Diajukan Kepada:
Dr. Mahmud, Sp.An
IDENTITAS
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Agama
Pekerjaan
Pendidikan
:
:
:
:
:
Tn. P
Laki-laki
59 th
Randubelang
Islam
: Swasta
: SD
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
o
o
o
o
o
o
o
KU
Kesadaran
Vital Sign
TekananDarah
Nadi
Suhu
Respirasi
Airway
Breathing
simetris,
Circulation
reguler
Neurologi
(-),
kranialis (-)
: Tampak sesak
: Compos Mentis
:
:
:
:
128/72 mmHg
115 kpm
36,8C
40 kpm
Kepala Leher
CA (-/-), nafas cuping hidung (-), mukosa bibir basah,
bibir sianosis (-)
Pembesaran kel. Limfe (-), JVP meningkat
Thoraks
Dada simetris, suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi
basah (+/+), wheezing (-/-).
Cor : S1-S2 reguler, bising jantung (-).
Abdomen
Supel (+), timpani (+), peristaltik normal, NTE (+)
Ekstremitas
Akral hangat, udem (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboraturium
DIAGNOSIS KERJA
Definitif Airway
Gagal
Mechanic
of
Breathing
-RR (X/menit)
-Kapasitas Vital (ml/Kg)
-Inspiratory force (cm
H2O)
12-15
70-30
100-50
Oksigenasi
-AaDO2 (mmHg)*
-PaO2 (mmHg)
50-200
100-75
(room air)
Ventilasi
-VD/VT
-PaCO2 (mmHg)
0,3-0,4
35-45
Terapi
Gawat Nafas
25-35
30-15
50-25
Gagal Nafas
>35
<15
<25
200-350
>350
200-70
<70
(On mask O2) (On mask O2)
0,4-0,6
45-60
>0,6
>60^
-Fisioterapi
dada
-Oksigenasi
-Close
monitoring
-Intubationtracheotomy
ventilation
Penatalaksanaan
Gagal
Nafas
secara
suportif/nonspesifik
Atasi Hipoksemia: Terapi Oksigen
Atasi Hiperkarbia: Perbaiki ventilasi
Perbaiki jalan nafas
Bantuan Ventilasi: Face mask, ambu
bag
Ventilasi Mekanik
Fisioterapi dada
akut
Takipnea (> tingkat pernapasan 30 napas per menit)
Vital kapasitas kurang dari 15 mL / kg
Ventilasi yang lebih besar dari 10 L / menit
Tekanan Arteri parsial oksigen (PaO 2) dengan tambahan
fraksi oksigen inspirasi (Fio 2) kurang dari 55 mm Hg
Alveolar-arteri gradien tekanan oksigen (Aa DO 2) dengan
oksigen 100% lebih besar dari 450 mm Hg
EVALUASI
Kriteria Hasil:
Perfusi jaringan akan optimal, dengan kriteria:
Kulit hangat, tidak pucat dan turgor normal
Capillary refill time (CRT)<2 detik
Vena jugular tidak kolaps/distensi
TD 20 mmHg dari TD pre-syok
HR 60-100 kali/menit, kuat dan teratur
RR 10-20 kali/menit, teratur
Mean Atrial Pressure (MAP) 70 mmHg
Output urin 30-60 ml/jam
KESIMPULAN
Gagal nafas di UGD merupakan kondisi medis
emergensi dan benar-benar mengancam jiwa
pasien. Berpikir bahwa banyak sekali etiologi yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan gagal nafas,
pengelolaan awal pada gagal nafas adalah sama.
Pengetahuan tentang mekanisme patofisiologi yang
mendasari terjadinya gangguan pertukaran gas
akan memberikan pemilihan strategi pengelolaan
yang optimal sebelum pasien mendapakan terapi
definitif di ICU.
TERIMAKASIH