KELOMPOK II; • ABDULLAH ALI • DEDEN DANUARSIH • HENDRA DWI SUNDARA • MIFTAH FARIDZ • RAMA TRYSETIA PUTRA • SASIH MIRAHASTUTI • WINARKO A. Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang
hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. LANJOUT….
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer)
adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar. Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. B. Perkembangan dan Perjalanan HIV/AIDS Kasus pertama ditemukan di San Fransisco pada seorang gay tahun 1981. Menurut UNAIDS (Badan PBB untuk penanggulangan AIDS) s/d akhir 1995, jumlah orang yang terinfeksi HIV (Human Immuno Deficiency Virus) di dunia telah mencapai 28 juta dimana 2,4 juta diantaranya adalah kasus bayi dan anak. Setiap hari terjadi infeksi baru sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya bayi dan anak. Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi dan anak. AIDS telah menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat, Afrika Sub-Sahara dan Thailand. Di Zambia, epidemi AIDS telah menurunkan usia harapan hidup dari 66 tahun menjadi 33 tahun, di Zimbabwe akan menurun dari 70 tahun menjadi 40 tahun dan di Uganda akan turun dari 59 tahun menjadi 31 tahun pada tahun 2010. Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV + ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa. C. Cara Penularan Cara penularan HIV ada tiga : 1. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang pengidap. 2. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik. 3.Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan. D. Gejala Klinis Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah : Berat badan turun dengan drastis. Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C) Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab. Mencret atau diare yang berkepanjangan. Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM). Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh. Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian. E. Cara Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS Pencegahan HIV/AIDS Pada prinsipnya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus AIDS. Karena penularan AIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual maka penularan AIDS bisa dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Pencegahan lain adalah melalui pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan penggunaan jarum suntik yang diulang, pengidap virus tidak boleh menjadi donor darah. Secara ringkas, pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C. A adalah abstinensia, artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B adalah befaithful, artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja. C adalah condom, artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom. Kendala yang dihadapi untuk pengobatan adalah biaya yang mahal untuk penyediaan obat dan biaya pemantauan laboratorium, yang mencapai US$ 16.000-US$ 25.000/tahun. Kendala lain adalah kepatuhan penderita untuk minum obat secara disiplin dalam jangka waktu 1,5-3 tahun, karena obat yang diminum secara tidak teratur akan menyebabkan resistensi. Diperkirakan karena mahalnya biaya pengobatan, maka hanya ada 5-10% F. Usaha-Usaha Yang Dilakukan Apabila Terinfeksi Virus HIV/AIDS saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya. G. Neurologis dan Psikiatris Keterlibatan Infeksi HIV dapat mengakibatkan berbagai neuropsikiatri sequelae, baik oleh infeksi sistem saraf rentan sekarang oleh organisme, atau sebagai akibat langsung dari penyakit itu sendiri. Kompleks demensia AIDS (ADC) adalah metabolik ensefalopati yang disebabkan oleh infeksi HIV dan didorong oleh aktivasi imun yang terinfeksi HIV otak makrofag dan mikroglia. Sel-sel ini produktif terinfeksi oleh HIV dan mengeluarkan neurotoksin dari kedua host dan asal virus. gangguan neurologis khusus diwujudkan dengan cara, perilaku, dan motor kelainan kognitif yang terjadi setelah bertahun-tahun infeksi HIV dan berhubungan dengan CD4 rendah+ T sel tingkat dan plasma viral load tinggi. Prevalensi 10-20% di negara-negara Barat tetapi hanya 1-2% dari infeksi HIV di India.Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh subtipe HIV di India. AIDS mania terkait kadang-kadang terlihat pada pasien dengan penyakit HIV lanjut, tetapi menyajikan dengan lebih mudah marah dan penurunan kognitif dan euforia kurang dari satu episode manik yang terkait dengan benar gangguan bipolar. Berbeda dengan kondisi terakhir ini, mungkin memiliki program yang lebih kronis. Sindrom ini kurang sering terlihat dengan munculnya multi-obat terapi.