Anda di halaman 1dari 13

REFERAT

PREVALENSI RESIKO JATUH DI


FASILITAS
NON KESEHATAN
Vivie Veronica Tanama
112018191
Pembimbing : dr. Muh. Danial Umar, SpKJ
Keadaan di mana seseorang gagal mempertahankan
keseimbangan badan untuk berdiri

Suatu kejadian yang mengakibatkan seseorang


mendadak terbaring atau terduduk dilantai atau di
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan
kesadaran ataupun luka.
 FAKTOR INTRINSIK  FAKTOR EKSTRINSIK

Jatuh dapat
Dapat diantisipasi
terjadi oleh siapa
saja, terutama
pada usia lanjut Tidak dapat
diantisipasi
Faktor Biologis

Faktor Perilaku
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Faktor
Lingkungan

Faktor Sosial
Ekonomi
 Hal ini berdampak pada perubahan-perubahan pada diri
seseorang, baik secara fisiologis maupun fisik.
 Jatuh merupakan penyebab utama kematian akibat kecelakaan
pada orang yang berusia 75 tahun atau lebih.
 WHO (2007), sekitar 28-35% orang yang berusia 65 tahun jatuh
dan setiap tahun meningkat 32-42% pada usia lebih dari 70
tahun. Orang tua yang tinggal di panti >> dari pada lansia yang
tinggal di masyarakat.
Prevalensi  WHO (2007), mengatakan bahwa jatuh menyebabkan 20-30%
luka ringan sampai luka parah dan 20% meninggal karena
mengalami patah tulang pinggul.
 Insiden jatuh di Indonesia setiap tahunnya meningkat dari 25%
pada usia 70 tahun menjadi 35 % setelah berusia lebih dari 75
tahun. Hasil analisa lebih lanjut salah satu kota di Indonesia,
prevalensi jatuh di Jambi juga telah meningkat pesat yaitu 7,6%
per tahun.
 Berdasarkan hasil penelitian di tahun 2016, Faktor-faktor yang
berhubungan kejadian jatuh pada lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Andalas Padang menunjukkan lansia yang
mengalami jatuh (68.4%), gangguan gerak (51.9%), gangguan
penglihatan (69.6%), dan gangguan pendengaran (57.0%).
 Faktor ekstrinsik yaitu lansia yang mempunyai alat bantu
berjalan (82.3%) dan lingkungan (50.6%).
 Sedangkan penelitian lain di unit pelayanan primer Puskesmas
Medan Johor menunjukkan kejadian risiko jatuh pada lansia
diperoleh hasil bahwa 46% berisiko tinggi, 36% berisiko rendah
dan 18% tidak berisiko jatuh.
 Dampak  syok meskipun cedera fisik tidak terjadi
 Syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki
banyak konsekuensi termasuk ansietas, hilangnya rasa percaya
Dampak diri, pembatasan dalam aktivitas sehari-hari, falafobia atau
fobia jatuh.
 Komplikasi-komplikasi jatuh dapat berupa cedera, diabilitas,
bahkan kematian.
 Identifikasi faktor risiko
Pencegahan  Penilaian keseimbangan dan gaya berjalan
 Mengatur atau mengatasi faktor situasional

Anda mungkin juga menyukai