Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANFAAT AKTIVITAS FISIK TERATUR

Kelompok 4:

1. Nurleny Tualepe
2. Olivia Souhuat
3. Ruth Rumbang
4. Sendio Brigman Malaikosa
5. Tatiya Chntia Dewi
6. Welma Cose Wattimena
7. Willem Yudha

XI IPA 1
SMA NEGERI 5 AMBON
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas karunia dan rahmat-Nya Makalah penyakit hiv/aids ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Saya selaku penulis atau penyusun makalah ini menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan di dalam penyusunan laporan kegiatan
ini. Oleh karena itu, saya sangant mengharapkan dan tentunya menerima
dengan senang hati bilaada kritik dan saran dari pembaca sekalian. Karena
melalui kritik serta saran yang pembaca sekalian berikan, saya dapat
belajar untuk terus memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada sehingga
kedepannya bila ada tugas membuat laporan seperti dapat lebih baik lagi
serta dapat saya jdikan referensi dalam belajar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
A.Latar Belakang.........................................................................................................................................4
B. TUJUAN..................................................................................................................................................4
BAB 2 ISI....................................................................................................................................................5
A. Pengertian penyakit Hiv/AIDS................................................................................................................5
B. Bahaya Penyakit HIV/AIDS.....................................................................................................................5
C. Penularan Penyakit HIV/AIDS.................................................................................................................6
D. Pencegahan Penyakit HIV/AIDS.............................................................................................................7
E. Pengobatan Penyakit HIV/AIDS..............................................................................................................8
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................................9
A.Kesimpulan.............................................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. HIV/AIDS
adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena
AcquiredImmunodeficiency Syndrome ( AIDS) sangat berakibat pada
penderitanya. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan
sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem
kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Cara
penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat suntik, ibu ke
anak-anak dan lain-lain. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi
pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena disamping belum
ditemukan obat dan vaksin pencegahan penyakit ini juga memiliki “window
periode” dan fase asimtomatik (tanpa gejala) yang relatif panjang dalam
perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola perkembangannya
seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena). Jumlah kasus HIV/AIDS dari
tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat meskipun berbagai
upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara penularan tersebut,
masing-masing penularan memiliki resiko penularan cukup besar. Oleh karena
itu, penularan HIV harus diberi pengobatan agar penyebaran mengalami
perlambatan.
HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya
menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun
tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-
obatan antiretroviral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV
pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS.

B.Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami tentang bahaya virus
HIV/AIDS dan cara menangulangi virus tersebut. Dan menyadarkan generasi
mudasecara terus menerus akan bahaya HIV/AIDS dan mampu melaksanakan
pencgahan dan usaha-usaha penanggulangannya dalam angka meningkatkan
kekebalan tubuh.
BAB 2
ISI
A. Pengertian penyakit HIV/AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk :
AIDS adalah “singkatan dari Acquired Immune Definsiency Syndreome, yaitu
penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh
manusia. Sehingga manusia dapat meninggal bukan semata-mata oleh virus HIV
nya oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak seandainya daya tubuh tidak
rusak, sedangkan HIV adalah nama Virus menyebab AIDS atau disebut Human
Immunodeficiency Virus”(1999, 9). Jadi Acquired Immunodeficiency Syndrome
atau Acquired Immune Deficiency Syndrome(disingkat AIDS) adalah sekumpulan
gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip
yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

B. Bahaya Penyakit HIV/AIDS

1. Infeksi TBC (Tuberkolosis)


Salah satu penyebab kematian terbesar dari penderita HIV AIDS adalah penyakit
TBC atau tuberkolosis. Penyakit ini bisa diderita oleh penderita HIV AIDS karena
terkena infeksi dari bakteri tuberkolosis. Tubuh penderita akan mengalami
demam, batuk berdarah, lemah dan kekurangan daya untuk melakukan aktifitas
ringan. Ini adalah jenis infeksi yang paling banyak ditemukan dari penderita HIV
AIDS.

2. Tipes
Tipes mudah menyerang penderita HIV AIDS. Penyakit ini disebabkan karena
infeksi dari bakteri Salmonella yang tinggal di dalam air atau makanan yang
kurang bersih. Kondisi penyakit ini memang sangat umum tapi pada penderita
HIV AIDS maka penyakit bisa berkembang lebih cepat dan menyebabkan infeksi
yang lebih parah. Beberapa gejala tipes yang sering ditemukan adalah sakit
perut, diare, demam, batuk, mual, dan muntah. Perawatan diperlukan untuk
penderita HIV AIDS apabila sudah terkena penyakit ini.

3. Infeksi Herpes
Penyakit herpes memang sangat umum tapi pada penderita HIV AIDS maka
kondisi penyakit ini bisa menjadi lebih parah. Virus akan tinggal dalam tubuh
penderita sehingga ketika sistem kekebalan tubuh lemah maka infeksi dapat
menyerang kapan saja. Infeksi ditunjukkan pada herpes yang muncul pada kulit
dan alat kelamin. Namun penderita HIV AIDS bisa menghadapi kondisi yang
serius bila virus sudah menyerang bagian mata, paru-paru, jantung dan saluran
pencernaan.

4. Radang Kulit
Radang kulit adalah salah satu infeksi yang sangat umum untuk penderita HIV
AIDS. Kulit mereka menjadi sangat sensitif sehingga mudah terkena infeksi virus
candida. Penyakit ini menyebabkan infeksi yang serius pada bagian selaput
lendir, lidah, tenggorokan dan vagina. Penyakit ini bisa sangat menyakitkan
terutama jika virus sudah menginfeksi bagian dalam tubuh.

5. Meningitis (Radang Selaput Otak)


Meningitis menjadi ancaman bahaya yang sangat serius untuk penderita HIV
AIDS. Peradangan akan terjadi pada bagian selaput dan cairan yang berada di
bagian sum-sum tulang belakang dan juga otak. Infeksi ini dapat menyebabkan
pusing dan sakit kepala yang sangat hebat. Seringkali penderita HIV AIDS tidak
dapat tertolong karena infeksi meningitis.

C. Penularan Penyakit HIV/AIDS


HIV umumnya terdapat pada cairan tubuh manusia, termasuk darah, sperma,
dan cairan vagina. Ketiga cairan tersebut terbukti mampu menularkan HIV dari
orang ke orang. Sementara itu, ilmuwan memang membenarkan bahwa HIV juga
dapat ditemukan dalam air mata, air liur, cairan otak, dan keringat. Namun,
jumlahnya sangat-sangat kecil, sehingga hingga saat ini belum ada bukti bahwa
HIV dapat ditularkan melalui cairan-cairan tersebut. Umumnya penularan HIV
terjadi karena: Hubungan seksual dengan penderita HIV, baik secara
heteroseksual maupun homoseksual. Penggunaan jarum suntik atau alat tusuk
lainnya seperti akupuntur, tindik, dan tato yang tercemar oleh HIV. Selain itu,
terdapat banyak kasus dimana penularan HIV melalui jarum suntik yang
digunakan bersama-sama oleh pecandu narkoba yang salah satu diantaranya
pengidap HIV. Transfusi darah dari pendonor yang mengidap HIV kepada
penerima donor. Oleh karena itu, penderita HIV dilarang untuk menyumbangkan
darahnya pada orang lain. Ibu hamil yang mengidap HIV menularkan virus
kepada bayinya lewat plasenta saat kehamilan atau saat melahirkan ketika bayi
menelan cairan di jalan lahir. Oleh karena itu, risiko tinggi tertular HIV bisa
terjadi pada:
Orang-orang yang aktif secara seksual dan berganti-ganti pasangan.
Orang-orang yang tidak berhubungan seksual secara aman tanpa kondom.
Wanita dan pria tuna susila, serta pelanggan mereka.
Pecandu narkoba.

D. Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

1. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman


Perlu diketahui bahwa salah satu hal utama yang dapat menjadi cara penularan
HIV/AIDS adalah hubungan seksual. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan
hubungan intim yang aman. Maksudnya, dengan tidak bergonta-ganti pasangan
dan menggunakan kondom.

2. Hindari Obat-obatan Terlarang


Selain melalui hubungan seksual, HIV/AIDS juga dapat menular melalui
penggunaan jarum suntik yang tidak steril, lho. Sebab, virus HIV dapat menular
melalui darah, sehingga penggunaan jarum suntik secara bergantian dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit ini.

3. Bicarakan dengan Dokter


Jika didiagnosis HIV/AIDS, bicarakanlah lebih lanjut dengan dokter terkait
pengobatan dan upaya-upaya mencegah penularan yang bisa dilakukan. Hal ini
juga sangat disarankan untuk ibu hamil. Jika ibu hamil didiagnosis HIV, sebaiknya
bicarakan kepada dokter kandungan mengenai penanganan selanjutnya dan
perencanaan metode persalinan, untuk mencegah virus menular ke janin.
E. Pengobatan Penyakit HIV/AIDS

Sangatlah penting untuk mendeteksi infeksi virus HIV sejak dini. Walaupun HIV
ini tidak dapat disembuhkan, namun dengan deteksi dini dan pengobatan atau
perawatan lebih awal, dapat mencegah HIV berkembang menjadi AIDS.

Dilansir CDC, tujuan pengobatan HIV adalah menurunkan jumlah virus HIV di
dalam tubuh. Pengobatan utama yang dilakukan adalah terapi antiretroviral
(ART). Pada kebanyakan orang terapi HIV dapat mengendalikan virus dalam
waktu 6 bulan.
BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah nama untuk virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia virus ini terus
bertambah banyak hingga menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak sanggup
lagi melawan virus yang masuk.

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan berbagai


gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi
virus HIV tersebut. Infeksi virus HIV secara perlahan menyebabkan tubuh
kehilangan kekebalannya oleh karenanya berbagai penyakit akan mudah masuk
ke dalam tubuh. Akibatnya penyakit-penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan
menjadi bahaya bagi tubuh.

Virus AIDS ditemukan dalam cairan sperma, cairan vagina dan pada darah, serta
penularannya terjadi melalui hubungan seksual, alat suntik narkotika, transfusi
darah dan ASI. AIDS dapat menyerang siapa saja yang melakukan perilaku yang
menyebabkan AIDS (hubungan seksual berganti-ganti, pemakai narkotika suntik,
transfusi darah yang tercemar).

Anda mungkin juga menyukai