Anda di halaman 1dari 23

 

DISKUSI REFLEKSI KASUS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Y DENGAN SYOK SEPSIS
DI RUANG RAWAT INAPHCU INTERNE
RSUP DR. M.DJAMIL PADANG

KELOMPOK 3 :

Mufebrina 2241312031
Tiara Auliya 2241312080
Nur Aida Aini 2241312052
HameldaFajriWeirpa 2241312003
AtikaMiftahul Jannah 2241312033
Nurvanny Husna 2241312034 MANAJEMEN
Niken Asri Utami 2241312032
Al HanifahArmes
Anita Rahayu
2241312021
2241312027
KEPERAWATAN

PROFESI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2020
BAB II LANDASAN TEORITIS

Pengobatan terbaru syok


sepsis mencakup
Sepsis adalah kondisi •Infeksi paru-paru Demam dan mengidentifikasi dan
dimana bakteri menyebar (pneumonia) menggigil merupakan •Cedera paru akut
mengeliminasi penyebab
ke seluruh tubuh melalui •Infeksi lapisan saluran gejala yang sering •Disseminated
infeksiPreparat
aliran darah dengan pencernaan ditemukan pada Intravascular sefalosporin ditambah
kondisi infeksi yang •Infeksi kandung kemih, kasus dengan sepsis. Coagulation (DIC) amino glikosida diresepkan
sangat berat, bisa uretra, atau ginjal) Gejala atau tanda •Gagal jantung
pada awalnya. Kombinasi ini
menyebabkan organ- •Infeksi kulit, seperti yang terjadi juga •Sindroma disfungsi
akan memberikan
organ tubuh gagal selulitis berhubungan dengan multiorgan cangkupan antibiotic
berfungsi dan berujung •Infeksi pasca operasi lokasi penyebab •Gagal ginjal
sebagaian organism gram
pada kematian •Infeksi sistem saraf sepsis negative dan beberapa
gram positif

ETIOLO MANIFESTA
M Penatalaksanaa
DEFINSI Komplikasi
GI SI
AN n
BAB III Riwayat Kesehatan
Alasan Masuk
ASUHAN KEPERAWATAN Pasien masuk melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang
pada tanggal 27 Januari 2023 pukul 05.59 WIB rujukan
RSUD Lubuk Basung dengan keluhan sesak napas
meningkat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
adanya demam dan batuk berdahak yang dirasakan sejak
IDENTITAS 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Nama Pasien : Tn. Y
Tanggal Lahir/ Usia : 9 Maret 1954/ 68 Th
Ruang : HCU Interne
Tgl. Pengkajian : 1 Februari 2023
RKS
Pembiayaan : BPJS Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 1
Pekerjaan : Supir Truk Februari 2023 pada pukul 12.30 WIB didapatkan
bahwa keluarga mengatakan pasien mengalami
DATA DASAR
Kesadaran : Delirium GCS 11 (E3M5V3) TTV
sesak napas dengan riwayat sesak hingga
: TD: 100/60 mmHg, HR:120 X/mnt, terbangun di malam hari. Adanya pola napas
S: 37,2oC, RR: 24x/mnt, Saturasi O2: abnormal (napas dangkal), takipnea : RR: 24
98% x/menit, takikardi : 120 x/i, adanya bunyi napas
TB : 168 cm tambahan : ronkhi +, warna kulit tampak pucat,
BB : 44 Kg
Keluhan Utama : Sesak nafas dan penurunan terpasang O2 NRM 10 lpm, hasil interpretasi
Diagnosis Medis : Syok Sepsis ec CAP non severe low risk AGD : alkalosis respiratorik, pH meningkat:
MDR sugestif DIC + HF  Stg C Nyha Fc IV 7,479 pO2 meningkat : 165,8, pCO2 meningkat:
108,1, HCO3- meningkat :29,1, SO2 menurun: 98
%.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan pasien sebelumnya pernah menderita
SAMBUNGAN penyakit TB paru namun dengan pengobatan OAT yang tidak
terkontrol pada tahun 2020. Keluarga juga mengatakan pasien
Keluarga mengatakan pasien tampak sesak
sudah memiliki kebiasaan merokok selama ± 40 tahun dan dapat
dan kondisinya makin lemah. Tampak kulit
menghabiskan 1-2 bungkus rokok/hari.
pasien pucat, CRT >3 detik, TD menurun :
100/60 mmHg, nadi teraba lemah dan
cepat : 120 x/i, auskultasi : bising jantung
(+) dan hasil EKG : sinus aritmia. Keluarga
mengatakan pasien sulit dibangunkan dan
diajak berkomunikasi. Pasien tampak
gelisah, kontak inadekuat, tingkat
kesadaran menurun: Delirium GCS: 11 Riwayat Kesehatan Sekarang
(E3M5V3), adanya riwayat kejang berulang Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
durasi ± 1 menit, TD: 100/60 mmHg, HR: riwayat penyakit sepsis ataupun penyakit
120 x/mnt dan S: 37,2oC, Hasil lab :
Leukosit : 12,77 103/mm3, APTT : 28,9 paru seperti CAP maupun TB seperti yang
detik, PT : 11,8 detik, D-Dimer : 820 diderita oleh pasien. Tidak ada anggota
mg/ml. keluarga yang menderita penyakit
turunan lainnya seperti hipertensi, DM
dan jantung .
Pola Eliminasi
Pola Persepsi Dan Penanganan
Kesehatan Pola Defekasi Pola Urinasi
Keluarga mengatakan jika pasien sakit Frekuensi: 1 x selama Frekuensi: -
biasanya hanya membeli obat warung Pola fungsional pasien dirawat di rumah ­Konsistensi: Cair
saja dan enggan untuk memeriksakan gordon sakit Warna: seperti teh pekat
kondisinya ke fasilitas kesehatan. Pada BAB Konsistensi : lembek Bau : Khas
tahun 2020, ketika pasien didiagnosis Warna : kuning Banyaknya : 150cc/24 jam
memiliki penyakit TB paru, pasien tidak kecokelatan Alat bantu : Terpasang
mengomsumsi OAT secara rutin dan Bau : Khas kateter
tidak lagi memeriksakan kondisi Banyaknya : sedikit
kesehatannya Stoma : tidak ada

Pola Nutrisi/Metabolisme

Saat sakit, pasien terpasang NGT karena Pola Aktivitas /Olah Raga:
mengalami penurunan kesadaran. Keluarga Keluhan: Pasien mengalami penurunan
mengatakan pasien sudah mengalami kesadaran (Delirium, GCS: 11
penurunan nafsu makan sejak pertama E3M5V3)). Keluarga mengatakan
kali sakit. Selama dirawat, pasien juga sebelum sakit pasien jarang melakukan
mendapatkan diit MC 4x200 kkal olahraga karena setiap harinya harus
bekerja. Saat sakit, pasien hanya
terbaring ditempat tidur karena masih
mengalami penurunan kesadaran
Pola Istirahat Tidur Pola Peran Hubungan
Keluarga mengatakan sebelum Klien di rumah sakit ditemani
pasien sakit, pasien hanya dapat
tidur di pagi atau siang hari
Pola fungsional oleh istri dan anaknya secara
bergantian. Hubungan klien
selama 3-4 jam perhari karena gordon dengan keluarga baik, terlihat
harus bekerja pada sore dan keluarga selalu membisikkan
malam hari. Pada saat dilakukan zikir dan doa kepada pasien
pengkajian pasien mengalami serta selalu mendampingi pasien
penurunan kesadaran.

Pola Kognitif –Persepsi

Pada saat pengkajian klien dengan Pola Seksualitas/Reproduksi


kesadaran Delirium GCS: 11 Keluarga mengatakan pasien tidak
(E3M5V3). Menurut observasi, ada gangguan pada pola
pasien hanya mampu meracau dan seksualitas. Pada pasien,
mealokasir jika diberikan nyeri, didapatkan adanya penurunan
penciuman dan indera peraba pasien libido karena penurunan kesadaran
tidak dapat dikaji.
Pola fungsional
gordon
Pola Koping-Toleransi Stres
Pola Keyakinan-Nilai
Keluarga mengatakan bahwa
mereka cemas dan khawatir akan Keluhan : Klien beragama islam,
kesehatan klien. Keluarga juga keluarga mengatakan selama
mengatakan klien sebelum masuk dirawat klien tidak dapat
rumah sakit jika ada suatu melakukan ibadah seperti biasanya
masalah klien akan berdiskusi karena masih mengalami penurunan
dengan keluarga. kesadaran
PEMERIKSAAN FISIK

 
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Obat Dosis Rute

Terapi Obat Drip vascon dalam 50 cc NaCl


0,9%
1 amp IV

Drip meropenem dalam 3 jam 3 x 1 gr IV


Drip Kcl dalam 100cc NaCl 25 meq IV
dalam 2 jam
Diazepam ½ amp IV
Amikasin 1 x 1 gr IV
Ceftriaxone 2 x 1 gr IV
Levoflovacine 1 x 750 mg IV
Furosemid 2 x 20 gr IV
Combivent 2 x 1 amp Nebu
Fenitoin 2 x 100 gr IV
Lasix 1 x 1 amp IV
Tranxamin 3 x 500 mg IV
Vit K 3 x 10 mg IV
Kalitake 3x1 PO
Bicnat 3 x 500 mg PO
Paracetamol 3 x 500 mg PO
Acetylsistein 3 x 200 gr PO
Analisa Data
Implementasi dan Evaluasi
BA B IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Teori yang diperoleh Mu’ awanah (2016), Tanda-


tanda klinis yang dapat menyebabkan dokter
untuk mempertimbangkan sepsis dalam diagnosis
diferensial, yaitu demam atau hipotermia,
Pengkajian
takikardi yang tidak jelas, takipnea yang tidak
jelas, tanda-tanda vasodilatasi perifer, shock Keperawatan
dan perubahan status mental yang tidak dapat
dijelaskan. Menurut Mahapatra S (2020) Selain
gejala sepsis berat, pasien syok sepsis akan
mengalami gejala hipotensi. Pada kasus yang
dekompensata, pasien akan mengalami
ekstremitas dingin, delayed capillary refill, dan

D
denyut nadi melemah, Tekanan darah cenderung

D D
rendah dengan mean arterial pressure

D
D
 Diagnosis Keperawatan

Proses penegakan diagnosa (diagnostic process) merupakan suatu


proses yang sistemasis yang terdiri atas tiga tahap yaitu analisa
data, identifikasi masalah dan perumusan diagnosa. Diagnosa
keperawatan memiliki dua komponen utama yaitu masalah
(problem) yang merupakan label diagnosis keperawatan yang
menggambarkan inti dari respons klien terhadap kondisi
kesehatan, dan indikator diagnostik yang terdiri atas penyebab,
tanda/gejala dan faktor risiko yaitu: 1. Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi – perfusi 2.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
afterload 3. Risiko perfusi serebral tidak efektif disertai dengan
koagulasi intravascular diseminata
INTERVENSI KEPERAWATAN

Menurut SIKI (2018), segala bentuk terapi yang


dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai
peningkatan, pencegahan, dan pemulihan
kesehatan klien sesuai luaran (outcome) yang
diharapkan disebut dengan intervensi.
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang
telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah gangguan pertukaran gas, mengatasi
masalah penurunan curah jantung berhubungan
dengan perubahan afterload dan mengatasi

D
masalah risiko perfusi serebral tidak efektif

D D
D
D
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan

Proses penegakan diagnosa (diagnostic process) merupakan suatu


Pada kasus, pelaksanaan telah disusun dan di realisasikan pada
pasien dan ada pendokumentasian dan intervensi keperawatan dan
pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilakukan karena dapat
diketahui keadaan klien dan masalahnya secara langsung.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai