Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PENINGKATAN HARGA DIRI

A.   Topik

Mengidentifikasi hal positif pada diri dan pengalaman yang tidak menyenangkan

B.   Tujuan

1.    Tujuan Umum

Peserta TAK mampu merubah pikiran negatif terhadap dirinya ke arah berpikir yang

positif.

2.    Tujuan Khusus

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b.   Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan

c.    Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.

C. Latar Belakang

Gangguan jiwa merupakan kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran,

kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal yang menjelma dalam kelompok gejala

klinis yang disertaioleh penderitaan dan mengakibatkan terganggunya fungsi humanistic

individu (Suliswati, 2005: 17).

Gangguan jiwa pada mulanya dianggap suatu yang gaib, sehingga penanganannya

secara supranatural spiristik yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan gaib.

Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang terjadi pada unsur jiwa yang

manifestasinya pada kesadaran, emosi, persepsi, dan intelegensi. Salah satu gangguan

jiwa adalah harga diri rendah.

1
Harga diri rendah kronik merupakan suatu keadaan yang maladaptif dari konsep diri,

dimana perasaan tentang diri atau evaluasi diri yang negatif dan dipertahankan dalam

waktu yang lama. Termasuk didalam harga diri rendah ini evaluasi diri yang negatif dan

dihubungkan dengan perasaan lemah, tidak tertolong, tidak ada harapan, ketakutan,

merasa sedih, sensitif, tidak sempurna, rasa bersalah dan tidak adekuat. Harga diri rendah

kronik juga merupakan suatu komponen utama dari depresi yang ditunjukkan dengan

perilaku sebagai terhukum dan tidak mempunyai rasa (Stuart & Laraia, 2005).

Penyebab lain dari masalah harga diri rendah diperkirakan juga sebagai akibat dari

masa lalu yang kurang menyenangkan, misalnya terlibat napza. Berdasarkan hasil dari

overview dinyatakan bahwa pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang negatif

dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh

ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif

dan cenderung depresi. (Shives, 1998).

Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi

modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktifitas

kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada

sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas

digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash &

Worret, 2004).

Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan

waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah

membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat

perubahan, atau ketiganya.

Adapun salah satu terapi aktifitas kelompok untuk pasien dengan harga diri rendah

yaitu terapi peningkatan harga diri.

2
D. Seleksi Pasien

Peserta anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah:

1. Klien yang sehat fisik

2. Klien dengan riwayat gangguan harga diri rendah

3. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku menutup diri atau sulit

berinteraksi.

4. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

5. Klien dapat bicara dan menulis.

E. Jadwal Kegiatan

 Tempat Pelaksanaan : Wisma Setyawati (W 10) Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.

Soerojo Magelang

 Waktu Pelaksanaan : Minggu 21 Juli 2013, pukul 10.00 - 10.45 WIB

 Lama Pelaksanaan : 45 menit

 Pembukaan : 5 menit

 Perkenalan pada klien : 2 menit

 Perkenalan TAK : 5 menit

 Persiapan : 10 menit

 Permasalahan : 20 menit

 Penutup : 3 menit

F. Metode

1.      Diskusi
2.      Permainan

3
G. Media dan Alat

 Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK

 Kertas polio bergaris dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK

H. Pengorganisasian

a. Jumlah dan peserta TAK

Peserta yang akan dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok adalah pasien di

Wisma Setyawati (W 10) Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yang

berjumlah 7 orang.

Adapun nama – nama peserta yang akan mengikuti TAK adalah :

 Nn. Alfiah

 Nn. Anah

 Ny. Siti Muflihah

 Ny. Siti Masitoh

 Ny. Barinah

 Ny. Tri Rohani

 Ny. Suharni

b. Jumlah dan nama terapis

Jumlah terapis sebanyak 4 orang yang terdiri dari:

a. Leader (Tesya Lala Nurmala)

Bertugas :

 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

 Menetapkan jalannya tata tertib

4
 Menjelaskan tujuan diskusi

 Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada

kelompok terapi diskusi tersebut .

 Kontrak waktu

 Menyimpulkan hasil kegiatan

 Menutup acara

b.    Co Leader (Ajeng Siti Agustini)

Bertugas :

 Mendampingi leader jika terjadi bloking

 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

 Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah

c.    Observer (Aah Siti Salamah)

Bertugas :

 Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir

 Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok

 Mengobservasi perilaku pasien

d. Fasilitator (Devi Herdyani)

Bertugas :

 Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan

 Mendampingi peserta TAK

 Memotivasi peserta untuk aktif dalam kelompok

 Menjadi contoh bagi peserta selama kegiatan

5
I. Setting Tempat

 Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran


 Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih
 Ruangan nyaman dan tenang
 Denah duduk:

Keterangan:

Leader Fasilitator Peserta

Co Leader Observer

J. Tata Tertib dan Program Antisipasi

a. Tata Tertib

1)      Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.

2)      Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.

6
3)      Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.

4)      Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)

berlangsung.

5)      Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan

dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.

6)      Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.

7)      Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.

8)      Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai,

maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu

TAK kepada anggota.

b. Program Antisipasi

Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang

akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program

antisipasi masalah adalah:

1. Bila anggota menghindari setiap pertemuan, maka leader harus memberitahukan

anggota tersebut dan menganjurkan mereka berbicara langsung kepada kelompok

2. Jika anggota ada yang membicarakan hal-hal lain dalam diskusi maka fasilitator

harus memfokuskan pembicaraan

3. Jika ada anggota yang menggunakan kekuatan fisik maka leader menegaskan

bahwa hal tersebut ridak dikehendaki

4. Jika anggota dalam diskusi diam, maka fasilitator harus berperan aktif

5. Jika ada anggota kelompok yang ingin keluar kegiatan TAK, maka anngota yang

bersangkutan harus membicaraan dengan anggota therapist yang lain, anngota

kelompok keluar masuk lagi

7
6. Jika ada anggota menemui anggota yang lain maka anggota yang bersangkutan

harus membicarakan dahulu dengan anggota terapi kelompok yang lain

7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator

8. Bila peserta tidak ada yang mau secara sukarela giliran memperkenalkan anggota

kelompok dimulai dari sebelah kanan leader.

K. Langkah Kegiatan
1.    Persiapan

 Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri :

harga diri rendah

 Membuat kontrak dengan klien

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a.    Salam terapeutik

 Salam dan terapis pada klien

 Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama)

 Menanyakan nama dan panggilan semua klien

b.    Evaluasi / validasi

 Menanyakan perasaan peserta saat ini

c.    Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri

sendiri.

 Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada peserta yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin

kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit


8
 Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Kerja

 Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai

papan nama

   Terapis membagikan kertas dan spidol pada peserta

 Terapis meminta tiap peserta menulis pengalaman yang tidak menyenangkan

 Terapis memberi pujian atas peran serta tiap peserta

 Terapis membagikan kertas yang kedua

 Terapis meminta tiap peserta menulis hal positif tentang diri sendiri : kemampuan

yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit

 Terapis meminta peserta membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran

sampai semua klien mendapatkan bergiliran.

 Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien

4. Terminasi

a.    Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti TAK

 Terapis memberikan pujian kepada kelompok

b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis

c.    Kontrak yang akan datang

 Menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih hal positif diri yang dapat

diterapkan di rumah sakit dan di rumah.

 Menyepakati waktu dan tempat

9
L. Formulir Evaluasi

Menulis Pengalaman Yang


No. Nama Klien Menulis Hal Positif Diri
Tidak Menyenangkan

Petunjuk :

 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

 Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak

menyenangkan dan aspek positif dari diri sendiri. Beri tanda () jika klien mamapu

dan (X) jika klien tidak mampu.

M. Evaluasi

Adapun evaluasi TAK Peningkatan Harga Diri yang dilakukan pada tanggal 21 Juli

2013 di Wisma Setyawati (W 10) adalah sebagai berikut:

a) Evaluasi Proses

Peserta yang mengikuti TAK sebanyak 7 orang, secara keseluruhan peserta bersikap

aktif ketika TAK berlangsung, tidak ada kendala yang terapis temukan selama TAK

berlangsung. Pada dasarnya TAK berlangsung sesuai dengan proposal yang

diajukan.

10
b) Evaluasi Hasil

Hasil penilaian TAK Peningkatan Harga Diri:

Menulis Pengalaman Yang


No. Nama Klien Menulis Hal Positif Diri
Tidak Menyenangkan

1 Nn. Alfiah  

2 Nn. Anah  X

3 Ny. Barinah X X

4 Nn. Tri Rohani  

5 Ny. Siti Masitoh X X

6 Ny. Siti Muflihah  

7 Ny. Suharni  

Berdasarkan data diatas untuk penilaian yang berhubungan dengan

pengalaman yang tidak menyenangkan didapatkan dari 7 orang peserta yang

mengikuti TAK ada 5 orang yang mampu menyebutkan pengalaman yang tidak

menyenangkan secara benar dan 2 orang belum mampu menyebutkan pengalaman

yang tidak menyenangkan.

Sedangkan untuk penilaian hal positif pada diri ada 4 orang yang sudah

mampu menyebutkan hal positif yang dimiliki pada diri dan 3 orang belum mammpu

menyebutkan hal positif pada diri.

11
DAFTAR PUSTAKA

          Hartono,Yudi. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta : Salemba Medika

Isaacs, Ann.2004. Panduan Belajar : keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik. Jakarta :

EGC

          Keliat, Budi Anna.2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC

          Keliat, Budi Anna. 2007. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC

Purwaningsih, wahyu dan Ina Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta : NUHA

MEDIKA

         Riyadi, Sujono.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu

12

Anda mungkin juga menyukai