PENYAKIT HIV/AIDS
Kelompok 2 :
i
KATA PENGATAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telah memberikan kesehatan dan rahmatnya. Karna akhirnya makalah yang
berjudul penyakit menular ( HIV/AIDS) dapat terselesaikan pada waktunya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................3
2. 1 Definisi HIV/AIDS...............................................................................................3
2. 2 Etiologi HIV/AIDS...............................................................................................3
2. 3 Manifestasi HIV/AIDS.........................................................................................4
2. 4 Patofisilogi HIV/AIDS.........................................................................................5
2. 5 Cara Penularan HIV/AIDS...................................................................................6
2. 6 Komplikasi HIV/AIDS.........................................................................................7
2. 7 Pemeriksaan Penunjang HIV/AIDS.....................................................................8
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................9
a. Diagnosa keperawatan...........................................................................................9
b. Intervensi keperawatan..........................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak
sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan
mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, Diare, Sakit kulit dan
lain lain. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itu lah yang
di sebabkan AIDS.
Oleh karna itu 90% dari penyidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka
tidak tertulah penyakit virus AIDS. Yaitu HIV karna masa inkubasi penyakit
ini termaksud itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular
dari satu orang ke orang lainnya. Masa inkubasi adalah priode atau masa
1
dari saat penyabab penyakit masuk kedalam tubuh (saat penularan) sampai
timbulnya penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS?
2. Penyebab terjadinya HIV/AIDS?
3. Apakah tanda dan gejajal terjadinya HIV/AIDS?
4. Patofisiologi dari HIV/AIDS?
5. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS?
6. Komplikasi HIV/AIDS?
7. Pemeriksaan Penunjang pada penyakit HIV/AIDS?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami lebih spesifik mengenai
HIV/AIDS
2. Tujuan khusus
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi HIV/AIDS
HIV(Human Immunodeficiency virus) adalah virus yang
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang
bernama sel CD4 sehingga merusak sistem kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan
penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun HIV adalah suatu
virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus yang merusak
daya tahan tubuh dengan menyerang sistem kekebalan atau
immunitas tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi tidak
berdaya dalam melawan infeksi HIV terdapat dalam cairan tubuh
seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau sperma atau
cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu terinfeksi AIDS
adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh
berbagai penyakit karna sistem kekebalan tubuh penderita telah
menurun.
Secara struktural morfologinya, bentuk HIV terdirih atas
silinder yang dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar melebar
pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA AIDS disebabkan salah
satu kelompok virus yang disebaban dengan retroviruses yang sering
disebabkan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS
sistem kekebalan tubuhnya akan menurun statis.
2. Etiologi HIV/AIDS
Penyebab timbulnnya penyakit AIDS belum dapat djelaskan
sepenuhnya. Tidak semua orang yang terinfeksi Virus HIV ini
terjangkit penyakit AIDS menunjukan bahwa ada faktor-faktor lain
yang berperan disini. Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang
gizi,tingkat stres yang tinggi dan adanya penyakit lainya terutama
penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor
3
yang mungkin berperan diantaranya adalah waktu. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus
memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan
menghancurkan kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-
helver.
Akibatnya penderita AIDS tidak hanya mempunyai sedikit
sel-sel penolong yaitu sel T-helver untuk mencegah infeksi, tetapi
juga terdapat sel-sel penyerang yang menyerbu sel-sel penolong
yang sedang bekerja.
3. Tanda dan gejala HIV/AIDS
Gejala AIDS adalah hasil dari kondisi umunya tidak terjadi
pada individu dengan sistem kekebalan yang sehat. Kebanyakan
kondisi ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, fungsi
dan parasit yang dalam keadaan normal bisa dikembalikan oleh
elemen sistem yaitu:
1. Demam
2. Nyeri otot
3. Rumah sakit
4. Mual muntah dan Diare
5. Berat badan menurun darastis
6. Batuk kering
7. Perubahan pada kuku
8. Infeksi jamur pada mulut
9. Kebingungan dan sulit konsentrasi
10. Herpes genital
Gejala HIV/AIDS pada wanita
a. Gejala awal : 0-1 bulan
Menderita penyakit seperti flu dalam seminggu atau sebulan
disebut sebagai infeksi HIV akut. Sistem kekebalan tubuh, sebagai
bagian dari pertahanan tubuh, mengembangkan antibodi terhadap
HIV. Proses tersebut terlihat dari antibodi yang disebut serokonpersi
gejala meliputi demam sakit kepala nyeri tubuh dan lain.
4
b. Gejala terakhir : 1-10 tahun
Setelah tingkat gejala diatas dapat diturunkan dengan obat-
obatan. Penyakit ini masuk kedalam fase asimpotomatik. Tidak ada
gejala HIV yang diperhatikan oleh wanita setelah satu tahun.
4. Patofisiologi
1. Fase Serokonversi
Fase serokonversi terjadi di masa awal infeksi HIV. Pada fase ini, terjadi
viremia plasma dengan penyebaran yang luas dalam tubuh, selama 4-11 hari
setelah virus masuk melalui mukosa tubuh. Kondisi ini dapat bertahan
selama beberapa minggu, dengan gejala yang cukup ringan dan tidak
spesifik, umumnya berupa demam, flu-like syndrome, limfadenopati dan
ruam-ruam. Kemudian, keluhan akan berkurang dan bertahan tanpa gejala
mengganggu. Pada masa ini, umumnya akan mulai terjadi penurunan nilai
CD4, dan peningkatan viral-load.
2. Fase Asimtomatik
5
fungsi organ dan sistem dalam tubuh. Menurunnya CD4
mempermudah infeksi dan perubahan seluler menjadi keganasan.
Infeksi oportunistik berupa:
a. Demam > 2 minggu
b. Tuberkulosis paru
c. Tuberkulosis ekstra paru
d. Sarkoma Kaposi
e. Herpes rekuren
f. Limfadenopati
g. Candidiasis orofaring
h. Wasting syndrome
5. Cara Penularan HIV/AIDS
6
merangsang Hasrat seksual yang kurang patut. Dan memicu
banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus
perselingkuhan di berbagai tempat.
2. Ketidak taua Sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi
HIV. Banyak yang tidak mau di periksa karna di anggap aib, jika
menginap penyakit intim.Dengan begitu, penyak itim tidak bisa
di hentikan penyebabnya
3. Kebudayaan di beberapa negri, kaum perempuan tidak dapat
bertanya pada pasangan mereka Riwayat skandalasmara.
4. Tidak memadainya fasilitas medis. Fasilitas medis yang sudah
terbatas bahkan lebih terbebani lagi akibat AIDS
7
Serikat, PCP masih menjadi penyebab pneumonia paling umum pada
orang yang terinfeksi HIV. Kandidiasis adalah komplikasi HIV yang
terbilang umum.
7. Pemeriksaan penujang virus HIV/AIDS
Pemeriksaan penunjang untuk HIV berupa pemeriksaan baseline,
antigen P24, sel CD4, dan viral load. Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mempelajari kondisi penderita yang baru saja terdeteksi mengidap HIV dan
melihat apakah memiliki koinfeksi dari beberapa infeksi berikut:
Tuberkulosis. Hepatitis (terutama B dan C)
8
BAB III
PENUTUP
A. Diagnosa Keperawatan
9
g. Memonitori berat badan
h. Monitori hasil
pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
a. Melakukan oral hygiene
sebelum makan
b. Fasilitasis menetukan
pedoman diet
( mis,primada makanan)
c. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
disesuaikan
d. Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konsitipasi
e. Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
f. Memberikan suplemen
makanan
g. Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogatrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
a. Mengajurkan diet yang di
programkan
b. Anjurkan posisi duduk
Kolaborasi
a. Mengkalaborasikan
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
10
dan jenis nutrient yang
dibutukan
b. Kaloborasih pemberian
medikasi sebelum makan (
mis pereda nyeri
antlemetik)
2. Keletihan yaitu Setelah dilakukan intervensi Edukasi aktifitas /istrahat
penurunan keperawatan Keletihan Buku SIKI hlmn 473 dan 50
kapasitas kerja fisik (Tingkat keletihan ) Observasi
dan mental yang Dengan ekspetasi menurun dengan a. Mengidetifikasih kesiapan
tidak pulih dengan kriteria hasil : dan kemampuan menerima
istrahat informasi
1. Verbalisasi kepulihan energy Terapeutik
( meningkat ) a. Menyediakan materi dan
2. Verbalisasi lelah lesu ( media pengaturan aktifitas
menurun ) dan istarhat
3. Selerah makan ( membaik ) b. Memberikan kesempatan
4. Pola istarahat ( membaik ) kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
(Buku SLKI hlmn 165 dan 141) c. Jadwalkan penberian
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan.
Edukasi
a. Menjelaskan pentingnya
melakukan aktifitas fisik
/olaraga secara rutin
b. Ajurkan terlibat dalam
aktifitas
kelompok,aktifitas
bermain, atau aktifitas
lainya
c. Ajurkan menyusun jadwal
11
aktifitas dan istrahat
d. Mengajarkan cara
mengidentifikasih
kebutuhan istrahat
(misalnya kelelahan,sesak
napas saat aktifitas)
e. Ajarkan cara
mengidetifikasi target dan
jenis aktifitas sesuai
kemampuan
12
c. berikan asupan cairan oral
Edukasi
a. anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
b. anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
a. kolobarasi pemberian
cairan IV isotonis ( mis,
NaCI,RL)
b. kolobarasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis,
glukosa 2,5
% ,NaCI,0,4%)
c. kolobarasi pemberian
cairan koloid ( mis,
albumin,plamanate)
d. kolobarasi pemberian
produk darah
4. Pola seksual tidak Setelah dilakukan intervensi Edukasi seksualitas buku SIKI
efektif yaitu keperawatan Pola seksual tidak Hlmn 494 dan 108
kekwatiran indifidu efektif Observasi
melakukan (Idetitas seksual) a. Mengidetifikasi kesiapan
hubungan seksual Dengan ekspetasi membaik kriteria dan kemapuan menerima
yang beresiko hasil : informasi
menyebabkan 1. Menunjukan pendirian Terapeutik
perubahan seksual yang jelas a. Sediakan materi dan media
kesehatan (meningkat) pendidikan kesehatan
2. Mencari dukungan social b. Jadwalkan pendidikan
( meningkat) kesehatan seksual
13
kesepakatan
(Buku SLKI hlmn 177 dan 32) c. Berikan kesehatan untuk
bertanya
d. Fasilitasi kesadaran
keluarga terhadap anak
dan remaja serta pengaru
media
Edukasi
a. Menjelaskan anatomi dan
fisologi system reproduksi
laki-laki dan perempuan
b. Jelaskan perkembangan
seksualitas sepajang siklus
kehidupan
c. Menjelaskan
perkembangan emosi masa
anak dan remaja
d. Jelaskan pengaruh tekanan
kelompok dan social
terhadap aktifitas seksual
e. Jelaskan konsekuensi
negative mengasuh anak
pada usia dini ( mis,
kemiskina, kehilangan
karir dan pendidikan)
f. Jelaskan risiko tertular
penyakit menular seksual
dan AIDS akibat seks
bebas
g. Ajurkan orang tua menjadi
educator seksualitas bagi
anak-anaknya
14
15