Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENJASORKES

XI MIPA 4
Anggota Kelompok:

1. Angely Devyolanika
2. Falini Sobba
3. Febia Salsabila Rauf
4. Lista Nia
5. M.Hakan
6. M. Ryo Ramadhan

SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT


2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS yang
merupakan penyakit mematikan yang belum ada obatnya hingga sekarang. Dalam
penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen yang mengampu, yang telah memberikan tugas ini, kepada kami, sehingga
pengetahuan kami bertambah mengenai penyakit HIV/AIDS.

Masalah sosial yang menyertai penyakit ini yakni stigma negative dan diskriminasi
akan orang dengan penderita aids (ODHA) semakin menambah berbagai
permasalahan yang muncul sebagai akibat baik secara langsung maupun tidak dari
penyakit infeksi HIV ini. Pendekatan secara holistic yang tepat menjadi salah satu
kunci sukses menjadikan pasien HIV positif mempertahankan hidup dengan
quality of life yang diharapkan. Tidak jarang pasien meninggal lebih cepat dari
yang seharusnya karena stress berat yang menurunkan semangat hidup sekaligus
makin mengaktifkan hormone yang makin menekan serta melemahkan system
immune

Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan tentang HIV / AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit
berbahaya tersebut. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempunaan tugas ini.Semoga tugas ini bermanfaat bagi
pembaca.

Sungailiat, 17 April 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan virus HIV.
Sejauh ini penyakit AIDS terus berkembang, masih banyak yang belum mengetahui apa itu
sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS, cara penularannya, dan cara mencegahnya. Sehingga
sampai sekarang, penderita penyakit AIDS semakin meningkat setiap tahunnya. Banyak yang
harus diketahui tentang AIDS, bukan hanya pengertian atau gejalanya saja, tetapi juga perlu
mengetahui siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS.

Masalah sosial yang menyertai penyakit ini yakni stigma negative dan diskriminasi akan orang
dengan penderita aids (ODHA) semakin menambah berbagai permasalahan yang muncul sebagai
akibat baik secara langsung maupun tidak dari penyakit infeksi HIV ini. Pendekatan secara
holistic yang tepat menjadi salah satu kunci sukses menjadikan pasien HIV positif
mempertahankan hidup dengan quality of life yang diharapkan. Tidak jarang pasien meninggal
lebih cepat dari yang seharusnya karena stress berat yang menurunkan semangat hidup sekaligus
makin mengaktifkan hormone yang makin menekan serta melemahkan system immune. Dalam
konsep holistic nursing, pikiran menjadi komponen yang sangat besar pengaruhya terhadap
status kesehatan baik fisik, psikis maupun spiritual. Hipnoterapi sebagai salah satu tools paliatif
care adalah seni komunikasi yang didesign sedemikian rupa agar mempunyai dampak terapeutik,
dimulai dari perubahan atau efek di dalam pikiran manusia agar berlanjut ke sisi fisik dan atau
spiritual. Maka dari itu, pemahaman yang baik dari semua elemen kesehatan akan penyakit ini
harus benar-benar dikuasai agar dapat memberantas atau setidaknya mencegah semakin luasnya
penyebaran penyakit ini.

Dalam membahas masalah tentang AIDS ini, kami mendapatkan informasi dari media elektronik
khususnya media internet. Untuk itu, semua hal mengenai HIV/AIDS kami muat dalam makalah
ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH.

1. Apakah HIV/AIDS itu?


2. Apa saja gejala-gejala penyakit AIDS?
3. Bagaimana cara penularan penyakit AIDS?
4. Bagaimanakah cara mencegah penyakit AIDS?
5. Siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS?
6. Apa sajakah usaha-usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus HIV?
BAB II
PEMBAHASAN

2. SEJARAH SINGKAT HIV

Sejarah HIV AIDS diawali saat peneliti mengidentifikasi sejenis simpanse sebagai sumber
infeksi HIV ke manusia di Afrika Selatan. Simian Immunodeficiency Virus (SIV) diyakini yang
menularkan virus ke tubuh manusia. Virus ini bermutasi menjadi Human Immunodeficiency
Virus (HIV) saat manusia memburu hewan ini untuk pangan. Pada keadaan ini diduga terjadi
kontak dengan darah simpanse yang telah terinfeksi virus imunodefisiensi. Perlahan namun pasti,
virus ini menyebar ke seluruh daratan Afrika dan bagian lain di seluruh dunia. Dalam sejarah
HIV AIDS, beberapa pihak masih mencurigai adanya sumber infeksi HIV lain, bahkan ada yang
pernah mengatakan sumber infeksi HIV adalah akibat adanya kecelakaan produk penelitian
biologi. Namun hal ini tidak benar karena sebelum epidemik terjadi pertama kali pada tahun
1975, belum ada teknologi saat itu yang mampu untuk merancang jenis virus tersebut. Meilhat
sejarah HIV AIDS, menyebarnya kasus HIV AIDS di Amerika Serikat terjadi tepat pada saat
adanya isu kebebasan seksual sesama jenis.

Pertanyaan mengenai adanya hubungan badan sesama jenis atau hubungan badan berbeda jenis
yang memberikan kontribusi terbesar dalam penyebaran infeksi HIV saat itu. Pertanyaan masih
belum dapat pastikan jawabannya. Secara jelas semua metode atau cara penularan infeksi HIV
adalah berawal dari suatu gaya hidup yang tidak benar. Selama masyarakat memiliki gaya hidup
yang benar dan menghindari pertukaran cairan tubuh dengan penderita, maka tidak ada celah
atau kekuatiran yang bermakna akan terinfeksi virus yang amat berbahaya ini.

2.1 PENGERTIAN DAN BAHAYA HIV/AIDS

AIDS adalah suatu penyakit yang belum diketahui obatnya maupun vaksin yang bisa mencegah
serangan virus HIV. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi
kehidupan manusia. Tindak pengobatan pun hanya berperan sebagai penghambat penyebaran
virus untuk meningkatkan harapan hidup si penderita. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan
penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Juga mengancam keberlangsungan
hidup di masa ini maupun yang akan datang. Secara fisik gejala terjadinya penyakit ini tidak bisa
langsung dideteksi. Gejala akan mulai kelihatan dalam beberapa parah bahkan dalam kasus
terparah diketahui saat stadium akhir penderita maupun kematiannya. Tapi dari segi mental,
orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang
berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari
kehidupan kita semua. Namun walaupun tidak ada obatnya bukan berarti para penderita ataupun
kita sebagai manusia tidak dapat melakukan usaha apapun.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar sebisa mungkin
untuk memahami penyakit ini tentunya dilakukan pembelajaran kemudian upaya pencegahan
agar persebaran penyakit ini jangan sampai ada pada diri maupun orang terdekat kita. Berusaha
semaksimal mungkin untuk menjaga lingkup pergaulan agar tidak dilakukan sebesas-bebasnya.

Sebelum mengenal apa itu aids mari kita membahas HIV terlebih dahulu agar mengerti
perbedaannya,

 HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai
penyakit.

 HIV hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, membuatnya
menjadi tidak bisa bekerja efektif seperti seharusnya.

 Virus ini hidup dalam cairan tubuh.

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Sedangkan aids adalah nama penyakit dari
adanya virus HIV.

AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sebelum itu dibagi beberapa tipe penggolongan
HIV.Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe
terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1,
90% di antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang
sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.

Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang tertular
lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski kondisi ini hanya terjadi
kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3 tahun pertama setelah
terinfeksi.
AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun. Kondisi ini sangat
kompleks dan bervariasi pada setiap orang. Gejala AIDS sangat terkait dengan infeksi yang
seseorang alami sebagai akibat dari kerusakan sistem imun. Orang yang sudah masuk pada
kondisi AIDS tubuhnya tidak bisa melawan infeksi, sesederhana virus influenza, seperti halnya
pada orang yang normal. Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan
infeksi lainnya.Orang yang terinfeksi HIV bisa saja hidup sehat tanpa masuk pada tahap AIDS.
Meski begitu, orang yang sudah pada kondisi AIDS pasti memiliki virus HIV di tubuhnya.
Karena belum ada obatnya, infeksi HIV tidak bisa benar-benar dihilangkan dari tubuh.

Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama
hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. Bahaya AIDS yang lain adalah
menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya
pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

2.2 GEJALA-GEJALA DAN KOMPLIKASI HIV / AIDS

Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya,
tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif,
produktif seperti biasa. Gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Pada banyak kasus, gejala
pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari
telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta
dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah
cukup tinggi. Oleh karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.

Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa
minggu dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan terjadi pada
beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh
orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV. Gejala tersebut meliputi :

1. Demam hingga menggigil


2. Muncul ruam di kulit
3. Muntah
4. Nyeri pada sendi dan otot
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
6. Sakit kepala
7. Sakit perut
8. Sakit tenggorokan dan sariawan

Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung
hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin berkembang dan merusak
kekebalan tubuh. Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak
merasakan gejala apapun selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami
sejumlah gejala, seperti:

1. Berat badan turun


2. Berkeringat di malam hari
3. Demam
4. Diare
5. Mual dan muntah

Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin berkembang.
Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Ketika penderita
memasuki tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah, sehingga membuat penderita
lebih mudah terserang infeksi lain. Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah,
sehingga tubuh lebih rentan terserang berbagai penyakit, antara lain:

Gejala AIDS meliputi:

1. Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.


2. Berkeringat di malam hari.
3. Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
4. Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang.
5. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
6. Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan

 Komplikasi HIV dan AIDS

Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terserang
berbagai penyakit, antara lain:

1. Tuberculosis (TB). TB adalah infeksi paru-paru yang sering menyerang penderita HIV,
bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penderita AIDS.

2. Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang dapat memicu kejang bila menyebar ke otak.

3. Cytomegalovirus. Cytomegalovirus adalah infeksi yang disebabkan oleh salah satu


kelompok virus herpes. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran
pencernaan, dan paru-paru.
4. Meningitis kriptokokus. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan tulang
belakang yang disebabkan oleh jamur.

5. HIV-associated nephropathy (HIVAN). HIVAN adalah peradangan pada saringan di


ginjal. Kondisi ini menyebabkan gangguan untuk membuang limbah sisa metabolisme
dari tubuh.

6. Gangguan neurologis. Meski AIDS tidak menginfeksi sel saraf, akan tetapi penderita
AIDS dapat mengalami sejumlah kondisi seperti depresi, mudah marah, bahkan sulit
berjalan. Salah satu gangguan saraf yang paling sering menimpa penderita AIDS adalah
demensia.

2.3 PENULARAN AIDS

AIDS dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :

1. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.


2. Transfusi darah yang mengandung virus HIV.
3. Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang
mengidap virus AIDS.
4. Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS
kepada janin yang dikandungnya
5. Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum
6. Melalui darah yang terinfeksi virus HIV dan mengenai kulit yang terluka.

2.4 CARA PENCEGAHAN AIDS

Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang
pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu
orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan
hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
3. Menggunakan penutup wajah ( masker ) saat berinteraksi dengan orang lain serta jika
diperlukan dapat mengenakan sarung tangan sebagai tindakan pencegahan namun jangan
sampai mendiskriminasi penyakit yang dialami orang lain
4. Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi
kesehatannya.

 Adapun usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya untuk mencegah
penularan AIDS yaitu:

Pemberian penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang
berkaitan dengan AIDS melalui seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster yang
berhubungan dengan AIDS, melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun
media elektronik. Penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat
mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa
menimbulkan virus AIDS.

2.5 KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS

Penyakit AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur berapapun. Namun,
kelompok yang paling beresiko tinggi tertular AIDS, yaitu:

1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria
tuna susila dan pelanggannya
2. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan
hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan
sesama wanita ), Waria dan mucikari
3. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
4. Pasangan dari pengidap AIDS
5. Pecandu narkotika suntikan.

2.6 PERKEMBANGAN KASUS HIV DI INDONESIA

Tingkat perkembangan virus HIV/AIDS di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Malahan dari


seluruh Negara di Asia, negeri kita yang tergolong paling cepat. Tiap tahunnya terjadi
peningkatan penyebaran virus mematikan ini. Setiap tahun jumlah kasus baru HIV/AIDS
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir
1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS, terdapat di 16 provinsi di Indonesia.
Wanita yang terkena sebanyak 122 orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang,
homoseks dan biseks 84 orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara
tranmisinya. Pengidap HIV-AIDS terbesar di Indonesia saat ini berusia 15-29 tahun. Sampai
Maret 2010, secara akumulatif kasus AIDS di Indonesia mencapai 20.564 kasus, 561 kasus di
antaranya adalah kasus baru.
Tidak hanya itu, Hal itu juga terbukti dari data jumlah estimasi kasus HIV/AIDS yang dimiliki
Departemen Kesehatan, tahun 2004 sebanyak 1.196 kasus, tahun 2005 sebanyak 2.038 kasus,
tahun 2006 sebanyak 2.373 kasus, dan tahun 2007 yaitu 2.547 kasus. Lima tahun terakhir, kasus
AIDS terbanyak disebabkan karena penggunaan jarum suntik untuk narkoba. Kasus terbesar
berada di wilayah Jakarta, dimana 80 persen orang yang memakai jarum suntik dan berbagi
pemakaian secara bebas, 100 persennya dipastikan terkena AIDS.

2.7 USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS

Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan
baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan
penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.

Semua usaha seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi
mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya
secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya.

Hal terpenting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Melaksanakan ibadah-ibadah yang
diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang
dirasakan tidak terlalu berat. Banyak-banyak melakukan taubat dan instrospeksi agar meskipun
masalah tersebut karena azab atau ujian Tuhan dapat membuat semakin tabah yang bisa
menggugurkan dosa yang telah lalu.

Berusaha untuk meminimalisir terjadinya penularan dengan mengurangi kontak langsung kepada
orang lain.Perlunya keterbukaan pada keluarga terutama dukungan atas detik-detik akhir
hidupnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang diakibatkan infeksi virus HIV.
Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat diderita oleh
siapapun dan dapat ditularkan dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari manusia. Selain itu,
sampai saat ini pengobatan untuk penyembuhan penyakit ini belum ada. Bahkan penyakit yang
sangat mematikan ini berkembang sangat cepat di dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data
yang dimiliki oleh Departemen Kesehatan, di negara kita terjadi peningkatan kasus penderita
HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan.
Penyakit ini patut disadari timbul dari manusia sendiri. Sudah menjadi sifat manusia yang selalu
ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan
perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kita umat manusia sudah
mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama
masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja
melakukan hal-hal tersebut, misalnya Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering
berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah. ( Pergaulan liar )

Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS,
Hanya pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit HIV/AIDS lah jalan terbaik yang dapat kita
lakukan saat ini. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan
pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

3.2 SARAN

Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan :

1. Sebagai hamba Tuhan hndaknya selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai bentuk syukur penciptaan kita.
2. Berusaha semaksimal mungkin menghindari terjadinya penjangkitan penyebaran
penyakit aids.
3. Bisa memilih pergaulan yang baik agar tidak terjerumus hal yang negatif. Pentingnya
peran orang tua dan kesadaran sendiri agar hal yang buruk sebisa mungkin dihindari
4. Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti
pasangan seksual.
5. Saat berobat memerlukan jarum suntik pastikan alat suntik itu steril. Bertanya pada
pihak rumah sakit.
6. Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu
bebas dari virus HIV.
7. Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu
bebas dari virus HIV.Apabila ada seminar, penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang
mengimformasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan dengan baik, agar
segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak
dini dari AIDS.
8. Bagi orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya
menggunakan pengaman apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak
menular pada pasangan seksualnya.

Itulah saran-saran dari kami, dengan saran-saran kami diatas kami harapkan kasus penyakit
AIDS khususnya di Indonesia dapat berkurang atau bahkan tidak ada lagi kasus yang
menyangkut AIDS. Apalagi penyakit AIDS belum ada obatnya, jadi pencegahan lah hal terbaik
yang dapat kita lakukan agar tidak terjangkit penyakit tersebut.

Alangkah baiknya bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang
terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui
nasehat-nasehat yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah
mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.Dengan adanya usaha-usaha
diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi
jika ada partisipasi dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.alodokter.com/hiv-aids
2. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/health/read/2015/12/01/07
0000623/Apa.Beda.antara.HIV.dan.AIDS.
3. https://susila21.wordpress.com/2016/02/05/makalah-hivaids/amp/
4. http://arisaputra18.blogspot.com/2013/08/contoh-makalah-tentang-hivaids-
bagi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai