Anda di halaman 1dari 38

PELAYANAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA COVID 19 DI TATANAN PELAYANAN


PRIMER BERBASIS MASYARAKAT

Fajar Tri Asih, S.Kep.,Ns.,MM.


Ketua DPW IPKKI Jawa Tengah
COVID-19
(Corona Virus Disease-19)
Virus penyebab : SARS-CoV-2
Gejala (mulai dari ringan sampai berat) :
1. Demam 7. Batuk
2. Nyeri Kepala 8. Gangguan
3. Nyeri otot pernapasan
(kesulitan
4. Anosmia bernapas)
5. Hipogeusia (penurunan 9. Gangguan
pengecapan) gastrointestinal
6. Nyeri tenggorokan
Penularan COVID-19 : Droplet

TIDAK LANGSUNG LANGSUNG


▪ Droplet tumpah ke ▪ Percikan langsung
permukaan benda ▪ Jarak 1-2 meter dari
▪ Kemudian kita menyentuh
dengan tangan, tangan
orang yang
menyentuh wajah (mata, batuk/bersin tanpa
hidung, mulut) tanpa cuci ditutup
tangan.
DEFINISI ORANG TANPA GEJALA
KASUS ❑ Tidak bergejala dan memiliki risiko
tertular dari orang konfirmasi COVID-19
OTG ❑ Merupakan kontak erat* dengan kasus
konfirmasi COVID-19
❑ Pada pemeriksaan : POSITIF COVID
(mungkin negatif)

❑ Petugas kesehatan di tempat


*Kontak Erat : perawatan kasus tanpa
Seseorang yang menggunakan APD sesuai standar.
❑ Orang yang berada dalam suatu
kontak fisik atau
ruangan yang sama dengan kasus
berada di 1 ruangan
positif dalam 14 hari terakhir
dalam jarak 1 meter ❑ Orang yang bepergian bersama
dengan kasus (radius 1 meter) dengan segala
PDP/Positif COVID- jenis alat angkut/kendaraan dalam
19 14 hari terakhir
DEFINISI
KASUS
ODP
ORANG DALAM PEMANTAUAN

• Mengalami demam (≥38°C) atau riwayat


demam ATAU gejala gangguan sistem
pernapasan (pilek/sakit tenggorokan/batuk)
• Dan pada foto toraks tidak ditemukan gambaran
pneumonia
DEFINISI
KASUS
PDP PASIEN DALAM PENGAWASAN

• Orang demam (≥38°C) atau riwayat demam;


disertai salah satu gejala/tanda penyakit
pernapasan (batuk/sesak nafas/sakit
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga
berat)
• DAN pada foto toraks ditemukan adanya
gambaran pneumonia
KLASIFIKASI DERAJAT
KEPARAHAN GEJALA

RINGAN
✓ Demam > 38 c
✓ Batuk
✓ Nyeri tenggorokan
✓ Hidung tersumbat
✓ Malaise
✓ (tanpa pneumonia, tanpa komorbid)
KLASIFIKASI DERAJAT
KEPARAHAN GEJALA

SEDANG
✓ Demam >38C
✓ Sesak napas
✓ Batuk persisten/menetap dan sakit tenggorokan
✓ Pada pasien anak : batuk dengan takipnea
(frekuensi napas berdasarkan usia)
• <2 bulan : > 60x/menit
• 2-11 bulan : > 50x/menit
• 1-5 tahun : > 40x/menit
KLASIFIKASI DERAJAT
KEPARAHAN GEJALA
BERAT
✓ Demam > 38C yang menetap
✓ ISPA berat / pneumonia berat
✓ Ditemukan Leukopenia, peningkatan Monosit, dan
peningkatan limfosit atipik
✓ Pasien remaja / dewasa, dengan :
➢ Demam ATAU gejala ISPA disertai salah satu dari :
• RR > 30x/menit
• Distres napas berat
• SpO2 <90% pada udara kamar
✓ Pasien anak, dengan :
➢ Batuk ATAU kesulitan bernapas, disertai salah satu dari :
• Sianosis sentral ATAU SpO2 <90% pada udara kamar
• Distres napas berat (ada tanda snoring, retraksi
dada berat)
• Tanda pneumonia berat
Upaya Puskesmas
UKM Tingkat Pertama
➢ UKM Esensial
➢ UKM Pengembangan
UKP Tingkat Pertama
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas
harus menyelenggarakan:
1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.
Perkesmas
• Adalah suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, yang berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga , kelompok, dan masyarakat, melalui
proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri
dalam upaya kesehatannya.
• Untuk mencapai kemandirian masyarakat, kegiatan
Perkesmas perlu dukungan lintas sektor dan peran
serta aktif masyarakat.
Ciri Pelayanan Perkesmas
• Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehatan
masyarakat
• Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan
(continuity of care)
• Pelayanan diberikan dengan menggunakan metode proses
keperawatan
• Fokus pelayanan pada upaya pelayanan promotif, preventif, tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
• Terjadi proses alih peran dari perawat kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat) sehingga terjadi kemandirian
• Menjalin kemitraan antara perawat dengan lintas prograam dan lintas
sektor terkait
• Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan
pelayanan
Jenis pelayanan Perkesmas
• Pelayanan dalam gedung yang meliputi:
a. Tindakan keperawatan baik rawat jalan
maupun rawat nginap
b. Pendidikan kesehatan
c. Konseling di ruang Perkesmas
d. Deteksi dini penyakit covid 19
e. Seleksi kasus untuk tindak lanjut/follow up
• Pelayanan Luar gedung
a. Pembinaan keluarga
b. Pembinaan kelompok
c. Desa binaan
PERAN PERAWAT PUSKESMAS
(MINIMAL VS IDEAL)

PEMODIFIKASI KONSULTAN
LINGKUNGAN
PENDIDIK
KESEHATAN
KOORDINATOR
PENEMU KASUS /PENGHUBUNG
PEMBAHARU PENELITI
(CHANGE AGENT) KLIEN
ROLE MODEL
KONSELOR

PEMBERI PELAYANAN
KESEHATAN
MANAJER KASUS ADVOKAT
PENDEKATAN
PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

PENGKAJIAN MASYARAKAT MANDIRI


METODE
(INDIVIDU, KELUARGA
PERKESMAS DIAGNOSIS KELOMPOK,MASYARAKAT)
KEPERAWATAN
PROSES MEMELIHARA DAN
KEPERAWATAN PERENCANAAN MENINGKATKAN
“NURSING PELAKSANAAN
DERAJAT KESEHATAN
PROCESS“
EVALUASI
EVALUASI HIDUP SEHAT

PROSES ALIH
PERAN PERAWAT DAN
KLIEN Kepmenkes
279/2006
PENDEKATAN DALAM PELAYANAN PERKESMAS (CHN)

EPIDEMIOLOGI 3 TINGKAT PROSES KEPERAWATAN


PENCEGAHAN (NURSING PROCESS)
(LEAVELL & CLARK)

•PENGKAJIAN
SURVEILLANCE •PRIMARY PREVENTION •DIAGNOSIS KEPERAWATAN
•SECONDARY PREVENTION •RENCANA KEPERAWATAN
•TERTIARY PREVENTION •IMPLEMENTASI RENCANA
•EVALUASI
SASARAN
PRIORITAS PROMOTIF >>>
PREVENTIF >>> KEMANDIRIAN
(RISIKO TINGGI,
KURATIF INDIVIDU,KELUARGA
RENTAN)
REHABILITATIF KELOMPOK, MASYARAKAT
MENGATASI MASALAH KESEHATANNYA
PENGELOLAAN PERKESMAS

Perencanaan (P1)

Penggerakan Pelaksanaan(P2)

Pengawasan, Pengendalian, dan


Penilaian (P3)
PERMASALAHAN YANG MUNCUL DI
MASYARAKAT
• Masyarakat belum mengetahui cara pencegahan,
penularan, penanganan secara umum tentang Covid
19
• Masih banyak banyak masyarakat yang tidak
menggunakan masker dan tidak cuci tangan sebelum
dan sesudah aktifitas
• Kebiasaan berkerumunan pada masyarakat
• Rasa takut yang berlebihan terhadap penderita ODP,
PDP, dan yang terkonfirmasi Covid 19
• Stigma negatif terhadap penderita dan keluarga yang
menjadi ODP, PDP, dan/yang terkonfirmasi Covid 19
• Kurangnya dukungan masyarakat kepada individu dan
keluarga yang menjadi ODP, PDP, dan yang
terkonfirmasi Covid 19 positif
KEMUNGKINAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN YANG MUNCUL

• Perilaku Kesehatan Cenderung beresiko


• Defisiensi Pengetahuan tentang Covid 19
UPAYA KEPERAWATAN DALAM PRIMARY
PREVENTION
❑ Pendidikan pada Masyarakat untuk meningkatkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat dengan cara:
✓ Melakukan CTPS setiap dan sesudah
melakukan aktifitas
✓ Memakai Masker
✓ Tidak merokok
✓ Makan dengan menu gizi seimbang
✓ Olah raga yang teratur
✓ Istirahat cukup
✓ Banyak minum air putih yang hangat
✓ Social Distancing
UPAYA KEPERAWATAN DALAM PRIMARY
PREVENTION
❑ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, Meningkatkan peran serta
masyarakat dengan melibatkan upaya pencegahan dengan cara:
✓ Meningkatkan Kerjasama lintas Sektoral
✓ Terlibat dalam terbentuknya Satgas Covid tingkat kecamatan
dan desa
✓ Melakukan FGD bersama masyarakat untuk membahas
upaya yang akan dilakukan dalam Pencegahan, penularan
covid 19, dan penatalaksanaan isolasi mandiri di rumah
✓ Memberikan Edukasi pada masyarakat terkait covid 19 dari
pengertian, tanda gejala, dan cara melakukan deteksi dini
dari level paling bawah yaitu oleh masyarakat
✓ Menganjurkan pada semua elemen masyarakat untuk
menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir baik
di keluarga maupun tempat tempat umum dan pelayanan
pada masyarakat
Tahapan Pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan covid 19

• Pendataan kesehatan warga di RT/RW/Desa


• Cari kemungkinan faktor penyebab penularan Covid
19 dan potensi wilayah
• Musyawarah masyarakat RT/RW/Desa
• Penyusunan rencana kegiatan di masyarakat
• Pelaksanaan kegiatan
• Keberlangsungan kegiatan
SECONDARY PREVENTION
❑ Melakukan kunjungan rumah ke keluarga yang habis melakukan
perjalanan dari daerah pandemi untuk deteksi dini dengan
melakukan pengukuran suhu dan pengkajian terkait covid
sesuai SOP
❑ Memantau individu dan keluarga dengan ODP baik suhu tubuh
ataupu gejala lain yang muncul
❑ Melakukan komunikasi resiko covid 19
❑ Melakukan pengawasan pada Pasien dan keluarga ODP, PDP,
Terkonfirmasi covid positif tanpa keluhan, baik pada saat isolasi
mandiri atau rumah karantina yang disediakan masyarakat
❑ Melakukan pemeriksaan Rapid Test jika diperlukan
❑ Memberikan dukungan pada keluarga terutama dukungan
informasi dan emosional
❑ Melakukan FGD dengan pasien dan keluarga agar dapat
mengungkapkan segala unek2 dan kondisinya
❑ Melakukan rujukan jika diperlukan
TERTIARY PREVENTION

❑Menganjurkan individu, keluarga, dan masyarakat


tetap memakai masker walaupun hasil
pemeriksaan rapid test negatif
❑Mensupport emosional pasien dengan ODP, OTG,
PDP, dan terkonfirmasi covid 19 positif setelah
selesai masa pemantauan atau pengawasan
supaya dapat beraktifitas secara normal namun
dengan pembatasan
❑Menganjurkan agar lebih meningkatkan PHBS
YANG HARUS DISIAPKAN PERAWAT DI PUSKESMAS

• Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam upaya penatalaksanaan di


masyarakat
• Meningkatkan kerjasama yg baik dengan lintas program dan lintas sektor terkait
• Memahami regulasi terkait praktek Keperawatan
• Mempunyai data tentang pola penyakit di wilayah kerjanya
• Selalu update informasi tentang Covid 19
• Memakai APD sesuai levelnya
• Pola makan dengan gizi seimbang
• Istirahat yang cukup
• Selalu berpikir positif
• Olah raga secara rutin dirumah untuk menjaga kebugaran tubuh
• Mengkonsumsi multivitamin jika perlu
• Mendokumentasikan Asuhan sesuai proses Keperawatan yang dilaksanakan baik pada
individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat
• Melaporkan kegiatan keperawatan komunitas ke Dinas Kesehatan Kabupaten alam
bentuk laporan Perkesmas
REKOMENDASI
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI

1. Masker:
– Masker bedah -> loose – fitting dan mampu memblokir
percikan dan tetesan partikel besar
– Masker N95 -> harus di segel ketat di sekitar hidung dan
mulut
2. Pelindung wajah (face shield) -> bahan : plastik jernih
transparan menutup wajah sampai dagu
3. Pelindung mata (goggles) -> harus menutupi erat area
sekitar mata, bahan dari plastik
4. Apron -> Bahan plastik sekali pakai atau bahan plastik
berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali (reuseable)
REKOMENDASI
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
5. Jubah/gown -> Persyaratan : efektif barrier (mampu mencegah penetrasi cairan),
fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas pada badan tenaga
kesehatan, biocompatibility, flammability, odor, dan quality maintenance ).
• Menurut jenis penggunaannya :
1. Gaun Sekali Pakai (reuseable) -> bahan synthetic fibers (misalnya
polypropylene, polyester, polyethylene)
2. Gaun dipakai berulang -> bahan 100% katun atau 100% polyester, atau
kombinasi antara katun dan polyester. Dapat dipakai berulang maksimal
sebanyak 50 kali dengan catatan tidak mengalami kerusakan

I II
I : Gaun isolasi bedah (area A,B, dan C merupakan area kritikal tingkat tinggi); II : gaun bedah
(area A dan B merupakan area kritikal tingkat tinggi ) (Sumber : CDC, 2020 )
REKOMENDASI
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
6. Sarung tangan : Sarung tangan yang ideal harus tahan
robek, tahan bocor, biocompatibility dan pas pada tangan
pasien. Bahan : lateks karet, polyvinyl chloride (PVC),
nitrile, polyurethane
7. Penutup kepala -> bahan : tahan cairan, tidak mudah
robek dan ukuran nya pas di kepala
8. Sepatu pelindung -> harus menutup seluruh kaki
bahkan bisa sampai betis apabila gaun yang digunakan
tidak mampu menutup sampai ke bawah. Bahan : karet
atau bahan tahan air atau bisa dilapisi dengan kain tahan
air
EVALUASI PADA MASYARAKAT
Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan
masyarakat sudah mampu:
✓ Mengetahui pengertian, tanda gejala, pencegahan,
dan cara penatalaksanaan dirumah/ masyarakat
✓ Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan lebih
baik
✓ Masyarakat dapat menerima terhadap penderita
Covid 19
✓ penderita covid 19 mendapat dukungan emosional
dan penghargaan dari seluruh lapisan masyarakat
EVALUASI PADA KELUARGA
Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan,
keluarga:
• Mampu mengenal masalah kesehatan
• Mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi kesehatannya
• Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk
anggota keluarga yang memerlukan bantuan
keperawatan
• Mampu memodifikasi lingkungan sehingga menunjang
upaya peningkatan kesehatan
• Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
yang ada
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai