Anda di halaman 1dari 38

Disusun Oleh :

Vivie Veronica Tanama


112018191
Pembimbing :
Dr. Marolop Pardede, SpBTKV
 ANAMNESIS KHUSUS

 Rasa dingin Pasien memiliki keluhan


 Klaudikasi yang samar-samar
Lokasi keluhan
Intermitten sebelumnya
tergantung letak
 Nyeri Istirahat Lama keluhan beberapa
sumbatan arteri
 Ulkus minggu sampai
 Gangren beberapa tahun
STADIUM I  Keluhan tidak/belum jelas, hanya disertai rasa letih dan
dingin

STADIUM II  klaudikasio intermitten

STADIUM III  nyeri terasa sewaktu istirahat dan bersifat spontan (rest-
pain)

STADIUM IV  ditandai dengan adanya gangren


 Anamnesis Umum
 Pemeriksaan umum : tekanan darah, pemeriksaan neurogenic, pemeriksaan
orthopedic
- Inspeksi
Elevator labor, dependent
- Palpasi Suhu
Bisingraba, keadaan pembuluh
rubor,bruit padarambut
gangren, percabangan
pada
darah,
arteri raba nadi (kuat
karotis,arteri denyut,
- Auskultasi ekstremitas, kuku,subklavia,
varises
bandingkan kanan dan
arteri radialis kiri)
ekstremitas, edema
 ABI (Ankle Brachial Index)
 Ultrasonik Arteri Karotis  untuk mendeteksi plak, oklusi,
stenosis, penebalan, distensi, dll
 Ambulatory Venous Pressure  pengukuran tekanan vena
pada kegagalan vena menahun
 Ultrasonography (USG) Doppler sering dipakai untuk
pemeriksaan kelainan arteri atau vena di daerah inguinal,
paha, dan kruris
Mesenteric Artery
AKUT
Disease

SUMBATAN ARTERI
Atherosclerosis

MENAHUN
Carotic Artery Disease

Peripheral Artery
Disease (PAD)

Critical Limb Ischemia


(CLI)
MESENTERIC ARTERY DISEASE
Gejala :
- Diare
AKUT
- Muntah
- Nyeri perut mendadak
(epigastrium, sekitar pusar atau
suprapubis)

KRONIS
- Nyeri perut setelah makan
- Diare
Stadium I
Sakit perut yang hebat, mual,
muntah, syok, BAB berdarah, tanda
abdomen akut (-)

1 jam 2 jam 24 jam

Stadium II Stadium III


“Masa tenang” , rasa sakit Tanda ileus paralitik, peritonitis
berkurang, dinding perut tenang Keadaan umum menurun
 Revaskularisasi dilakukan pada sumbatan pembuluh besar dan bila kerusakan
organ masih reversible
 Reseksi usus dilakukan pada kerusakan usus yang ireversibel
 Kombinasi antara rekonstruksi vaskuler dan reseksi dilakukan bila setelah
dilakukan tindakan dari segmen usus yang bersangkutan tidak terjadi aliran darah
yang komplit
 Penyakit yang bersifat dinamik dan progresif yang
berasal dari kombinasi disfungsi endotel dan
inflamasi
 Penumpukan plak di dalam intima arteri yang
memblok aliran darah ke organ spesifik
 Usia dan kelamin
 Hiperkolesterolemi
 Merokok
 Diabetes
 Obesitas
 Hipertrigliseridemi
 Fibrinogen
 Hiperhomosisteinemi
 Kepribadian
 Aktivitas jasmani
Tempat yang paling sering : a. femoralis komunis
a. femoralis profunda
a. poplitea

Klaudikasi Nyeri hebat Perubahan


intermitten dan menetap warna kulit

Gangguan
Gangren
Trofik
 Manifestasi yang berat dari PAD pada ekstremitas

bawah di mana iskemia progesif menyebabkan


timbulnya nyeri kaki saat istirahat atau terbentuknya
ulkus/gangren.

 Merupakan stadium III (nyeri waktu istirahat) dan IV (

ulkus/gangren) (klasifikasi Fontaine)


 Nyeri saat istirahat
 Ulkus yang tidak sembuh biasanya terletak di pinggir kaki pada ujung jari atau dekat tumit atau
penonjolan tulang.
 Gangren

Asal Penyebab Lokasi Nyeri Gambaran

Arteri utama PAD, Buerger’s Jari kaki dan Berat Tidak


disease, oklusi kaki beraturan, dasar
akut pucat
Vena Penyakit vena Maleolus Sedang Tidak
beraturan, dasar
merah muda
Infark kulit Penyakit Sepertiga Berat Mengecil
sistemik, bawah tungkai setelah infark
embolisme, dan multiple
hipertensi
Neurotrofik Neuropati Telapak kaki Tidak ada Ulkus sering
dalam, dan
infeksi
 Atrofi kulit
 Kulit halus mengkilat
 Raba pulsasi arteri tibialis posterior dan dorsalis pedis
 Elevation/dependency tungkai diangkat 60 detik kemudian diturunkan
 Kelainan capillary refill time
 ABI  tekanan sistolik ankle < 50mmHg dan tekanan sistolik jari kaki < 30mmHg
 Untuk menilai berat dan letak anatomis kelainan pembuluh darah  prognosis dan
tindakan
 USG Doppler  untuk menilai patensi pembuluh darah yang akan dianastomosis
atau yang akan dipakai sebagai graft
 MRA  memberikan gambaran rinci pembuluh darah dari aorta sampai arkus
plantar pedis yang sulit dinilai dengan USG
 Angiografi kontras  sebagai gold standar, dapat menilai dengan rinci jaringan
pembuluh darah distal sampai arkus plantar pedis
 Khas --> nyeri saat istirahat dan nyeri pada ulkus
 Obat-obat analgetik, antiinflamasi, nonsteroid atau opiate
 Penanganan pada kaki (debridemen pada jaringan yang nekrosis, kasa lembap
yang direndam Nacl 0,9%, antibiotik sistemik)
 Modifikasi faktor risiko ( mengendalikan tekanan darah, gula darah, dan
hyperlipidemia)
 Penyakit inflamasi oklusif pada pembuluh darah arteri dan vena yang sering
mengenai bagian ekstremitas
 Patogenesis dimulai dengan proses inflamasi arteri sedang/kecil distal
ekstremitas yang dapat berlanjut menjadi ulkus yang sukar disembuhkan
 Gejala Klinis :

Nyeri Suhu kulit

Pulsasi Ulserasi dan


Arteri Gangren

Perubahan Tromboflebitis
warna
 Adanya tanda insufisiensi arteri
 Umumnya pria dewasa muda
 Perokok berat
 Adanya gangrene yang sukar sembuh
 Riwayat tromboflebitis migrans
 Tidak ada aterosklerosis di tempat lain
 Yang terlibat biasanya ekstremitas bawah
 Diafnosa pasti dengan patologi anatomi
 Pemeriksaan doppler  untuk mengetahui kecepatan aliran darah
 Pemeriksaan arteriografi  bersifat segmental, artinya sumbatan terdapat pada
beberapa tempat, tapi segmen diantara tempat yang tersumbat itu normal.
 kondisi dimana terbentuk bekuan dalam vena sekunder / vena dalam oleh karena
inflamasi /trauma dinding vena atau karena obstruksi vena sebagian.
 Menyerang satu/lebih vena
 Sering pada vena-vena yang ada di betis
 Nyeri tekan pada tungkai atau betis bila terjadi di tungkai dan di lengan atau leher
jika mengenai ekstremitas atas.
 Pembengkakan terlokalisir pada daerah yang terkena disertai pitting oedema.
Untuk TVD distal pembengkakan sampai di bawah lutut dan TVD proksimal sampai
daerah pantat.
 Perabaan kulit hangat dan kemerahan di sekitar daerah TVD terutama di bagian
belakang dan lutut, terdapat pelebaran vena superfisial dan pada obstruksi berat
kulit tampak sianosis.
 Kadang TVD tidak memberikan gejala yang nyata, gejala timbul setelah terjadi
komplikasi misalnya terjadi emboli ke paru.
 Compression Ultrasonography  merupakan pemeriksaan non invasive pilihan
untuk membantu menegakkan diagnosis pada kecurigaan TVD secara klinik.
 D-dimer  Kadar d-dimer biasanya meningkat pada TVD dan / atau EP (Emboli
Paru).
 Venografi  emeriksaan baku emas dari TVD. Keunggulan venografi adalah
mampu mendeteksi trombosis proksimal dan vena betis yang terisolasi.
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)  sangat akurat untuk diagnosis TVD,
termasuk TVD distal (betis), pelvis dan trombosis asimptomatik pada wanita hamil.
Teknik ini sangat potensial untuk membedakan thrombus lama dan baru, serta
tidak memerlukan kontras.
 Antikoagulan
Untuk mencegah terjadi bekuan yang semakin besar, dan mencegah pembentukan
bekuan darah. (heparin dan warfarin)
 Trombolitik
Obat trombolitik seperti steptokinase, urokinase dan tissue plasminogen activator
bekerja melarutkan trombin. Obat ini terutama digunakan pada penderita emboli
paru yang luas disertai gangguan kardiorespirasi dan risiko perdarahan yang kec
 Penggunaan kaos kaki yang dapat memberi penekanan (Compression Elastic
stockings). Digunakan pada pagi hari dan seharian saat aktivitas, dilepas pada saat
akan tidur, dapat digunakan pula saat istirahat dengan posisi menaikkan tungkai
pada saat tiduran.
 Menaikkan tungkai, yaitu posisi kaki dan betis lebih tinggi dari pinggul, posisi ini
diharapkan dapat memperlancar aliran darah vena
 Intermittent pneumatic compresion, alat ini dapat memberikan penekanan dari
luar secara teratur pada tungkai bawah atau tungkai bawah dan paha; besarnya
tekanan 35-40 mmHg selama 10 detik / menit.
 Mobilisasi awal untuk meningkatkan aliran darah vena pada kondisi stasis.
Pelebaran pada pembuluh darah balik
vena yang berada pada bagian tungkai
kaki
 Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku
panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan
menjelang malam.
 Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
 Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba .
 Perubahan warna kulit di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah.
Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
 Kaki mulai bengkak karena adanya pembendungan darah.
 Di sekitar pembuluh vena luar pada kulit kaki terasa gatal seperti iritasi kulit.
 Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak
urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok.
 Medical stocking  untuk menguatkan daya pompa pembuluh darah agar risiko
darah tertahan berkurang
 Sclerotherapy menyuntikkan sclerotic agent pada bagian yang terkena , untuk
membentuk dinding pembuluh darah vena dan mengalihkan aliran darah pada
pembuluh dara vena yang lain.
 Bedah laser menembakkan laser langsung pada bagian yang terkena varises
 Endovenus Laser Treatment (ELV)  dengan bantuan ultrasonografi untuk
melihat bagian pembuluh darah vena yang melebar
 Suatu keadaan konstriksi ekstremitas yang mengakibatkan perubahan hilang
timbul pada warna kulit ekstremitas, pucat, sianosis atau keduanya, diikuti periode
hiperemia dengan warna kemerahan
 White Fingers Syndrome yaitu gangguan berupa penyempitan pembuluh darah,
gangguan saraf perifer, gangguan tulang sendi dan otot dengan manifestasi yang
ditimbulkan berupa jari-jari yang pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu atau
sentuhan.
Primary Raynaud’s tidak ada penyakit penyerta atau idiopatik dan
Phenomenon (Raynaud’s biasanya dianggap sebagai suatu hal fisiologis
Disease) akibat lingkungan

Secondary Raynaud’s penyakit penyerta seperti Lupus Eritematosus


Phenomenon (Raynaud’s Sistemik, skleroderma, sindrom karpal tunel,
Syndrome) penyakit pada jaringan ikat atau adanya
konsumsi obat-obatan yang membuat
vasokontriksi pembuluh darah.
1.Non Farmakologi
 menghindari dingin atau menjaga badan tetap hangat, terutama ketika serangan
terjadi dengan menggunakan sarung tangan
 belajar menghindari stress atau mengkontrol stress
 berhenti merokok
 olahraga secara teratur
2.Farmakologi
 Penghambat Kanal Kalsium (CCB) Nifedipin
 Penghambat Pospodiesterase tipe- 5(PDE5 Inhibitor)
 nitrat (nitrogliserin) secara topikal

Anda mungkin juga menyukai