KESEHATAN PADA
BENCANA
OLEH :
KELOMPOK II
Defenisi Bencana
Menurut perka No 2 Tahun 2012 (BNPM, 2012),
bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat
mengacam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat, baik oleh faktor alam atau
non alam, maupun faktor manusia, sehingga muncul
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
dalam harta benda, dan dampak psikologis.
Aspek dalam Bencana
1. Peristiwa yang terjadi yang dapat mengacam dan
merusak (hazard)
2. Peristiwa yang terjadi mengacam kehidupan dan bahkan
penghidupan, serta fungsi masyarakat
3. Ancaman yang terjadi mengakibatkan adanya korban
serta melampaui kemampuan yang dimiliki masyarakat
untuk mengatasi sumber daya yang ada.
Masalah Kesehatan yang Sering
Terjadi Pada Bencana
1. Kasus kesakitan dan kematian
2. Masalah pengungsian
3. Munculnya kasus penyakit menular
4. Masalah kesehatan lingkungan
5. Masalah pangan
6. Kesehatan mental
PELAYANAN KESEHATAN
TERHADAP BENCANA
Dalam pemberian pelayanan kesehatan pada kondisi bencana
alam sering tidak memadai di sebabkan situasi bencana alam sering
terjadi kedaruratan di semua aspek kehidupan. Terjadinya
kelumpuhan pemerintah, rusaknya fasilitas umum, terganggunya
sistem komunkasi dan transportasi, lumpuhnya pelayanan umum
yang mengakibatkan terganggunya tatanan kehidupan masyarakat,
bila kondisi tersebut tidak di tangani dapat menimbulkan dampak
yang lebih buruk akibat bencana tersebut.
Menurut Widyatun dan fatoni (2013), berdasarkan SK Menkes
Nomor 1357/ Menkes / SK/ XII/200 1 tentang standar minimal
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan penanganan
pengungsi. Dalam dokumen tersebut standar minimal yang harus
dipenuhi meliputi berbagai aspek :
1. Pelayanan kesehatan, termaksut pelayanan kesehatan masyarakat,
kesehatan reproduksi dan kesehatan jiwa
2. Pencengahan dan pemberantasan penyakit menular
3. Gizi dan pangan
4. Lingkungan
5. Hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar kesehatan
Hal yang Perlu Dalam Perencanaan
Manajemen Bencana
1. Rencana dan prosedur program yang dibuat oleh tim penanggulangan bencana
2. Perlu adanya catatan praktik manajemen bencana
3. Perlu adanya pengorganisasian manajemen bencana rumah sakit serta perlunya
tertera visi dan misi
4. Perlu adanya penguatan pelayanan rujukan melalui pendirian rumah sakit
lapangan
5. Perlu adanya melakukan pelatihan teknik pertolongan
6. Membuat rencana kegiatan upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana, membentuk tim reaksi cepat, menyelenggarakan
pelatihan, membuat jalur evakuasi, dan mengembangkan sistem informasi dan
komunikasi.
3 Hal Pentingkan Oleh Pasien Dalam
Layanan Keperawatan
1. Perhatian dan pengawasan terhadap pasien
2. Pelayanan yang sama kepada semua pasien tanpa
membedakan status sosial
3. Penampilan fisik perawat saat bertugas.
Standar minimal pelayanan kesehatan masyarakat
korban bencana alam meliputi tiga aspek dasar yang
harus diakomodasikan dan merupakan landasan dalam
penanggulangan masalah kesehatan meliputi
kemanusiaan, harga diri dan keadilan.
Analisis Jurnal
ANALISIS MANAJEMEN BENCANA
GEMPA DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH DR. M. YUNUS KOTA
BENGKULU
Latar Belakang
Letak Kota Bengkulu berada pada pertemuan lempeng
tektonik Samudera Hindia dan lempeng tektonik Asia
menyebabkan kota ini rawan bencana gempa dan tsunami.
Gempa bumi sering kali melanda Bengkulu. Pada tanggal
4 Juni 2000 gempa bumi dengan kekuatan 8 skala Richter
menimbulkan bencana paling besar di Bengkulu
Tujuan
Tujuan penelitian untuk mengetahui
manajemen bencana di RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu dalam menghadapi gempa.
Metode
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif untuk menganalisis keadaan
secara objektif mengenai manajemen bencana di
rumah sakit RSUD Dr. M. Yunus dalam menghadapi
bencana alam gempa. Informan penelitian ini adalah
Tim Penanggulangan bencana, petugas jaga, petugas
farmasi, dokter jaga dan perawat jaga, disertai
pengamatan langsung kelapangan.
Hasil
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu belum sepenuhnya
menjalankan tahapan manajemen bencana, mulai dari
pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat,
pemulihan dan pembangunan. Tidak adanya catatan
praktik yang terdokumentasi, tidak memiliki lapangan
rumah sakit yang layak, dan masih kurangnya
penanganan bencana terhadap kelompok rentan, belum
memiliki sistem peringatan dini, masih kurangnya tanda
jalur evakuasi korban
Simpulan
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu belum aman dan
siaga jika terjadinya bencana gempa.