien anak
7. Cairan disemprotkan ke arah celah di antara serumen dan kulit liang telinga. Arah irigasi tidak
dianjurkan ke arah inferior dinding liang telinga disebabkan kemungkinan terpicunya refleks
vagal yang ditandai dengan batuk
8. Liang telinga dikeringkan dengan kapas/suction
9. Evaluasi liang telinga dan membran timpani
Evaluasi outcome :
a. Tidak ada serumen
b. Tidak ada komplikasi: ekskoriasi atau laserasi kulit liang
telinga, perforasi membran timpani, dan refleks vagal
(bradikardia, penurunan kesadaran)
 
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. N

• Jenis Kelami : Perempuan

• Umur : 14 Tahun

• Alamat : Bukit Timah


• Bangsa/Suku: Indonesia/Melayu

• No. MR : 206323
• Tanggal Pemeriksaan: 11-08-2020
Keluhan Utama :
Telinga kanan terasa penuh sejak 1 minggu yang lalu.
• Riwayat Penyakit Sekarang :

• Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Dumai dengan keluhan telinga


kanan terasa penuh sejak 1 minggu yang lalu. Selain itu pasien merasakan
pendengarannya menjadi berkurang pada telinga kanan. Pasien juga
merasakan telinga kanannya terasa gatal dan juga terkadang merasakan
nyeri serta merasa tidak nyaman. Keluhan lain seperti demam, kepala
terasa berputar, telinga terasa berdenging, atau keluar cairan dari telinga
disangkal. Keluhan dari hidung seperti terasa tersumbat, sering keluar
ingus, serig bersin-bersin disangkal, keluhan pada tenggorokan seperti
nyeri tenggorokan, nyeri menelan, sulit menelan, suara serak dan sering
batuk disangkal. Setiap hari pasien membersihkan telinganya sendiri
dengan korek kuping. Riwayat berenang sebelumnya disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu :

• Tidak ada riwayat keluhan serupa serta tidak ada riwayat alergi.

• Riwayat Penyakit Keluarga :

• Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan/gejala yang sama dengan pasien.

• Riwayat Alergi

• Alergi terhadap makanan dan obat-obatan disangkal.

• Riwayat Pengobatan :

• Pasien belum pernah berobat sebelumnya .


Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, dan Kebiasaan
• Pasien seorang pelajar

• Sosialisasi di masyarakat baik dan berasal dari keluarga yang cukup

• Kebersihan cukup. Lingkungan rumah dan di sekitar rumah baik. Pasien


menggunakan kipas di rumah, tidak ada menggunakan AC.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital
• Tekanan darah : - mmHg
• Pernafasan : 20x/ menit
• Nadi : 84 x/menit
• Suhu : - oC
Status Lokalis THT Telinga
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Aurikula Bentuk normotia + +
Warna kulit coklat + +
Kelainan kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma/lesi - -
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan - -
Sikatrik - -

Canalis Acustikus Cukup Lapang/Sempit - Cukup Lapang


Externa Kelainan kongenital sempit -
Hiperemis - -
Sekret - -
Serumen - -
  Banyak, kecoklatan -
Edema dan keras -
Jaringan granulasi   -
Massa - -
Cholesteatoma - -
Benda asing -
-
-
Membran Timpani
Intak Warna putih mengkilat +  +
Reflek cahaya +  
Bulging - +
Retraksi - -
Atrofi - -
  -
 
Perforasi Jumlah - -
Jenis perforasi - -
Kuadran - -
Bentuk - -
warna - -

Mastoid Tanda radang - -


Fistel - -
Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Hidung
Hidung
Pemeriksaan Kelainan
Dextra Sinistra
Hidung luar Kelainan bentuk - -
Deformitas - -
Kelainan kongenital - -
Trauma - -
Tanda radang - -
Massa - -
Nyeri tekan - -

Sinus paranasal Nyeri tekan - -


Nyeri ketok - -
Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi Vibrissae - -
Tanda radang - -
Ulkus - -
Cavum nasi Lapang/cukup lapang/sempit Cukup Cukup
Rhinorrhea    
Sekret - -
Warna secret - -
Massa - -
- -
Konka media Edema - -
Warna mukosa Merah muda Merah muda
Konka inferior Edema - -
Warna mukosa Merah muda Merah muda
Septum nasi Deviasi - -
Perdarahan - -
Ulkus - -
Warna mukosa Merah muda Merah muda
Krusta - -
Abses - -
Perforasi - -
Tenggorok
Pemeriksaan Kelainan Dextra Sinistra
Gigi Kesan Rapi Rapi
Karies - -
Gigi berlubang - -
Lidah Ulkus - -
Pseudomembran - -
Atrofi - -
Parese - -
Palatum Simetris/tidak Simetris Simetris
mole/arcus Warna Merah muda Merah muda
faring Edema - -
Bercak/eksudat - -
Uvula Simetris/tidak Simetris Simetris
Hiperemis - -
Pseudomembran - -
Tonsil Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Detritus - -
Eksudat - -

Fossa tonsilaris
dan arkus
faringeus Hiperemis - -

Peritonsil Edema - -
Abses - -
Tumor Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Konsistensi - -
Dinding faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Refleks muntah + +
Pseudomembran - -
Sekret - -

Leher
Tidak ada massa dan pembesaran pada kelenjar getah bening.
Diagnosis Kerja

Impaksi Serumen Auricula Dextra

 
Diagnosis Banding
1.Corpus Alienum Auricula Dextra
2.Kolesteatom Eksterna Auricula Dextra
Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa :
- Otilon ear drop 2x3 tts sehari ditelinga kanan selama 3 hari
- Cetirizine 1x1 sehari
Edukasi
- Kontrol kembali setelah 3 hari untuk ekstraksi serumen jika serumen
sudah tidak keras
- Jangan mengorek telinga
- Disarankan untuk tidak berenang atau memasukkan air kedalam telinga
- Menganjurkan untuk mengeluarkan serumen 6-12 bulan sekali
• Prognosis

• Quo ad vitam : Bonam

• Quo ad sanationam : Bonam

• Quo ad functionam : Bonam


ANALISA KASUS

ANAMNESA

Teori Kasus
Bila kotoran tidak dibersihkan dan Pada kasus, seorang pasien perempuan, usia 14
menumpuk maka akan menimbulkan tahun datang dengan telinga kanan terasa
sumbatan pada kanalis akustikus penuh dan penurunan pendengaran pada
eksternus. Sumbatan serumen kemudian telinga 1 minggu, disertai dengan rasa gatal.
menimbulkan gejala berupa penurunan Keluhan pasien juga terkadang merasakan nyeri
fungsi  pendengaran, menyebabkan Rasa pada telinga kanan dan merasa tidak nyaman.
tertekan/ penuh pada telinga, vertigo, dan
tinnitus
PEMERIKSAAN FISIK

Teori Kasus

Pada pemeriksaan fisik menggunakan Pada pasien didapatkan adanya sumbatan


otoskop dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga kanan bewarna kecoklatan dan
liang telinga oleh material berwarna keras.
kuning kecoklatan atau kehitaman atau
berwarna putih. Konsistensi dari
serumen dapat bervariasi.
PENATALAKSANAAN

Teori Kasus
Serumen dapat dibersihkan sesuai dengan - Otilon ear drop 2x3 tts sehari ditelinga kanan
konsistensinya. Serumen yang lembek, selama 3 hari
dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada - Cetirizine 1x1 sehari
pelilit kapas. Serumen yang keras dikeluarkan
- Ekstraksi/irigasi serumen
dengan pengait atau kuret. Apabila dengan
cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan,  
maka serumen harus dilunakkan lebih dahulu
dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.
Alat-alat yang bisa digunakan dalam
membersihkan kanalis akustikus eksternus
adalah suction dan kuretase
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai