Anda di halaman 1dari 29

Protokol Penanganan Pasien AIDS

dimasa Pandemi Covid-19


&
Update HATI Study dalam Peningkatan
Cascade of HIV Care

Dr. Yanri Wijayanti Subronto, PhD, SpPD-KPTI, FINASIM


Divisi Ilmu Penyakit Tropik dan Infeksi
Dept. Ilmu Penyakit Dalam
FK UGM / RSUP Dr. Sardjito
PP ADINKES
Topik bahasan
• SARS-CoV2 dan Prinsip infeksi SARS-CoV2 (Covid-19)
• Implikasi infeksi Covid-19 pada ODHA
• Implikasi pada layanan ODHA di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
• Dampak Pandemi Covid-19 pada Program
Penanggulangan HIV/AIDS
• Strategi mempertahankan / meningkatkan Kaskade
Perawatan HIV (pencapaian 90 – 90 – 90) – lesson
learn studi HATI
SARS-CoV2 dan COVID-19
• SARS-CoV2 atau Severe Acute Respiratory Syndrome-
2 adalah virus yang menyerang sistem pernafasan
• SARS-CoV2 merupakan Virus Corona yang
menyebabkan penyakit COVID-19 (Corona Virus
Disease) tahun 2019
• COVID-19 menyebabkan gangguan paru yang
kemudian dapat berlanjut menjadi Gangguan Fungsi
semua organ (Multi Organ Disfunction)
Prinsip dalam hal Penyakit Tropik dan
Infeksi
• STOP PENULARAN atau TRANSMISI
TIGA ELEMEN DALAM URUSAN PENYAKIT INFEKSI/MENULAR

Status gizi
Status imunitas
2.
Usia tua
HOST
Pengetahuan
etc

Bacteria Climate change


3.
Virus 1. Hygiene & Sanitation
ENVIRON Health System
Parasites AGENT MENT
Fungi Health Policy
etc etc
Prinsip Infeksi SARS-Cov2 (Covid-19)
SARS-
CoV2

Sumber Penularan:
Orang
benda yang terkontaminasi

Cara Penularan (droplet) secara langsung antar manusia


dan atau melalui Lingkungan
Cara PENCEGAHAN: Pemakaian MASKER, Cuci Tangan,
Etika Batuk/Bersin, Kebersihan Lingkungan
Dengan pamahaman tersebut maka
PENCEGAHAN PENULARANNYA (Droplet) adalah
dengan:
• Pemakaian MASKER pada • Pen-JARAK-an antar orang
semua orang (anggap kita karena diketahui bahwa
sendiri atau orang lain droplet (percikan cairan
sudah terinfeksi) hidung dan mulut) dapat
berpindah pada jarak
sekitar 1 meter
• CUCI TANGAN sesering
mungkin karena • ETIKA Batuk/Bersin
kadang tidak sadar
pegang suatu barang
umum dan kemudian • Bersihkan LINGKUNGAN
pegang wajah secara reguler
Pencegahan dari “sakit”
Implikasi infeksi Covid-19 pada ODHA

Apakah HIV meningkatkan risiko terinfeksi SARS-


CoV2

Apakah HIV meningkatkan risiko fatal dari infeksi


SARS-Cov2
Jawabannya: TIDAK
Data yang ada:
No Penelitian Hasil

1. 138 pasien Covid-19 di Wuhan, 1.4% ODHA


China
2. 16.749 pasien Covid-19 di Inggris 1% ODHA

3. 5700 pasien Covid-19 di New York 0.8% ODHA


(tempat banyak kedua infeksi)
4. 62 dari 543 pasien Covid-19 di Hanya 5 ODHA (4
Barcelona diantanya ART)
• Hipotesis 1: • Hipotesis 2:
• Bahwa dalam keadaan klinis
• Bahwa ARV yang yang berat terjadi “Badai
diminum dapat sedikit Sitokin”. Pada pasien
banyak juga efektif imunokompromais tidak
terhadap SARS-CoV2 dapat terjadi “badai”
tersebut  manifestasi
klinis jadi ringan
Apakah kemudian boleh “business as usual”
(sering ke RS dan nunggu di apotik) ketika
keadaan seperti ini?

Bagaimana Memodifikasi Layanan agar tetap


berjalan dan dalam keadaan AMAN?
Poin-poin Layanan agar
Semua HARUS tetap mendapatkan Layanan ARV
secara rutin dan tidak putus

• 16 Maret 2020 – Social Distancing diumumkan


• Identifikasi titik-titik yang potensial penularan
• Identifikasi hal-hal yang dapat mendukung
• Keputusan:
– Membuat pengumuman melalui klinik dan
melewati jalur2 media sosial dan jaringan dari
pendamping
Poin-poin Layanan agar
Semua HARUS tetap mendapatkan Layanan ARV
secara rutin dan tidak putus
• Koordinasi dengan Farmasi:
– Selama stok aman, sebanyak2nya pasien diberi obat ARV untuk
2 bulan
• Pasien diajari dan diminta untuk melakukan pendaftaran ke RS
secara Online maks 1 hari sebelumnya  kontak klinik  pastikan
tidak ada keluhan dan tidak ada sakit
• Hari kunjungan, petugas poliklinik membantu administratif dan
koordinasi dengan farmasi agar stand by order obat (e-perscribing)
• Pasien datang langsung ke poliklinik untuk periksa dengan tenaga
kesehatan kemudian langsung ke farmasi yang telah menyiapkan
obat secara cepat
• Semua dengan PROTOKOL KESEHATAN
Dampak pada Program
Penanggulangan HIV AIDS?
• Kegiatan Penjangkauan (Outreach) jauh berkurang
(hanya dapat mempertahankan komunikasi dengan klien
potensial)

• Jumlah tes HIV dan orang terdiagnosis baru berkurang

• Tetap ada pasien yang takut hadir selama pandemi 


perlu koordinasi lebih kuat dengan farmasi dan teman2
pendamping
Strategi mempertahankan /
meningkatkan Kaskade Perawatan HIV
(pencapaian 90 – 90 – 90) – lesson learn
studi HATI

Bila Pandemi usai …


Strategi HATI dengan New Normal
HATI STUDY

(HIV AWAL TES dan TERAPI / HIV (Awal) Early Test and
Treat Indonesia)

The HATI Project: Implementing ‘Test and Treat’ Strategies for HIV Treatment and
Prevention in Key Populations in Indonesia: a Prospective Implementation
Research Study”
Latar Belakang Penelitian – Kaskade Perawatan
HIV yang masih rendah

The cascade of
HIV care in 2011

Studi HATI bertujuan untuk memperbaiki


kaskade pelayanan HIV (90-90-90)
Intervensi HATI :
Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Denpasar

MI – Motivational
SAI – simplified ART initiation
OFT – oral MI – Motivational Interviewing
Interviewing
fluid testing SMS – SMS
CBS – Community-based Service
Reminder
HASIL STUDI secara Umum
ORAL FLUID TESTING

Intervensi ini:
menawarkan OFT kepada klien saat penjangkauan (bila klien
menolak tes biasa)  klien melakukan tes sendiri atau
disupervisi  yang reaktif akan tes HIV biasa.
bertujuan untuk mengeksplorasi potensi memperkenalkan oral
fluid self-testing (OFT) untuk meningkatkan kaskade pelayanan
HIV di antara LSL di Bali
Jumlah yang melakukan test dengan
dan tanpa pengawasan
Positivity
OFT not No return
OFT test OFT reactive rate per
Type of test reactive kit
type

n % n % % n % n %

supervised 756 93.0 77 92.8 10.2 679 94.4 0 0.0

unsupervised 57 7.0 6 7.2 10.5 40 5.6 11 100.0

TOTAL 813100.0 83 100.0 10.2 719 100.0 11 100.0


Implikasi & Rekomendasi

IMPLIKASI REKOMENDASI

Diperlukan kebijakan agar OFT


OFT meningkatkan test HIV bagi tersedia dan scale up pendekatan ini
mereka yang tidak mau melakukan untuk meningkatkan test HIV
test HIV di fasilitas kesehatan khususnya bagi populasi kunci
termasuk klien dari WPS
SAI – Simplified ART Initiation:
bertujuan untuk meningkatkan inisiasi ART dan mengurangi waktu
antara diagnosa positif HIV dan memulai pengobatan.

Praktik Regular :
• Dirujuk ke rumah
Non – HATI sakit
(tidak • Pemeriksaan
mengisi lanjutan Tb
Tidak
Form HATI)
memenuhi • Dll
Screening: syarat Tidak bisa langsung
• Stadium 1 atau 2 memulai ARV
HIV • Tidak Tb
Clinical
positive • < 50 tahun Lanjutkan workup
• Tidak hipertensi
• Tidak DM
HATI • Status gizi normal Memenuhi
(mengisi syarat Normal Abnormal
Form Screening
form HATI)
Mulai ART Cek Kretinin
FDC - THE 2 minggu
Inisiasi dan retensi ART sebelum dan sesudah
intervensi SAI

2061
Lama waktu memulai ARV sebelum dan
sesudah intervensi SAI
Layanan ARV di Komunitas
Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan
cakupan tes dan tes ulang, inisiasi ART di komunitas
Hasil:
Layanan ini meningkatkan jumlah tes dan tes
ulang, serta dapat memberikan ARV di tempat
komunitas
Simpulan dan Penutup
• Indonesia mengalami Pandemi Covid-19
• HIV sejauh ini terbukti tidak meningkatkan risiko infeksi
SARS-CoV2 dan keparahan
• Pandemi COVID-19
– mendorong perlunya modifikasi (kenormalan baru) dalam
pelayanan
– Mempengaruhi beberapa program HIV
• HATI study memberikan bukti beberapa intervensi
dapat meningkatkan dan memperbaiki Kaskade
Perawatan HIV
• Perlu mempersiapkan diri untuk melanjutkan dan
meningkatkan penanggulangan HIV pasca Pandemi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai