Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Banding

 Stroke Non Hemoragik

Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak
bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat
gangguan peredaran darah terjadi, gejala-gejala tersebut diantaranya adalah:
 Ketidakmampuan untuk berbicara atau mengerti bahasa lisan (disfasia)
bila gangguan terletak pada sisi dominan.
 Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan (hemiparesis kontralateral)
 Bisa terjadi kejang-kejang.
Yang membedakan dengan PSA adalah tidak didapatkannya gejala peningkatan
intrakranial seperti mual dan muntah. Tidak didapatkan adanya tanda rangsang
meningeal dan onset kejadian yang mendadak tetapi tidak saat berakrtivitas. Gejala
klinis pada stroke non hemoragik kebanyakn lebih ringan daripada stroke hemoragik
seperti PSA.
Penyingkiran diagnosis dapat dilihat dari hasil CT-Scan kepala, dimana pada stroke
non hemoragik akan didapatkan daerah infark dengan gambaran hipodens, sedangkan
pada PSA didapatkan perdarahan dengan gambaran hiperdens pada ruang
subarachnoid.
 Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang primer berasal dari
pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.
Perdarahan ini banyak disebabkan oleh hipertensi, selain itu faktor penyebab
lainnya adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti
hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian antikoagulan angiomatosa dalam
otak, tumor otak yang tumbuh cepat, amiloidosis serebrovaskular. Pada perdarahan
intraserebral, perdarahan terjadi pada parenkim otak itu sendiri. Gejala yang
membedakan adalah pada perdarahan intraserebral (PIS) tidak terdapat kaku
kuduk, nyeri kepalanya tidak lebih berat daripada PSA, pada lumbal pungsi
tidak didapatkan darah, kecuali apabila PIS meluas ke ruang subaraknoid.

 Meningitis

1
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur.
Ada 2 jenis, yaitu : meningitis aseptic dan meningitis meningokokus. Meningitis
ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti panas mendadak, letargi, muntah
dan kejang. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairan
serebrospinal (CSS) melalui pungsi lumbal.

Diagnosa Banding, lainnya :

 Ensefalitis
 Cluster headache
 Migraine headache
 Emergensi hipertensif
 Stroke hemoragik
 Stroke iskemik
 Arteritis temporal
 Transient Ischemic Attack
 Stroke akibat perdarahan intracranial
 Stroke akibat malformasi arteriovena
 Trombosis arteri basilaris
 Perdarahan serebelar
 Aneurisma serebral
 Thrombosis vena serebral
 Hematoma epidural
 Hidrosefalus
 Temporal arteritis

2
Daftar Pustaka

1. Harsono.1997, Buku Ajar Neurology Klinis, Perhimpunan Dokter Spesialis saraf


Indonesia. Gajah Mada University Press. Bandung.

2. Ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/08/06subarachnoid-hemorrhage/

3. Sitorus, Sari Mega. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Bagian


Anatomi, Fakultas Kedokteran, 2005 Universitas Sumatera Utara. Medan.

4. Hadinoto S, Setiawan, Soetedjo. Stroke Pengelolaan Mutakhir. 1992. Badan


Penerbit Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai