PENJASKES
PENYAKIT HIV/AIDS
KELOMPOK III
KELAS XI IPS 2
2. Marla Hiku
3. Raina Koroy
4. Nurbai Duwila
5. Munagatra ulat
6. M. Fajrin nacikit
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang "Menganalisis Babaya
Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS".
Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dalam makalah im dan
kami juga mengharapkan kritik serta saran untuk memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam membuat makalah ini
NAMLEA 2023
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita
didiagnosis mengidap AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat
sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.Oleh karena itu
90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu
HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa
penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah
periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan)
sampai timbulnya penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahaya Penularan Penyakit HIV/AIDS
HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang
mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. HIV juga
mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV
cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara
seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di
udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi melalui
udara. Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu:
darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita). Telah terbukti, bahwa
ketiga cairan di atas inilah yang dapat menularkan HIV. Maksudnya, penularan
akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu tercemar oleh HIV,
dan kemudian masuk ke aliran darah orang yang belum tertular. Selain di dalam
ketiga cairan yang telah disebutkan di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam
jumlah yang sangat kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air
susu ibu (ASI). Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat
ditularkan melalui cairan- cairan tersebut.
1. Cara Penularan HIV/AIDS
Penularan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh
yang mengandung HIV, yaitu melalui:
b) Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang
tercemar oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama
sama oleh para pecandu narkotika akan mudah menularkan HIV diantara
mereka bila salah satu diantaranya seorang pengidap HIV.
a) Demam
d) Batuk
e) Nyeri tenggorokan
a) Demam berkepanjangan
f) Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus
Gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada
penyakit-penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya
kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.
Tahapan infeksi HIV Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara
pasti. Dalam beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah
masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual
2-5 tahun, pada anak-anak rata-rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60
bulan Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul
gejala AIDS:
Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini. Tahap ini
disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
BAB III
PENUTUP