Anda di halaman 1dari 23

PENCEGAHAN

PENULARAN HIV AIDS


APAKAH HIV – AIDS MENULAR?
• HIV adalah VIRUS 
Mikroorganime infektif
• Penularan pasti terjadi
• Apakah HIV – AIDS dapat dicegah
penularannya?  Ya
• Mencegah 1000 persen lebih baik
daripada mengobati
• Cara mencegah penularan adalah
dengan menutup semua
kemungkinan penularan HIV - AIDS
SISTEMATIKA PENULARAN HIV - AIDS
1. PRINSIP PENULARAN
2. MEDIA PENULARAN
3. CARA PENULARAN
4. FAKTOR PENENTU PENULARAN

PENCEGAHAN PENULARAN ADALAH DENGAN


MEMAHAMI SISTEMATIKA PENULARAN DAN
MELAKUKAN UPAYA PEMBATASAN
1. PRINSIP PENULARAN HIV - AIDS
PRINSIP = THREE ONES
BATASI KEGIATAN TERJADINYA PERTUKARAN
CAIRAN TUBUH

1 2
3
1. Orang yang positif HIV
2. Ada orang yang belum terinfeksi
3. Ada kegiatan yang memungkinkan terjadinya
pertukaran cairan tubuh
2. MEDIA PENULARAN HIV - AIDS

HINDARI
darah KONTAK
DENGAN
MEDIA
cairan sperma PENULARAN

cairan vagina

air susu ibu


3. CARA PENULARAN
Darah yang tercemar
Tranfusi darah
Jarum suntik
Luka terkontaminasi darah HIV
Hub seks tidak aman
Anal
Vaginal
Oral
Ibu positif ke bayi
Kehamilan
Persalinan JAUHI CARA PENULARAN
Menyusui
4. FAKTOR PENENTU PENULARAN
HIV - AIDS
• E = Exit (virus harus keluar dari tubuh
orang yang terinfeksi)
• S = Survive (virus harus bertahan hidup
diluar tubuh)
• S = Sufficient (jumlah virus harus cukup
untuk dapat menginfeksi)
• E = Enter (Virus masuk ketubuh orang
lain melalui aliran darah)
ORANG YANG TERINFEKSI HIV

● BANYAK ORANG YANG


TERINFEKSI HIV TERLIHAT DAN
MERASA SEHAT

● ORANG YANG TERINFEKSI HIV


TIDAK TAHU BAHWA DIRINYA
SUDAH TERINFEKSI HIV

● TES HIV ADALAH SATU-


SATUNYA CARA UNTUK
MENGETAHUI APAKAH
SESEORANG SUDAH
TERINFEKSI HIV
APAKAH HUBUNGAN SEKS SEKALI SAJA
DENGAN PENGIDAP HIV DAPAT TERTULAR HIV?
Secara statistik
kemungkinannya
antara 0,1% sampai
1%. Walaupun jauh
dibawah risiko melalui
transfusi darah tetapi
kenyataannya 90%
penularan terjadi
melalui hubungan seks
RISIKO TERTULAR
• Risiko penularan HIV setelah tertusuk jarum dari
Pengidap HIV positif  3 : 1000
• Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum dari
Pengidap HBV positif  27-37 : 100
• Volume Percikan Darah terinfeksi HBV yang mampu
menularkan HBV  10-8ml = 0.00000001 ml
• Jika terkena bahan yang dicurigai ada virus HIV,
maka harus dilakukan manajemen pasca pajanan
PENCEGAHAN
• Skrining pen-donor darah
• Inaktifasi virus produk yang berasal dari plasma
• Koseling dan Pelayanan medis
– Riwayat penggunaan Napza dan perilaku seksual,
kontaminasi luka
– Informasi untuk mengurangi dampak risiko
• Menjalankan Kewaspadaan standard
PENCEGAHAN PENULARAN HIV PADA
KELUARGA
• Menjalankan prinsip ABCD
• Memiliki Pengetahuan dasar komprehensif tentang
penularan HIV
• Mendapatkan akses kedalam layanan HIV AIDS
• Program Dukungan Keluarga dalam lingkungan kerja
dan masyarakat
• Positive prevention/Pencegahan Positif
ABCD MENGHINDARI DIRI DARI
HIV/ AIDS !
Abstinen Sex
Tidak melakukan hubungan seksual sama sekali

Bersikap saling Setia


Hanya berhubungan seksual dengan satu pasangan tetap &
saling setia

Cegah dengan Kondom


Menggunakan kondom jika berhubungan seksual berganti-
ganti pasangan, atau jika berhubungan seksual dengan
Odha/orang yang dicurigai HIV+

Dilarang gunakan narkoba


Tidak menggunakan narkoba, terutama jangan
menggunakan narkoba cara suntikan.
HIV DAPAT DICEGAH
• Abstinensia melalui KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi)
• Be Faithful (saling setia antar pasangan seksual)
• Pencegahan lain :
1. Metode Penghalang (menghalangi pertukaran
cairan)  Kondom
2. Metode Sanitasi (menterilkan alat-alat
kedokteran)  Sterilisasi jarum
suntik/menyediakan jarum suntik baru
3. Mengurangi Jumlah Virus dalam tubuh
(pengobatan terapi ARV)  Ibu hamil
4. Menghindari kontak dengan cairan yang
terkontaminasi  Menyapih bayi dari air susu,
melakukan kontak seksual alternatif
LAYANAN HIV AIDS
• Layanan HIV AIDS merupakan proses dengan 3
tujuan umum

1. menyediakan dukungan psikologik


2. pencegahan penularan HIV

3. memastikan efektifitas rujukan kesehatan

• Layanan HIV AIDS terarah kepada kebutuhan fisik,


sosial, psikologik dan spritual seseorang dan
BAGAIMANA MEMERIKSA HIV
MEMERIKSA ANTIBODI HIV

INFEKSI HIV/AIDS TIDAK DAPAT DILIHAT DARI


CIRI-CIRI FISIK SESEORANG !!!
HANYA DAPAT DILIHAT DARI TES ANTIBODI
MANAJEMEN PEMERIKSAAN
HIV – AIDS DAN KONSELING
• DENGAN METODE VCT ATAU KTH
VCT = Voluntary Counselling and Testing HIV
Atau
KTH=Konseling dan Test HIV
Klien secara sukarela ikut konseling dan tes antibody
RANGKAIAN VCT / KTH
1. Mendaftarkan diri untuk
dilakukan VCT ke Klinik
VCT atau Puskesmas/RS
yang melayani VCT
2. Konseling Pratest
3. Test HIV
4. Konseling pasca test
(buka hasil)
5. Tindak lanjut terhadap
hasil pemeriksaan
BAGAN ALUR KONSELING DAN TES HIV
Membutuhkan Tes Konseling
atau dirujuk Prates
KTS Informasi Atas inisiti petugas
Prates

Keputusan untuk
Tidak menjalani tes HIV Tidak Opt Out

Ya Ya
Pengambilan sampel darah
Tes HIV Lakukan tes cepat HIV sesuai bagan
alur dalam pedoman nasional

Konseling pasca Tes

Terhubung dengan
layanan kesehatan dan
dukungan HIV
APAKAH HIV-AIDS DAPAT DISEMBUHKAN..?
Belum…
Tapi ada ARV yang dapat menekan
jumlah virus dalam darah 
memperbaiki kuallitas hidup odha
ARV (ANTI RETRO VIRAL)
• Obat yang dapat menekan jumlah virus dalam
darah
• Diberikan kepada odha apabila sudah
memenuhi syarat minum obat (pemeriksaan
klinis dan laboratorium)
• Diminum secara teratur, tepat waktu dan
seumur hidup
• Disediakan pemerintah GRATIS, di RS Rujukan
ARV seluruh Indonesia
ARV YANG TERSEDIA DI INDONESIA
NRTI : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
• ZDV : Zidovudine  ABC: Abacavir
• ddi : Didanosine
 TDF: Tenovovir
• d4T: Stavudine
 FTC : Emtricitabine
• 3TC : Lamivudine
NNRTI : Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
• NVP : Nevirapine
• EFV : Efavirenz
PI : Protease Inhibitor
• LPV/r : Lopinavir boosted ritonavir

Anda mungkin juga menyukai