“FLUIDA”
Oleh:
Kelompok III
Maghvirah (173110173)
Kelas: 1A
Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Yunida Herawati, M.Pd
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah, -Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Fluida”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....……………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI.......……...…………………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum-hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada zat cair dan gas tergolong dalam fluida
namun terdapat perbedaan antara kedua zat alir tersebut.
B. Jenis-Jenis Fluida
ρ=m/V
dengan:
Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang
persatuan luas bidang tersebut. Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan,
sedangkan gaya yang diberikan pada bidang tekanan disebut gaya tekan. Secara matematis
tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.
p = F/A
Keterangan:
p : tekanan (Pa)
F : gaya tekan (N)
A : luas bidang tekan (m2)
Tekanan adalah suatu besaran skalar. Satuan internasional (SI) dari tekanan adalah
pascal (Pa). Satuan ini dinamai sesuai dengan nama ilmuwan Prancis, Blaise Pascal. Satuan-
satuan lain adalah bar ( 1 bar = 1,0 x 105 Pa), atmosfer (1 atm = 101,325 Pa) dan mmHg (760
mmHg = 1 atm).
Tekanan Total adalah penjumlahan tekanan udara luar dan tekanan hidrostatis.
Rumus:
Keterangan:
4. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Penyebab terjadinya Tegangan Permukaan karna partikel A dalam zat cair ditarik oleh gaya
sama besar ke segala arah oleh partikel-partikel di dekatnya.Partikel B di permukaan zat cair
hanya ditarik oleh partikel-partikel disamping dan dibawahnya,hingga pada permukaan zat cair
terjadi tarikan ke bawah.
Ket :
Menyatakan bahwa tekanan hidrostatik pada suatu titik di dalam suatu zat cair
bergantung pada massa jenis zat cair dan letak titik tersebut di bawah permukaan zat cair itu. Ini
bearti, di dalam satu jenis zat cair tekanan hidrostatis hanya bergantung pada letak titik tersebut
dari permukaan zat cair (kedalamannya) bearti juga bahwa semua titik yang terletak pada
kedalaman yang sama mempunyai tekanan hidrostatis yang sama besar.
Karena permukaan zat cair terletak pada bidang datar, maka titik-titik yang memiliki tekanan
yang sama terletak pada suatu bidang datar.
b. Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah ruangan
tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera, pada gambar dibawah ini:
P.A =F =>
Berdasarkan hukum Pascal, tekanan pada zat cair tersebut diteruskan sam abesar ke
segala arah, maka pada pengisap 2 bekerja gaya ke atas P . A2 yang seimang dengan gaya F2
yang bekerja pada pengisap 2 dengan arah kebawah dan berlaku
P . A2 = F =>
Dengan demikian:
Dengan keterangan sebagai berikut:
F1 = gaya pada permukaan A1 (N)
F2 = gaya pada permukaan A2 (N)
A1 = luas permukaan 1 (m2)
A2 = luas permukaan 2 (m2)
d1 = diameter permukaan 1
d2 = diameter permukaan 2
Melalui persamaan Hukum Pascal di atas, bahwa Hukum Pascal sering diterapkan pada
alat-alat dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik, mesin hidrolik pengangkat
mobil, dan sistem kerja rem hidrolik pada mobil.
c. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes : " Jika sebuah benda tercelup sebagian atau seluruhnya pada suatau
zat cair maka benda itu akan mendapatkan Gaya tekan ke atas (disebut dengan gaya Archimedes)
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda. "
Jika berat benda di udara W, berat benda di dalam zat cair W’ , maka gaya ke atas (Fa),
Keterangan:
Keterangan :
Vtc = Volume zat cair yang dipindahkan oleh benda atau volume benda yang tercelup (m3)
Pada suatu benda yang tercelup di dala zat cair, selalu bekerja gaya ke atas Fa, juga
bekerja gaya beraw W yang berarah ke bawah.
Berdasarakan besarnya kedua gaya ini posisi benda dalam zat cair dapat digolongkan menjadi
tiga yaitu:
a. Mengapung
b. Melayang
c. Tenggelam
a. Mengapung
Pada kasusu mengapung, gaya berat benda W sama dengan gaya keatas Fa. Pada kasus
ini hanya sebagian benda yang tercelup di dalam zat cair sehingga volume zat cair yang
dipindahkan sama dengan volume benda yang tercelup di dalam zat cair dan lebih kecil dari
volume benda.
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan
sebagian terbenam dalam zat cair.
Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu : Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
atau
Dengan ;
Vbf atau Vtc = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),
Vb = volume benda (m3),
hbf atau Htc = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),
hb = tinggi benda (m),
ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3).
b. Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di atas
dasar tempat zat cair berada.
Benda Melayang
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρ z
c. Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat
zat cair berada.
Benda Tenggelam
W > Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
ρb > ρzc
2. FLUIDA DINAMIS
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap :
a. Tidak kompresibel artinya bahwa dengan adanya perubhana tekanan ,volume fluida tidak
berubah.
b. Tidak memngalami gesekan, artinya bahwa pada saat fluida mengalir,gesekan antara fluida
dengan dinding tempat mengalir dapat diabaikan.
c. Aliran stasioner, artinya tiap partikel fluida mempunyai garis alir tertentu dan untuk luas
penampang yang sama mempunyai laju aliran yang sama.
Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan
volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
2. Persamaan Kontinuitas
Persamaan di atas adalah persamaan kontinuitas. Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau
massa jenisnya tetap, maka persamaa itu menjadi:
A1.v1 = A2.v2
Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas penampang dan kecepatan fluida
pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan. Persamaan di atas menunjukkan bahwa
kecepatan fluida berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit.
Karena itulah ketika kita sedang berperahu disebuah aliran sungai, perahu akan melaju semakin
cepat ketika celah hujan semakin menyempit.
3. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel
Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an. Bernoulli
menggunakan dasar matematika untuk merumuskan hukumnya.
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi:
Keterangan:
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m^3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s^2)
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
4. Hukum Poiseuille
Hukum poiseulle menyatakan bahwa cairan mengalir melalui suatu pipa akan berbanding
langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa.
Jika suatu fluida mengalir mulus dalam suatu pembuluh sepanjang ( L) dan jari-jari (r ). Maka
debit alirannya adalah:
V = r4 (P1 – P2)
8nL
Debit : Volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detik. v/t
V : jumlah zat cair yang mengalir per detik
r : jari- jari pembuluh
L : panjang pembuluh
P1,P2 : tekanan: viskousitas (kekentalan)
n : viskousitas
Nilai viskositas:
Air : 10-3 pas pada 200 C
Darah : 3 x 10-3 tergantung presentase sel darah
merah dalam darah
Dari hukum poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut :
a. Debit berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari pembuluh.
b. Debit berbanding lurus dengan selisih tekanan fluida
c. Debit berbanding terbalik dengan vikositas fluida
d. Debit berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
C. Penerapan dalam Teknologi
a. Persamaan Kontinuitas
1). Slang penyemprotan
Ujung slang ditekan yang berarti memperkecil penampang agar diperoleh laju aliran yang lebih
besar.
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran suatu gas atau udara.
Alat ini dilengkapi dengan manometer raksa. Dengan mengetahui perbedaan ketinggian raksa
pada kedua kaki manometer ,aliran gas dapat ditentukan kelajuannya.
2.) Penyemprot
Pada alat penyemprot alat nyamuk dan parfum, saat batang penghisap ditekan, udara akan
mengalir dengan kecepatan tinggi dfan melewati dimulut pipa. Akibatnya ,tekanan diujung mulut
pipa menjadi kecil. Perbedaan tekanan ini mengaklibatkan cairan didalam tangki naik dan
dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari tabung pengisap.
3.)Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena
laju aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada
tekanan pesawat di bawah.
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan di atas dan di bawah di
kali dengan luas efektif pesawat.
D. Fluida pada Bidang Kesehatan
Hidrodinamika
Hidrodinamika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir. Fluida adalah zat yang
dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Hidrodinamika juga dapat didefinisikan
sebagai penelitian mengenai zat cair yang mengalir meliputi tekanan, kecepatan aliran, lapisan-
lapisan zat yang melakukan gesekan. Bernoulli telah berhasil merumuskan rumus dengan
persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu:
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskos)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun
besarnya (selalu Konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir
sejumlah cairan yang sama besarnya (continuitas)
Pada orang dewasa, jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai
5-6 liter (4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalam sistem sirkulasi sistemik dan
paru-paru tanpa henti.
Adapun contoh – contoh alat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan/ yang berkaitan dengan
hydrodinamika, sebagai berikut:
2. Tonometer
Tonometer adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan untuk mengetahui TIO
(Tekanan Intra Okuler) pada mata. Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan intra okuler apakah
si penderita menderita glukoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal
tekanan intraokuler 12-23 mm Hg.
3. Sistometer
Sistometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kandung kemih. Alat
sistometer terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam cmH2O. Pipa kapiler ini
dihubungan dengan jarum melalui pipa karet.
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan
aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat
ditemukan aplikasi yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang
kehidupan manusia masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga dan lain sebagainya. Dan
dalam dunia kesehatan, fluida diaplikasikan dalam mengukur tekanan darah, penggunaan
stetoskop untuk mengetahui bunyi jantung, maupun tekanan dalam paru-paru
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gudangmateri.com/2008/05/tegangan-permukaan-fluida-statis.html
http://anysws.blogspot.co.id/2014/02/makalah-hidrodinamika.html