• Menyajikan data
• Dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien
RPTRA dengan memberikan informasi yang akurat
• Mampu menguraikan pencetus yang mempengaruhi
Tanjung Duren
tingkat pengetahuan mengenai pencegahan ISPA,
sehingga dapat dikembangkan cara penyuluhan
menjadi sumber data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
• Definisi
• Penyebab ISPA
• Cara penularan (transmisi:
droplet, kontak, airbone)
• Faktor resiko
Tanda dan Gejala
ISPA ISPA ISPA
ringan sedang berat
Batuk Pernapasan > 50x/menit (anak < Batuk
1 tahun) dan >40x/ menit (anak
>1 tahun)
Serak Tenggorokan berwarna merah Sakit tenggorokan
(ada suara parau)
Pilek Timbul bercak campak Kesadaran menurun
Demam (>37oC) Demam (>39oC) Demam (>/=38oC)
Telinga sakit/ mengeluarkan Bunyi nafas snorring
nanah
Serak Sesak/ napas cepat
(ada suara parau)
Pemeriksaan pada ISPA
• Temuan klinis yang sering ditemui pada ISPA yang disebabkan
bakteri antara lain: eritema faring, eksudat faring dan tonsil, adanya
• Temuan klinis yang sering ditemui pada ISPA yang disebabkan oleh
virus antara lain: eritema, dan munculnya eksudat pada faring dan
Diberikan antibiotik jika infeksi saluran napas viral tidak membaik setelah
10 hari atau memburuk setelah 5-7 hari. Durasi antibiotik 7-10 hari jika
jenis lainnya. Untuk lini pertama dapat diberikan Amoxicillin dan alternatif
(Levofloxacin, moxifloxacin).
azithromycin, clarithromychin.
• Faringitis
Pada kasus ini, terapi antibiotik tidak diperlukan sehingga perlu penjelasan
Gunakan masker bedah apabila berada jarak satu meter dari pasien
Menempatkan pasien di kamar untuk satu orang atau kamar hanya dapat diisi
pasien dengan diagnosis yang sama atau faktor risikonya sama, dengan catatan
Gunakan sarung tangan bersih dan gaun pelindung sekali pakai atau gaun
pelindung yang dapat digunakan kembali saat kontak langsung dengan pasien
Sediakan peralatan yang khusus digunakan untuk satu pasien dan selalu bersihkan
serta disinfeksi peralatan yang digunakan untuk beberapa pasien setelah digunakan
Tempatkan pasien di kamar untuk satu pasien apabila memungkinkan atau dikamar
yang diisi bersama pasien lain dengan diagnosis yang sama (cohorting)
• Pedoman kewaspadaan transmisi airbone
• Usia
• Jenis kelamin
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Lingkungan
• Penyuluhan
• Media massa
• Teknologi informasi
• Sosial budaya
• Sosial ekonomi
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
SEBELUM SESUDAH
Pengetahuan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
• Desain Penelitian
Desain yang digunakan adalah pre & post experiment dengan one group pretest-posttest design.
• Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian: masyarakat yang datang ke RPTRA Tanjung Duren yang memenuhi
• Kriteria Inklusi
• Kriteria Eksklusi
Variabel Penelitian
• Variabel terikat: pengetahuan masyarakat tentang pencegahan ISPA
• Variabel bebas: usia, pekerjaan, pendidikan dan jenis kelamin masyarakat
Dana Penelitian
Kuisioner Rp 200.000
Transportasi Rp 200.000
Tingkat pengetahuan Tingkat pemahaman responden Kuisioner (19 1. Baik bila skor total : 76-100 ordinal
tentang pencegahan ISPA dari Soal) 2. Sedang bila skor total: 56-75
3. Buruk bila skor total: 0-55
pertanyaan yang diberikan
Jenis kelamin Varian seks seseorang yaitu laki-laki Kuesioner 1. Laki-laki ordinal
dan wanita 2. Perempuan
Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil kuisioner yang dikumpulkan, diolah, disajikan, kemudian
dianalisis menggunakan program SPSS versi 22.
Pertanyaan pre-test dan post-test yang telah dijawab oleh responden dengan tepat, jawaban
benar bernilai 5 dan jawaban salah 0.
Perempuan 30 100%
Jenis Kelamin
Pria 0 0%
SMA 25 83.3%
Pendidikan
S1 5 16.7%
Bekerja 12 40.0%
Pekerjaan
Tidak Bekerja 18 60.0%
Nilai Rata-rata Pengetahuan Responden
80%
Nilai Maksimal Skor Pengetahuan
70%
60%
50%
40%
76.70%
30%
20%
10%
0%
Sebelum Setelah
Tingkat Pengetahuan
Karakteristik Profil Responden Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan di RPTRA Tanjung Duren tahun 2019
Sakit perut
9(30%) 1 (3.3%)
Muntah
5 (16.7%) 0%
Batuk
0% 13 (43.3%)
Pilek
4 (13.3%) 1 (3,3%)
Demam
2 (6.7%) 0%
Radang tenggorokan
0% 11 (36.7%)
Napas cepat
2 (6.7) 3 (10%)
Tidak tahu
7 (23.3%) 0%
Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyebab Penyakit ISPA di
RPTRA Tanjung Duren Tahun 2019
8(26.7%) 12(40%)
Bakteri
4(13.3%) 0%
Angin
3(10%) 0%
Debu
4(13.3%) 14(46.7)
Jamur
3(10%) 4(13,3%)
Virus
8(26.7%) 0%
Tidak tahu
Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Vitamin A untuk
Bayi di RPTRA Tanjung Duren Tahun 2019
Sebelum Sesudah
Jawaban
penyuluhan n(%) penyuluhan n(%)
Sistem penglihatan
4(13.3%) 4(13.3%)
Tumbuh kembang
2(6.7%) 2(6.7%)
Tidak tahu
1(3.3%) 0%
Pengetahuan Masyarakat Tentang Ciri-ciri Rumah Sehat di
RPTRA Tanjung Duren Tahun 2019
Sebelum Sesudah
Jawaban
penyuluhan n(%) penyuluhan n(%)
3(10%) 3(10%)
Tidak tahu
3(10%) 0%
Pengetahuan Masyarakat Tentang Vitamin dan Mineral yang
dibutuhkan untuk Daya Tahan Tubuh di RPTRA Tanjung
Duren Tahun 2019
Sebelum penyuluhan
Jawaban Sesudah penyuluhan n(%)
n(%)
c. Kolostrum membantu mengeluarkan kotoran bayi yang pertama berwarna kehijauan
3(10%) 14(46.7%)
d. Tidak ada manfaatnya karena kolostrum adalah ASI kotor yang tidak boleh diberikan
kepada bayi
3(10%) 0%
e. Kolostrum hanyalah tanda ASI keluar, tidak bermanfaat bagi ibu maupun bayi
5(16.7%) 0%
yang tinggi setelah penyuluhan. Maka peneliti menyarankan agar pihak RPTRA
mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan sehat bagi masyarakat dengan tujuan
agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat demi penurunan angka kejadian ISPA di
pemikiran juga menjadi sumber acuan bagi ilmu kedokteran khususnya tentang kejadian
ISPA dan diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu dan mempertahankan kualitas
bersih dan sehat, karena dengan menerapkan pola perilaku hidup bersih dan
sehat pada setiap anggota keluarga akan menciptakan rumah tangga yang sehat
yang pada akhirnya akan meningkat derajat kesehatan setiap anggota keluarga.
Foto
Daftar Pustaka
• Maakh YF, Laning I, Tattu R. Profile of treatment for acute respiratory infection (ARI) in toddlers at Rambangaru health center in
2015. Kupang : Jurnal Info Kesehatan ; 2017: h. 435-450
• World Heath Organization. Infection prevention and control of epidemic and pandemic prone acute respiratory disease in healthy care.
GAR ; 2007
• Simoes EAF, Cherian T, Chow J, et al. Acute respiratory infection in children. Washington (DC): World Bank ; 2006
• Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2017. Data dan informasi profil kesehatan Indonesia 2016. Jakarta; 2016.
• Firdaus JK. Pengantar epidemiologi penyakit menular. Jakarta : Penerbit Trans Info Media; 2013.
• Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil utama RISKESDAS 2018. Kementrian Kesehatan (dikutip pada 30 Maret 2019).
• Diakses dari:
• https://www.google.com/url?sa=t&url=http://www.depkes.go.id/resources/download/iinfo-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil
%2520Riskesdas%25202018.pdf&ved=2ahUKEwi136T7i_PhAhUlto8KHW_-
APIQFjAAegQIBRA&USG=AOvVaw17_5LdaoKp3SJJDy8jTth.
• Sukamawa A Determinan sanitasi rumah dan sosial ekonomi terhadap kejadian ISPA pada anak balita serta manajemen penanggulangan
di puskesmas. 2010.
• Diakses dari: www.soedja_keman@unair.ac.id.
• Qasim M, Dewi I. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pencegahan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di
wilayah kerja puskesmas antang Makassar. Makassar: STIKES Nani Hasanuddin; Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis; 12(6); 2018.
• James, F Angel. Perilaku konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara; 1994.
• Pertiwi FD, Farihah N. Hubungan lingkungan dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja
UPTD puskesmas Semplak tahun 2016. Bogor: Hearty Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2017.
• Waworuntu w. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut. Jakarta ; 2016: h.8-26
• Lubis I, Marjanis S, Mulyono W, dkk. Etiologi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan faktor lingkungan. Jakarta: Bul. Penelit.
Kesehat ; 18 (2); 1990.
• Setiadi S, Alwi I, Sudoyo AW, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi VI. Jilid II. Jakarta: FKUI; 2014: h.1592-626
• Choiriyah S, Anggraini DN. Evaluasi input sistem surveilans penemuan penderita pneumonia balita di puskesmas. Semarang: Unnes
Journal of Public Health; 2015.
• Nurhidayah I, Fatimah S, Rakhmawati W. Upaya keluarga dalam pencegahan dan perawatan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut) di rumah pada balita di kecamatan Ciawi kabupaten Tasikmalaya. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas
Padjadjaran; 2008.
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2013.
Pedoman tatalaksana klinis infeksi saluran pernapasan akut berat suspek middle east repiratory syndrome-corona virus (Mers-
CoV). 2013.
• Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak edisi 15. Jakarta: EGC; 1996.
• Sari AP, Fitriyani P. Pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dengan anak balita yang menderita ISPA. Depok: FIK UI;
2013.
• Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
• Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
• Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2002.
• Mundung B, Kandou G.D, Kaunang W.P. Hubungan antara faktor resiko dengan kejadian penyakit hipertensi pada perempuan
di wilayah masyarakat pesisir desa marinsouw kecamatan Likupang Timur kabupaten Minahasa Utara tahun 2017. Manado:
FKM Universitas Sam Ratulangi; 2017.
• Fibrila F. Hubungan usia anak, jenis kelamin dan berat badan lahir anak dengan kejadian ISPA. Tajungkarang: Jurnal
Kesehatan Metro Sai Wawai: 8(2); 2015.
• Mastini. Hubungan pengetahuan, sikap dan beban kerja dengan kelengkapan fasilitas dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di rawat inap BPRSUD Salatiga. Semarang: Undip; 2007.
• Nursalam. Dokumentasi keperawatan. Jakarta: EGC; 2001.
• Soekanto S. Sosiologi: Suatu pengantar. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada; 2003.
• Hawadi. Psikologi perkembangan anak. Jakarta: Grasindo; 2001.
• Abu A. Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
• Bimo W. Psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset; 2003.
• Gunarsa SD. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Gunung Mulia; 2000.
• Gunarsa SD. Psikologi keluarga. BPK. Jakarta: Gunung Mulia 1986.
• Purwati W. Tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut guru penjaskes SD di kecamatan Rendang tahun 2013.
2013.
• Pangesti A. Gambaran tingkat pengetahuan dan aplikasi kesiapsiagaan bencana pada mahasiswa fakultas ilmu keperawatan universitas indonesia tahun 2012.
Universitas Indonesia; 2012.
• Indiantoro. Pengetahuan masyarakat terhadap mitigasi bencana kekeringan di kecamatan Tawangsari kabupaten Sukoharjo. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada;
2009.
• Maulana H. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC; 2007.
• Normadewi B. Analisis pengaruh jenis kelamin dan tingkat pendidikan seseorang. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012.
• Carter W. Disaster management: a disaster manager’s handbook. Manila: ADB; 2011.
• Mubarak IW, Chayatin N, Rozikin K, Supradi. Promosi kesehatan sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.
• CMA Foundation AWARE. Ringkasan guideline untuk infeksi saluran napas akut pada pasien dewasa. CDK-203: 40(4); 2013.
• Firdausia A. Hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu dengan perilaku pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas gang sehat Pontianak.
Pontianak: FK Universitas Tanjungpura; 2013.
• Wati R. Pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pngetahuan. 2009.
• De Jong, Amanda. Working mothers: cognitive and behavioral effects on children. South Dakota State University: Journal of Undergraduate Research; 2010.
• Mahmoudi H, Naji S, Mardani D. Comparison of the health promoting life style in patient candidate for coronary intervention in isfahan shahid chamran hospital.
Revista Latinoamericana de Hipertension; 13(6); 2017; h. 520-5.
• Mar’at S. 2005. Psikologi perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya; 2005.
• Wardhani E, Pharnawati K, Sururi MR, Kurniawati N. Hubungan faktor lingkungan, sosial-ekonomi, dan pengetahuan ibu dengan kejadian infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) pada balita di kelurahan cicadas kota Bandung. Lampung: Lembaga Penelitian- Universitas Lampung; 2010.
• Puluhulawa I. Pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap status kesehatan masyarakat di kecamatan Palu Selatan. Palu: e-Jurnal Katalogis; 1(3); 2013; h.15-25.
• Wantania JM., Naning R, Wahani A. Infeksi respiratori akut. buku ajar respiratologi anak edisi pertama. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.
• Keman S. Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Surabaya: Jurnal Kesehatan Lingkungan; 2(1); 2005
• Nindy ST, Sulistyorini L. Hubungan sanitasi rumah dengan kejadian ISPA pada anak balita. Jurnal Kesehatan Lingkungan; 2 (1); 2005.
• Notoatmodjo S. Ilmu kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2008.
• Hary W. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. 1996.
• Suryabrata S. Psikologi kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2002.
• Oktaviani VA. Hubungan antara sanitasi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di desa Cepogo kabupaten Boyolali. Surakarta: FKM Universitas
Muhammadiyah surakarta; 2010.
• Syah M. Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali; 2012.
• Ardhiyanti. Konsep dasar HIV/ AIDS d bahan ajar aids pada asuhan bebidanan. Yogyakarta: Deepublish publisher; 2015.
• Maulana, Hari DJ. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC; 2009.
• Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003.
• Suprapto, Afiffathatin E. Evaluasi pengetahuan ibu-ibu PKK tentang penyakit ISPA sebelum dan sesudah diberi edukasi dengan ceramah dan leaflet di kabupaten
Grobogan. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
• Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2004.
• Setiyani E. Hubungan antara penyuluhan diri dengan kepatuhan menjadikan diri DM dan terkendalinya kadar gula darah penderita DM di klinik gizi RSUD.
Yogyakarta: UPN Veteran; 2004.
• Mubarak IW. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Salemba Medika; 2012.
• Muninjaya. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: EGC; 2014.
• Sunarno H, Hartono AB. Pengembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta; 2002.
• Irfandi. Pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. 2009.
• Lestari T. Kumpulan teori untuk kajian pustaka penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2015.
• Riyambodo B. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat distres pada pasien diabetes melitus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2017.
• Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2011.
• Arikunto S. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2013.
• Ar-Rasily OK, Dewi PK. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan orangtua mengenai kelainan genetik penyebab disabilitas intelektual di
kota Semarang. Semarang: JKD; 5(4); 2016.
• Budiman, Riyanto A. Kapita selekta kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013.
• Notoatmojo S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
• Senjaya, Sutina. Pendidikan media massa. 2009.
• Mc Quail, Dennis. Mass communication theories. London: Sage Publication; 2000.
• Ronda Y. Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan di kelurahan Pakowa kecamatan Wanea. Dentire Journal; 1(2); 2013; h. 38-42.
• Santrock JW. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga; 2003.
• Diniyati LS, Irma J. Pengaruh empat variabel terhadap perilaku pernikahan dini perempuan pesisir. Jurnal Ilmiah Kesehatan; 16(2); 2017.
• Kaplan AM, Haenlein M. Users of the world, unite! the challenges and opportunitties of social media. Bussiness Horizons; 2010.
• Sudjana, Nana dkk. Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo; 2007.
• Hawajreh KM, Sharabati AA. The impact of information technology on knowledge management practices. International Journal of Business; 2(7); 2012.
• Majid A. Strategi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya; 2015.
• Harjali. Teknologi pendidikan. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press; 2011.
• Wawan A. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
• Junnaiddin, Zakaria. Pengantar teori ekonomi makro. Jakarta: GP Press; 2012.
• Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2005.
• Sumardi M. Kemiskinan dan kebutuhan pokok. Jakarta: Rajawali Jakarta; 2004.
• Sitorus. Berkenalan dengan sosiologi. Jakarta: Erlangga; 2000.
• Syani A. Sosiologi skematika, teori dan terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara; 2007.
• Sartika W, Yusri J. Perilaku konsumsi susu di propinsi Sumatera Barat. Jurnal Agripita; 1(1); 2011.
• Simanjuntak, Payaman. Pengantar ekonomi sumber daya manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia; 1998.
• Sugiono. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alpha Beta; 2007
• Saryono. Metodologi penelitian kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia; 2008.
• Dahlan S. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
• Ghozali I. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2013.
• Priyoto. Teori sikap dan dalam kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2014. h 83-5.
• Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
• Potter PA, Perry AG. Fundamental keperawatan: konset klinis proses-proses penyakit. Jakarta: Salemba Medika; 7(2); 2010.
• Lestari PN. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas Purwoyoso. 2013.
• Machmud, R. Pneumoia balita di Indonesia. Andalas University Press Padang; 2015.
• Roslina. Gambaran mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Sulawesi: Jurnal Kesehatan; (2); 2014.
• Afiffathatin, E. Evaluasi pengetahuan ibu- ibu PKK tentang penyakit ISPA sebelum dan sesudah diberi edukasi dengan ceramah dan leaflet di
kabupaten Grobogan. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015. Diakses dari
http://eprints.ums.ac.id/39944/1/NASKAH% 20PUBLIKASI.pdf ( 29 Agustus 2020).
• Wahyuningsih, Aries. Pengetahuan ibu tentang pencegahan ISPA menurunkan kejadian ISPA pada balita. Bukittinggi: Jurnal Stikes; 8(2); 2015.
• Romaito, A. Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu terhadap kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di puskesmas kecamatan
Jatiuwung kota Tangerang tahun 2015. Universitas Esa Unggul: Program Studi Kesehatan Masyarakat; 2015.
• Taarelluan, KS, Ottay RI, Pangemanan, JM. Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap tindakan pencegahan infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) di desa Tataaran & kecamatan Tondano Selatan kabupaten Minahasa. Manado:Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi; 2016.
• Ristiyanto R. Hubungan antara tingkat pendidikan formal dan pengetahuan orangtua tentang ISPA pada balita di puskesmas Gatak. Surakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah; 2015.
• Andriani, Marlina. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi
tahun 2014. Bukittinggi: STIKes Yarsi Sumatra Barat; 2014.
• Indriani, Dian. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) dengan perilaku pencegahan pada balita di
wilayah kerja puskesmas Tirto Ii Kabupaten Pekalongan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2012.
• Rohimawati P. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum di klinik Mojosongo Surakarta tahun 2013. 2013.
• Agustyani TF. Tingkat pengetahuan ibu tentang vitamin a pada balita di polindes Singosari Mojosongo Boyolali Tahun 2012. 2012