RINGAN
✓ Demam > 38 c
✓ Batuk
✓ Nyeri tenggorokan
✓ Hidung tersumbat
✓ Malaise
✓ (tanpa pneumonia, tanpa komorbid)
KLASIFIKASI DERAJAT
KEPARAHAN GEJALA
SEDANG
✓ Demam >38C
✓ Sesak napas
✓ Batuk persisten/menetap dan sakit tenggorokan
✓ Pada pasien anak : batuk dengan takipnea
(frekuensi napas berdasarkan usia)
• <2 bulan : > 60x/menit
• 2-11 bulan : > 50x/menit
• 1-5 tahun : > 40x/menit
KLASIFIKASI DERAJAT
KEPARAHAN GEJALA
BERAT
✓ Demam > 38C yang menetap
✓ ISPA berat / pneumonia berat
✓ Ditemukan Leukopenia, peningkatan Monosit, dan
peningkatan limfosit atipik
✓ Pasien remaja / dewasa, dengan :
➢ Demam ATAU gejala ISPA disertai salah satu dari :
• RR > 30x/menit
• Distres napas berat
• SpO2 <90% pada udara kamar
✓ Pasien anak, dengan :
➢ Batuk ATAU kesulitan bernapas, disertai salah satu dari :
• Sianosis sentral ATAU SpO2 <90% pada udara kamar
• Distres napas berat (ada tanda snoring, retraksi
dada berat)
• Tanda pneumonia berat
Upaya Puskesmas
UKM Tingkat Pertama
➢ UKM Esensial
➢ UKM Pengembangan
UKP Tingkat Pertama
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas
harus menyelenggarakan:
1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.
Perkesmas
• Adalah suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, yang berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga , kelompok, dan masyarakat, melalui
proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri
dalam upaya kesehatannya.
• Untuk mencapai kemandirian masyarakat, kegiatan
Perkesmas perlu dukungan lintas sektor dan peran
serta aktif masyarakat.
Ciri Pelayanan Perkesmas
• Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehatan
masyarakat
• Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan
(continuity of care)
• Pelayanan diberikan dengan menggunakan metode proses
keperawatan
• Fokus pelayanan pada upaya pelayanan promotif, preventif, tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
• Terjadi proses alih peran dari perawat kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat) sehingga terjadi kemandirian
• Menjalin kemitraan antara perawat dengan lintas prograam dan lintas
sektor terkait
• Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan
pelayanan
Jenis pelayanan Perkesmas
• Pelayanan dalam gedung yang meliputi:
a. Tindakan keperawatan baik rawat jalan
maupun rawat nginap
b. Pendidikan kesehatan
c. Konseling di ruang Perkesmas
d. Deteksi dini penyakit covid 19
e. Seleksi kasus untuk tindak lanjut/follow up
• Pelayanan Luar gedung
a. Pembinaan keluarga
b. Pembinaan kelompok
c. Desa binaan
PERAN PERAWAT PUSKESMAS
(MINIMAL VS IDEAL)
PEMODIFIKASI KONSULTAN
LINGKUNGAN
PENDIDIK
KESEHATAN
KOORDINATOR
PENEMU KASUS /PENGHUBUNG
PEMBAHARU PENELITI
(CHANGE AGENT) KLIEN
ROLE MODEL
KONSELOR
PEMBERI PELAYANAN
KESEHATAN
MANAJER KASUS ADVOKAT
PENDEKATAN
PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
PROSES ALIH
PERAN PERAWAT DAN
KLIEN Kepmenkes
279/2006
PENDEKATAN DALAM PELAYANAN PERKESMAS (CHN)
•PENGKAJIAN
SURVEILLANCE •PRIMARY PREVENTION •DIAGNOSIS KEPERAWATAN
•SECONDARY PREVENTION •RENCANA KEPERAWATAN
•TERTIARY PREVENTION •IMPLEMENTASI RENCANA
•EVALUASI
SASARAN
PRIORITAS PROMOTIF >>>
PREVENTIF >>> KEMANDIRIAN
(RISIKO TINGGI,
KURATIF INDIVIDU,KELUARGA
RENTAN)
REHABILITATIF KELOMPOK, MASYARAKAT
MENGATASI MASALAH KESEHATANNYA
PENGELOLAAN PERKESMAS
Perencanaan (P1)
Penggerakan Pelaksanaan(P2)
1. Masker:
– Masker bedah -> loose – fitting dan mampu memblokir
percikan dan tetesan partikel besar
– Masker N95 -> harus di segel ketat di sekitar hidung dan
mulut
2. Pelindung wajah (face shield) -> bahan : plastik jernih
transparan menutup wajah sampai dagu
3. Pelindung mata (goggles) -> harus menutupi erat area
sekitar mata, bahan dari plastik
4. Apron -> Bahan plastik sekali pakai atau bahan plastik
berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali (reuseable)
REKOMENDASI
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
5. Jubah/gown -> Persyaratan : efektif barrier (mampu mencegah penetrasi cairan),
fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas pada badan tenaga
kesehatan, biocompatibility, flammability, odor, dan quality maintenance ).
• Menurut jenis penggunaannya :
1. Gaun Sekali Pakai (reuseable) -> bahan synthetic fibers (misalnya
polypropylene, polyester, polyethylene)
2. Gaun dipakai berulang -> bahan 100% katun atau 100% polyester, atau
kombinasi antara katun dan polyester. Dapat dipakai berulang maksimal
sebanyak 50 kali dengan catatan tidak mengalami kerusakan
I II
I : Gaun isolasi bedah (area A,B, dan C merupakan area kritikal tingkat tinggi); II : gaun bedah
(area A dan B merupakan area kritikal tingkat tinggi ) (Sumber : CDC, 2020 )
REKOMENDASI
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
6. Sarung tangan : Sarung tangan yang ideal harus tahan
robek, tahan bocor, biocompatibility dan pas pada tangan
pasien. Bahan : lateks karet, polyvinyl chloride (PVC),
nitrile, polyurethane
7. Penutup kepala -> bahan : tahan cairan, tidak mudah
robek dan ukuran nya pas di kepala
8. Sepatu pelindung -> harus menutup seluruh kaki
bahkan bisa sampai betis apabila gaun yang digunakan
tidak mampu menutup sampai ke bawah. Bahan : karet
atau bahan tahan air atau bisa dilapisi dengan kain tahan
air
EVALUASI PADA MASYARAKAT
Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan
masyarakat sudah mampu:
✓ Mengetahui pengertian, tanda gejala, pencegahan,
dan cara penatalaksanaan dirumah/ masyarakat
✓ Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan lebih
baik
✓ Masyarakat dapat menerima terhadap penderita
Covid 19
✓ penderita covid 19 mendapat dukungan emosional
dan penghargaan dari seluruh lapisan masyarakat
EVALUASI PADA KELUARGA
Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan,
keluarga:
• Mampu mengenal masalah kesehatan
• Mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi kesehatannya
• Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk
anggota keluarga yang memerlukan bantuan
keperawatan
• Mampu memodifikasi lingkungan sehingga menunjang
upaya peningkatan kesehatan
• Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
yang ada
Sekian dan Terimakasih