Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ATROFI DAN HIPERTROFI

Dosen : Irhamdi Achamad,S.Kep.,Ns.,M.Kep


Mk : Patofisiologi

Yang Di Susun Oleh


KELOMPOK I

Tingkat : IB
Nama : Mariani Souwakul
Ratna La Nuru
Muhamad Syahran Suneth
Fitri Dewi Paramitha
Abdul Syukur Lesipela

KEMENTERIAN KEMENKES RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

T.A 2017/2018
A. ATROFI
1. PENGERTIAN ATROFI
Atrofi adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan. Atrofi dapat menjadi suatu
respons adaptif yang timbul sewaktu terjadi penurunan beban kerja sel atau jaringan.
Dengan menurunnya beban kerja, maka kebutuhan akan oksigen dan gizi juga
berkurang. Hal ini menyebabkan sebagian besar struktur intrse, termasuk mitokondria,
reticulum endoplasma, vesikel intrasel, dan protein kontraktil, menyusut.
2. ETILOGI/ MACAM - MACAM ATROFI :
1. Atrofi fisiologis : alat tubuh yang dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama
masa perkembangan atau kehidupan . mis: pengecilan kelenjar thymus, ductus
omphalomesentricus , ductus thyroglossus.
2. Atrofi Senilis : mengecilnya alat tubuh pada orang yang sudah berusia lanjut (aging
process).
3. Atrofi setempat (local atrophy) : atrofi setempat akibat keadaan-keadaan tertentu.
4. Atrofi inaktifitas (Disuse atrophy) : atropi yang terjadi akibat in aktifitas otot-otot yang
mengakibatkan otot-otot tersebut mengecil. Mis. pada kelumpuhan otot akibat hilangnya
persarafan seperti pada poliomyelitis (atrophy neurotrofik).
5. Atrofi Desakan (pressure atrophy) : yang terjadi karena desakan yang terus-menerus
atau desakan untuk wakru yang lama dan mengenai suatu alat tubuh atau jaringan mis:
• Atrofi desakan fisiologis : pada gusi akibat desakan gigi yang mau tumbuh (pada anak-
anak).
• Atrofi desakan patologis : pada sternum akibat aneurisma aorta. Pelebaran aorta di
daerah substernal akibat syphilis. Akibat desakan yang tinggi dan terus menerus
mengakibatkan sternum menipis.
6. Atrofi Endrokin : terjadi pada alat tubuh yang aktifitasnya bergantung pada rangsang
hormon.

Pada sumber lain dikatakan bahwa berdasarkan penyebabnya, atrofi dibagi atas :
1. Atrofi Neurogen : akibat dari kelumpuhan saraf mis. pada orang yang lumpuh.
2. Atrofi Vaskuler : akibat dari gangguan sirkulasi darah, mis. pengecilan otak karena
arteriosklerosis, pada usia lanjut.
3. Disuse Atrofi : akibat dari tidak dipergunakan dalam waktu yang lama, mis. pada
orangsakit yang harus berbaring lama di tempat tidur.

1
4. Atrofi Endokrin : akibat dari pengaruh hormon, mis. pengecilan payudara pada wanita
lanjut karena produksi hormon yang berkurang.

3. PATOFISIOLOGI
Konsep patofisiologis atrofi
Atrofi dapat terjadi akibat sel/jaringan tidak digunakan misalnya, otot individu yang
mengalami imobilisasi atau pada keadaan tanpa berat (gravitasi nol).atrofi juga dapat
timbul sebagai akibat penurunan rangsang.

4. GEJALA KLINIS
- Beban kerja berkurang
- Kerusakan saraf
- Kekurangan suplai darah
- Kurang gizi / nutrisi
- Hilangnya stimulasi indokrin

5. KONSEP LAIN BERKAITAN DENGAN JUDUL


- hipoplasia
Hipoplasia adalah organ tubuh yang berukuran kecil dan tidak pernah mencapai
ukuran yang normal, karena ada gangguan didalam perkembangannya. Misalnya
orang China, di mana sejak kecil mereka sudah dibiasakan menggunakan sepatu
besi, sehingga kaki mereka kecil tidak pernah mencapai ukuran yang normal.
B. HIPERTROFI
1. PENGERTIAN
Hipertofi adalah bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan. Hipertrofi adalah
suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja
suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan saat gizi meningkat menyebabkan
pertumbuhan sebagian besar struktur intrasel, termasuk mitokondria,retikulum
endoplasma, vesikel intrasel, dan protein kontakti, kondisi ini membuat sintesis
protein meningkat.
2. ETILOGI/ FAKTOR PENYAKIT
Penyebab : terjadinya hipertrofi Otot :akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin
dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan pembesaran masing-masing
serat otot, yang secara sederhana disebut hipertrofi serat.

2
Akibatnya :Penebalan pada salah satu bagian jantung ini bisa mempersulit darah
meninggalkan jantung akibatnya jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
padahal, seharusnya jantung bisa lebih relaks saat memompa darah menuju
jantung.

3. PATOFISIOLOGI
- Hipertrofi terutama dijumpai pada sel-sel yang tidak dapat beradaptasi terhadap
peningkatan beban kerja dengan cara meningkatan jumlah meereka (hiperplasia)
melalui mitosis. Contoh sel yang tidak dapat mengalami mitosis, tetapi mengalami
hipertrofi adalah sel otot rangka dan jantung. Otot polos dapat mengalami
hipertrofi maupun hiperlasia, terdapat tiga jenis utama hipertrofi: fisiologis,patologis
dan kompensasi.

Hipertrofi fisiologis, perubahan normal yang terjadi akibat peningkatan beban kerja
suatu sel (mis, olahraga)
Hipertofi patologis terjadi sebagai respon suatu keadaan sakit, misalnya, hipertrofi
ventrikel kiri sebagai respon terhadap hipertensi kronik.
Hipertropi kompensasi terjadi sewaktu sel- sel tumbuh untuk mengambil alih peran
sel lain yang telah mati.contoh, hilngnya satu ginjal menyebabkan sel-sel diginjal
yang masih ada mengalami hipertrofi sehingga terjadi peningkatan bermakna
ukuran ginjal tersebut.
4. GEJALA KLINIS
Manifestasi klinis
- Bertambahnya beban sel/peningkatan fungsi sel (Hypertrophy Fisologis)
- Hipertrophy patologis → hiper trophy ventrikel kiri karena hipertensi kronis
- Hipertrophy patologis kompensasi → hipertrophy karena mengambil peran sel
lain yang mati, misal hipertrophy ginjal kanan karena ginjal kiri rusak
- Stimulasi hormon

5. KONSEP LAIN BERKAITAN DENGAN JUDUL


Hiperplasia adalah suatu keadan dimana jaringan membengkak karena jumlah sel yang
terus bertambah. Hiperplasia lebih megacu pada kuantitas. Istilah ini sering digunakan
pada tumor atau pertumbuhan jaringan yang abnormal

3
DAFTAR PUSTAKA

Buku saku patofisiologis/ Elizabeth J corwin: alih bahasa, Brahm U. Pendit; editor,Endah P.-
jakarta :, EGC 2000

Anatomis fisiologis edisi 4/ Drs.H. Syaifudin,AMK: penerbit buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai