Anda di halaman 1dari 27

HIV-AIDS

JUJU JUHAERIAH, S.Kp., M.Kes


Definisi:
• Human Immunodeficiency Virus (HIV) : sejenis virus yang menginfeksi
sel darah putih yang bernama sel CD4 yang menyebabkan turunnya
kekebalan tubuh manusia.
• Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) : sekumpulan gejala
yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan
infeksi oleh HIV.
• AIDS muncul setelah virus HIV menyerang system kekebalan tubuh
selama 5-10 tahun atau lebih. Ketika individu sudah tidak lagi
memiliki system kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan
mudah masuk ke dalam tubuh. Karena sistem kekebalan tubuhnya
menjadi sangat lemah, penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan
menjadi sangat berbahaya (Kementerian kesehatan RI, 2020).
• Epidemi HIV/AIDS di Seluruh Dunia

• WHO memperkirakan bahwa ada sekitar 37.7 juta jiwa di dunia mengidap HIV/AIDS, data ni dihimpun hingga akhir
2020. Dari data tersebut, 36 juta diantaranya adalah usia 15 tahun ke atas, dan 1,7 juta diantaranya berusia 0
hingga 14 tahun. Komposisi gender diantaranya lebih besar perempuan dibandingkan laki-laki, perempuan memiliki
persentase 53% dari populasi HIV/AIDS dunia.

• Dari data tersebut, infeksi baru HIV terjadi diperkirakan sebesar 1.5 juta individu di dunia terkena HIV pada 2020,
berarti kenaikan sebesar 31% sejak 2010. 1,3 juta individu yang dites berusia diatas 15 tahun, dan 160.000 adalah
anak berusia 0 hingga 14 tahun. Dari data jumlah total individu tersebut, 28.2 juta diantaranya (75%) sudah dapat
mengakses antiretroviral therapy (ART).

• Hingga Juni 2020 dari data tersebut, 84% orang menetahui status HIVnya setelah menjalani tes HIV.16 persen
sisanya masih harus menjalani tes HIV, tes ini bertujuan untuk mengetahui, dan mendapatkan upaya baik upaya
preventif maupun pengobatan dan support lainnya.
EPIDEMIOLOGI HIV DAN AIDS

➢ Perkembangan kasus HIV di Indonesia


cenderung selalu meningkat, walaupun dalam
skala terlihat fluktuatif atau naik-turun.
➢ Kemenkes RI, hingga tahun 2019 menemukan
jumlah kasus HIV sebanyak 50.782, Maret
2021 sebanyak 543.100 orang.
➢ Lima provinsi dengan jumlah penemuan ODHA
tertinggi adalah DKI Jakarta (71.473), diikuti
Jawa Timur (65.274), Jawa Barat (46.996),
Jawa Tengah (39.978), dan Papua (39.419).
• Jumlah ibu menjadi populasi tertinggi ketiga dengan jumlah kasus
18.484, kasus pada ibu rumah tangga menjadi perhatian khusus
karena jika populasi ibu rumah tangga semakin tinggi maka resiko
HIV menular pada anak juga semakin besar.
• Jumlah kasus pada anak : sebanyak 6% dari total kasus di Indonesia.
• Berdasarkan skala umur : berada pada rentan umur 25-49 tahun.
• Berdasarkan jenis kelamin : laki-laki sebanyak 62%, dan perempuan
sebanyak 38% yang didata hingga Maret 2021.
• Jumlah kasus ini berarti resiko kasus bukan hanya berpusat pada
LSL, penasun dan transgender saja, namun juga resiko yang besar
pada lelaki heteroseksual.
• Data dari transmisi virus HIV yang paling besar terjadi pada
heteroseksual sebanyak 30%, homoseksual sebanyak 17,5% dan
kelompok penasun atau pengguna jarum suntik sebanyak 4,1%.
Di Mana Virus HIV Berada?

HIV = virus lemah; tidak


bisa hidup bila:

❑ Berada di LUAR tubuh


manusia

❑ SUHU > tinggi dari suhu


tubuh manusia

❑ Tingkat PH

❑ Terkena UDARA
Bagaimana HIV Merusak
Kekebalan Tubuh?
Gejala Saat Terinfeksi HIV

Tidak Ada gejala khusus!


❑ Flu, demam ringan, sakit kepala.
❑ Badan lesu, nyeri telan, mual.
❑ Pembengkakan kelenjar.
Dalam beberapa hari atau minggu,
gejala ini hilang.

Tetapi HIV sudah mulai memperbanyak diri


dan merusak CD4
Perjalanan HIV Menuju AIDS
(bila tanpa pengobatan)

5 – 10 tahun tanpa gejala-gejala 1-2 tahun

Periode
Jendela Periode HIV+
Pemeriksaan
darah= negatif

Terinfeksi
AIDS MATI
HIV
Fenomena Gunung Es
Gejala-Gejala AIDS
Acquired Immune-Deficiency Syndrome
Apakah Orang yang AIDS
akan Segera Mati?
❑ Jumlah Limposit CD4+ dapat terus ditingkatkan
dijaga dalam batas aman dengan ARV & hidup sehat.
❑ Infeksi Oportunistik dapat diobati

❑ Masih ada harapan bahkan dalam AIDS


2 Prinsip Penularan
Prinsip 1:
MEDIA penularan HIV melalui 4 jenis CAIRAN tubuh:
1. Darah,
2. Cairan semen,
3. Cairan vagina,
4. Air susu ibu.

Prinsip 2:
PINTU masuk HIV ke dalam tubuh:
1. Luka terbuka
2. Jaringan yang sangat halus (vagina, penis, anus, usus dll)

HIV TIDAK MUDAH menular, Cara penularannya


TERBATAS ! Tetapi SEKALI tertular, SEUMUR hidup
bisa menularkan
Apakah HIV Menular Melalui:
Cara Penularan Utama HIV
Di dunia vs di Indonesia
❑Napza suntik bergantian
(5-10%) vs 40%

❑Berhubungan seks tidak aman


(heteroseks, homoseks)
(70-80%) vs 54%

❑Transfusi darah (3-5%) vs 0.1%

❑Penularan ke Bayi (5-10%) vs 2.6%

❑Kegiatan yang menimbulkan kontak darah yang


mengandung HIV
(Tatto, cukuran, kecelakaan)
Penularan HIV dari Ibu ke
Bayi
Resiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

60-70 bayi
100 bayi yang dilahirkan oleh Ibu HIV+,
HIV negatif
disusui, dan tanpa intervensi

5-10 bayi ±15 bayi 5-15 bayi


terinfeksi terinfeksi terinfeksi
dalam waktu lahir melalui
kandungan ASI

Kemungkinan bayi
30-40 bayi terinfeksi HIV
terinfeksi oleh Ibu
HIV+ = 30-40%
Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Infeksi HIV

Dari Ibu ke bayinya:


❑ Viral load/jumlah virus tinggi
Secara Umum:
❑ Infeksi/peradangan plasenta
❑ Kadar/ jumlah virus ❑ Keracunan cairan ketuban
yang masuk ❑ Adanya IMS
❑ Intentitas paparan HIV ❑ Kurang gizi(Vitamin A)
❑ Melahirkan melalui vagina
❑ Adanya infeksi ❑ Kelahiran prematur,
sekunder seperti IMS ❑ Ketuban pecah dini
❑ Rendahnya tingkat ❑ Perdarahan
imunitas tubuh. ❑ Menyusui tidak eksklusif
Pengetahuan adalah kekuatan
dan senjata memerangi HIV dan AIDS
Respon Spesifik Penderita HIV/AIDS

1. Respon Biologis (Imunitas)


• Secara imunologis, sel T yang terdiri atas limfosit T-helper, disebut
limfosit CD4 akan mengalami perubahan baik secara kuantitas
maupun kualitas. Virus HIV yang telah masuk dalam tubuh pasien
menginfeksi berbagai macam sel, Efek infeksi pada sel microglia di
otak adalah ensefalopati dan pada sel epitel usus adalah diare yang
kronis.
• Gejala klinis biasanya baru disadari pasien setelah beberapa lama
tidak mengalami kesembuhan. Sepanjang perjalanan penyakit
tersebut sel CD4 mengalami penurunan jumlahnya dari 1000/µI
sebelum terinfeksi menjadi sekitar 200-300/µI setelah terinfeksi 2-10
tahun.
2. Respon Psikologis pada ODHA
• Menurut Nursalam dkk (2018) pengalamam mengalami suatu
penyakit salah satunya penyakit kronis seperti HIV AIDS yang dapat
mengakibatkan kemarahan, kecemasan, frustasi, ketakutan, rasa
marah, dan ketidakpastian dengan adaptasi terhadap penyakit.
• Tahapan respon psikologis orang dengan HIV AIDS menurut Grame
Stewart (1997).
Table 1: Reaksi Psikologis Pasien HIV

No Reaksi Proses Psikologis Hal-hal yang biasa diJumpai

1 Shock (kaget, Merasa bersalah, marah, dan tidak Rasa takut, hilang akal, frustasi,
goncangan batin) berdaya rasa sedih, susah
2 Mengucilkan diri Merasa cacat, tidak berguna, dan Khawatir menginfeksi orang lain,
menutup diri murung
3 Membuka status Ingin tahu reaksi orang lain, Penolakan, strs, dan konfrontasi
secara terbatas pengalihan stress, ingin dicintai
4 Mencari orang lain Berbagi rasa, pengenalan, Ketergantungan, campur tangan,
yang HIV positif kepercayaan, penguatan, dan tidak percaya pada pemegang
dukungan sosial rahasia dirinya
No Reaksi Proses Psikologis Hal-hal yang biasa diJumpai

5 Status Khusus Perubahan keterasingan menjadi manfaat Ketergantungan, dikotomi kita dan

khusus perbedaan jadi istimewa, dibutuhkan mereka (semua orang dilihat

oleh yang lainnya. terinfeksi HIV dan direspon seperti

itu, over identification

6 Perilaku Komitmen dan kesatuan kelompok, kepuasan Reaksi dan konpensasi yang

mementingkan memberikan dan berbagi, perasaan sebagai berlebihan

orang lain kelompok

7 Penerimaan Integrase ststus positif HIV dengan identitas diri, Apatis dan sulit berubah

keseimbangan antara kepentingan orang lain

dengan diri sendiri, bisa menyebutkan kondisi

sekarang
3. Respon Adaptasi Sosial
Respon adapatsi sosial, dibedakan menjadi 3 hal :
• Stigma sosial dapat memperparah depresi dan pandangan yang
negative tentang harga diri pasien.
• Diskriminasi terhadap pasien HIV AIDS ditempat kerja, keluarga,
pelayanan Kesehatan, serta kurangnya dukungan sosial sehingga
meningkatkan stress pasien.
• Efek stres yang meningkat dan respon yang memanjang, marah,
depresi mengakibatkan klien Kembali berperilkau destruktif
seperti Kembali menggunakan narkoba.
4. Respon Adaptasi Spiritual
• Spiritualitas mungkin menjadi sumber daya penting yang dapat
digunakan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup dengan
HIV di samping bantuan yang diterima dari konseling Kesehatan
mental, kelompok pendukung, keluarga dan teman.
• Pasien HIV/AIDS biasanya menyalahkan Tuhan, merasa berdosa akan
hal-hal yang telah dilakukan pada masa lalunya sehingga tidak mau
melakukan ibadah, tidak mau lagi memikirkan masa depan karena
merasa telah medekati ajal.
• Respon spiritual yang diharapakan pada pasie HIV/AIDS adalah :
harapan yang realistis, tabah dan sabar, serta pandai mengambil
hikmah dari kondisinya saat ini karena spiritualitasnya dapat berfungsi
sebagai sumber individu untuk menangani penyakit.
• Perilaku berisiko
1. Orang yang melakukan hubungan intim tanpa menggunakan
kondom
2. Pengguna narkoba suntik yg tidak steril dan bergantian
3. Orang yang terkena IMS
4. Orang yang sering menggunakan tato atau melakukan tindik
5. Transfusi darah yg terinfeksi HIV
6. Ibu yang terinfeksi HIV ke anak yg dikandungnya
Transmisi Infeksi HIV
1. Secara vertical dari ibu yg terinfeksi HIV ke anak
2. Secara Transeksual ( homoseksual dan heteroseksual)
3. Secara horizontal yaitu kontak antar darah atau produk darah yang
terinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai