1
tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.
3. Etiologi
2
a. Intraserebral hemoragik :Nyeri kepala yang hebat, sering terjadi pada
terjadi kurang dari ½ jam, 23% terjadi antara ½ sampai dengan 2 jam,
5. Manifestasi Stroke
c. Afasia.
3
menjadikan pembuluh darah mengalami penipisan. Peningkatan tekanan
Stroke hemoragik terjadi karena pembuluh darah yang pecah dan bisa
(Haryono, 2019).
darah yang awalnya lunak akhirnya akan mengecil dan larut. Daerah yang
4
mengakibatkan disfungsi otak global seperti penurunan kesadaran sering
sirkulus wilisi
(Haryono, 2019).
Hipertensi aneorisme
pendarahan arechnoid
hematoma serebral
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
5
8. Komplikasi Stroke Hemoragik
9. Penatalaksanaan Medis
a. Tindakan Darurat
obat untuk melawan efek pengencer darah. Selan itu, penderita stroke
membantu tubuh menyerap darah. Dokter akan melakukan operasi bila area
6
perdarahan besar, ini diperlukan agar tekanan darah di otak berkurang dan
c. Surgical Clipping
kawat (koil) yang kecil dan tipis (aneurysm coiling). Aneurisma yang
1. Pengkajian
dasar klien, dan membuat catatan tentang respon kesehatan klien. Dengan
masalah kesehatan klien dengan baik dan tepat. Tujuan Dari dokumentasi
perawatan. Pengkajian didapat dari dua data yaitu data objektif dan data
7
subjektif. Perawat perlu memahami cara memperoleh data. Data dari hasil
2016).
dari:
a. Identitas klien
pekerjaan, status, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register,
diagnosis medis
fungsi otak yang lain, gelisah, letargi, lelah apatis, perubahan pupil,
1 Hipertensi
2 Diabetes militus
4 Anemia
8
Apakah orang tua kandung juga memiliki penyakit hipertensi,
Refleks Babinski
bawah diluruskan
tidak berubah
9
4. Interpretasi: Refleks Babinski dinyatakan positif (+) bila terdapat
bila terjadi plantar fleksi jari-jari kaki. Jika tidak ada gerakan maka
klinis
Refleks Chaddock
Pasien dalam posisi berbaring rileks dan santai dengan tungkai bawah
diluruskan
tidak berubah
proksimal ke distal)
dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai pemekaran jari-jari yang lain
Refleks Oppenheim
10
3. Interpretasi: Refleks Oppenheim positif (+) jika ada respons
dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai mekarnya jari-jari yang lain.
Refleks Gordon
Refleks Hoffman
3. Jari tengah pasien dijepit menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
pemeriksa
fleksi dan adduksi ibu jari dan terkadang disertai fleksi jari lainnya.
Refleks Tromner
11
1. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada pasien dengan posisi
pada ujung jari tengah pasien menimbulkan gerakan fleksi ibu jari,
Refleks Wartenberg
dan jari tengah) dan meminta pasien untuk melemaskan jari jari
tangan lainnya
dirasakan pemeriksa.
Refleks Mayer
ditemukan oposisi ibu jari. Ibu jari pada umumnya akan beroposisi
12
pada orang sehat. Pada lesi di susunan piramidal maka ibu jari tidak
akan beroposisi.
Refleks Leri
pergelangan tangan
akan menekuk pada sendi siku. Lesi pada susunan piramidalis akan
atas[14]
Respons refleks ini adalah gerakan bibir, lidah, dan rahang bawah
seolah-olah menetek
Respons refleks ini adalah bibir atas dan bawa menjungur atau
13
3. Refleks memegang: pemeriksa melakukan penekanan atau
VIII
Vestibulokoklear Sensorik Pendengaran dan keseimbangan
14
Motorik Menelan dan otot-otot fonasi pada faring
XI Asesorius
Spinal Sensorik Pergerakan otot trapezius dan sternokleidomastoideus
yang diciptakan pada tahun 1974 oleh Graham Teasdale dan Bryan
GCS ini terdiri dari tiga komponen pemeriksaan yaitu mata, verbal dan
Tabel 2.1 Tingkat kesadaran pasien dibagi menjadi 7 keadaan berdasarkan skor GCS:
Tingkat Kesadaran Pasien Skor GCS
Composmentis 15-14
Apatis 13-12
Dilirium 11-10
Samnolen 9-7
Semi-coma 4
coma 3
15
i. Pengkajian skala kekuatan otot
Tabel 2.2 Pengkajian skala kekuatan otot
Presentasi
Skala Kekuatan Karakteristik
Normal
1. Inspeksi
2. Palpasi
a. Demam
3. Perkusi
4. Auskultasi
16
17
D. Diagnosa Keperawatan
4. Defisit Nutrisi
E. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1. Gangguan Setelah dilakukan tindkan Menejemen Jalan Napas
Pola Napas keperawatan di harapkan Observasi
kepatenan jalan napas - Monitor pola napas
1. Frekunsi pernapasan
- Monitor bunyi napas
menjadi
- Monitot sputum
5
- Pertahankan kepatenan jalan
2. Irama pernapasan
napas
menjadi 5
Terapetik
3. Kemampuan untuk
mengeluarkan secret - Posisikan semi fowler
menjadi 5 - Berikan minum hangat
4. Suara napas - Lakukan fisoterapi dada
tambahan menjadi
- Berikan oksigin
5
Edukasi
5. Pernapasan cuping
- Anjurkan asupan cairan 2000
hidung menjadi 5
ml/hari
Pengunaan otot bantu napas
menjadi 5 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator
18
7. Batuk menjadi 5
Keterangan
1. meningkat
2. cukup meningkat
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
19
2. Bersihan Setelah dilakukan tindakan Menejemen Jalan Napas ( I.01011)
Jalan keperawatan selama …x24 Opservasi
Napas Tidak jam diharapkan bersihan - Monitor pola napas
efektif
(jalan
hasi napas meningkat - Monitor bunyi napas
(D.0001)
l L.01001)
: dengan kriteria
- Monitor sputum
1.
Terapetik
Batuk efektif
- Pertahan kan kepatenan jalan
meningkat menjdai 5
napas
2. Frekuensi napas
membaik menjadi 5 - Posisikan semi Fowler
Keteranganeonatus) menjadi 5
n
6. meningkat
7. c ukup meningkat
8. sedang cukup
9. menurun
menurun
10.
20
3. Resiko Setelah dilakukan Tindakan Menejemen peningkatan tekanan
Perfusi keperawatan semama …x24 intracranial (1.06194)
Serebral jam di harapkan perfusi Observasi
tidak
efektif serebral meningkat dengan - identifikasi penyebab
(D.0017) kriteria hasil: peningkatan TIK
1. Tingkat kesadaran
- monitor tanda/gejala peningkatan
meningkat 5
TIK
2. Tingkat intrak kranial
- Monitor MAP (Mean Arterial
menurun 5
Pressure)
3. Sakit kepala menurun
5 - Monitor status pernapasan
- Kolaborasipemberian pelunak
tinja
21
4. Difisit setelah dilakukan intevensi Menejemen Nutrisi (I.03119)
Nutrisi keperawatan selama ..x24 Observasi
(D.0019) jam maka Status Nutrisi - Identifikasi status nutrisi
Membaik dengan kriteria - Identifikasi alergi dan
hasil : Status Nutrisi intoleransi makanan
Membaik dengan kriteria - Identifikasi makanan yang
hasil : disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori
1. Porsi makanan yang
dan jenis nutrient
dihabiskan menjadi
5 - Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastrik
22
5. menurun
23
6. Gangguan Setelah dilakukan Tindakan Perawatan intergitas kulit
Intregitas keperawatan selama …x24 jam Opservasi
Kulit diharapkan intergitas kulit dan - identifikasi penyebab
jaringan meningkat dengan kriteria gangguan
(D.0129)
hasil: intergitas kulit
1. elastisitas menjadi Terapetik
5 - ubah posisi setiap 2 jam jika
2. hidrasi menjadi 5 tirah baring
3. kerusakan lapisan kulit
- lakukan pemijatan diarea
menjadi 5
menonjol tulang
4. nyeri menjadi 5
- bersihkan perineal dengan air
5. mematoma menjadi
hangat
5
Edukasi
keterangan
1. meningkat - anjurkan memandikan klien
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
24
- Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain
25
9 Resiko Setelah Dilakukan Observasi :
jatuh tindakan keperawatan 24 1. Identifikasi kebutuhan
selama 2x jam di keselamatan
2. Identifikasi perubahan
harapkan Cedera yang atau status keselamatan
di amati di menurun kriteri lingkungan
F. Evaluasi
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawat yang telah
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilain adalah tahap yang
26