Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ PENYAKIT MENULAR HIV / AIDS ”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Zetli Ian Simanullang ( 20.073)


Putri Sihombing (20.074)

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH


KABUPATEN TAPANULI UTARA
2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

BAB I...............................................................................................................................................

Pendahuluan...................................................................................................................................

A. Latar belakang......................................................................................................................

B. Rumusan masalah.................................................................................................................

C. Tujuan...................................................................................................................................

BAB II.............................................................................................................................................

Pembahasan....................................................................................................................................

A. Definisi HIV/AIDS...............................................................................................................

B. Cara Penularan......................................................................................................................

C. Tanda dan Gejala pengidap HIV/AIDS................................................................................

D. Cara pencegahan...................................................................................................................

BAB III...........................................................................................................................................

Penutup.........................................................................................................................................

Kesimpulan...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kehendak-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS yang
merupakan penyakit mematikan yang belum ada obatnya hingga sekarang. Dalam
penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
yang mengampu, yang telah memberikan tugas ini, kepada kami, sehingga pengetahuan kami
bertambah mengenai penyakit HIV/AIDS.

Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
tentang HIV / AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempunaan tugas
ini.Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca.    
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem


imun tubuh dan jika terus berkembang akan menyebabkan AIDS.1,2 Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekelompok gejala yang ditimbulkan
karena kerusakan sistem imun tubuh oleh infeksi HIV.1,3 Pada tahun 2018 secara
global ada 37,9 juta orang yang hidup dengan HIV. Yakni didapatkan 36,2 juta orang
dewasa dan 1,7 juta anak-anak (< 15 tahun ).

Dari data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 didapatkan
sebanyak 25,7 juta mengidap HIV di Afrika, di kawasan Asia Pasifik didapatkan 3,8
juta jiwa, kemudian sebanyak 3,5 juta jiwa pengidap HIV di Amerika, didapatkan
400.000 jiwa di Mediterania Timur dan 1,9 juta jiwa di kawasan Pasifik Barat.
Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk dalam Kawasan Asia Pasifik.
Kawasan ini menduduki peringkat kedua sebagai wilayah dengan pengidap
HIV/AIDS terbanyak. Indonesia mencapai angka 620.000 pengidap HIV/AIDS.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebutkan


bahwa jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2018
di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jumlah kumulatif infeksi HIV
yang dilaporkan sampai dengan Desember 2018 yaitu 327.282 jiwa. Terdapat 5
provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (58.877), diikuti
Jawa Timur (48.241), Jawa Barat (34.149), Papua (32.629) dan Jawa Tengah
(27.629). Dan jumlah kumulatif penderita AIDS yang dilaporkan dari tahun 1987
sampai dengan tahun 2018 sebanyak 114.065 jiwa.

Stigma adalah sikap negatif yang timbul dikarenakan seseorang dianggap


ternoda atau tercela di lingkungan hidupnya.Menurut Link dan Phelan dalam Scheid
& Brown mengemukakan bahwa stigma juga berarti fenomena yang terjadi ketika
seseorang diberikan labeling, stereotip, separation dan mengalami diskriminasi.
Stigma dapat dialami sebagai rasa malu atau bersalah atau secara luas dapat
dinyatakan sebagai diskriminasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan percaya diri,
kehilangan motivasi, penarikan diri dari kehidupan sosial, menghindari pekerjaan,
interaksi dalam kesehatan dan kehilangan perencanaan masa depan.

Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum
ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Dari segi fisik, penderitaan itu
mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah
beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap
penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu
menunjukkan  bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita
semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar,
sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa
perlu memperhatikan hal tersebut.

B. Rumusan masalah
Mengetahui tentang penyakit HIV/AIDS
Bagaimana cara penularan HIV/AIDS
Tanda dan gejala penderita HIV/AIDS
Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS
Mengetahui apa saja tes infeksi HIV/AIDS

C. Tujuan
Mengetahui penyakit HIV/AIDS
Mengetahui cara penularan HIV/AIDS
Mengetahui tanda dan gejala penderita HIV/AIDS
Mengetahui cara pencegahan HIV/AIDS
Mengetahui apa saja tes infeksi HIV/AIDS
Mengetahui tahap perubahan HIV/AIDS
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi HIV/AIDS

HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan


AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi
genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang
berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA
sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.

Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah
putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia
yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan  penyakit walaupun yang
sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi
tempat  berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat
digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.
Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki
pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan
tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak
oleh Virus HIV.

Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi
AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS
yang mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

B. Cara Penularan

HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa
seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan
peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar
mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA)

Cara penularan HIV  ada tiga :

1. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang
pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi,. Lebih mudah terjadi
penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau peradangan
jaringan seperti herpes genitalis, sifilis, gonorea, klamidia, kankroid, dan
trikomoniasis. Resiko pada seks anal lebih besar disbanding seks vaginal dan
resiko juga lebih besar pada yang reseptive dari pada yang insertive.

2. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.


a) Transfusi darah yang tercemar HIV
b) Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dan
sempritnya pada para pencandu narkotik suntik.
c) Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.

3. Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama
hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.
C. Tanda dan Gejala pengidap HIV/AIDS

Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus


penyakit tersebut. Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat mengalami
demam dan keluar keringat malam sementara pasien tumor kulit akan menderita lesi
kulit. Gejala non spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih yang mencolok,
pembengkakan kelenjar leher, ketiak serta lipat paha, penurunan berat badan yang
tidak jelas sebabnya dan diare yang berlarut-larut.
Karena gejala-gejala yang belakangan ini dapat dijumpai pada banyak kondisi
lainnya, maka hanya kalau kondisi ini sudah disingkirkan dan gejala tersebut tetap
ada, barulah diagnosis AIDS di pertimbangkan, khususnya pada orang-orang yang
bukan termasuk kelompok resiko tinggi

Berikut Tanda dan Gejala klinis penderita AIDS :


1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati.
D. Cara pencegahan HIV / AIDS

Cara pencegahan:
1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan
dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi tidak di anjurkan untuk menjadi pendonor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus
dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk
mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau
informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan
AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-
poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa
baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan
secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar
seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan
diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

E. Tes Infeksi HIV /AIDS

1) Pengertian Tes HIV


adalah tes yang dilakukan untuk memastikan apakah individu yang bersangkutan
telah dinyatakan terkena HIV atau tidak. Tes HIV berfungsi untuk mengetahui adanya
antibodi terhadap HIV atau mengetes adanya antigen HIV dalam darah. Ada beberapa
jenis tes yang biasa dilakukan diantaranya yaitu tes Elisa, tes Dipstik dan tes Western
Blot. Masing-masing alat tes memiliki sensitivitas atau kemampuan untuk menemukan
orang yang mengidap HIV dan spesifitas atau kemampuan untuk menemukan individu
yang tidak mengidap HIV. Untuk tes antibodi HIV semacam Elisa memiliki sensitivitas
yang tinggi. Dengan kata lain persentase pengidap HIV yang memberikan hasil negatif
palsu sangat kecil. Sedangkan spesifitasnya adalah antara 99,70%-99,90% dalam arti
0,1%-0,3% dari semua orang yang tidak berantibodi HIV akan dites positif untuk
antibodi tersebut. Untuk itu hasil Elisa positif perlu diperiksa ulang (dikonfirmasi)
dengan metode Western Blot yang mempunyai spesifitas yang lebih tinggi.

2) Syarat dan prosedur tes darah HIV/AIDS


Syarat tes darah untuk keperluan HIV:
a) Bersifat rahasia.
b) Harus dengan konseling pada pra tes.
c) Tidak ada unsur paksaan.

3) Tahapan tes HIV/AIDS Pre tes konseling


a) Identifikasi risiko perilaku seksual (pengukuran tingkat risiko perilaku).
b) Penjelasan arti hasil tes dan prosedurnya (positif/negatif).
c) Informasi HIV/AIDS sejelas-jelasnya.
d) Identifikasi kebutuhan pasien, setelah mengetahui hasil tes.
e) Rencana perubahan perilaku.

4) Tes darah Elisa


Hasil tes Elisa (-) kembali melakukan konseling untuk penataan perilaku seks yang lebih
aman (safer sex). Pemeriksaan diulang kembali dalam waktu 3-6 bulan berikutnya. Hasil
tes Elisa (+), konfirmasikan dengan Western Blot.

5) Tes Western Blot


Hasil tes Western Blot (+) laporkan ke dinas kesehatan (dalam keadaan tanpa nama).
Lakukan pasca konseling dan pendampingan (menghindari emosi putus asa keinginan
untuk bunuh diri). Hasil tes Western Blot (-) sama dengan Elisa (-).
F. Tahapan Perubahan HIV/AIDS

1) Fase 1 Umur infeksi 1-6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah t erpapar dan
terinfeksi. Tetapi ciri-ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan tes darah. Pada
fase ini antibodi terhadap HIV belum terbentuk. Bisa saja terlihat/mengalami gejala-gejala
ringan, seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri).

2) Fase 2 Umur infeksi : 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini
individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit. Sudah dapat menularkan
pada orang lain. Bisa saja terlihat/mengalami gejala-gejala ringan, seperti flu (biasanya 2-3
hari dan sembuh sendiri).

3) Fase 3 Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit. Belum disebut sebagai gejala
AIDS. Gejala-gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada waktu malam,
diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuh-sembuh,
nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah, serta berat badan terus berkurang. Pada
fase ketiga ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.

4) Fase 4 Sudah masuk pada fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah
kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-T nya. Timbul penyakit tertentu
yang disebut dengan infeksi oportunistik yaitu TBC, infeksi paru-paru yang menyebabkan
radang paru-paru dan kesulitan bernafas, kanker, khususnya sariawan, kanker kulit atau
sarcoma kaposi, infeksi usus yang menyebabkan diare parah berminggu-minggu, dan infeksi
otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.

WHO menetapkan empat stadium klinis HIV, sebagaimana berikut:

a) Stadium 1 : tanpa gejala.

b) Stadium 2 : penyakit ringan.

c) Stadium 3 : penyakit lanjut.

d) Stadium 4 : penyakit berat.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired
Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan
tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
2. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat
mendapat kontak virus HIV tersebut.
3. Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin
yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang
ada hanyalah pencegahannya saja.
DAFTAR PUSTAKA

Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan pencegahan dan

pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical Series

Muhajir. 2007. Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993. Mikrobiolog Kedokteran.

Jakarta Barat: Binarupa Aksara

Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit

Prawirohardjo,sarwono (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T.Bina Prawirohardjo,sarwono

(2008)

Anda mungkin juga menyukai