Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :

NAMA : PRAYOGA MAMONTO

NIRM : 1801059

KELAS : 4 C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2020
KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok ini tepat pada
waktunya. Dengan judul makalah “Asuhan Keperawatan HIV/AIDS”.

Banyak kesulitan yang kami hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi dengan
semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari kerja kelompok kami sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Kami  menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi
kami dan pembaca pada umumnya.

Kotamobagu. 01-juli-2020
DAFTAR ISI

BAB I..... PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang.....................................................................              

B.       Rumusan Masalah.................................................................              

C.       Tujuan ..................................................................              

BAB II.... PEMBAHASAN

1.        Definisi.........................................................................              

2.        Etiologi.........................................................................      

3. Tanda dan gejala HIV/AIDS…………………………..

4. Cara penularan HIV/AIDS………………………………………….

5.  Diagnosis………………………………………………………

6. Pengobatan………………………………………………………

7. Komplikasi………………………………………………………

8. Pencegahan……………………………………………………..       

             

BAB III.. PENUTUP

A.      Kesimpulan...........................................................................              

B.      Saran.....................................................................................              

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan menjadi masalah
global yang melanda dunia. Masalah HIV/AIDS diyakini bagaikan fenomena gunung es
karena jumlah kasus yang dilaporkan tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya
(Hardisman, 2009). Pada akhir tahun 2016 diestimasikan 36,7 juta orang di dunia hidup
dengan HIV, sebanyak 1,8 juta orang baru terinfeksi HIV, dan menyebabkan 1 juta kematian
pada tahun 2016 (WHO, 2017). Di dunia tercatat 34,5 juta orang terjangkit HIV dengan
penderita wanita sebesar 17,8 juta sedangkan penderita anak berusia kurang dari 15 tahun
2,1 juta (UNAIDS, 2017). Asia Tenggara menduduki peringkat kedua sebagai penderita HIV
terbanyak setelah Afrika, yakni sebesar 3,5 juta orang dengan 39% penderita HIV
merupakan wanita dan anak perempuan (WHO, 2016).
Pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat kedua yang diestimasikan sebagai
penyumbang orang dengan HIV/AIDS terbanyak di Asia Tenggara setelah India (60%)
yakni sebesar 20% atau 690.000 ODHA (WHO, 2016). Tahun 2016, Indonesia mengalami
kenaikan kejadian insiden HIV menjadi 41.250 orang yang sebelumnya sebesar 30.935
orang pada tahun 2015 (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2016).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud HIV/AIDS?
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya HIV/AIDS?
3. Apakah tanda dan gejalah terjadinya HIV/AIDS?
4. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami lebih spesifik mengenai HIV/AIDS
2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh,
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan,
kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus
HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk
memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup
penderita.

1. Tipe HIV
Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe
terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan
oleh HIV-1, 90% di antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui
hanya menyerang sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.
Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang
tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski kondisi ini
hanya terjadi kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3
tahun pertama setelah terinfeksi.

B. ETIOLOGI

Penyebab HIV dan AIDS


AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke dalam
tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan
infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh
seseorang.
C. TANDA DAN GEJALA HIV/AIDS
- Gejala HIV dan AIDS
Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan
terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini,
sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus
HIV.
Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang
dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup
tinggi.

- Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak merasakan
gejala apapun selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami
sejumlah gejala, seperti:

Berat badan turun.

Berkeringat di malam hari.


Demam.

Diare.

Mual dan muntah.

Herpes zoster.

Pembengkakan kelenjar getah bening.

Sakit kepala.

Tubuh terasa lemah.

- Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin
berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS.

D. CARA PENULARAN HIV/AIDS


PENULARAN HIV/AIDS

Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai
cara, antara lain: -Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks
baik melalui vagina maupun dubur (anal).
-Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV,
adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV.
-Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah
dari penderita HIV.Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari
ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Penularan virus HIV pada anak juga dapat
terjadi pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.
E. DIAGNOSIS
Diagnosis

Untuk memastikan apakah pasien terinfeksi HIV, maka harus dilakukan tes HIV. Skrining
dilakukan dengan mengambil sampel darah atau urine pasien untuk diteliti di laboratorium. Jenis
skrining untuk mendeteksi HIV adalah:
Tes antibodi. Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan
infeksi HIV. Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup
tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.

Tes antigen. Tes antigen bertujuan mendeteksi p24, suatu protein yang menjadi bagian dari virus
HIV. Tes antigen dapat dilakukan 2-6 minggu setelah pasien terinfeksi.

F. PENGOATAN
1. Pengobatan
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun ada
jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut
antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan
virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel
CD4. Beberapa jenis obat ARV, antara lain:
Efavirenz
Etravirine
Nevirapine
Lamivudin
Zidovudin
Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel
CD4 untuk menilai respons pasien terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan
dilakukan tiap 3-6 bulan.

G. KOMPLIKASI
- Komplikasi HIV dan AIDS
1. Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih
rentan terserang infeksi berbagai penyakit, antara lain:
2. Tuberculosis (TB). TB adalah infeksi paru-paru yang sering menyerang penderita
HIV, bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penderita AIDS.
3. Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang dapat memicu kejang bila menyebar
ke otak..

H. PENCEGAHAN
1. Pencegahan
- Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV. Meskipun
demikian, infeksi dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut:

a. Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina
atau melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan pelumas yang
berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang berbahan dasar
minyak, karena dapat membuat kondom bocor. Untuk seks oral, gunakan
kondom yang tidak berpelumas.
b. Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
c. Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani tes
HIV.
d. Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV dalam
masa kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan
persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
e. Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
f. Jika Anda memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi HIV, namun terkonfirmasi
negatif, maka dokter mungkin akan memberikan obat pre-exposure
prophylaxis (PeRP). Obat kombinasi emtricitabine-tenofovir mungkin akan
diberikan oleh dokter. Namun perlu diingat pencegahan utama, seperti yang
telah disebutkan diatas wajib tetap dilakukan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS
dengan cara menyerang sel darah putih yang benama sel CD4, sehingga merusak
sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari
gangguan penyakit walaupun yang sangat singan sekalipun.

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus memberikan penyuluhan terutama kepada
remaja tentang HIV/AIDS menghimbau agar tidak melakukan seks bebas, sehingga
kesadaran individu terhadap bahaya seks duluar nikah, yang dapat menyebabkan
penyakit menular seksual yang harus adanya yang peran orang tua dalam mengontrol
anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas
DAFTAR PUSTAKA

http;//www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-teratasi-namun-bisa-
dicegah.html#ixzz2dWHMXVwf

http;//www.gen22.net/2013/04/penyakit-hiv-gejala-penularan-virus-hiv.html

http;//penyakithivaids.com

Anda mungkin juga menyukai