Anda di halaman 1dari 22

INFORMASI DASAR

HIV-AIDS
BIODATA
Nama : Heri Purnomo
Pangkat/Nrp : Serda/532895
Tempat/Tgl Lahir: Purworejo/ 27 Feb 1985
Jabatan : Dancuk 1 Smb/Smr
Kesatuan : Yonko 467 Kopasgat
Status : K2
Alamat : Jl.Destoroto 22 komplek
Dirgantara 3 Halim pk.
DIKUMTI : SD,SMP,SMU
DIKMILTI : SEMATA PK A-49
SEJURSArTA PASKHAS A-30
SEPARADAS A-151
SUSJURLATA A-28
SETUKBA A-36
SUSBAGUMIL A-36
HIV AIDS
H : Human (Manusia) A: Acquired (Didapat / Ditularkan
I : Immunodeficiency (turunnya oleh orang lain)
sistem kekebalan tubuh, I: Immune (Kekebalan tubuh)
sehingga tubuh gagal melawan D: Deficiency (Penurunan /
infeksi) Kekurangan)
V : Virus S: Syndrome (Kumpulan Gejala)
Virus yang hanya terdapat di Kumpulan gejala (infeksi
dalam tubuh manusia dan opotunistik) yang disebabkan
menyebabkan turunnya oleh penurunan kekebalan
kekebalan tubuh  tubuh tubuh, akibat tertular infeksi
gagal melawan infeksi HIV dari orang lain
HIV

menyerang sistem kekebalan tubuh


(sel darah putih / limfosit) sehingga
kekebalan tubuh menurun
 HIV Glycoproteins: Protein
“lonjakan” yang tertanam di
Envelope HIV

 Envelope HIV: Permukaan luar


HIV

 HIV Capsid: Inti bentuk peluru,


HIV yg mengandung RNA HIV

 HIV RNA: Materi genetic HIV

 HIV Enzimes: Protein yg


membawa langkah dalam siklus
HIV
HIV DALAM CAIRAN TUBUH

Darah
Semen
18,000 Cairan
11,000
Vagina Cairan
7,000 Amnion
4,000 Saliva
1

Rerata jumlah partikel HIV dalam 1 ml cairan tubuh tsb


EFISIENSI TRANSMISI HIV

Cara pajanan Persentase


Transfusi darah 90 – 95
Perinatal/kelahiran 20 – 40
Seksual 0,1 – 1
IDUs 0,5 – 1
Tusukan jarum < 0,5
PENULARAN HIV
• Hubungan Seks yang berisiko
 Heteroseksual
 Homoseksual
• Darah
 Tranfusi darah
 Jarum suntik yang
tercemar
• Ibu ke bayi
 Kehamilan
 Melahirkan
 Menyusui
HIV TIDAK MENULAR MELALUI

PRINSIP PENULARAN INFEKSI
HIV

EXIT: Keluar Dari Tubuh Manusia Yg Terinfeksi


SURVIVE: HIV Harus Bertahan “Hidup”
SUFFICIENT: Jumlahnya Cukup
ENTER: Masuk Ke Tubuh Manusia
VIRUS HIV

 Tidak Mudah Menular


 Cara Penularannya Terbatas
 Bisa Dicegah
 Tetapi Sekali Tertular, Seumur Hidup ‘Bisa’
Menularkan
Perjalanan Penyakit
Dari Infeksi HIV Menjadi AIDS
Sejak masuknya HIV, seseorang dapat menularkan HIV
sepanjang hidupnya
Gejala AIDS
- Radang paru
- Radang sal cerna
Masuk - Kanker kulit
HIV - Radang krn jamur
Masa - TB
Nampak sehat/
Jendela tanpa gejala
==== ====== ================ ===== ========= ====
3 bln 5-10 tahun 2 th
- demam Meninggal
- selera makan
turun
- diare
- BB turun
drastis
Window Period
 Masa dimana virus masuk dalam tubuh
sampai dengan terbentuknya antibodi
 Antara 4-12 minggu
 Bila diperiksa pada masa tersebut, anti HIV
nya negatif karena antibodi belum terbentuk,
namun sudah dapat menularkan pada orang
lain
Diagnosis hiv

Jenis tes antibodi HIV:


• Rapid Test
• ELISA
• Western Blot
TUJUAN TES HIV
1. Skrining
Melakukan pemeriksaan pada semua populasi yang jadi objek sasaran
untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan pengobatan
2. Surveilans
Untuk mengevaluasi kemajuan program maka dilakukanlah surveilans,
dengan ketentuan nama responden tidak boleh terungkap, sampel harus
cukup memenuhi sarat sebagai sampel
3. Diagnostik
Prosedurnya sama dg cara mendiagnosa penyakit lain, yang penting KT
adalah konseling berkaitan dengan diagnosis penentuan penyakitnya,
dengan asas yang harus dipatuhi
KONSEP TES HIV
• Menempatkan HIV sama seperti penyakit lainnya
• Terkait dengan karakter penyakit HIV
• Perlu menjawab beberapa pertanyaan yaitu
• Bagaimana cara menemukan kasus
• Bagaimana kasus yang ditemukan dapat diobati dan
ditindaklanjuti dengan membangun jejaring kerja internal
maupun eksternal
• Bagaimana membangun layanan yang dapat diakses oleh
populasi kunci dan
tidak memberikan ketakutan dan stigma.
• Sistem promosi atau marketing agar masyarakat tahu jika
tersedia layanan
diagnosis dan pengobatan HIV serta dapat diakses
• Dibangun secara terintegrasi dengan sistem layanan yang ada
PRINSIP TES HIV
1. Consent (persetujuan pasien)
2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
4. Correct test result (hasil tes yang sahih)
5. Connect to care, prevention and treatment services
(dihubungkan dengan layanan Pengobatan Dukungan dan
Perawatan serta pencegahan)
CONFIDENTIALITY
C ONSENT COUNSELING
• Status HIV akan
• Cukup informasi • Tidak perlu
singkat alasan di tes dibuka kepada
HIV melakukan evaluasi sesama nakes
• Cukup verbal dan detail risk assessment untuk kepentingan
tidak perlu tanda dan “konseling” perawatan dan
tangan
• Pasca tes HIV pengobatan
• Definisi usia pada anak- ditekankan pada
mempertimbangkan • Pembukaan status
menjelaskan arti HIV kepada
banyak anak remaja tes dan rencana
sudah tertular dan tidak pasangan dengan
kerja pengobatan atau tanpa
mau diketahui orang • Dilakukan oleh nakes
tua/keluarga – pada persetujuan dari
–tidak
anak usia < 18 thn siapa tergantung konselor penderita
yang jadi wali jika tidak • Perlu evaluasi
ada ortu atau jauh dari kemungkinan
keluarga terjadinya
kekerasan fisik
CORRECT RESULT
• Hasilnya akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan

CONNECT TO CARE
• Memastikan bahwa semua
hasil tes positive wajib
mendapatkan akses
pengobatan ARV
Kementerian Kesehatan, berbasis bukti yang ada membuat kebijakan yang tertuang di
Permenkes No.21 tahun 2013 yang berisi:

 Penerapan KTH ( Konseling dan Tes HIV) di seluruh fasilitas layanan kesehatan
(fasyankes).
 Tes HIV masuk dalam SPM (Standar Pelayanan Medis) seperti tes laboratorium
lainnya.
 Pada daerah dengan tingkat epidemi meluas, tes HIV ditawarkan pada semua pasien
yang berkunjung ke fasyankes.
 Pada daerah dengan tingkat epidemi terkonsentrasi tes HIV ditawarkan pada semua
ibu hamil, pasien TB, pasien hepatitis, pasien IMS, populasi kunci
 Persetujuan tes dari pasien cukup dilakukansecara lisan (tidak perlu tertulis).
 Pasien diperkenankan menolak tes HIV, jika pasien menolak, maka pasien diminta
untuk menandatangani surat penolakan tes secara tertulis.
 Semua ibu hamil, di daerah dengan epidemi meluas dan terkonsentrasi, secara rutin
ditawarkan tes HIV
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai