Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan

1. Bagaimana peran dokter sebagai tenaga kesehatan melakukan konseling pada masyarakat
khususnya anak2 yang mengalami trauma pasca bencana?
Jawaban
Salah satu cara yang efektif serta dapat diterapkan yaitu konseling melalui Play Theraphy.
melalui terapi bermain, anak diberi kesempatan dalam dunia naturalnya, dalam artian posisinya
sebagai anak-anak. Dengan terapi tersebut anak akan merasa aman ketika mereka berekspresi
dan bereksplorasi terhadap diri mereka sendiri, baik dalam perasaan, pikiran, pengalaman,
maupun tingkah laku. Hal tersebut dikarenakan, anak tidak berhadapan langsung dengan
dengan kondisi yang mengingatkan mereka pada trauma yang dialaminya. Namun dalam hal ini
haruslah menggunakan materi yang bersifat simbolik. Sedemikian sehingga, terapi bermain yang
diterapkan pada anak yang mengalami gangguan stress pasca trauma bertujuan untuk
menurunkan gangguan tersebut dengan membantu mereka dalam belajar menerima keadaan,
belajar mengembalikan kontrol diri, serta belajar untuk bebas mengekspresikan diri.
2. Apa saja kelamahan-kelamahan penanggulangan bencana alam di Indonesia?
jawaban
Proses penanggulangan bencana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana masih memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya: belum
terwujudnya regulasi turunan undang-undang penanggulangan bencana, belum optimalnya
dukungan anggaran bencana, lambatnya mekanisme proses dana penanggulangan bencana,
lambatnya upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana, dan lemahnya koordinasi antar instansi
terkait.
3. Bagaimana penanggulangan dampak kesehatan akibat banjir pada masa pandemi ini mengingat
banjir merupakan bencana alam tertinggi di Indonesia?
jawaban
Upaya mitigasi bencana perlu disiapkan dengan matang oleh pemerintah ataupun pihak-pihak
terkait hal ini bertujuan untuk menekan penularan covid di lokasi pengungsian, sehingga harus
dipersiapkan lokasi pengungsian yang menerapkan prokes. Selain itu di tempat pengungsian
harus dipastikan terdapat masker cadangan, hand sanitizer, alat makan pribadi, dan tempat
evakuasi yang direncanakan untuk menjaga jarak pengungsi dan juga harus ada petugas
kesehatan yang mengawasi disekitar pengungsian.
Daerah2 rawan bancana juga di himbau agar menyiapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai
prokes.
4. Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam penanggulangan krisis di daerah bencana

kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang dapat difungsikan baik dari segi jumlah
dan jenis serta kompetensinya (Menteri Kesehatan RI, 2006). Menurut Kepmenkes Nomor
066/MENKES/SK/II/2006 tentang Pedoman Manajemen SDM Kesehatan Dalam Penanggulangan
Bencana, perencanaan penempatan SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan pada kejadian
bencana sangat perlu untuk memperhatikan kompetensi manajemen bencana yang dimiliki SDM
kesehatan setempat khususnya yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
terutama di daerah rawan bencana. Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI)
Tahun 2013, Kabupaten Sumbawa Barat yaitu salah satu kabupaten yang terdampak kejadian
bencana tersebut merupakan wilayah dengan resiko tinggi terhadap bencana gempa bumi
(BNPB, 2015b)

5. tadi presentan menyebutkan system surveilans yang terintegrasi dan adanya data missing.
Adakah terdapat cara untuk perbaikan surveilans. ?

jawaban

Terdapat dua perbaikan surveilans yaitu rekomendasi konservatif dan progressif. Rekomendasi
konservatif: surveilans diteruskan di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan dengan
peningkatan kapasitas sistem dan SDM, tugas verifikasi kasus diserahkan kepada
kabupaten/kota agar mampu interoperable & real time, monitoring dan evaluasi oleh
Kementerian Kesehatan, serta pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. Rekomendasi
progressif: sistem surveilans 24 jam, independent, flexible, dan mumpuni, dikelola oleh badan
independen dengan SDM professional, berdisiplin tinggi, serta bekerja 7 hari seminggu 24 jam
sehari selama pandemi COVID-19 belum berakhir. Badan independen ini harus mampu
menjalankan pencatatan tracing COVID-19 sesegera mungkin, menilai jumlah pelacakan kontak
erat dari 1 pasien positif, dan memperkirakan waktu ratarata contact tracing.

6.

Anda mungkin juga menyukai