Pendamping :
Sejak diumumkan pertama kali ada di Indonesia, kasus COVID-19 meningkat jumlahnya dari waktu ke
waktu. Beberapa varian baru dari virus SARS-CoV- 2 seperti varian Alpha (B.117), Beta (B1.351), Delta
(B.1.617), dan Omicron (B.1.1.529) telah ditemukan.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Puskesmas merupakan
garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan COVID- 19.
Fokus penanganan pandemi COVID-19 tidak hanya bertumbuh pada penanganan kasus tetapi perlu
dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemutusan rantai penularan agar secara sukarela
menjalankan menjalankan protokol kesehatan.
Rumusan
1. Bagaimana Masalah
pengetahuan pasien Puskesmas Serang Kota tentang
upaya
pencegahan penularan penyakit COVID -19?
2. Bagaimana sikap dan perilaku pasien Puskesmas Serang Kota
terhadap upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku, dan sikap pasien Puskesmas Serang Kota
terhadap upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19
Tujuan Khusus
Menambah wawasan, pengetahuan, serta kewaspadaan pasien Puskesmas Serang
Kota terhadap penyakit COVID-19
Meningkatkan penerapan protokol kesehatan pada pasien Puskesmas Serang Kota
dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan penyakit COVID-19
Menyelesaikan salah satu syarat kelengkapan dalam memenuhi kewajiban Program
Internsip Dokter Indonesia
Manfaat
Bagi penulis Penelitian
mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pasien Puskesmas Serang Kota terhadap
upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19.
Bagi Puskesmas
sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Serang Kota
terhadap penyakit COVID-19
memberikan informasi tentang penyakit COVID-19
melibatkan kader sebagai pemberi informasi penyakit COVID-19 kepada
masyarakat.
Manfaat
Bagi Masyarakat Penelitian
Bahan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat
terhadap penyakit COVID-19
Meningkatkan pengetahuan terhadap upaya pencegahan penyakit COVID-19
mengajak kepada masyarakat agar dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan
penyebaran penyakit COVID-19
Definisi Kasus COVID-
Kasus Suspek 19
• Memenuhi salah 1 kriteria
• Demam akut, batuk
• Min 3 (demam, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, sesak napas, penkes, diare, anoreksia,
mual)
• ISPA berat dengan demam, batuk 10 hr terakhir
• Anosmia
• Ageusia
• Memiliki riw kontak dan penuhi kriteria klinis a
• RDT-Ag (+), tidak gejala, tidak kontak erat
Kasus Probable
• Kasus suspek yang meninggal dengan gambaranklinis khas covid dan memiliki salah 1 kriteria
• Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium NAAT atau RDT-Ag
• Hasil pemeriksaan laboratorium NAAT/RDT-Ag tidak memenuhi kriteria kasus konfirmasi maupun bukan COVID-19
(discarded).
Kasus Konfirmasi
• Memenuhi salah 1 kriteria berikut
• NAAT positif
• Penuhi kriteria suspek dengan RDT-Ag positif
• Seseorang dengan hasil pemeriksaan RDT-Ag positif sesuai dengan penggunaan RDT-Ag pada kriteria wilayah C.
Definisi
Kasus
Discarded (Bukan Covid) Kontak Erat
• Status kasus suspek atau kontak erat • Kontak berdekatan dengan kasus konfirmasi dalam
• DAN hasil pemeriksaan laboratorium NAAT 2 kali radius 1 meter selama 15 menit atau lebih
negatif. • Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus
• DAN hasil pemeriksaan laboratorium RDT-Ag negatif konfirmasi
diikuti NAAT 1 kali negatif sesuai penggunaan RDT- • Orang yang memberikan perawatan langsung
Ag pada kriteria B. terhadap kasus konfirmasi tanpa menggunakan APD
• DAN hasil pemeriksaan laboratorium RDT-Ag 2 kali yang sesuai standar
negatif sesuai penggunaan RDT-Ag pada kriteria C. • Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak
• Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh
kontak erat DAN hasil pemeriksaan RDT-Ag positif tim penyelidikan epidemiologi setempat
diikuti NAAT 1x negatif sesuai penggunaan RDT-Ag
pada kriteria A dan B.
• Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan
kontak erat DAN hasil pemeriksaan RDT-Ag negatif.
Derajat Keparahan COVID-
Tanpa Gejala 19
• Kondisi paling ringan
Ringan
• Gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia
Sedang
• Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia
berat
Berat
• Pasien dengan tanda klinis pneumonia ditambah satu dari:
• frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau
• SpO2 < 93% pada udara ruangan.
• Pada pasien anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia ditambah
• Sianosis sentral atau SpO2 < 93%;
• Distres pernapasan berat
• Tanda bahaya umum
• Napas cepat/tarikan dinding dada/takipnea
Kritis
Tatalaksana COVID-19
Isoman Regimen Isolasi di RS Isolasi di HCU/ Isolasi di HCU/
Edukasi Tanpa Gejala Edukasi ICU ICU
Vit C Antivirus Vit C Monitoring Monitoring
Terapi Oksigen Terapi Oksigen
Berat
Ringan
Sedang
Kritis
Tanpa Gejala
Vit D Vit D
Suportif Antivirus Kontrol Kontrol
Elektrolit Elektrolit
Antikoagula
Hidrasi Hidrasi
n
Asupan kalori Asupan kalori
Suportif adekuat adekuat
Pengetahuan Sikap
Hasil penginderaan manusia atau hasil Respon tertutup seseorang terhadap
tahu seseorang terhadap objek melalui stimulus atau objek, manifestasinya tidak
indera yang dimilikinya (mata, hidung, dapat langsung dilihat, hanya dapat
telinga, dan sebagainya) langsung ditafsirkan dari prilaku yang
Dipengaruhi intensitas perhatian dan tertutup
persepsi terhadap objek Kecenderungan berperilaku
Pembentuk struktur sikap: kepercayaan,
ide, kosen
Aplik
Tah asi Menerima Menghargai
u Sintesis
Sampel Penelitian
Metode Purposive Sampling. Sampel berjumlah 100 dipilih oleh peneliti untuk dilakukan
wawancara kuesioner.
Kriteria inklusi :
1. Pasien yang datang berobat ke Puskesmas Serang Kota
2. Pasien kooperatif dan bersedia untuk dilakukan tanya jawab mengenai kuesioner
peneliti
3. Pasien dapat menyelesaikan wawancara kuesioner dengan peneliti
Metodologi
Sampel Penelitian
Penelitian
Kriteria eksklusi:
1. Pasien yang tidak kooperatif dan tidak bersedia dilakukan wawancara kuesioner oleh
peneliti
2. Pasien yang tidak menyelesaikan wawancara kuesioner dengan peneliti
Metodologi
Cara Kerja PenelitianPenelitian
1. Menentukan masalah penelitian
2. Menentukan topik penelitian
3. Melakukan persiapan penelitian
4. Membuat kuesioner penelitian
5. Mengambil data primer dengan mewawancarai pasien berdasarkan kuesioner yang
telah tervalidasi
6. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel
7. Mempresentasikan hasil penelitian dan memberikan saran
Definisi
No Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
1.
Defin
Usia
si
Jumlah tahun
iona
Kuesioner
Ukur
Baca Klasifikasi usia Ordinal
i Operas
yang dihitung
sejak kelahiran
l menurut
Depkes RI
sampai (2009),
tanggal ulang - 17-25 (remaja
tahun terakhir akhir)
responden - 26-35(dewasa
awal)
- 36-45(dewasa
akhir)
- 46-55(lansia
awal)
- 56-65(lansia
akhir)
- >65 (manula)
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Ukur
2. Jenis Kelamin Perbedaan Kuesioner Baca Laki-laki Ordinal
biologis antara Perempuan
pria dan wanita
3. Pekerjaan Sesuatu yang Tidak Nominal
dikerjakan bekerja
untuk Wiraswasta
mendapatka Pegawai
n nafkah Negeri
atau
pencaharian Pegawai
masyarakat Swasta
yang sibuk Lain-lain
dengan
kegiatan atau
perkerjaan
sehari-hari
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Ukur
4. Pendidikan Pendidikan yang telah Kuesioner Baca - SD Ordinal
Terakhir ditempuh dan selesai - SMP
juga telah memperoleh -SMA/SMK
ijazah sebagai bukti - D3
suatu kelulusan. - S1
- S2
9. Vaksin Produk biologi yang apabila Kuesioner Baca 1:Sangat tidak Ordinal
COVID- diberikan kepada setuju
19 seseorang akan 2:Tidak setuju
menimbulkan kekebalan 3:Cukup/ Netral
spesifik secara aktif 4: Setuju
terhadap penyakit COVID- 5:Sangat setuju
19
Hasil
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Usia Berdasarkan Jenis Kelamin
Usia Responden
0 10 30 40 50 60 70 80 90 100
20
Pernah Terinfeksi Tidak Pernah Sangat Mudah Mudah Cukup Sulit Sangat
Sulit
Pandangan Pasien terhadap Kemungkinan Terinfeksi
dan Keparahan Penyakit COVID-19
40
35
34
30 32 32
28 28
25
25
24
23
20 21
15
10 12
10
9 9
5 7
6
35
30 35
30 29
25 23
25 23
20
20 18
20
15
15
11
10
10
6
5 5
2
0
0
Menurut anda, seberapa sulit untuk terhindar dari infeksi COVID-19?
Apakah anda tahu bagaimana melindungi diri anda dari infeksi COVID-19?
Sangat Sulit Sulit Tidak Tahu Mudah Sangat Mudah
Sangat Tidak Tahu Tidak Tahu Cukup Tahu Sangat Tahu
Melakukan physical dinstancing >2 meter? 1 7
30 45 17
Menghindari kerumunan? 2 8
32 40 18 Penerapa
Menggunakan cairan disinfektan untuk membersihkan
permukaan benda yang kontak dengan anda? (meja, 24 17 24 27 8
n
Protokol
handphone, gagang pintu)
Kesehata
Menggunakan disinfektan untuk membersihkan tangan
7 13 15 42 23
ketika tidak tersedia sabun dan air?
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
25 35
21 21
30
20 18 25
25
15 20 16
10 15
10
4 10
5 5
5
0
Sangat dekat hingga Sangat Jauh 0
Menyebar Sangat Lambat hingga Sangat Cepat
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti?
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti?
Sangat Dekat Dekat Biasa Saja Jauh
Sangat Jauh Sangat Lambat Lambat Biasa Saja Cepat Sangat
Cepat
50
41 50
43
40 45
Sangat Membuat Stress
40
30 24 35
19 19 30 25 Membuat Stress
20 22
25
10 7 20 Biasa Saja
15
0 10 5 5
Sangat Menakutkan Hingga Tidak Sama Sekali 5 Tidak Membuat Stress
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti? 0
Sangat Membuat Stress Hingga Tidak Sama Sangat Tidak Membuat
Sangat Menakutkan Menakutkan Sekali Stress
Menurut saya, COVID-19 terasa seperti?
Biasa Saja Tidak Menakutkan
Sangat Tidak
Sumber Informasi Responden dalam Mendapatkan Informasi COVID-
19
Tingkat Kepercayaan Responden terhadap Media
Tingkat Penggunaan Media Responden
yang Digunakan
2%4%2%
14%
19%
38%
28%
13%
15% 16%
11%
17%
Televisi Koran / Media Digital
Tenaga Kesehatan Media Sosial 21%
13%
16%
Tingkat Frekuensi Penggunaan
17%
Media Responden
21%
36% 12%
28%
64%
Ingin mendapatkan pengobatan sesuai jika terkonfirmasi
Tanggung jawab sebagai warga negara yang baik
Cara untuk menghentikan rantai penyebaran COVID-19
Ya Cara untuk melindungi orang lain COVID-19
Tidak 10%
6% Dianjurkan orang tua dan teman
4%
42%
14%
Alasan Menolak Swab Test
4%
20%
0 20 40 60
× Status Pekerjaan
Tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 – dipengaruhi banyak faktor
× Pengalaman Responden
Dari 100 responden didapatkan 27 orang diantaranya merupakan penyintas COVID-19 dengan 1
orang diantaranya sempat mengalami gejala berat
× Literasi dan edukasi COVID-19 -- langsung / melalui platform media massa
Kesadaran diri sendiri untuk pemahaman dan menerapkan sikap patuh protocol kesehatan
23% pasien sangat tidak tahu & 18% pasien tidak tahu bagaimana cara melindungi diri dari COVID-
19
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI; 2020
3. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Revisi 201. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
4. World Health Organization Centre for Health Development. Information Note on COVID-19 and NCDs [Internet]. 2022 [cited 2022Jul29]. Available
from: https://www.who.int/publications/m/item/covid-19-and-ncds
5. Nabilah Z. Gambaran Epidemiologi Covid-19 Dan Hubungannya Dengan Perilaku Pencegahan Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2002; 1(1):75-82.
6. Al-Bari. Exploration of Sex- Specific and Age- Dependent COVID-19 Fatality Rate in Bangladesh Population. World Journal of Radiology. 2021; 13
(1):1–18.
7. Pratiwi M. S. Yani M. Hubungan Karakteristik Individu terhadap Perilaku Mengenai Pandemi COVID-19 di Desa Gulingan, Mengwi, Bali. Jurnal
Kesehatan, 2020; 13(2):112–120.
8. Sari D, Atiqoh N. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan Kepatuhan Penggunakan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Covid-19 di Ngronggah. Infokes Journal. 2020; 10:52-55.
9. Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention. National Diabetes Statistics Report [Internet]. 2022 [cited
2022Jul29]. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/data/statistics-report/index.html
10. Haq AD. Faktor – Faktor Terkait Tingkat Keparahan Infeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Indonesia. 2021; 9(1): 48–55.
11. Surboyo MD. 2021. The Knowledge, Attitude, and Behavior of Hospitalized Patients' Families in the Effort to Prevent COVID-19. Journal of Health
and Allied Sciences. 2022; 12(02): 113-118.
12. Departement of Health and Human Services. National Library of Medicine: Current Bibliographies in Medicine: Health Literacy [Document on
Internet]. c2000 [cited 2022Jul29]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK216033/ .
13. Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Tingginya Literasi Data COVID-19 di
Indonesia Membantu Pengentasan Pandemi [Article on Internet]. 2021 [cited 2022Jul29]. Available from: https://covid19.go.id/p/berita/tingginya-
literasi-data-covid-19-di-indonesia-membantu-pengentasan-pandemi .
14. Sanyaolu A, Okorie C, Marinkovic A. Comorbidity and its Impact on Patients with COVID-19. SN Comprehensive Clinical Medicine. 2020; 2:1069–
1076.
15. Kemenkes RI. Tingkat Keparahan Penyakit saat terinfeksi COVID-19 Varian Omicron [Internet]. 2021 [cited 2022Jul29]. Available from:
https://faq.kemkes.go.id/faq/bagaimana-tingkat-keparahan-penyakit-saat-terinfeksi-covid-19-varian-omicron
16. Purnamasari I. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo Tentang COVID-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020; 10(1):33–
42
17. Hamza MS. Cross-Sectional Study on Awareness and Knowledge of COVID-19 Among Senior Pharmacy Students. Journal of Community Health.
2021 Feb; 46(1):139-146.18.
18. Ernawati N, Rahmawati F. Studi Korelasi Pengetahuan Ibu dalam Pencegahan TB paru Pada Anak Di Poli Anak RS TK II dr. Soepraoen. Jurnal
Kesehatan Hesti Wira Sakti. 2018; 4(2):68-75.
19. WHO. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 72 Data as reported by national authorities by 10:00 CET 1 April 2020. [cited 29 April
2022] Available from : https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331685/nCoVsitrep01Apr2020-eng.pdf
20. Liu J, Liao X, Qian S, Yuan J, Wang F, Liu Y. et al. Community Transmission of Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2. Shenzhen: 2020
21. World Health Organization. Transmission of SARS-CoV2; Implication for Infection Prevention Precautions. Cited 29 Mei 2022. Available from:
https://apps.who.int/iris/handle/10665/333114
22. Wang Y, Tian H, Zhang L, Zhang M, Guo D, Wu W, et al. Reduction secondary transmission of SARS-CoV2 in households by face mask use,
disinfection and social distancing: a cohort study in Beijing, China. BMJ Glob Health. 2020; 5(5): e002794
23. Wei J, Li Y. Airborne spread of infectious agents in the indoor environment. Am J Infect Control. 2016; 44(9 Suppl):S102-8
24. Sri Wahyuni, Teuku Samsul, Riski Amalia. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan vaksin COVID di Banda Aceh. Banda Acej: Idea Nursing
Journal; 2021
25. Thomson A., Robinson K., Vallee-tourangeau, G. The 5As: A practical taxonomy for the determinants of vaccine uptake. Vaccine, 34(8), 1018-1024.
Cited 28 Mei 2022. Available from: https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2015.11.065
28. Majelis Ulama Indonesia. Fatwa MUI: Hukum penggunaan vaksin COVID-19 produk Astra Zeneca. [Internet]. 2021. Cited 5 Juli 2022. Available from:
https://mui.or.id/produk/fatwa/29883/fatwa-mui-hukum-penggunaan-vaksin-covid-19-produk-astrazeneca/
29. Sarwono, Salito W, Eko A. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika; 2009.
30. Cori, Liliana, Fabrizio B. Risk Perception and COVID-19. Internasional Journal of Environmental Research and Public Health. 2020; 17(9): 3114.
31. Rosidah A, Khasanah BA. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan Covid-19 Melalui Video Edukasi Penerapan Protokol
Kesehatan. Logista Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. 2020; 4(2):414-419
32. Smith L, Jacob, Yakkundi. Correlates of symptoms of anxiety and depression and mental wellbeing associated with COVID19: A cross-sectional
study of UK- based respondents. Psychiatry Res. 2020 Sep; 291: 113138.
33. Troyer E, Kohn JN, Hong S. Are we facing a crashing wave of neuropsychiatric sequelae of COVID-19? Neuropsychiatric symptoms and potential
immunologic mechanisms. Brain Behavior and Immunity. 2020 Jul;87:34-39.
34. Tausczik Y , Faasse K, Pennebaker J. Public Anxiety and Information Seeking Following the H1N1 Outbreak: Blogs, Newspaper Articles, and
Wikipedia Visits. Health Communication. Taylor & Francis. 2012; 27(2):179–185.
35. Falcone R, Sapienza A. Changed the Information Needs of Italian Citizens. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2020;
17(19):6988.
36. enteri Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) [document on the Internet]. c2021 [cited 2022Jul29]. Available From: https://jdih.kemkes.go.id/
37. Nurmansyah MI, Al-Aufa B, Amran Y. Peran Keluarga, Masyarakat dan Media Sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa.
Indonesian Journal of Reproductive Health, 2013; 3(1):16–23.
38. Deng Z, Liu S. Understanding Consumer Health Information-seeking Behavior from the Perspective of the Risk Perception Attitude Framework and
Social Support in Mobile Social Media Websites. International Journal of Medical Informatic. 2017; 105:98-109.
39. Kim J, Jung M. Associations Between Media Use and Health Information-Seeking Behavior on Vaccinations in South Korea. BMC Public Health.
2017; 17(1):1–9
40. Rajan S, Cylus J, Mckee M. What do countries need to do to implement effective ‘find, test, trace, isolate and support’ systems. Journal of the Royal
Society of Medicine. 2020;113(7):245-250.
41. Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Peta Sebaran. [Internet]. 2021 [cited 2022Jul29]. Available from : https://covid19.go.id/peta-sebaran
42. Mulyadi M. Partisipasi Masyarakat Dalam Penanganan Penyebaran COVID-19. Bidang Kesejahteraan Sosial. Info Singkat,Kajian Singkat Terhadap
Isu Aktual dan Stretegis. 2020; 7:13-17.