Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................................3
A. Pengertian HIV/AIDS...................................................................................................................3
B. Penyebab HIV/AIDS....................................................................................................................3
C. Tanda dan Gejala HIV/AIDS.........................................................................................................4
D. Diagnosis dan Pengobatan HIV AIDS...........................................................................................5
E. Cara mengobati HIV dan AIDS.....................................................................................................5
F. Pengobatan di Rumah untuk HIV dan AIDS.................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah salah satu masalah kesehatan yang
sedang dihadapi masyarakat dunia akhir-akhir ini. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari
HIV (Human Imunnodeficiency Virus) maupun AIDS. HIV/AIDS menyebabkan krisis multidimensi
yaitu krisis kesehatan, pembangunan negara, ekonomi, pendidikan maupun kemanusiaan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus tertinggi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan sejak kasus AIDS pertama kali
ditemukan di Indonesia pada tahun 1987 hingga September 2014 sebanyak 150.296 orang
(penderita HIV), sedangkan untuk penderita AIDS sebanyak 55.799 orang.

Menurut KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) (2007b), dari seluruh jumlah kasus di
Indonesia tersebut, sekitar 8 ribu atau 57,1% kasus HIV/AIDS terjadi pada remaja antara 15–29
tahun (37,8% terinfeksi melalui hubungan seks yang tidak aman dan 62,2% terinfeksi melalui
penggunaan narkoba jarum suntik). Hal ini menunjukkan bahwa remaja memerlukan edukasi
dan penyuluhan yang benar agar tidak masuk kedalam sub-populasi berperilaku risiko tinggi.

Masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi dengan
lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Pada masa remaja,
rasa ingin tahu mengenai seksualitas sangat penting terutama dalam pembentukan hubungan
dengan lawan jenisnya. Besarnya keingintahuan remaja mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan seksualitas menyebabkan remaja selalu berusaha mencari tahu lebih banyak informasi
mengenai seksualitas.

Dari hasil survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2008), sebanyak
63% remaja di Indonesia baik SMP maupun SMA telah melakukan hubungan seksual diluar
nikah. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) (2009), banyak remaja yang mati muda karena
overdosis dan tersiksa akibat kecanduan narkoba. Bahkan banyak dari mereka yang sudah
terinfeksi penyakit mematikan yaitu HIV/AIDS akibat penggunaan narkoba dengan jarum suntik.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjangkit HIV/ AIDS?

2. Bagaimana penularan HIV/ AIDS?

3. Bagaimana cara pengobatan HIV?

4. Bagaimana pencegahan HIV/ AIDS?

1
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor bahwa penyebab terjangkit HIV/ AIDS.

2. Untuk mengetahui cara penularan HIV/AIDS.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengobatan HIV.

4. Untuk mengetahui cara pencegahan HIV/ AIDS.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin di capai adalah untuk memberikan informasi kepada para
pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda, sehingga dengan demikian kita
semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan
penyakit HIV/AIDS. Meskipun informasi yang di berikan ini hanya sebagian kecil dan mungkin
masih mempunyai kekurangan, tetapi setidaknya dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk
mengetahui tentangh HIV/AIDS itu sendiri.

2
BAB II

ISI

A. Pengertian HIV/ AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih di
dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang
dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan.
Namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan
seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain.

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit
yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat
menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena
penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak
dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan
jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali.

B. Penyebab HIV/AIDS

AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke dalam
tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan
infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan
tubuh seseorang.

Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara
lain:

Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina
maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral. Akan
tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut
penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.

Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah
salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan jarum
suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik.

Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari
penderita HIV.

Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang
dikandungnya. Virus HIV juga dapat menular pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu
saat proses menyusui.

Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau
berpelukan dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, kecuali bila
penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka di mulut.

3
C. Tanda dan Gejala HIV/AIDS

Meskipun orang yang memiliki HIV tidak menunjukkan gejala apa pun, penderita masih
dapat menularkan virus ini ke orang lain. Hal ini terjadi akibat HIV dapat memakan waktu 2-15
tahun sampai bisa memunculkan gejala.

Oleh sebab itu, penderita mungkin saja memiliki HIV dan masih terlihat sehat, juga bisa
berkegiatan secara normal layaknya orang sehat lainnya. Biasanya, penderita tidak tahu dengan
pasti bahwa dia memiliki HIV atau tidak sampai melakukan pemeriksaan.

HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh. Akan tetapi, penyakit ini akan menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga bisa mengakibatkan berbagai penyakit lainnya, terutama
infeksi.

Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu:

1. Demam

2. Sakit kepala

3. Kelelahan

4. Nyeri otot

5. Kehilangan berat badan

6. Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha

Jika HIV dibiarkan, kondisi ini bisa mengarah pada AIDS dengan gejala yang lebih parah.
Berikut berbagai gejala AIDS yang biasanya muncul, yaitu:

1. Sariawan, luka pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur

2. Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang

3. Penyakit radang panggul kronis

4. Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem tanpa sebab, bersamaan
dengan sakit kepala dan/atau pusing

5. Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena olahraga atau diet

6. Lebih mudah mengalami memar

7. Diare yang lebih sering

8. Sering demam dan berkeringat di malam hari

9. Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau


pangkal paha

10. Batuk kering terus-menerus

4
11. Sering mengalami sesak napas

12. Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti

13. Ruam kulit yang sering atau tidak biasa

14. Mati rasa parah atau nyeri pada tangan dan kaki

15. Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot

16. Kebingungan (linglung) atau perubahan kepribadian

D. Diagnosis dan Pengobatan HIV AIDS

Tes darah memungkinkan dokter untuk menentukan apakah Anda terinfeksi virus HIV.
Keakuratan tes bergantung pada waktu paparan terakhir untuk HIV (hubungan seks tanpa
kondom, berbagi jarum). Jika Anda pernah melakukan berbagai tindakan yang berisiko HIV,
Anda bisa terinfeksi virus setiap saat. Oleh karena itu, lebih baik melakukan tes HIV untuk
mengetahui status kesehatan Anda. Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk antibodi HIV muncul
pada tes HIV.Jika hasil Anda positif (reaktif) tandanya Anda memiliki antibodi untuk HIV dan
memiliki infeksi HIV. Punya infeksi HIV bukan berarti Anda pasti memiliki AIDS. Tidak ada yang
tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus HIV akan mengalami AIDS. Apabila hasil
pemeriksaan Anda negatif, tandanya Anda tidak memiliki antibodi saat tes. Anda dapat
mencobanya lagi pada 3 bulan setelah kegiatan berisiko HIV. Jika hasilnya tetap negatif, Anda
tidak terinfeksi HIV. Untuk informasi lebih lanjut konsultasikan ke dokter.

E. Cara mengobati HIV dan AIDS

Terapi antiretroviral (ART) merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati
infeksi akibat HIV. Orang yang memakai ART menggunakan kombinasi obat HIV (rejimen HIV)
setiap harinya. ART tidak dapat menyembuhkan tetapi bisa membantu orang dengan HIV hidup
lebih lama dan lebih sehat. Selain itu, ART juga membantu mengurangi risiko penularan HIV.

Tujuan utama ART yaitu mencegah dan mengurangi HIV berkembang biak dan membuat
salinannya sendiri. Dengan begitu, jumlah virusnya di dalam tubuh tidak terus bertambah.
Berkurangnya virus HIV memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk bisa pulih dan
cukup kuat untuk melawan infeksi dan kanker. Selain itu, ketika jumlah virus rendah dan tidak
terdeteksi, kemungkinan untuk menularkan Human Immunodeficiency Virus ini ke orang lain
pun berkurang. Saat terdeteksi HIV, Anda biasanya diminta untuk minum ART sesegera
mungkin. Apalagi jika sedang dalam kondisi:

1. Hamil

2. Memiliki infeksi oportunistik

3. Memiliki gejala yang parah

4. Jumlah sel T-CD4 di bawah 350

5. Memiliki penyakit ginjal akibat HIV

5
6. Sedang dirawat karena hepatitis B atau C

Selain ART, ada banyak obat untuk HIV yang biasanya dikelompokkan dan dikombinasikan
sesuai dengan kegunaannya. Pemilihan rejimen ini akan berbeda tiap orangnya karena biasanya
disesuaikan dengan efek samping dan interaksi obat lain yang digunakan. Untuk itu dokterlah
yang akan memilihkan kira-kira rejimen mana yang sekiranya cocok untuk mengobati kondisi
Anda.

F. Pengobatan di Rumah untuk HIV dan AIDS

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi HIV dan AIDS? Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu
Anda mengatasi HIV/AIDS:

1. Makan makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan
proteintanpa lemak.

2. Cukup istirahat.

3. Rutin berolahraga.

4. Menghindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol.

5. Berhenti merokok.

6. Melakukan berbagai cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.

7. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap habis memegang hewan peliharaan.

8. Menghindari daging mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan
laut mentah.

9. Melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi seperti radang paru dan flu.

Jika Anda positif HIV, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meski tubuh tidak menunjukkan
gejala apa pun. Untuk itu, lindungi diri Anda dan orang lain dan cegah penyebaran HIV dengan cara:

Gunakan kondom saat berhubungan seks vagina, oral, atau anal.

Tidak berbagi jarum atau peralatan obat lainnya.

Jika Anda memiliki HIV dan hamil, berkonsultasilah dengan dokter yang memiliki pengalaman
tentang pengobatan HIV. Tanpa pengobatan, sekitar 25 dari 100 bayi yang lahir dari ibu dengan HIV,
juga terinfeksi. Namun, penggunaan obat-obatan HIV, operasi caesar, dan tidak menyusui secara
langsung dapat mengurangi risiko penularan.

BAB III

6
PENUTUP

A. Kesimpulan

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih di
dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau
Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena
turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Faktor yang mempengaruhi HIV/
AIDS antara lain: biologis, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.

Virus HIV ini sangat mudah menular dan mematikan serta hidup dalam 4 jenis cairan
tubuh manusia yaitu darah, sperma, cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Virus ini tidak hidup di
dalam cairan tubuh lainnya seperti air ludah (air liur), air mata maupun keringat sehingga
penularannya hanya lewat empat cairan tubuh tersebut.

Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan HIV/AIDS yang tuntas.Saat ini yang
ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.
Namun telah ditemukan sebuah obat yang dapat mengobati perkembangbiakan virus HIV/AIDS
sehingga jumlahnya tidak betambah di dalam tubuh,obat tersebut dinamakan obat
antiretroviral (ARV).

B. Saran

Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan
hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang terinfeksi HIV / AIDS, karena selain
dapat menular ke diri kita sendiri juga dapat menular ke janin dalam kandungan kita. Kita juga
harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan
darah yang sudah terpapar HIV.

DAFTAR PUSTAKA

7
http://aidsindonesia.or.id/contents/37/78/Info-HIV-dan-AIDS#sthash.yomPKBQ4. dpuf.

http://www.murianews.com/2016/12/06/102321/90-penderita-hivaids-baru-ditemukan-di-pati-
selama-2016.html.

http://goo.gl/tl9h3H.

http://www.masbied.com/2010/02/20makalah-aids/.

http://srisumarnimarsuki.blogspot.co.id/2012/05/hiv-aids.html.

http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/10/gejala-hiv-aids.html.

8
MAKALAH HIV AIDS

Di susun oleh:

Istiqomah Dwi Aprilia

XI MIPA 6

No. Absen: 15

SMA NEGERI 1 KOTA GAJAH

LAMPUNG TENGAH

T.P 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai