A. Topik
Mengidentifikasi hal positif pada diri dan pengalaman yang tidak menyenangkan
B. Tujuan
Peserta TAK mampu merubah pikiran negatif terhadap dirinya ke arah berpikir yang
positif.
C. Latar Belakang
kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal yang menjelma dalam kelompok gejala
Gangguan jiwa pada mulanya dianggap suatu yang gaib, sehingga penanganannya
secara supranatural spiristik yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan gaib.
Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang terjadi pada unsur jiwa yang
manifestasinya pada kesadaran, emosi, persepsi, dan intelegensi. Salah satu gangguan
1
Harga diri rendah kronik merupakan suatu keadaan yang maladaptif dari konsep diri,
dimana perasaan tentang diri atau evaluasi diri yang negatif dan dipertahankan dalam
waktu yang lama. Termasuk didalam harga diri rendah ini evaluasi diri yang negatif dan
dihubungkan dengan perasaan lemah, tidak tertolong, tidak ada harapan, ketakutan,
merasa sedih, sensitif, tidak sempurna, rasa bersalah dan tidak adekuat. Harga diri rendah
kronik juga merupakan suatu komponen utama dari depresi yang ditunjukkan dengan
perilaku sebagai terhukum dan tidak mempunyai rasa (Stuart & Laraia, 2005).
Penyebab lain dari masalah harga diri rendah diperkirakan juga sebagai akibat dari
masa lalu yang kurang menyenangkan, misalnya terlibat napza. Berdasarkan hasil dari
overview dinyatakan bahwa pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang negatif
dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh
modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktifitas
kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash &
Worret, 2004).
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan
waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah
Adapun salah satu terapi aktifitas kelompok untuk pasien dengan harga diri rendah
2
D. Seleksi Pasien
3. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku menutup diri atau sulit
berinteraksi.
E. Jadwal Kegiatan
Tempat Pelaksanaan : Wisma Setyawati (W 10) Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soerojo Magelang
Persiapan : 10 menit
Permasalahan : 20 menit
Penutup : 3 menit
F. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
3
G. Media dan Alat
Kertas polio bergaris dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK
H. Pengorganisasian
Peserta yang akan dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok adalah pasien di
Wisma Setyawati (W 10) Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yang
berjumlah 7 orang.
Nn. Alfiah
Nn. Anah
Ny. Barinah
Ny. Suharni
Bertugas :
4
Menjelaskan tujuan diskusi
Kontrak waktu
Menutup acara
Bertugas :
Bertugas :
Bertugas :
5
I. Setting Tempat
Keterangan:
Co Leader Observer
a. Tata Tertib
6
3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
berlangsung.
8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai,
b. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang
akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program
2. Jika anggota ada yang membicarakan hal-hal lain dalam diskusi maka fasilitator
3. Jika ada anggota yang menggunakan kekuatan fisik maka leader menegaskan
4. Jika anggota dalam diskusi diam, maka fasilitator harus berperan aktif
5. Jika ada anggota kelompok yang ingin keluar kegiatan TAK, maka anngota yang
7
6. Jika ada anggota menemui anggota yang lain maka anggota yang bersangkutan
8. Bila peserta tidak ada yang mau secara sukarela giliran memperkenalkan anggota
K. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri :
2. Orientasi
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri
sendiri.
Jika ada peserta yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
3. Kerja
Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama
Terapis meminta tiap peserta menulis hal positif tentang diri sendiri : kemampuan
yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
Terapis meminta peserta membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis
Menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih hal positif diri yang dapat
9
L. Formulir Evaluasi
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif dari diri sendiri. Beri tanda () jika klien mamapu
M. Evaluasi
Adapun evaluasi TAK Peningkatan Harga Diri yang dilakukan pada tanggal 21 Juli
a) Evaluasi Proses
Peserta yang mengikuti TAK sebanyak 7 orang, secara keseluruhan peserta bersikap
aktif ketika TAK berlangsung, tidak ada kendala yang terapis temukan selama TAK
diajukan.
10
b) Evaluasi Hasil
1 Nn. Alfiah
2 Nn. Anah X
3 Ny. Barinah X X
7 Ny. Suharni
mengikuti TAK ada 5 orang yang mampu menyebutkan pengalaman yang tidak
Sedangkan untuk penilaian hal positif pada diri ada 4 orang yang sudah
mampu menyebutkan hal positif yang dimiliki pada diri dan 3 orang belum mammpu
11
DAFTAR PUSTAKA
Isaacs, Ann.2004. Panduan Belajar : keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik. Jakarta :
EGC
Keliat, Budi Anna.2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna. 2007. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC
Purwaningsih, wahyu dan Ina Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta : NUHA
MEDIKA
12