CERUMEN IMPACTION
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti
Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung dan Tenggorok
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Diajukan oleh:
Pagela Pascarella Renta
20100310166
LEMBAR PENGESAHAN
Refleksi Kasus
CERUMEN IMPACTION
Disusun oleh :
Pagela Pascarella Renta
20100310166
Mengetahui
Dosen Penguji Klinik
REFLEKSI KASUS
STASE ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK
Nama
NIM
: 20100310166
1. Rangkuman Kasus
Pasien wanita usia 16 tahun datang ke poli THT ditemani ayahnya. Berdasarkan auto dan
alloanamnesis didapatkan pasien mengalami kesulitan mendengar jika diajak komunikasi.
Keluhan ini muncul beberapa hari sebelum pasien periksa ke poli. Selain sulit mendengar,
pasien sering mengorek-orek telinganya karena gatal. Pasien juga mengeluh kedua telinga
terasa penuh. Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini 2 tahun yang lalu dan ketika itu
oleh dokter spesialis THT didapatkan adanya kotoran yang menyumbat liang telinga.
Keluhan lainnya seperti nyeri pada telinga, telinga berdenging dan demam tidak ditemukan.
Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.
RPD:
- Pernah mengalami gejala nyeri serupa sebelumnya.
- Riwayat batuk pilek disangkal.
- Hipertensi, DM, riwayat atopi (dermatitis atopik, asma, konjungtivitis) disangkal
RPK:
- Hipertensi, DM, riwayat atopi (dermatitis atopik, asma, konjungtivitis) disangkal
Dari pemeriksaan vital sign didapatkan nadi : 80 kali/menit, suhu : 36,4oC, pernafasan : 16
kali/menit, dan tekanan darah : 130/85 mmHg.
Pemeriksaan hidung dan tenggorok dalam batas normal. Pemeriksaan telinga didapatkan
hasil :
Inspeksi, Palpasi, Perkusi
AD/AS
AD/AS: CAE hiperemis (-/-), nyeri (-/-), otorhea (-/-), cerumen (+/+)banyak,
lembek dan menutup MAE, membrana timpani utuh, mukosa tidak hiperemis.
Fungsional (Test Pendengaran : Garpu Tala)
- Rinne
- Webber
Observasi
Edukasi
Agen serumenolitik
Irigasi kanal telinga
Manual removal
Catton tip swabs
Ear candling
Mengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan alatalat. Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan kanalis akustikus
eksternus tetapi hanya boleh dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa
sebelumnya. Perforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang
terkontaminasi ke telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air
yang terlalu keras kearah membran timpani yang atrofi dapat menyebakan perforasi.
Liang telinga dapat diirigasi dengan alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol
irigasi yang diberi tekanan. Liang telinga diluruskan dengan menarik daun telinga
keatas dan belakang dengan pandangan langsung arus air diarahkan sepanjang dinding
superior kanalis akustikus ekstenus sehingga arus yang kembali mendorong serumen
dari belakang. Air yang keluar ditampung dalam wadah yang dipegang erat dibawah
telinga dengan bantuan seorang asisten sangat membantu dalam mengerjakan
prosedur ini.
1.
Zat serumenolisis
Adakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes
telinga waktu singkat. Tetes telinga yang dapat digunakan antara lain minyak
mineral, hydrogen peroksida, debrox, dan cerumenex. Pemakaian preparat
komersial untuk jangkan panjang atau tidak tepat dapat menimbulkan iritasi kulit
atau bahkan dermatitis kontak.
Pada serumen tipe basah biasanya diperlukan untk melembutkan
serumen sebelum dikeluarkan. Proses ini digantikan oleh zat serumenolisis dan
keadaan ini tercapai dengan mengunakan lautan yang bersifat serumenolytik agen
3% hidrogen peroksida
2% asam asetat
lubrikan, dan tidak berefek mengubah intergitas keratin skuamosa, antara lain :
-
Various organic liquids (propylene glycerol, almond oil, mineral oil, baby
oil, olive oil)
Water-based
Oil-based
Acetic acid
Cerumenex
Colace
Hydrogen peroxide
Sodium bicarbonate
Steril saline solution
Almont oil
Arachis oil
Earex
Olive oil
Mineral oil
Audax
Debrox
2.
Penyemprotan telinga
Beberapa serumen bisa dilunakkan, ini bisa dikeluarkan dari kanalis telinga
dengan cara irigasi. Larutan irigasi dialirkan di canalis telinga yang sejajar dengan
lantai, mengambil serumen dan debris dengan larutan irigasi mengunakan air
hangat (37oC), larutan sodium bicarbonate atau larutan dan cuka untuk mencegah
sekunder infeksi.
3. Metode Kuretase
DAFTAR PUSTAKA
Adam G.L., Boies L.R., Highler P.A. 1997. BOIES Buku Ajar Penyakit THT (BOIES
Fundamentals of Otolaryngology). Edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
and
management.
Available
at
Retrieved
from
http://qjmed.oxfordjournals.org/cgi/content/full/97/8/477
Nurbaiti I. Prof, Dr., Sp.THT., Efiaty A.S. Dr., Sp.THT. 2004. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung dan Tenggorok. Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Pray W. Steven, Earwax : Shoult It be Removed?. Posted June 6th, 2005. Available at
Retrived from http://www.medscape.com/viewarticle/504788
Van Wyk, F Carl. 2012. Cerumen Impaction Removal. Diunduh tanggal 21 November
2014 melalui http://emedicine.medscape.com/article/1413546-overview#a10