Anda di halaman 1dari 38

ONKOLOGI PADA TIMUS,

LIMFE DAN DARAH


LO 5
LIMFADENITIS
KOMPETENSI 4A
Definisi S O A P
Limfadenitis (4A) - Pembengkakan Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Berdasarkan pada
adalah kelenjar getah - Pembesaran kelenjar getah bening 1. Mumps penyebabnya :
peradangan pada bening (KGB) 2. Kista Duktus - Virus : Observasi
- Nyeri tekan kemerahan dan hangat Tiroglosus
satu atau - Demam bila disebabkan oleh infeksi bakteri 3. Kista Dermoid
- Bakteri : flucloxacillin
beberapa - Kehilangan nafsu - Fluktuasi menandakan terjadinya 4. Hemangioma 25 mg/kgBB empat
kelenjar getah makan abses kali sehari, selama 10
bening. - Keringat - Bila keganasan teraba keras dan Pemeriksaan hari.
Limfadenitis bisa berlebihan tidak dapat digerakkan dari jaringan Penunjang : - Mycobacterium
disebabkan oleh - Nadi cepat sekitarnya - Pemeriksaan tuberculosis maka
infeksi dari - Malaise - Pada infeksi oleh mikobakterium skrining TB: BTA diberikan obat anti
berbagai - Nyeri tenggorok pembesaran kelenjar berjalan Sputum, Mantoux tuberculosis.
mingguan bulanan, dapat Test.
organisme, yaitu dan batuk bila mendadak, KGB menjadi fluktuatif - Laboratorium: - Konseling dan Edukasi
bakteri, virus, disebabkan oleh dan kulit diatasnya menjadi tipis, Darah perifer Keluarga turut menjaga
protozoa, atau infeksi saluran dan dapat pecah. lengkap, untuk kesehatan dan
jamur. pernapasan - Adanya selaput pada dinding mengetahu kebersihan sehingga
bagian atas tenggorok, tonsil, langit-langit yang infeksi mencegah terjadinya
- Nyeri sendi sulit dilepas dan bila dilepas - USG mengetahui berbagai infeksi dan
berdarah, pembengkakan pada ukuran, bentuk penularan.
jaringan lunak leher (bull neck) dan gambaran
mengarahkan kepada infeksi oleh mikronodular
bakteri Difteri - Biopsi jika adanya
keganasan
LIMFADENOPATI
KOMPETENSI 3A
Limfadenopati
Limfadenopati merupakan pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1
cm.
S
• Fatigue
• Malaise
• Demam
• Keringat malam
• Penurunan berat
• Kelemahan otot
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri sendi
O
Pemeriksaan Fisik : Limfadenopati dengan konsistensi lunak dan nyeri
biasanya disebabkan oleh inflamasi karena infeksi.
A. Karakteristik KGB
Pada kasus yang jarang, limfadenopati yang nyeri
Kelenjar limfoma cenderung teraba kenyal, seperti disebabkan oleh perdarahan pada kelenjar yang
karet, saling berhubungan, dan tanpa nyeri. Pada nekrotik atau tekanan dari kapsul kelenjar karena
infeksi akut teraba lunak, membengkak secara ekspansi tumor yang cepat.
asimetrik, dan saling berhubungan, serta kulit di
atasnya tampak erimatosa. B. Lokasi KGB
Kelenjar getah bening yang keras dan tidak nyeri - Limfadenopati Kepala Leher
meningkatkan kemungkinan penyebab keganasan
atau penyakit granulomatosa. Limfoma Hodgkin tipe - Limfadenopati Supraclavicula
sklerosa nodular mempunyai karakteristik terfiksasi
dan terlokalisasi dengan konsistensi kenyal. - Limfadenopati Axilla
Limfadenopati karena virus mempunyai karakteristik - Limfadenopati Inguinal
bilateral, dapat digerakkan, tidak nyeri, dan berbatas
tegas.
a
Diagnosa Banding : Pemeriksaan Penunjang :
Hemangioma Darah Lengkap
Kista Duktus Tiroglosus Serologi
Kista Dermoid USG
Biopsi Kelenjar, dsb (sesuai di table)
P
•Banyak kasus pembesaran KGB leher sembuh
dengan sendirinya sehingga hanya dilakukan
observasi saja. - Jika disebabkan infeksi bakteri diberi antibiotic
oral dalam 10 hari dengan pemantauan :
•Jika 4-6 minggu mengalami kegagalan dalam
mengecil, bisa dilakukan biopsy kelenjar getah Penisilin, atau cephalexin 25mg/kgBB 3x1 atau
bening dengan indikasi keganasan. eritromisin 15mg/kgBB 3x1
•Pembesaran KGB pada anak-anak : Flucloxacilin 25mg/kgBB 4x1
- Jika disebabkan virus maka akan sembuh •Jika disebabkan mikrobakterium tuberculosis
dengan sendirinya. diberi
Anti tuberculosis selama 9-12 bulan.
Jika selain mikrobakterium tuberculosis
diperlukan pengangkatan KGB (pembedahan)
Leukemia akut dan
kronik
Leukemia
Kelompok gangguan ganas pada jaringan hematopoietic yang secara khas berhubungan
dengan peningkatan jumlah sel darah putih di sumsum tulang dan / atau darah tepi

Tipe leukemia :

Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)

Acute Myeloblastic Leukemia (AML)

Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)

Chronic Myelocytic Leukemia (CML)


Leukemia akut
- Keganasan dari immature hematopoietic cells (> 20% blast cells di dalam sumsum tulang)
- perjalanan klinis singkat (minggu ke bulan)
- progres cepat
- Harapan hidup pendek jika tanpa perawatan
Subjektif Objektif

- Berat badan turun Pemeriksaan fisik :


- Demam 1. Bleeding
- Hiperkalemia 2. Fever/infection
- Hiperurisemia 3. Bone/joint pain
- Pucat 4. Hepatomegaly
- Lelah 5. Splenomegaly
- Dyspnea 6. Lymphadenopathy
- Mudah memar dan 7. CNS involvement
berdarah Pemeriksaan penunjang :
Darah lengkap :
- anemia,
- thrombocytopenia,
- Jumlah leukosit bervariasi (biasanya meningkat)
- Morfologi darah : adanya blast cell
Bone marrow morphology
- Adanya blast cells
- Supresi hematopoiesis normal
Leukemia kronis
Definisi : proloferasi neoplastic dari sel hemopoietik yang matur

Gejala CLL : Gejala CML :


- lemah, lelah, merasa seperti tidak - 50% asimptomatik
enak badan - Lelah
- panas ketika malam hari (saat tidur) - Penurunan berat badan
Gejala CLL : - Perut terasa penuh dan anorexia
- lemah, lelah, merasa seperti tidak - Nyeri perut
enak badan - Berkeringan tambah banyak
- berkeringan ketika malam hari (saat - Mudah memar dan berdarah
tidur)
Planning
Tatalaksana tergantung tipe leukemia. Umumnya terapi kombinasi lebih efektif dibanding
monoterapi. Ada 3 tahap dari chemotherapy :
- induksi : MRS 4-6 minggu selama awal pengobatan. Tujuannya adalah untuk menstimulasi
remisi dengan sumsum tulang bersih dari penyakit dan jumlah darah kembali normal
- konsolidasi : setelah pasien sembuh dari efek induksi, terapi konsolidasi diberikan setelah 4-8
bulan pengobatan, pengobatan ini menggunakan chemotherapeutic agents yang sama selama
terapi induksi tapi dengan dosis yang lebih rendah untuk membunuh sisa sel keganasan.
- maintenance : pengobatan dilanjutkan selama lebih dari 3 tahun dengan mengurangi intensitas
pengobatan kemoterapi untuk mencegah remisi. Pasien dimonitor progress dan efek
sampingnya dengan cek darah lengkap tiap minggu.
TIMOMA
KOMPETENSI 1
DEFINISI

Neoplasma yang berasal dari sel epitel pada kelenjar timus bagian anterior
mediastinum. Biasanya terjadi pada bagian medula atau korteks kelenjar timus.
S

• Asymptomatis
• Tergantung pada oragn yang didesak
• Batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi pada trakea/bronkus utama
• Disfagia, bila terjadi penekanan atau invasi ke esophagus
• SVKS (sindrom vena kava superior) terjadi pada mediastinum yang ganas dibandingkan yang
jinak
• Suara serak dan batuk kering, bila nervus laringeal terlibat
• Nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik / penekanan sistem syaraf

Tanda klinis yang mengindikasikan adanya masa mediastinum anterior antara lain:
• Batuk
• Nyeri dada
• Tanda kongesti saluran pernapasan akut
O

- RR meningkat
- Kelemahan otot
- Kelopak mata turun / ptosis (bila dg miastenia gravis)
- Terasa ada masa pada thoraks
- Perkusi pada thoraks redup
- Suara jantung menjauh
A
- Diagnosis banding
- lesi intrathorax dan extrathorax yang dapat menyerupai tumor primer mediastinum
- kelainan pada kardiovaskuler
- tumor mesenchymal
- autoimmune thyroiditis
- Pemeriksaan penunjang
- DL
- Foto thoraks
- Tomografi
- CT Scan
- FNAB
- Ekokardiografi
- EMG
- Pemeriksaan a-fetoprotein dan b-HCG
P

• Stage 1 : Extended thymo thymecthomy (ETT) saja


• Stage II : ETT, dilanjutkan dengan radiasi, radiasi harus diperhatikan batas-batas tumor seperti
terlihat pada CT sebelum pembedahan
• Stage III : ETT dan extended resection dilanjutkan radioterapi dan kemoterapi
• Stage IV.A : Debulking dilanjutkan dengan kemoterapi dan radioterapi
• Stage IV.B : kemoterapi dan radioterapi dilanjutkan dengan debulking

• Penatalaksanaan timoma tipe medular stage IV.A dapat diberikan kemoradioterapi adjuvant 2
siklus dilanjutkan radiasi 4000 cGy, diikuti debulking dan kemoterapi siklus berikutnya.
• Penatalaksanaan timoma tipe medular stage IV.B bersifat paliatif, yaitu kemoterapi dan
radioterapi paliatif.
• Penatalaksanaan timoma tipe medular stage I - II lebih dahulu dibedah, selanjutnya
kemoterapi. Pada stage III diberikan kemo/radioterapi neoadjuvant.
• Pada timoma tipe campuran, penatalaksanaan disesuaikan dengan tipe histologik
yang dominan.
• Penatalaksanaan karsinoma timik dengan multi-modaliti sama dengan
penatalaksanaan untuk kanker di paru
• Penatalaksanaan karsinoid timik dan oat cell carcinoma
- Pembedahan dan karena sering invasif maka direkomendasikan radiasi pasca
bedah untuk kontrol lokal, tetapi karena tingginya kekerapan metastasis maka
kemoterapi diharapkan dapat meningkatkan angka ketahanan hidup.
LIMFOMA
HODGKIN’S
KOMPETENSI 1
Definisi
Limfoma Hodgkin terjadi karena terjadi mutasi sel B pada sel limfatik, dengan hasil deteksi yaitu
adanya sel abnormal Reed-Steenberg dalam sel kanker.
S dan O
Pembengkakan pada Kelenjar Getah Bening
Menggigil suhu tubuh turun naik
Demam berulang dan keringat berlebihan di malam hari
Penurunan berat badan
Sesak nafas dan batuk
Mudah lelah
Sakit kepala
Kriteria Diagnosa
Tes darah, untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit
Bone marrow test
Imaging dan (x-ray,CT Scan,Mri) untuk mengetahui gambaran dada dan perut
Fungsi lumbal, untuk memeriksa cairan otak/cerebrospinal
LIMFOMA NON HODGKIN’S
(B CELL LYMPHOMA, T & NK CELL
LYMPHOMA)
KOMPETENSI 1
DEFINISI
Limfoma Non Hodgkin (LNH) merupakan sekumpulan besar keganasan primer kelenjar getah
bening,yang berasal dari limfosit B,limfosit T,dan terkadang sel NK
Perbedaan Klinis Antara Limfoma
Hodgkin dan Limfoma Non Hodgkin.
Limfoma hodgkin Limfoma non-hodgkin

• Lebih sering terlokalisasi ke satu • Lebih sering mengenai banyak


kelompok kelenjar getah bening aksial kelenjar perifer
(servikalis,mediastinum,paraaorta) • Penyebaran nonkontagiosa
• Penyebaran teratur ke jaringan sekitar • Cincin weldeyer dan kelenjar
• Kelenjar mesenterium dan cincin mesenterium sering terkena
waldeyer jarang terkena • Sering mengenai sistem diluar
• Jarang mengenai sistem di kelenjar kelenjar getah bening.
getah bening
KRITERIA DIAGNOSA
ANAMNESIS UMUM ANAMNESIS KHUSUS

Pembesaran KGB/organ Penyakit autoimun (SLE)


Malaise umum Kelainan darah
Bb turun 10% 3 bulan Penyakit infeksi (toxoplasma dsb)
Demam 38’C 1 minggu tanpa sebab
Keringat malam
Keluhan anemia
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi
Pembesaran KGB Lab :
Kelainan/pembesaran organ - DL
- Hapusan darah tepi
- Urinalisa
- Kimia klinik
Khusus
- Gamma GT
- SPE
- IEP
- Tes comb
- B2 mikroglobulin
BMP
RADIOLOGI
Klasifikasi stadium Menurut Ann-Arborr
Multiple myeloma
Definisi
- Ditandai dengan proliferasi sel plasma ganas yang berasal dari klon tunggal
- Keganasan primer tulang yang paling umum (~ 40%)
- Juga dikenal sebagai Plasmocytoma & Monoklonal gammopathy
Subjektif Objektif Assessment Planning
- Stadium awal : Pemeriksaan penunjang : Kriteria diagnosis : kemoterapi
asimptomatik - Darah lengkap : • Mayor :
- Nyeri tulang • Anemia, leukopenia, I : plasmasitoma pada biopsy
- Fraktur patologis trombositopenia jaringan
- Gagal ginjal • Serum kreatinin, asam urat II : plasma sel di bone marrow
- Infeksi berulang dan urea meningkat lebih dari 30%
- Hiperviskositas • Koagulasi abnormal III : monoclonal globulin spike
- Neurological involvement • Serum Ca meningkat di serum protein
• LED meningkat electropoiesis, dengan
• Normal alkalin fosfat lonjakan IgG lebih dari 35g/L
rendah atau lonjakan IgA lebih dari 20
• Sel darah merah g/L atau hasil protein urin
membentuk rouleaux electrophioesis melebihi
• BENCE-JONES PROTEIN di 1g/24 jam
dalam urin (30%) • Minor :
- Radiologi : A : sumsum tulang dengan 10-
Lesi multiple, berlubang, 30% sel plasma
berbatas tegas B : Monoclomal globulin spike
ada tapi kurang dari kategori 3
mayor
C : lesi litik tulang
D : kadar normal Ig berkurang

Anda mungkin juga menyukai