Anda di halaman 1dari 42

MINI PRO

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN


PERILAKU PASIEN PUSKESMAS
SERANG KOTA TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
PERIODE APRIL 2022
Disusun oleh :

dr. Muhammad Syah’Alam Sampurna || dr. Elsada Ameilia Sheliem

dr. Adhalma Ciptaning Andarani Amalia || dr. Hanifah Rofi’ati

Pendamping :

dr. Wiwit Puji Arini


Latar
Belakang
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.
Tanda & gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gangguan pernapasan akut , pneumonia, sindrom
pernapasan akut bahkan kematian.

Sejak diumumkan pertama kali ada di Indonesia, kasus COVID-19 meningkat jumlahnya dari waktu ke
waktu. Beberapa varian baru dari virus SARS-CoV- 2 seperti varian Alpha (B.117), Beta (B1.351), Delta
(B.1.617), dan Omicron (B.1.1.529) telah ditemukan.

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Puskesmas merupakan
garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan COVID- 19.

Fokus penanganan pandemi COVID-19 tidak hanya bertumbuh pada penanganan kasus tetapi perlu
dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemutusan rantai penularan agar secara sukarela
menjalankan menjalankan protokol kesehatan.
Rumusan
1. Bagaimana Masalah
pengetahuan pasien Puskesmas Serang Kota tentang
upaya
pencegahan penularan penyakit COVID -19?
2. Bagaimana sikap dan perilaku pasien Puskesmas Serang Kota
terhadap upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
 Mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku, dan sikap pasien Puskesmas Serang Kota
terhadap upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19

Tujuan Khusus
 Menambah wawasan, pengetahuan, serta kewaspadaan pasien Puskesmas Serang
Kota terhadap penyakit COVID-19
 Meningkatkan penerapan protokol kesehatan pada pasien Puskesmas Serang Kota
dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan penyakit COVID-19
 Menyelesaikan salah satu syarat kelengkapan dalam memenuhi kewajiban Program
Internsip Dokter Indonesia
Manfaat
Bagi penulis Penelitian
 mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pasien Puskesmas Serang Kota terhadap
upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19.

Bagi Puskesmas
 sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Serang Kota
terhadap penyakit COVID-19
 memberikan informasi tentang penyakit COVID-19
 melibatkan kader sebagai pemberi informasi penyakit COVID-19 kepada
masyarakat.
Manfaat
Bagi Masyarakat Penelitian
 Bahan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat
terhadap penyakit COVID-19
 Meningkatkan pengetahuan terhadap upaya pencegahan penyakit COVID-19
 mengajak kepada masyarakat agar dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan
penyebaran penyakit COVID-19
Definisi Kasus COVID-
Kasus Suspek 19
• Memenuhi salah 1 kriteria
• Demam akut, batuk
• Min 3 (demam, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, sesak napas, penkes, diare, anoreksia,
mual)
• ISPA berat dengan demam, batuk 10 hr terakhir
• Anosmia
• Ageusia
• Memiliki riw kontak dan penuhi kriteria klinis a
• RDT-Ag (+), tidak gejala, tidak kontak erat

Kasus Probable
• Kasus suspek yang meninggal dengan gambaranklinis khas covid dan memiliki salah 1 kriteria
• Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium NAAT atau RDT-Ag
• Hasil pemeriksaan laboratorium NAAT/RDT-Ag tidak memenuhi kriteria kasus konfirmasi maupun bukan COVID-19
(discarded).

Kasus Konfirmasi
• Memenuhi salah 1 kriteria berikut
• NAAT positif
• Penuhi kriteria suspek dengan RDT-Ag positif
• Seseorang dengan hasil pemeriksaan RDT-Ag positif sesuai dengan penggunaan RDT-Ag pada kriteria wilayah C.
Definisi
Kasus
Discarded (Bukan Covid) Kontak Erat
• Status kasus suspek atau kontak erat • Kontak berdekatan dengan kasus konfirmasi dalam
• DAN hasil pemeriksaan laboratorium NAAT 2 kali radius 1 meter selama 15 menit atau lebih
negatif. • Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus
• DAN hasil pemeriksaan laboratorium RDT-Ag negatif konfirmasi
diikuti NAAT 1 kali negatif sesuai penggunaan RDT- • Orang yang memberikan perawatan langsung
Ag pada kriteria B. terhadap kasus konfirmasi tanpa menggunakan APD
• DAN hasil pemeriksaan laboratorium RDT-Ag 2 kali yang sesuai standar
negatif sesuai penggunaan RDT-Ag pada kriteria C. • Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak
• Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh
kontak erat DAN hasil pemeriksaan RDT-Ag positif tim penyelidikan epidemiologi setempat
diikuti NAAT 1x negatif sesuai penggunaan RDT-Ag
pada kriteria A dan B.
• Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan
kontak erat DAN hasil pemeriksaan RDT-Ag negatif.
Derajat Keparahan COVID-
Tanpa Gejala 19
• Kondisi paling ringan

Ringan
• Gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia

Sedang
• Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia
berat

Berat
• Pasien dengan tanda klinis pneumonia ditambah satu dari:
• frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau
• SpO2 < 93% pada udara ruangan.
• Pada pasien anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia ditambah
• Sianosis sentral atau SpO2 < 93%;
• Distres pernapasan berat
• Tanda bahaya umum
• Napas cepat/tarikan dinding dada/takipnea

Kritis
Tatalaksana COVID-19
Isoman Regimen Isolasi di RS Isolasi di HCU/ Isolasi di HCU/
Edukasi Tanpa Gejala Edukasi ICU ICU
Vit C Antivirus Vit C Monitoring Monitoring
Terapi Oksigen Terapi Oksigen

Berat
Ringan

Sedang

Kritis
Tanpa Gejala

Vit D Vit D
Suportif Antivirus Kontrol Kontrol
Elektrolit Elektrolit
Antikoagula
Hidrasi Hidrasi
n
Asupan kalori Asupan kalori
Suportif adekuat adekuat
Pengetahuan Sikap
 Hasil penginderaan manusia atau hasil  Respon tertutup seseorang terhadap
tahu seseorang terhadap objek melalui stimulus atau objek, manifestasinya tidak
indera yang dimilikinya (mata, hidung, dapat langsung dilihat, hanya dapat
telinga, dan sebagainya) langsung ditafsirkan dari prilaku yang
 Dipengaruhi intensitas perhatian dan tertutup
persepsi terhadap objek  Kecenderungan berperilaku
 Pembentuk struktur sikap: kepercayaan,
ide, kosen
Aplik
Tah asi Menerima Menghargai
u Sintesis

Memaha Anal Eval Respon Bertanggung


mi i si u jawab
asi
Peran Puskesmas Masa
Pandemi
Pada masa
dilaksanakan
pandemi COVID-19, upaya kesehatan masyarakat tetap

dengan memperhatikan skala prioritas

Promosi Kesehatan Kesehatan Lingkungan


• Kemitraan dengan mitra potensial • Konseling OTG dan ODP
• KIS lintas sektor • Inspeksi kesling yang pernah
• Advokasi kepada penentu kebijakan kontak dengan OTG ODP
• Tingkatkan literasi dan kapasitas • Intervensi kesling
kader, toma, toga • Pengelolaan air limbah, limbah
• Pengorganisasian dan
memobilisasi
padat domestik, dan limbah
sumber daya masyarakat
B3 medis padat sesuai
• Media promkes lokal spesifik dengan pedoman dan
ketentuan
• KIE
Metodologi
Populasi Penelitian Penelitian
Pasien yang datang berobat ke Puskesmas Serang Kota

Sampel Penelitian
Metode Purposive Sampling. Sampel berjumlah 100 dipilih oleh peneliti untuk dilakukan
wawancara kuesioner.
Kriteria inklusi :
1. Pasien yang datang berobat ke Puskesmas Serang Kota
2. Pasien kooperatif dan bersedia untuk dilakukan tanya jawab mengenai kuesioner
peneliti
3. Pasien dapat menyelesaikan wawancara kuesioner dengan peneliti
Metodologi
Sampel Penelitian
Penelitian
Kriteria eksklusi:
1. Pasien yang tidak kooperatif dan tidak bersedia dilakukan wawancara kuesioner oleh
peneliti
2. Pasien yang tidak menyelesaikan wawancara kuesioner dengan peneliti
Metodologi
Cara Kerja PenelitianPenelitian
1. Menentukan masalah penelitian
2. Menentukan topik penelitian
3. Melakukan persiapan penelitian
4. Membuat kuesioner penelitian
5. Mengambil data primer dengan mewawancarai pasien berdasarkan kuesioner yang
telah tervalidasi
6. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel
7. Mempresentasikan hasil penelitian dan memberikan saran
Definisi
No Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur

1.
Defin
Usia
si
Jumlah tahun
iona
Kuesioner
Ukur
Baca Klasifikasi usia Ordinal
i Operas
yang dihitung
sejak kelahiran
l menurut
Depkes RI
sampai (2009),
tanggal ulang - 17-25 (remaja
tahun terakhir akhir)
responden - 26-35(dewasa
awal)
- 36-45(dewasa
akhir)
- 46-55(lansia
awal)
- 56-65(lansia
akhir)
- >65 (manula)
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur

Ukur
2. Jenis Kelamin Perbedaan Kuesioner Baca Laki-laki Ordinal
biologis antara Perempuan
pria dan wanita
3. Pekerjaan Sesuatu yang  Tidak Nominal
dikerjakan bekerja
untuk  Wiraswasta
mendapatka  Pegawai
n nafkah Negeri
atau
pencaharian  Pegawai
masyarakat Swasta
yang sibuk  Lain-lain
dengan
kegiatan atau
perkerjaan
sehari-hari
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Ukur
4. Pendidikan Pendidikan yang telah Kuesioner Baca - SD Ordinal
Terakhir ditempuh dan selesai - SMP
juga telah memperoleh -SMA/SMK
ijazah sebagai bukti - D3
suatu kelulusan. - S1
- S2

5. Penyakit Suatu kondisi yang Kuesioner Baca -Hipertensi Nominal


Kronis berlangsung satu -Diabetes
tahun atau lebih, Mellitus
dimana memerlukan -Penyakit
perhatian medis yang jantung
berkelanjutan dan - Asma
membatasi aktivitas - TB Paru
hidup sehari-hari atau - Penyakit
keduanya. ginjal
- Penyakit
liver
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Ukur
6. Pengetahuan Kumpulan Kuesioner Baca 1: Sangat tidak Ordinal
pengalaman, tahu
informasi yang 2: Tidak tahu
tepat dan 3: Netral
wawasan 4: Tahu
terampil yang 5: Sangat tahu
menawarkan
struktur
untuk
memperkirakan
dan
mengintegrasikan
pengalaman
dan informasi
baru.
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Ukur
7. Sikap Pemahaman atau Kuesioner Baca 1:Tidak sama Ordinal
pengertian responden sekali dilakukan
terhadap upaya 2:Terkadang
pencegahan covid-19 dilakukan
mencakup: 3:Cukup/ Netral
 Mencuci tangan 4:Sering
 Tidak menyetuh mata, dilakukan
hidung, dan mulut saat 5:Sangat sering
belum mencuci dilakukan
tangan
 Menggunakan
desinfektan untuk
mencuci tangan
 Menggunakan
desinfektan untuk
membersihkan
permukan benda
 Menghindari
kerumunan
 Menggunakan
masker
 Physical
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Ukur
8. Sumber Segala sesuatu yang Kuesioner Baca 1:Sangat tidak Ordinal
Informasi menjadi perantara dalam percaya
menyampaikan informasi, 2:Tidak Percaya
media informasi untuk 3:Cukup/ Netral
komunikasi massa 4: Percaya
 Televisi 5:Sangat
 Koran Percaya
 Tenaga Kesehatan
 Media Sosial
 Radio
 Influencers

9. Vaksin Produk biologi yang apabila Kuesioner Baca 1:Sangat tidak Ordinal
COVID- diberikan kepada setuju
19 seseorang akan 2:Tidak setuju
menimbulkan kekebalan 3:Cukup/ Netral
spesifik secara aktif 4: Setuju
terhadap penyakit COVID- 5:Sangat setuju
19
Hasil
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Usia Berdasarkan Jenis Kelamin
Usia Responden

Jenis Jumlah Presentase


Dewasa Akhir (36-4
th5)
Kelamin
14%

Lansia Awal (46-55 th)


17%
Laki – laki 39 39%
Dewasa Awal (26-35 th)
Other
24%
40%
Lansia Akhir (56-65 th)
14%
Perempuan 61 61%

Total 100 100%


Remaja Akhir (17-25 th) Manula (di atas 65 th)
21% 9%

Remaja Awal (12-16 th)


1%
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan Pekerjaan
Pendidikan Responden Pekerjaan Responden
GURU
WIRASWASTA
2%
5% 12%
8% TIDAK
12% BEKERJA
KARYAWAN
2% 12% PELAJAR
IRT
12% IRT
43%
Lainnya GURU
30% PNS
9%
WIRASWASTA
PENSIUN
9% PELAJAR
57%
PNS
TIDAK BEKERJA
SD SMP-SLTP SMA-SMK-SLTA D3 S1 S2 KARYAWAN 4%
13%

Berdasarkan Riwayat Penyakit Kronis


70 61
60
50
40
30 22
20 9
10 3 0 0 4 0 1 2 4
0
Pengalaman
Responden
Terhadap Infeksi COVID-19 Terhadap Informasi Penyakit COVID-19
Pengalaman Terinfeksi COVID-19
Sumber Informasi COVID-19

Tetap berada dirumah agar terlindung dari COVID-19? 25 38 13 15 9


27%
Mengikuti rekomendasi agar terlindung dari COVID-
24 49 14 94
19?

Mengetahui rekomendasi atau larangan terkait COVID-


21 61 13 32
19?

Menilai informasi yang disampaikan terkait COVID-19


21 46 23 8 2
adalah benar dan dapat dipercaya?

Mendapat informasi apabila anda terinfeksi COVID-


27 50 15 53
73% 19?

Mendapat informasi yang anda butuhkan terkait


32 49 14 32
COVID-19?

0 10 30 40 50 60 70 80 90 100
20
Pernah Terinfeksi Tidak Pernah Sangat Mudah Mudah Cukup Sulit Sangat
Sulit
Pandangan Pasien terhadap Kemungkinan Terinfeksi
dan Keparahan Penyakit COVID-19
40

35
34
30 32 32

28 28
25
25
24
23
20 21

15

10 12
10
9 9
5 7
6

Kemungkinan Terinfeksi Kerentanan Keseriusan penyakit


Kesiapan Responden terhadap Infeksi COVID-
19
Melindungi Diri dari Infeksi COVID-19 Menghindari Infeksi COVID-19
35 33 40

35
30 35

30 29
25 23
25 23
20
20 18
20

15
15
11
10
10
6
5 5
2

0
0
Menurut anda, seberapa sulit untuk terhindar dari infeksi COVID-19?
Apakah anda tahu bagaimana melindungi diri anda dari infeksi COVID-19?
Sangat Sulit Sulit Tidak Tahu Mudah Sangat Mudah
Sangat Tidak Tahu Tidak Tahu Cukup Tahu Sangat Tahu
Melakukan physical dinstancing >2 meter? 1 7
30 45 17

Menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah? 02 10


27 61

Menghindari kerumunan? 2 8
32 40 18 Penerapa
Menggunakan cairan disinfektan untuk membersihkan
permukaan benda yang kontak dengan anda? (meja, 24 17 24 27 8
n
Protokol
handphone, gagang pintu)

Kesehata
Menggunakan disinfektan untuk membersihkan tangan
7 13 15 42 23
ketika tidak tersedia sabun dan air?

Menghindari untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan


mulut saat belum mencuci tangan
6 16 48 22 8 n
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 0 6 11 53 30
Pasien
Puskesma
detik

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak sama sekali Jarang Kadang-kadang Sering Sangat Sering


s Serang
Kota
Pandangan Terhadap COVID-19
40
36 50
35 44
45
30 40

25 35
21 21
30
20 18 25
25
15 20 16
10 15
10
4 10
5 5
5
0
Sangat dekat hingga Sangat Jauh 0
Menyebar Sangat Lambat hingga Sangat Cepat
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti?
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti?
Sangat Dekat Dekat Biasa Saja Jauh
Sangat Jauh Sangat Lambat Lambat Biasa Saja Cepat Sangat
Cepat
50
41 50
43
40 45
Sangat Membuat Stress
40
30 24 35
19 19 30 25 Membuat Stress
20 22
25
10 7 20 Biasa Saja
15
0 10 5 5
Sangat Menakutkan Hingga Tidak Sama Sekali 5 Tidak Membuat Stress
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti? 0
Sangat Membuat Stress Hingga Tidak Sama Sangat Tidak Membuat
Sangat Menakutkan Menakutkan Sekali Stress
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti?
Biasa Saja Tidak Menakutkan
Sangat Tidak
Sumber Informasi Responden dalam Mendapatkan Informasi COVID-
19
Tingkat Kepercayaan Responden terhadap Media
Tingkat Penggunaan Media Responden
yang Digunakan
2%4%2%
14%
19%
38%
28%

13%

15% 16%
11%

17%
Televisi Koran / Media Digital
Tenaga Kesehatan Media Sosial 21%

Radio Influencers / Artis


Televisi Koran / Media Digital Tenaga Kesehatan
Lainnya :
Tetangga, keluarga 13% Media Sosial Radio Influencers / Artis
20%

13%

16%
Tingkat Frekuensi Penggunaan
17%
Media Responden
21%

Televisi Koran / Media Digital


Tenaga Kesehatan Media Sosial
Radio Influencer
Tingkat Kesadaran Pasien terhadap Upaya Testing and Tracing
dalam
Mencegah Penyebaran Infeksi
Upaya Testing and Tracing Responden
COVID-19
Alasan Melakukan Swab Test
3%
Swab Test Jika Kontak Erat dengan
Pasien COVID -19 26%
31%

36% 12%
28%

64%
Ingin mendapatkan pengobatan sesuai jika terkonfirmasi
Tanggung jawab sebagai warga negara yang baik
Cara untuk menghentikan rantai penyebaran COVID-19
Ya Cara untuk melindungi orang lain COVID-19
Tidak 10%
6% Dianjurkan orang tua dan teman
4%
42%
14%
Alasan Menolak Swab Test
4%
20%

Khawatir bila hasilnya positif


Menghabiskan uang dan waktu
Tidak percaya COVID-19
Disudutkan lingkungan bila positif
Pandangan Responden terhadap Vaksin sebagai Upaya
Pencegahan Penularan Penyakit COVID-19

Pandangan Responden terhadap Keputusan Responden untuk


Vaksin COVID-19 Menerima Vaksin COVID-19
5
Jika orang-orang telah divaksin COVID-19, 13 50 47
maka saya tidak perlu untuk melakukannya 7 45
juga 49 40
26
35
30 28
4
12 25
Jika saya sudah pernah terinfeksi COVID- 19
9 20 17 17
19, saya tidak mau untuk di vaksin
48 15
27 10
10
25 5
32 0
Saya percaya bahwa vaksin dapat
28
mencegah penyebaran COVID-
19 13
2

0 20 40 60

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju


Pembahasan
× Karakteristik Usia – Depkes 2009
Segala umur dapat terinfeksi COVID-19 dan jika > 60 tahun terdapat komorbid  risiko tergolong
parah
Tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19

× Karakteristik Jenis Kelamin


Kasus kematian di Indonesia didominasi oleh laki-laki  perilaku pencegahan penularan lebih buruk
Pengurangan jumlah sel B pada laki-laki seiring bertambah umur  kurangnya suplai antibody 
lemah dalam melawan virus SARS-Cov-2
× Tingkat Pendidikan Akhir
Pengetahuan pencegahan COVID-19 tidak hanya dari pendidikan formal  pengalaman &
lingkungan bermasyarakat

× Status Pekerjaan
Tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 – dipengaruhi banyak faktor

× Riwayat Penyakit Kronis


Sebagian besar responden tidak memiliki penyakit kronis
Penyakit kronis terbanyak: Hipertensi & Diabetes Mellitus tipe 2
Seseorang yang memiliki komorbiditas – penyakit kronis – memperparah gejala infeksi virus COVID-
19

× Pengalaman Responden
Dari 100 responden didapatkan 27 orang diantaranya merupakan penyintas COVID-19 dengan 1
orang diantaranya sempat mengalami gejala berat
× Literasi dan edukasi COVID-19 -- langsung / melalui platform media massa
Kesadaran diri sendiri untuk pemahaman dan menerapkan sikap patuh protocol kesehatan
23% pasien sangat tidak tahu & 18% pasien tidak tahu bagaimana cara melindungi diri dari COVID-
19

× Perspektif responden terhadap penyebaran dan penularan COVID-19


23 responden: tidak mungkin terinfeksi & 6 responden: sangat tidak mungkin untuk terinfeksi 
tidak sejalan dengan fakta bahwa COVID-19 dapat cepat menular

× Penerapan protokol kesehatan pasien Puskesmas Serang Kota secara


umum sudah baik
53% responden: sering mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik
45% responden: sering menerapkan protocol physical distancing & 17% sangat sering menjaga
jarak >2 meter
40% responden: sering dan 32% lainnya: kadang-kadang untuk menghindari kerumunan
× 61% responden: sangat sering menggunakan masker, 27% sering, 10% terkadang menggunakan
masker
× 24% responden: kadang-kadang, 17% jarang, dan 24% responden: tidak pernah sama sekali
menggunakan disinfektan
× 42% pasien: sering, dan 23% : sangat sering menggunaan handsanitizer
× 64% dari 100 responden yang akan melakukan swab tes apabila terdapat kontak erat dengan
pasien COVID-19

× Pengetahuan responden terhadap vaksin yang dapat mencegah penularan COVID-


19 sudah baik
32%: setuju dan 25%: sangat setuju. 28% responden ragu-ragu dan 13% pasien mengaku tidak setuju
49% responden tetap ingin divaksin walaupun orang lain telah divaksin, 48% tetap ingin divaksin
meskipun dirinya sudah pernah terinfeksi COVID-19
× Faktor- yang mempengaruhi penerimaan vaksinasi COVID-19 pada
faktor
responden

Access: 48 responden -- bersedia divaksin karena seberapa mudah vaksin didapatkan


Awareness: 17 responden -- masih memilih vaksin yang akan diterima
28 responden -- masih mengkhawatirkan efek samping yang akan diterima
sesuai jenis
vaksinnya
Rekomendasi dari pemerintah: 10 responden -- bergantung pada rekomendasi pemerintah
17 responden -- menerima vaksin adalah untuk memenuhi persyaratan administrative kantor tempat
pasien bekerja, sementara diantaranya juga menolak untuk vaksin karena alasan agama
Kesimpula
nPuskesmas Serang Kota terhadap upaya pencegahan
Pengetahuan dan perilaku pasien
penularan infeksi COVID-19 dinilai sudah cukup baik.
Namun masih perlu intensifikasi dan peningkatan sikap masyarakat, peran tenaga
kesehatan, kader, dan pihak lain yang terkait untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap
masyarakat agar ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan penularan infeksi COVID-19
Saran
Saran Untuk Puskesmas Saran Untuk Masyarakat
 Melakukan kegiatan penyuluhan tentang virus  Turut serta berperan aktif dalam setiap
COVID-19 secara rutin baik secara luring kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam
maupun daring upaya pencegahan penularan penyakit COVID-
19
 Meningkatkan peran tenaga kesehatan sebagai
sumber informasi terpercaya serta  Lebih aktif dalam mencari informasi
meningkatkan perannya dalam berbagai terbaru
kegiatan terkait upaya pencegahan infeksi terkait penyakit COVID-19
COVID-19

 Meningkatkan kapasitas, pengetahuan, serta


koordinasi dengan kader agar dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap upaya pencegahan
infeksi COVID-19
Daftar
Pustaka
1. Erlina, Burhan, et al. Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia; Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia; Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif; Ikatan
Dokter Anak Indonesia; 2022.

2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI; 2020
3. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Revisi 201. Jakarta: Rineka Cipta; 2012

4. World Health Organization Centre for Health Development. Information Note on COVID-19 and NCDs [Internet]. 2022 [cited 2022Jul29]. Available
from: https://www.who.int/publications/m/item/covid-19-and-ncds
5. Nabilah Z. Gambaran Epidemiologi Covid-19 Dan Hubungannya Dengan Perilaku Pencegahan Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2002; 1(1):75-82.

6. Al-Bari. Exploration of Sex- Specific and Age- Dependent COVID-19 Fatality Rate in Bangladesh Population. World Journal of Radiology. 2021; 13
(1):1–18.
7. Pratiwi M. S. Yani M. Hubungan Karakteristik Individu terhadap Perilaku Mengenai Pandemi COVID-19 di Desa Gulingan, Mengwi, Bali. Jurnal
Kesehatan, 2020; 13(2):112–120.

8. Sari D, Atiqoh N. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan Kepatuhan Penggunakan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Covid-19 di Ngronggah. Infokes Journal. 2020; 10:52-55.
9. Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention. National Diabetes Statistics Report [Internet]. 2022 [cited
2022Jul29]. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/data/statistics-report/index.html

10. Haq AD. Faktor – Faktor Terkait Tingkat Keparahan Infeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Indonesia. 2021; 9(1): 48–55.
11. Surboyo MD. 2021. The Knowledge, Attitude, and Behavior of Hospitalized Patients' Families in the Effort to Prevent COVID-19. Journal of Health
and Allied Sciences. 2022; 12(02): 113-118.

12. Departement of Health and Human Services. National Library of Medicine: Current Bibliographies in Medicine: Health Literacy [Document on
Internet]. c2000 [cited 2022Jul29]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK216033/ .
13. Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Tingginya Literasi Data COVID-19 di
Indonesia Membantu Pengentasan Pandemi [Article on Internet]. 2021 [cited 2022Jul29]. Available from: https://covid19.go.id/p/berita/tingginya-
literasi-data-covid-19-di-indonesia-membantu-pengentasan-pandemi .

14. Sanyaolu A, Okorie C, Marinkovic A. Comorbidity and its Impact on Patients with COVID-19. SN Comprehensive Clinical Medicine. 2020; 2:1069–
1076.

15. Kemenkes RI. Tingkat Keparahan Penyakit saat terinfeksi COVID-19 Varian Omicron [Internet]. 2021 [cited 2022Jul29]. Available from:
https://faq.kemkes.go.id/faq/bagaimana-tingkat-keparahan-penyakit-saat-terinfeksi-covid-19-varian-omicron

16. Purnamasari I. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo Tentang COVID-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020; 10(1):33–
42
17. Hamza MS. Cross-Sectional Study on Awareness and Knowledge of COVID-19 Among Senior Pharmacy Students. Journal of Community Health.
2021 Feb; 46(1):139-146.18.

18. Ernawati N, Rahmawati F. Studi Korelasi Pengetahuan Ibu dalam Pencegahan TB paru Pada Anak Di Poli Anak RS TK II dr. Soepraoen. Jurnal
Kesehatan Hesti Wira Sakti. 2018; 4(2):68-75.

19. WHO. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 72 Data as reported by national authorities by 10:00 CET 1 April 2020. [cited 29 April
2022] Available from : https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331685/nCoVsitrep01Apr2020-eng.pdf

20. Liu J, Liao X, Qian S, Yuan J, Wang F, Liu Y. et al. Community Transmission of Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2. Shenzhen: 2020
21. World Health Organization. Transmission of SARS-CoV2; Implication for Infection Prevention Precautions. Cited 29 Mei 2022. Available from:
https://apps.who.int/iris/handle/10665/333114

22. Wang Y, Tian H, Zhang L, Zhang M, Guo D, Wu W, et al. Reduction secondary transmission of SARS-CoV2 in households by face mask use,
disinfection and social distancing: a cohort study in Beijing, China. BMJ Glob Health. 2020; 5(5): e002794
23. Wei J, Li Y. Airborne spread of infectious agents in the indoor environment. Am J Infect Control. 2016; 44(9 Suppl):S102-8

24. Sri Wahyuni, Teuku Samsul, Riski Amalia. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan vaksin COVID di Banda Aceh. Banda Acej: Idea Nursing
Journal; 2021
25. Thomson A., Robinson K., Vallee-tourangeau, G. The 5As: A practical taxonomy for the determinants of vaccine uptake. Vaccine, 34(8), 1018-1024.
Cited 28 Mei 2022. Available from: https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2015.11.065

26. KOMINFO. 2021. “Total: 299 Disinformasi”

27. Jeannifer. Sanksi pidana terhadap penolak vaksin di Indonesia. 19(85):164-69

28. Majelis Ulama Indonesia. Fatwa MUI: Hukum penggunaan vaksin COVID-19 produk Astra Zeneca. [Internet]. 2021. Cited 5 Juli 2022. Available from:
https://mui.or.id/produk/fatwa/29883/fatwa-mui-hukum-penggunaan-vaksin-covid-19-produk-astrazeneca/

29. Sarwono, Salito W, Eko A. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika; 2009.

30. Cori, Liliana, Fabrizio B. Risk Perception and COVID-19. Internasional Journal of Environmental Research and Public Health. 2020; 17(9): 3114.
31. Rosidah A, Khasanah BA. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan Covid-19 Melalui Video Edukasi Penerapan Protokol
Kesehatan. Logista Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. 2020; 4(2):414-419

32. Smith L, Jacob, Yakkundi. Correlates of symptoms of anxiety and depression and mental wellbeing associated with COVID19: A cross-sectional
study of UK- based respondents. Psychiatry Res. 2020 Sep; 291: 113138.
33. Troyer E, Kohn JN, Hong S. Are we facing a crashing wave of neuropsychiatric sequelae of COVID-19? Neuropsychiatric symptoms and potential
immunologic mechanisms. Brain Behavior and Immunity. 2020 Jul;87:34-39.

34. Tausczik Y , Faasse K, Pennebaker J. Public Anxiety and Information Seeking Following the H1N1 Outbreak: Blogs, Newspaper Articles, and
Wikipedia Visits. Health Communication. Taylor & Francis. 2012; 27(2):179–185.
35. Falcone R, Sapienza A. Changed the Information Needs of Italian Citizens. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2020;
17(19):6988.

36. enteri Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) [document on the Internet]. c2021 [cited 2022Jul29]. Available From: https://jdih.kemkes.go.id/
37. Nurmansyah MI, Al-Aufa B, Amran Y. Peran Keluarga, Masyarakat dan Media Sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa.
Indonesian Journal of Reproductive Health, 2013; 3(1):16–23.

38. Deng Z, Liu S. Understanding Consumer Health Information-seeking Behavior from the Perspective of the Risk Perception Attitude Framework and
Social Support in Mobile Social Media Websites. International Journal of Medical Informatic. 2017; 105:98-109.

39. Kim J, Jung M. Associations Between Media Use and Health Information-Seeking Behavior on Vaccinations in South Korea. BMC Public Health.
2017; 17(1):1–9

40. Rajan S, Cylus J, Mckee M. What do countries need to do to implement effective ‘find, test, trace, isolate and support’ systems. Journal of the Royal
Society of Medicine. 2020;113(7):245-250.

41. Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Peta Sebaran. [Internet]. 2021 [cited 2022Jul29]. Available from : https://covid19.go.id/peta-sebaran

42. Mulyadi M. Partisipasi Masyarakat Dalam Penanganan Penyebaran COVID-19. Bidang Kesejahteraan Sosial. Info Singkat,Kajian Singkat Terhadap
Isu Aktual dan Stretegis. 2020; 7:13-17.

Anda mungkin juga menyukai