Anda di halaman 1dari 72

Modul 1: Upaya Penanggulangan

HIV dan AIDS di Indonesia

Edi Sampana, SKM., M.Kes.


Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (AIDS)
Kota Banjarbaru
INFO TENTANG HIV dan
AIDS
Misteri AIDS

Semua Orang Bisa Terkena AIDS


Belum Ada Vaksin Pencegahannya
Belum Ada Obatnya
Penyebarannya Sangat Cepat

Pengetahuan tentang AIDS adalah langkah pertama


untuk pencegahan penyebaran AIDS lebih meluas
Human
Immunodeficiency
Virus
Virus HIV
HIV (Human Immuno-deficiency Virus): virus gol
RNA yang spesifik menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia dan menimbulkan AIDS

Orang yang HIV positif : orang yang telah


terinfeksi virus HIV dan tubuhnya telah membentuk
antibodi (zat anti) terhadap virus tersebut. Orang ini
seumur hidup berpotensi menulari orang lain
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) /
Sindroma Defisiensi Imun Akut:
Merupakan kumpulan gejala klinis akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus HIV

Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh


menyebabkan pengidap HIV (Odha) amat rentan dan
mudah terjangkit macam-macam penyakit
Ketika sistem pertahanan tubuh
lumpuh, maka infeksi lainnya jadi berat
Jadi HIV dan AIDS tidak sama
HIV = Human Immunodeficiency Virus:
Sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia

AIDS = Acquired Immune Deficiency Syndrome


Seorang manusia disebut memasuki fase AIDS kalau menderita beberapa
penyakit secara bersamaan

AIDS muncul setelah 7 10 tahun, saat sistem kekebalan tubuh pengidap


HIV banyak yang rusak karena digerogoti HIV. Bermanifestasi dengan
munculnya infeksi oportunistik, keganasan, gangguan metabolisme
Karena sistem kekebalan tubuh melemah, beberapa infeksi dapat masuk
Menyebabkan penyakit semakin parah
PERJALANAN INFEKSI-HIV
HIV
CD-4

ANTIBODI

PERIODE SERO-POSITIF AI D S
JENDELA 2 TAHUN
5 10 TAHUN
8 12 MG
Natural history of disease HIV & AIDS

Mulainya
Infeksi
2 org HIV positif AIDS
HIV
1 org HIV neg

Terminal
berisiko

Tidak Terinfeksi HIV AIDS

Masing-masing tahap mempunyai karakter dan


membutuhkan pelayanan & dukungan yang berbeda
Bagaimana kronologi HIV/AIDS?
Stadium pertama: awal terinfeksi HIV termasuk masa
window period. Disebut periode jendela karena
antibodi HIV belum terbentuk (belum bisa dideteksi).

Stadium ke-dua: tanpa gejala (asimptomatik)

Stadium ke-tiga: Pembesaran kelenjar limfe (AIDS


Related Complex)

Stadium ke-empat: AIDS


Limfosit: bagian dari sel lekosit yang memiliki
fungsi spesifik untuk fagositosis dan memori.
Limfosit terbagi 2 yaitu limfosit T dan B.

Limfosit T adalah jenis limfosit yang mengalami


proses pematangan di timus (T) dan memiliki
fungsi dalam memori, sitotoksik terhadap
antigen/mikroorganisme asing.
CD 4 (CD: cluster of differentiation) adalah
reseptor pada permukaan sel limfosit T yang
menjadi tempat melekatnya virus HIV.

Jumlah CD4+ limfosit T dalam plasma adalah


petunjuk progresivitas penyakit pada infeksi
HIV.
Pembentukan antibodi Peranan makrofag

Killer T cell
Pabrik HIV
Waktu mengikatkan diri
pada sel CD4, HIV membuat
sel tersebut menjadi
pabrik HIV

Miliaran virus dibuat

SEL CD4

Virus baru terus menerus dibuat,


akhirnya sel CD4 nya dibunuh
Viral Load / adalah beban virus yang setara
dengan jumlah virus dalam darah yang dapat
diukur dengan alat tertentu (antara lain PCR).

Antigen p24 adalah antigen yang terdapat pada


virus HIV yang dapat dideteksi 2-3 minggu
setelah terinfeksi.
EPIDEMI HIV dan AIDS di
INDONESIA dan di DUNIA
DAMPAK GLOBAL HIV dan AIDS di DUNIA

Sangat besar/berat, terutama di daerah yang


miskin dengan sumber daya alam terbatas:
1. Dampak ekonomi negatif bagi negara
2. Sistem perawatan kesehatan yang berlebihan
3. Menurunkan usia harapan hidup dari pasien
4. Menurunkan jumlah anak yang berhasil
bertahan hidup
5. Meningkatkan jumlah/angka anak yatim piatu.
Dampak Epidemi HIV dan AIDS

Angka Harapan hidup bayi HIV Kehilangan harapan hidup 37 th Kehilangan produktivitas kerja Angka Harapan Hidup
(+) 10 th 25 th 67 tahun
Dampak pandemi HIV dan AIDS
pada diri perseorangan:
Menyebabkan sakit dan penderitaan.
Mempersingkat umur hidup.
Kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
Kematian anggota keluarga, kemurungan,
kemiskinan, dan keputusasaan.
Penghambat perawatan kesehatan karena adanya
stigma dan diskriminasi.
Merusak persatuan dan struktur dukungan unit
keluarga.
Kenyataan mengenai HIV DAN AIDS saat ini:

HIV dan AIDS adalah penyakit infeksi menular yang dapat


mengenai semua umur, ras, etnis, profesi, wilayah, dan
penularannya berlangsung sepanjang masa
Banyak rumah sakit tidak mampu mendiagnosis AIDS pada
pasiennya.
Pasien HIV AIDS masih asing bagi banyak sejumlah orang
Banyak orang mengatakan : Yang kena Penyakit AIDS
hanyalah orang-orang yang hidupnya di dunia
hitam/Lokalisasi.
Mengapa AIDS perlu perhatian khusus?
Vaksin masih dalam uji coba
AIDS dapat menyerang siapa saja (pria, wanita, tua, muda, anak-
anak bahkan janin dalam kandungan ibu pengidap HIV)
Pengidap HIV menjadi pembawa dan penular virus HIV selama
hidupnya, walaupun pengidap itu tampak sehat
Kasus AIDS merupakan fenomena gunung es, yg muncul
kepermukaan sebagian kecil dari yang sebenarnya. Menurut
WHO setiap 1 kasus HIV yg ditemukan, sebenarnya ada 100
sampai 200 kasus yang masih tersembunyi
Mitos seputar HIV dan AIDS yang
beredar di masyarakat:
HIV dan AIDS adalah penyakit orang
homoseksual
HIV dan AIDS adalah penyakit orang barat/turis
Menular hanya melalui hubungan seksual
Dapat menular lewat kontak seksual biasa
HIV dan AIDS merupakan penyakit kutukan
Tuhan
HIV terdapat di

darah

Air mani laki-laki

cairan vagina

air susu ibu


Cara-cara penularan HIV

1. Seksual
- homo seksual L L
- hetero seksual ` L P
2. Pakai jarum suntik bergantian (pd narkoba suntik, dll)
3. Transfusi darah
4. Penularan dari Ibu ke bayi
(PIKB)
Seksual

IDU / PNS PIKB / MTCT


Penularan dari ibu ke anak/bayi
terjadi melalui:
penularan di dalam kandungan/in utero,
saat kelahiran/peri partum,
dan melalui pemberian air susu ibu/ASI.
Kelompok Risiko Tinggi
menularkan/tertular HIV
1. Wanita pekerja seksual/WTS, pelanggannya dan pasangan
pelanggan
2. Pria pekerja seksual/PPS, pelanggannya, dan pasangan pelanggan
3. Waria, pelanggannya, dan pasangan pelanggannya
4. Pengguna narkotika suntik/penasun/IDU dan pasangannya
5. Penerima transfusi darah dan produk darah
6. Bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi HIV
7. Petugas kesehatan, aparat kepolisian, tukang cukur, siapa saja
yang sengaja atau tidak disadari berhubungan/terinfeksi dengan
spesimen pasien HIV dan AIDS (bantu kecelakaan/pemakaian alat
tak steril, dan lainnya)
HIV tidak mudah menular...
HIV tidak menular melalui:
Bersalaman, berpelukan
Berciuman
Batuk, bersin

Memakai peralatan rumah tangga

Gigitan nyamuk
Mandi, berenang
Jadi Odha tidak perlu dikarantina !!
Pergaulan tetap Manusiawi
Termasuk penyakit menular tp
HIV & AIDS belum dimasukkan potensial wabah

Selalu 2 orang

Pengidap HIV Sehat HIV+
(Odha)

Virus HIV TIDAK MUDAH menular, cara penularannya


TERBATAS !!
BISA dicegah
TETAPI: sekali ketularan,
SEUMUR HIDUP BISA menularkan
Warga Banjarbaru Pengidap HIV dan AIDS menurut Tahun
Ditemukan dan Kumulatif, 2005 Maret 2017
Kasus Baru HIV menurut Tahun dan Kumulatif,
Indonesia s/d Des 2012
Kasus Baru AIDS menurut Tahun dan Kumulatif,
Indonesia s/d Des 2012
Kasus AIDS yang meninggal dunia menurut Tahun
dan Kumulatif, Indonesia s/d Des 2012
DARI 45499 KASUS AIDS di INDONESIA, SUDAH
8235 (18,1%) YANG MENINGGAL DUNIA
Sudah meninggal,
18%

Masih hidup, 82%


HIV dan AIDS (ODHA) di Indonesia:
Dilaporkan vs Estimasi
Dilaporkan sampai Des 2012
Estimasi ODHA 2009 AIDS: 45.499
(169,230 - 216,820) HIV+: 98.390
Est 2009: 186.257 Total: 143.889
77,25%

22,75%

Gunung Es
KUMULATIF KASUS AIDS MENURUT JENIS
KELAMIN, INDONESIA s/d Des 2012

30000
23702
20000
12338
9459
10000

Tidak jelas
Wanita
Pria
CARA PENULARAN UTAMA KASUS AIDS,
INDONESIA s/d Sept 2012
0.023
0.184

heteroseksual
0.027
IDU
perinatal
LAIN-LAIN
0.587
0.179 homoseksual
PEKERJAAN UTAMA KASUS AIDS,
INDONESIA s/d Des 2012
KUMULATIF KASUS AIDS MENURUT GOLONGAN
UMUR, INDONESIA s/d Des 2012
Gol Umur (tahun) AIDS %
<1 159 0.34945823
1-4 756 1.66157498
5-14 325 0.714301413
15 - 19 1408 3.094573507
20 - 29 15093 33.17215763
30 - 39 12044 26.47091145
40 - 49 4270 9.384821644
50 - 59 1252 2.751708829
>60 404 0.887931603
Tak Diketahui 9788 21.51256072
SEMUA UMUR 45499 100
PROPORSI KASUS HIV dan AIDS MENURUT
JENIS KELAMIN DI KALIMANTAN SELATAN S/D
JUNI 2012
HIV AIDS
Apa yang memicu penularan HIV di Ind?
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 juta

200,000
Wanita
100,000 Pekerja seks
penasun

3,1 Juta Pria


1,9 Juta
membeli Sex menikah
(2-20% dari Pria Dewasa)
dg pria risiko
tinggi
800,000
GWL

Anak-anak

Laki-laki Perempuan
Commission on AIDS in Asia Projections and Implications 43
Diperkirakan 2,1 juta perempuan di Indonesia rawan
tertular dan menularkan HIV. Dari 143.899
pengidap HIV AIDS, diperkirakan >24.000 adalah
perempuan usia subur di Indonesia
Diantara mereka ini diperkirakan >9.000 yg hamil
dalam setiap tahunnya
Yg dikhawatirkan adalah >30% diantaranya
melahirkan bayi yang tertular bila tak ada program
PMTCT
Penularan HIV pada bayi
60-75
100 bayi terlahir pada ibu HIV+ yang menyusui, bayi
tanpa intervensi: HIV

510 bayi 15 bayi 515 bayi


terinfeksi terinfeksi terinfeksi
dalam waktu lahir melalui ASI
kandungan

25-40 bayi terinfeksi HIV


Dalam keluarga, yg berisiko tertular
HIV
Pasangan muda dari pengguna napza suntik yang tak
menyadari telah tertular HIV
Istri atau pasangan seksual dari Odha pria
Penjaja seks yang hamil
Bayi atau balita dengan gangguan tumbuh kembang
Bayi atau balita dengan gizi buruk
Bayi atau balita dengan penyakit infeksi berulang
Masalah:
1. Ibu rumah tangga lebih berisiko menderita
AIDS dibanding penjaja seks, karena suaminya
mengidap HIV dan menularinya istrinya melalui
hubungan seks tanpa kondom.

2. Terdapat 789 anak dibawah 15 tahun yang


mengidap HIV dan 1240 menderita AIDS.
Sebagian besar anak ini tertular dari ibunya
yang sudah mengidap HIV sewaktu hamil dan
setelah ditelusuri kebanyakan ibu tadi adalah
ibu rumah tangga yang baik-baik saja
Masalah:

3. Dari 45.499 kasus AIDS di Indonesia, paling


besar pada kelompok umur 20 29 tahun
(15.093 kasus = 33.172%). Diketahui bahwa
natural history of disease dari HIV ke AIDS
sekitar 5 10 tahun, berarti mereka ini tertular
HIV pada umur 15 19 tahun yaitu pada usia
remaja
Pemecahan Masalah Prioritas:

1. pelaksanaan program pencegahan HIV


melalui transmisi seksual (PMTS), mis
kampanye kondom pada hubungan seksual
berisiko

2. pelaksanaan PMTCT

3. penyuluhan pencegahan HIV pada generasi


muda
Upaya
Penanggulangan HIV
AIDS
Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia

Visi: Terkendalinya penyebaran infeksi HIV, AIDS,


dan IMS dan meningkatnya kualitas hidup orang
dengan HIV dan AIDS (Odha)

Misi:
1. Upaya pencegahan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jangkauan
Odha dan masyarakat.
Tujuan Penanggulangan HIV dan AIDS:
1. Menurunkan penyebaran dan penularan HIV
2. Meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV, keluarga,
dan masyarakat sekitarnya
3. Menurunkan prevalensi IMS
4. Mereduksi perilaku risiko tinggi (seksual,
penyuntikan narkoba)
5. Peningkatan kemampuan Institusi penanggulangan.
6. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat
Prioritisasi sumber daya: mencegah infeksi baru

Biaya Intervensi
Effect (averting
new infections)

Biaya rendah, dampak Biaya tinggi, dampak


tinggi (pencegahan pd tinggi (pengobatan ARV
populasi kunci yg paling dan pencegahan ibu ke
berisiko) bayi)

Biaya rendah, dampak Biaya tinggi dampak


rendah (penyuluhan, KIE rendah (universal
melalui media massa dan precautions dan transfusi
media lain) darah aman)
Populasi KUNCI yang
Paling rawan tertular HIV

Intervensi Perubahan Perilaku


PENCEGAHAN VCT & Care, Support,Treatment
Pencegahan Positif

HIV

AIDS
AREA PROGRAM PENANGGULANGAN
HIV dan AIDS

PMTCT
Area Program Pencegahan melalui Transmisi Seksual

Penjaja Seks
, , waria
Pelanggan
LSL

Ketersediaan dan
persediaan kondom
AREA PROGRAM: PENCEGAHAN
Penularan melalui jarum & alat suntik

Penasun
Warga Binaan
Lapas
Pasangan
Layanan Kes Dasar
-LJASS, - PTRM
VCT, manajemen IMS,
- Kondom
Pemulihan addiksi

Berhenti nyuntik, stop napza, pakai kondom


Tujuan upaya penanggulangan HIV & AIDS
(Strategi Nasional 2010- 2014)

1. Mencegah penularan HIV


2. Meningkatkan mutu hidup ODHA
3. Mengurangi dampak sosial ekonomi
epidemi AIDS
BEBERAPA PROGRAM UNTUK
MENCEGAH PENULARAN BARU
PENCEGAHAN PENULARAN MELALUI ALAT
SUNTIK
PENCEGAHAN PENULARAN MELALUI
HUBUNGAN SEKSUAL TIDAK AMAN
PENGEMBANGAN PROGRAM YANG
KOMPREHENSIF UNTUK POPULASI KUNCI
LSL (LELAKI SEX LELAKI)
PENCEGAHAN PENULARAN MELALUI IBU
KE BAYI
Pencegahan penularan
lebih utama dari
pengobatan, krn
pengadaan obat ARV oleh
pemerintah semakin
membebani anggaran
Tema Hari AIDS Sedunia 2016

Mari Berubah, Masa Depan


Gemilang Tanpa Penularan HIV
Saat ini para ibu rentan terinfeksi HIV dan hal
ini berdampak pada anak, karena:

1. suami dan istri tidak tahu tentang kesehatan


reproduksi dan penyakit menular seksual ?

2. posisi isteri di rumah tangga selalu


mengalah dalam hubungan kelamin ?

3. istri tidak berdaya menolak hubungan


kelamin tanpa kondom, walaupun ia tahu
bahwa suaminya nakal di luar ?
Untuk memutus mata rantai penularan HIV pada ibu
dan anak yang dikandungnya, diharapkan:

1. semua fihak terpacu menghapus stigma dan


diskriminasi pada pengidap HIV, serta meningkatkan
partisipasi pria/suami dalam pemenuhan hak
reproduksi perempuan.

2. Pria/suami berperan ikut menjaga kesehatan


reproduksi dirinya dan pasangannya; menghormati
kesehatan reproduksi dan hak reproduksi perempuan;
memberikan dukungan mereka untuk hak azasi
perempuan dan kesetaran gender.
Penyebaran HIV di THAILAND
1984-1987 Sejak 1984 Sejak 1988

Turis asing

Sejak 1989

Symbols
Pengguna Bapak2
Narkoba
Ibu rumah
Gigolo tangga

Ibu2
WTS
Pencegahan
Pencegahan penularan
A Abstinence (Absen Seks)
Tidak melakukan hubungan seks

B Be faithful (Bersikap Setia)


Tidak berganti-ganti pasangan seks

C Condom. Cegah HIV dengan memakai


kondom (cara penggunaan tepat, kualitas
bermutu, ukuran cocok, memakai
lubrikan/pelicin berbahan dasar air)

D Drug
Cegah HIV dengan tidak memakai narkoba
Pencegahan penularan HIV
Berperilaku seks yang aman (abstinen, saling setia
dengan satu pasangan, melakukan seks dengan
menggunakan kondom)
Mencegah penularan melalui alat alat tercemar dengan
prinsip universal precaution/kewaspadaan universal
Pencegahan pada transfusi darah dengan skrining
donor.
Program pencegahan penularan ibu ke anak melalui
program PMTCT.

Anda mungkin juga menyukai