Komposisi:
Bentuk Sediaan:
Farmakologi:
Paclitaxel terutama bekerja pada sel yang sedang aktif terjadi pembentukan dan
penguraian mikrotubulus, atau sel yang sedang aktif berproliferasi, seperti di sel kanker.
Seperti halnya semua obat kemoterapi secara umum yang terutama bekerja di sel yang
sedang aktif membelah, maka efeknya juga dapat mengenai sel tubuh normal yang aktif
membelah, seperti sel progenitor di sumsum tulang.
Kadar plasma bifasik, nonlinear, metabolisme di hati oleh cytochrome P450, ekskresi
terutama nonrenal.
Indikasi:
Paclitaxel dapat digunakan antara lain untuk kanker payudara dan kanker ovarium.
Namun dari penelitian, paclitaxel bisa juga digunakan untuk kasus NSCLC, AIDS related
sarkoma Kaposi, kanker kepala & leher, kanker nasofaring, kanker serviks, kanker gaster
Dosis:
Rentang dosis paclitaxel yang diberikan setiap 3 minggu yaitu 135-250 mg/m2. Secara umum,
dosis yang diberikan adalah 175 mg/m2.
Cara pemberian :
Paclitaxel diberikan dengan infus intravena selama 3 jam (setiap 3 minggu) dan selama 1 jam
(setiap minggu). Paclitaxel dapat dilarutkan dengan larutan NaCl 0,9%, dextrose 5%, dextrose
5% dalam RL, dan dextrose 5% dalam NaCl 0,9%. Wadah pelarut dan infus set yang digunakan
harus non-PVC.
Efek samping
Efek samping dari paclitaxel yang sering dijumpai yaitu efek samping hematologi, reaksi
hipersensitif, artralgia/mialgia, neuropati perifer, gangguan saluran cerna, alopesia, peningkatan
enzim hati.
Kontraindikasi:
hipersensitif.
- Perlu premedikasi