Pembimbing : dr. Slamet Suwondo, Sp. THT-KL (K) Onk Definisi Serumen merupakan produk campuran dari sekresi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat apokrin, sel- sel epitel, yang merupakan hal yang normal di liang telinga. Anatomi • Serumen ditemukan di CAE • 1/3 lateral CAE merupakan jaringan kartilago terdiri atas folikel rambut, dan kulit yang mengandung kelenjar di atas jaringan fibrokartilago. • Terdapat kelenjar sebasea dan ceruminosa dalam CAE kartilago yang berperan dalam pembentukan serumen. Anatomi Etiologi
• Obstruksi akibat penyakit pada CAE
• Penyempitan CAE • Kegagalan migrasi epitel • Over produksi Manifestasi Klinis • Asimptomatik • Sensasi telinga penuh • Tinitus • Nyeri telinga • Gatal telinga • Penurunan pendengaran Pemeriksaan Fisik • Di dalam liang telinga tampak kumpulan serumen berwarna coklat kehitaman yang bercampur epitel squamosa biasanya membentuk seperti bola • Liang telinga biasanya normal atau disertai otitis eksterna • Penurunan pendengaran bisa berkisar antar 5-40 dB tergantung derajat sumbatan serumen di liang telinga Tatalaksana Serumen yang lunak Serumen dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas Serumen yang keras Serumen dikeluarkan dengan pengait atau kuret Jika tidak bisa, maka serumen harus dilunakkan lebih dulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari Ekstraksi Serumen Tindakan mengeluarkan serumen yang menutup sebagian atau menutup seluruh liang telinga. Alat yang biasa digunakan yaitu: 1. Bahan pelunak serumen 2. Irigasi 3. Suctioning Kontraindikasi: • Perforasi membran timpani 4. Ekstraksi Manual • Otitis eksterna Bahan Pelunak Serumen Water based Hidrogen peroksida 3%, asam asetat 2%, Natrium bikarbonat 10%, air, dan Natrium klorida 0,9% Non water based / non oil based Gliserol, Karbogliserin 10% Oil based Minyak kelapa (murni), minyak zaitun (murni), minyak almond (murni) Irigasi Suction Ekstraksi Manual Terima Kasih