TINJAUAN PUSTAKA
istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory
dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga
per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk
Saluran pernapasan adalah organ yang dimulai dan hidung hingga alveoli
beserta organ adneksnya seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura.
Batas ini diambil untuk beberapa penyakikt yang dapat berlangsung lebih
2.1.2 Etiologi
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
a) Bukan pneumonia yaitu batuk, serak, pilek, dan panas atau demam
berumur <1 tahun, atau > 40x/menit pada anak berumur 1 tahun
ISPA yang meliputi umur, jenis kelamin, status gizi, berat badan lahir,
a). Umur
lebih besar dibandingkan dengan anak yang lebih tua. Keadaan ini
perempuan.
c) Status Gizi
Di banyak negara di dunia, penyakit infeksi masih merupakan
mempunyai angka kematian lebih tinggi dari pada bayi dengan berat
Air Susu Ibu (ASI) dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang bayi
e) Status Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk melindungi seseorang
2). Faktor Eksternal merupakan suatu keadaan yang berada diluar diri
suhu optimum 18- 300C. Hal ini berarti, jika suhu ruangan rumah
4 kali.
c). Ventilasi
kali.
gangguan pernafasan.
pasif. Asap rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia, 200 diantaranya
Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi
a). Hypoxemia,
dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur
dan dingin.
3) Gejala ISPA
Sebagian besar anak dengan infeksi saluran nafas bagian atas
cepat dan retraksi dada.Semua ibu dapat mengenali batuk tetapi mungkin
1994).Selain batuk gejala ISPA pada anak juga dapat dikenali yaitu flu,
demam dan suhu tubuh anak meningkat lebih dari 38,5 0C dan disertai
(1) Batuk.
atau menangis).
(4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37 0C atau jika
terdekat.
1) Pernapasan lebih dari 50 x/menit pada anak umur kurang dari satu
tahun atau lebih dari 40 kali/menit pada anak satu tahun atau lebih.
Dari gejala ISPA sedang ini, orangtua perlu hati-hati karena jika
anak menderita ISPA ringan, sedangkan anak badan panas lebih dari
390C, gizinya kurang, umurnya empat bulan atau kurang maka anak
petugas kesehatan.
3). Gejala ISPA berat
ISPA ringan atau sedang disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut :
b. Immunisasi.
f). Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila
2.1.0 Komplikasi
Penyakit ini sebenarnya merupakanself limited disease, yang
sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya.Komplikasi
Komplikasi ini hanya terjadi pada anak besar karena pada bayi dan
besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan biasanya
disertai sumbatan hidung, nyeri kepala hilang timbul, bersin yang terus
memberikan antibiotik.
media akut (OMA).Gejala OMA pada anak kecil dan bayi dapat disertai
demam.
memegang telinganya yang nyeri (pada bayi juga dapat diketahui dengan
kadang hanya ditemui gejala demam, gelisah, juga disertai muntah atau
Faktor-faktor OMP yang sering dijumpai pada bayi dan anak adalah :
3. Penyebaran infeksi
2.1.11 Komplikasi
antara lain
a. Bronkitis
b. Pneumothorax
c. Sinusitis Paranasal
2.1.11 Penatalaksanaan
bergizi
Idikasi Rujukan
(2). Kompres air dingin atau es tidak dianjurkan karena akan kan
kain
Indikasi Rujukan
a).Jika timbul satu atau lebih tanda ISPA berat terutama penarikan
dada ke dalam
b).Tindakan penunjang
1) PENGKAJIAN
1. Identitas klien: selain nama klien, asal kota dan daerah, jumlah
keluarga.
2. Keluhan: penyebab klien sampai dibawa ke rumah sakit.
3. Riwayat penyakit sekarang:
Tanda dan gejala klinis ISPA, seperti batuk, demam, sakit
tenggorokan, dan
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat sosial ekonomi dan lingkungan.
Riwayat keluarga.
Biasanya keluarga ada yang mempunyai penyakit yang
sama, atau lingkungan
Lingkungan:
Lingkungan kurang sehat (polusi, limbah), pemukiman yang
padat, ventilasi rumah yang kurang sehingga pertukaran
udara kurang, daerah di dalam rumah lembab, tidak cukup
sinar matahari, jumlah anggota keluarga yang banyak.
Pola fungsi kesehatan.
1) Pola persepsi sehat dan penatalaksanaan kesehatan.
Kurang menerapkan PHBS yang baik, rumah kumuh, jumlah
anggota keluarga banyak, lingkungan dalam rumah lembab,
jendela jarang dibuka sehingga sinar matahari tidak dapat masuk,
ventilasi minim menybabkan pertukaran udara kurang
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang
didapatkan adalah biakan kuman (+) sesuai dengan jenis
kuman.
Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah
meningkat disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga
disertai dengan adanya thrombositopenia.
Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan.
Data Subyektif
Pasien mengeluh panas
Batuk
Sesak bernafas
Pilek
Nyeri telan / sakit teggorokan
Data Obyektif
2) Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
No Diagnosa Definisi Batasan Faktor Yang
Karakteristik Berhubungan
1 Bersihan jalan suatu keadaan ketika Subjektif : - Infeksi, disfungsi
napas tidak seseorang individu - Dispneu neuromuskular,
efektif mengalami suatu ancaman Objectif : hiperplasia dinding
yang nyata atau potensial - Penurunan suara bronkus, alergi jalan
pada status pernafasan nafas nafas, asma, trauma
sehubungandengan ketidak - Orthopneu - Obstruksi jalan
mampuan untuk batuk - Cyanosis nafas : spasme jalan
secara efektif - Kelainan suara nafas, sekresi
nafas (rales, tertahan, banyaknya
wheezing) mukus, adanya jalan
- Kesulitan berbicara nafas buatan, sekresi
- Batuk, tidak bronkus, adanya
efekotif atau tidak ada eksudat di alveolus,
- Produksi sputum adanya benda asing
- Gelisah di jalan nafas.
- Perubahan
frekuensi dan irama
nafas
Laporan isyarat
Diaforesis
Sikapmelindungi
area nyeri
Fokus menyempit
(mis.., gangguan
persepsi nyeri,
hambatan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan
orang dan
lingkungan)
Indikasi
nyeri yanh
dapat diamati
Perubahanposisi
untuk menghindari
nyeri
Sikaptubuh
melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkannyeri
secara verbal
Gangguan tidur.
3) Rencana Tindakan
N Diagnosa Tujuan dan criteria hasil Intervensi
o
1 Bersihan jalan Tujuan:Setelah dilakukan Mandiri
napas tidak asuhan keperawatan selama Auskultasi suara nafas, perhatikan
efektif 2x30 menit, diharapkan bunyi nafas abnormal
berhubungan bersihan jalan napas pasien Untuk mengidentifikasi kelainan
dengan sekret efektif pernafasan berhubungan dengan
kental atau Kriteria hasil : obstruksi jalan napas
sekret darah, - pasien melaporkan sesak Monitor usaha pernafasan,
kelemahan, berkurang pengembangan dada, dan
upaya batuk - pernafasan teratur keteraturan
buruk, edema - ekspandi dinding dada Untuk menentukan intervensi yang
trakeal/faringea simetris tepat dan mengidentifikasi derajat
l. - ronchi tidak ada kelainan pernafasan
- sputum berkurang atau Observasi produksi sputum,
tidak ada muntahan, atau lidah jatuh ke
- frekuensi nafas normal belakang
(16-24)x/menit Merupakan indikasi dari
kerusakan jaringan otak
Pantau tanda-tanda vital terutama
frekuensi pernapasan
Untuk mengetahui keadaan umum
pasien
Berikan posisi semifowler jika tidak
ada kontraindikasi
Meningkatkan ekspansi paru optimal
Ajarkan klien napas dalam dan batuk
efektif jika dalam keadaan sadar
Batuk efektif akan membantu dalam
pengeluaran secret sehingga jalan
nafas klien kembali efektif
Berikan klien air putih hangat sesuai
kebutuhan jika tidak ada
kontraindikasi
Untuk meningkatkan rasa nyaman
pasien dan membantu pengeluaran
sekret
Lakukan fisioterapi dada sesuai
indikasi
Fisioterapi dada terdiri dari postural
drainase, perkusi dan fibrasi yang
dapatmembantu dalam pengeluaran
sekret klien sehingga jalan nafas
klien kembali efektif
Lakukan suction bila perlu
Membantu dalam pengeluaran
sekret klien sehingga jalan nafas
klien kembali efektif secara
mekanik
Lakukan pemasangan selang
orofaringeal sesuai indikasi
Membantu membebaskan jalan
napas
Kolaborasi
Berikan O2 sesuai indikasi
Memenuhi kebutuhan O2
Berikan obat sesuai indikasi
misalnya bronkodilator, mukolitik,
antibiotik, atau steroid
Membantu membebaskan jalan
napas secara kimiawi
4) Evaluasi
Dx 1 : Bersihan jalan nafas pasien kembali efektif
Dx 2: pertukaran gas pasien efektif
Dx 3: Nutrisi terpenuhi/ adekuat
Dx 4 : Nyeri berkurang atau hilang
Dx 5 : Suhu tubuh pasien kembali normal
2.13. Kerangka Konsep
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 Bukan pneumonia yaitu batuk, serak, pilek, dan panas atau
jenis bakteri, virus dan riketsia. demam suhu lebih dari 37’C
Bakteri penyebabnya antara lain
Pneumonia yaitu pernapasan lebij dari 50x/menit pada anak
dari genus Streptococcus,
Stafilococcus, yang berumur <1 tahun, atau > 40x/menit pada anak
Pnemococcus, Hemofilus, berumur 1 tahun atau lebih, suhu tubuh >39’C, tenggorokan
Bordetella dan Corinebakterium. berwarna merah, timbul bercak-bercak pada kulit
Virus penyebabnya antara lain menyerupai bercak campak, pernapasan berbunyi menciut-
golongan Micsovirus, Adenovirus, ciut, pernapasan berbunyi seperti mengorok dan telinga
Coronavirus, Picornavirus, sakit atau mengeluarkan nanah.
Micoplasma, Herpesvirus
ISPA
Diagnosa Keperawatan
Hipertermia
Gangguan pertukaran
gas
Gangguan
keseimbangan nutrisi