Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGERTIAN, BAHAYA, DAN PENULARAN HIV/AIDS

KELOMPOK 1 :

MOKHAMAD UMAR ILYAS

HAIDAR RIF’AN AQILA ARSAL

ABINAKA HAZZA DIGDAYA

MUHAMMAD WAFI ABDUL GHONI

NUR QOLBI ASZAHRO

ROSMA QOLBIYATI

PRIYAJI RAHMA PERMANA

ROFIQOH MUSYAFFAH

SINTA INAYATULLOH

MAN KOTA TEGAL


Jl. Pendidikan Pesurungan Lor, Margadana Kota Tegal, Jawa Tengah 52142
DAFTAR ISI

BAB

1……………………………………………………………………………………………

……………………….3

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………

……………………….3

A. LATAR

BELAKANG………………………………………………………………………

…………..3

B. RUMUSAN

MASALAH…………………………………………………………………………

…….3

C. TUJUAN……………………………………………………………………………

………………………..3

BAB

2……………………………………………………………………………………………

……………………….4

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………

………………………..4

A. PENGERTIAN……………………………………………………………………

……………………….4

B. BAHAYA…………………………………………………………………………

………………………….4

C. PENULARAN……………………………………………………………………

………………………..5

BAB

3……………………………………………………………………………………………

……………………….6
PENUTUP…………………………………………………………………………………

…………………………..6

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………

……………………….6

B. SARAN……………………………………………………………………………

…………………………..6

DAFTAR

PUSTAKA…………………………………………………………………………………

……………7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga
sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain yang disebut dengan AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi dari virus HIV (Diatmi and Diah, 2014). Orang
yang telah di diagnosa terinfeksi positif oleh virus HIV dan AIDS maka orang tersebut
disebut dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) (Diatmi dan Diah, 2014).
Perkembangan HIV/AIDS pertama kali dikenal pada tahun 1981, namun kasus
HIV/AIDS secara retrospektif telah muncul selama tahun 1970-an di Amerika Serikat dan
di beberapa bagian di dunia seperti Haiti, afrika, dan eropa. (Dinas Kesehatan, 2014).
UNAIDS (2017) menunjukkan terjadi peningkatan jumlah orang yang menderita HIV dari
36,1 millyar di tahun 2015 menjadi 36,7 millyar di tahun 2016. Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat prevalensi HIV/AIDS yang cukup
tinggi. Kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di provinsi Bali pada tahun 1987.
Kasus HIV/AIDS telah menyebar di 407 dari 507 kabupaten/kota (80%) di seluruh
provinsi di Indonesia hingga saat ini (Ditjen P2P, 2016). memiliki tingkat prevalensi
HIV/AIDS yang cukup tinggi. Kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di provinsi Bali pada
tahun 1987. Kasus HIV/AIDS telah menyebar di 407 dari 507 kabupaten/kota (80%) di
seluruh provinsi di Indonesia hingga saat ini (Ditjen P2P, 2016).
Jumlah kasus baru HIV positif yang dilaporkan dari tahun ke tahun cenderung
meningkat. Tahun 2016 jumlah kasus HIV dilaporkan sebanyak 41.250 kasus dan jumlah
kasus AIDS yang dilaporkan sedikit meningkat dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak
7.491 kasus. Secara kumulatif, kasus AIDS sampai dengan tahun 2016 sebanyak 86.780
kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Persentase HIV dan AIDS di Indonesia tahun
2017 tercatat dari triwulan 1 (yaitu dari bulan januari hingga Maret) dengan jumlah
kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Maret 2017 sebanyak 242.699
orang. Dan jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2017 sebanyak
87.453 orang (Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2017).
Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi HIV/AIDS yang cukup
tinggi setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah adalah
provinsi Bali. Total Kasus HIV dan AIDS pada tahun 2016 di bali tercatat 2581 kasus baik
yang hidup maupun yang telah meninggal. Tahun 2017 yang tercatat hingga bulan juni,
jumlah kasus HIV dan AIDS mencapai 1291 kasus. Kabupaten/Kota di bali yang memiliki
jumlah penderita HIV dan AIDS terbanyak adalah kota Denpasar dengan jumlah
kumulatif yang tercatat dari tahun 1987 hingga bulan juli 2017 sebanyak 6764 (39,1%)
total kasus HIV dan AIDS yang didominasi oleh kelompok umur (20-29) tahun (Ditjen PP
dan PL Kemenkes RI, 2017).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian HIV/AIDS?
2. Seberapa bahaya nya HIV/AIDS?
3. Apa penyebab penularan HIV/AIDS?
C. Tujuan
Dapat mengetahui bahaya dan penyebab pada HIV/AIDS

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. HIV (Human Immunodefic iency Virus)


HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu babi (binatang laut)
yang berbulu tegak dan tajam. Virus HIV dapat menyerang kekebalan tubuh
manusia,dikarenakan sel-sel darah putih yang bertugas membunuh bibit-bibit sel
penyakit tidak berfungsi dengan semestinya. Maka dari itulah, kekebalan tubuh
seseorang dapat dikatakan melemah karena virus HIV telah menyerang sel darah
putih.

2. AIDS
AIDS singkatan dari Acquired immune deficienncy syndrome. Syndrome yang
dalam bahasa imdonesia disebut sindrom, merupakan kumpulan gejala dan
tanda penyakit. Defisensi dalam bahasa indonesia berarti kekurangan. Imune
berarti kekebalan, sedangkan acquired berati diperoleh atau didapat.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat dipahami bahwa AIDS bukan penyakit
keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena keturunan dari penderita
AIDS, tetapi karena terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena
itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan taanda dan gejala penyakit akibat
hilang atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan
fase terminal (akhir) dari infeksi HIV.

B. Bahaya

Menjaga kesehatan tubuh dari berbagai macam penyakit merupakan tanggung


jawab masing-masing individu. Pengetahuan mengenai kesehatan dan berbagai
macam penyakit dapat pula menghindarkan individu terjangkit suatu penyakit
tertentu. Salah satu penyakit yang berbahaya adalah HIV/AIDS. Berikut bahaya
yang dapat ditimbulkan dari penyakit HIV/AIDS.
1. Dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia
Akibat turun/hilangnya daya tahan tubuh seseorang dapat menjadikan mudah
terjangkit berbagai macam penyakit dan meninggal karena penyakit infeksi,
kanker, dan lainnya.
2. Kematian
Menurut perhitungan who (1992) tidak kurang dari 3 orang diseluruh dunia
terkena infeksi virus AIDS setiap menitnya. Bahkan yang mengerikan adalah
jumlah penderita 70% adalah kalangan pemuda /usia produktif.
3. Bunuh diri
Jika seseorang menderita penyakit HIV/AIDS, maka akan menimbulkan depresi
yang mendalam, semangat hidup rendah,dan hilang kepercayaan diri.
4. Gila
Orang yang hilang kepercayaan diri, banyak dijauhi orang karena penyakit yang di
deritanya ini akan menimbulkan stress yang begitu berta. Jika stress yang diderita
terus dibiarkan, maka akan menyebabkan kegilaan atau tidak mempunyai
kesadaran normal.
5. Tidak bermoral
Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-
perubahan nilai kehidupan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etika,
dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan seksusal antar individu.
6. Tuna susila
Orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS kebanyakan tumbuh menjadi orang
yang tuna susila.
7. Serangan bagi anak muda
Kelompok risiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adlah
homoseksual,heteroseksual,promiskuitas (perkawinan lebih dari satu),
penggunaan jarum suntik pecandu narkotik, dan free sexs, serta orang-orang
yang mengabaikan nilai- nilai moral, etika, dan agama (khususnya para
remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).

C. Penularan

Dengan mengetahui cara penularan virus HIV/AIDS maka akan dapat


menghindarkan diri dari virus tersebut. Hal-hal yang menularkan penyakit ini,
yaitu dengan melalui cairan dalam tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina
(cairan dari kemaluan wanita), serta dari air susu ibu. Lebih jelasnya, berikut cara
penularan HIV/AIDS.
a) Hubungan seksual dengan seseoran yang mengidap HIV/AIDS. Hubungan
seksual ini bisa homoseksual maupun heteroseksual.
b) Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, dan tato) yang
tercemar oleh HIV/AIDS. Oleh sebab itu, pemakain jarum suntik secara
bersama-sama oleh para pecandu narkotik akan mudah menularkan
HIV/AIDS di antara mereka, bila salah satu di antaranya adalah seorang
pengidap HIV/AIDS.
c) Ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS dapat menularkan kepada bayi yang
dikandungannya.
Namun demikian, terdapat beberapa hal yang tidak dapat menularkan
HIV/AIDS walaupun berdekatan dengan penderita HIV/AIDS. Hal tersebut
diantaranya :
a. Bersenggolan dengan pengidap HIV
b. Berjabat tangan
c. Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan orang
d. Sama-sama berenang di kolam renang
e. Menggunakan wc yang sama dengan pengidap HIV
f. Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

HIV/AIDS menjadi masalah serius karena bukan hanya merupakan


masalah kesehatan atau persoalan pembangunan, tetapi juga masalah
ekonomi, sosial, dan lain-lain. Berdasarkan sifat dan efeknya, sangatlah
unik karena AIDS mematikan kelompok yang paling produktif dan paling
efektif secara reproduksi dalam masyarakat, yang kemudian berdampak
pada mengurangi produktivitas dan kapasitas dari masyarakat. Dampak
yang ditimbulkan AIDS terhadap masyarakat dapat bersifat permanen
atau setidaknya berjangka sangat panjang.
AIDS secara sosial tidak terlihat (invisible) meski demikian kerusakan yang
ditimbulkannya sangatlah nyata. HIV/AIDS karena sifatnya yang sangat
mematikan sehingga menimbulkan rasa malu dan pengucilan dari
masyarakat yang kemudian akan mengiring pada bentuk-bentuk
pembungkaman, penolakan, stigma, dan diskriminasi pada hampir semua
sendi kehidupan. Hampir semua orang yang diduga terinfeksi AIDS tidak
memiliki akses terhadap tes HIV, inilah yang membuat usaha-usaha
pencegahan dan penyembuhan menjadi sangat rumit. Program
pencegahan penyebaran HIV/AIDS harus segera dilaksanakan, tak
terkecuali area Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan.

B. Saran

Masa depan bangsa ini harus segera diselamatkan caranya adalah dengan
mendidik dan membimbing generasi muda secara intensif agar mereka
mampu menjadi motor penggerak kemajuan dan mendorong perubahan
kearah yang lebih dinamis, progesif dan produktif. Dengan demikian
diharapkan kedepannya bangsa ini mampu bersaing dengan negara
lainya.

Agar mencapai impian tersebut remaja Indonesia harus tumbuh secara


positif dan kontruktif, serta sebisa mungkin dijauhkan dari telibat
kenakalan remaja. Inialah tantangan riil yang kita hadapi sebagai guru dan
orang tua. Sudah sedemikian lama fenomena maraknya kenakalan remaja
ini dibiarkan begitu saja, seolah hanya di tangani dengan asal-asalan.
Pemerintahan sebagai pemengang utama kebijakan juga dapat
menjalankan perannya, yaitu membuat undang undang pendidikan,
undang undang teknologi komunikasi (yang mengatur tayangan yang
layak di akses di internet, televisi, dan media massa), serta membangun
aparat kepolisian yang kuat.

Dengan permasalahan remaja yang terkena HIV DAN AIDS dikalangan


masyarakat diakibatkan pergaulan bebas remaja yang tidak terpantau,
dengan sebab itupenulis berharap ada pengawasan dari orang yang
bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1365/2/BAB%20I.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/17893/6/NIM%20309311026-BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai