Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN AN.

M DENGAN DIAGNOSA
FEBRIS SUSP CHIKUNGUNYA DI IGD PKU
MUHAMMADIYAH BANTUL

ASKEP INDIVIDU

Disusun oleh :
FENI SABRINA
2310206040

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
PATOFISIOLOGI
1. Konsep Teori Cikungunya

DEFINISI 1. Penetrasi virus cikungunya ke dalam


tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
terinfeksi.
Cikungunya adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus cikungunya (CHIKV), yang ditularkan 2. Virus bereplikasi di dalam sel-sel inang,
terutama di sel-sel muskuloskeletal.
oleh nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti dan
Aedes albopictus. Gejalanya biasanya muncul 3. Respon kekebalan tubuh yang kuat
setelah 3-7 hari terinfeksi terhadap infeksi, menyebabkan
peradangan dan kerusakan jaringan.
4. Gejala klinis seperti demam, nyeri sendi,
sakit otot, dan ruam muncul akibat
interaksi antara replikasi virus dan
CIKUNGUNYA respon inflamasi.

TANDA & GEJALA PENATALAKSANAAN


Penatalaksanaan cikungunya
biasanya bersifat
 Demam tinggi yang tiba-tiba simtomatik, dengan fokus
pada penanganan gejala
 Nyeri sendi yang parah
yang muncul.
 Sakit otot yang luas
 Ruam yang mungkin terjadi
pada tubuh
2. Pathway

Nyamuk aedes yang terinveksi virus

Menggigit manusia

Virus masuk ke tubuh menuju retikulum endoplasma

Virus beredar di dalam darah

Mengaktivasi sistem Tulang persendian Kulit


komplemen

Nyeri sendi Bintik kemerahan gatal


Mempengaruhi pusat
termogulator di hipotalamus Peradangan
RISIKO KERUSAKAN
NYERI AKUT INTEGRITAS KULIT
Peningkatan suhu tubuh

HIPERTERMIA
I. DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
Nama : An.M
Tanggal lahir : 15-03-2015
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kasihan, I RT 16 Ngentakrejo Lendah
No. Rekam Medik : 1029XXXX
Tanggal Masuk RS : 03-02-2024
Tanggal Pengkajian : 03-02-2024

II. KELUHAN UTAMA


Pasien datang dengan keluhan demam 6 hari yang lalu selama 3 hari. Demam turun
timbul. Pasien mengatakan nyeri pada kedua kaki sampai tidak bisa berjalan.

III. TRIAGE PRIMER


ESI level 4

IV. SURVEI PRIMER


a. Airway
 Tidak terdapat benda asing, luka bakar pada jalan nafas, fraktur
atau lasersi pada wajah, laring, leher
 Pasien mampu berbicara
 Kondisi jalan nafas paten

b. Breathing
 Tidak ada fraktur, laserasi, atau memar pada dindin dada pasien
 Tidak ada kelainan pada dinding dada pasien
 Tidak ada penurunan nafas
 Saturasi oksigen 99%

c. Circulation
 Tidak ada perdarahan eksternal
 Kulit terlihat tidak pucat
 Tingakat kesadaran composmentis
 Detak nadi kuat
 Kulit normal

d. Disability
 Tingkat krsadaran : E 4, V 5, M 6

e. Tanda-tanda vital
 TD :-
N :100 x/menit
S : 37,6 C
R :24 x /menit
 P : peradangan sendi
Q : seperti ditusuk
R : fokus di telapak kaki kanan dan kiri
S : skala 9
T: ketika berdiri

V. SURVEI SEKUNDER
 Keluhan utama pasien adalah demam
 Tidak ada riwayat penyakit sekarang
 BB pasien 28 KG
 Bentuk kepala normal
 Tidak ada benjolan atau kelainan di leher
 Thorax normal
 Abdomen normal
 Ekstremitas : bentuk kaki dan tangan normal.tetapi kaki terasa nyeri saat berdiri atau
berjalan
VI. TES DIAGNOSTIK
1. Laboratorium

TANGGAL NILAI INTERPRETASI


JENIS PEMERIKSAAN HASIL
PEMERIKSAAN RUJUKAN HASIL
03-02-2024 HEMOGLOBIN 11-17 12.30 N
03-02-2024 LEKOSIT 4-11 2.14 L
03-02-2024 EOSINOFIL 0-3 3.90 H
03-02-2024 BASOFIL 0-1 0.40 N
03-02-2024 SEGMEN 40-70 48.80 N
03-02-2024 LIMFOSIT 20-40 39.20 N
03-02-2024 MONOSIT 2-8 7.70 N
03-02-2024 HEMATOKRIT 32-52 37.70 N
03-02-2024 THROMBOSIT 150-450 195 N
03-02-2024 ANTAL ERITROSIT 3.5-5.5 5.03 N
03-02-2024 MCH 26.5-33.5 24.50 N
03-02-2024 MCHC 31.5-35.0 32.70 N
03-02-2024 MCV 80-97 74.90 N

VII. TERAPI SAAT INI


N Nama Obat Dosis& Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
o. Frekuensi
1 Paracetamol 300 mg Paracetamol yang memiliki alergi kerusakan hati
terhadapnya atau (hepatotoksisitas) jika
digunakan memiliki gangguan digunakan dalam dosis
untuk hati yang parah. yang sangat tinggi
meredakan atau jika dikonsumsi
bersamaan dengan
nyeri ringan alkohol. Efek samping
hingga lainnya mungkin
sedang, termasuk reaksi alergi
seperti ruam kulit,
seperti sakit
gatal-gatal, dan
kepala, sakit pembengkakan wajah,
gigi, nyeri
otot, dan nyeri bibir, atau lidah.

menstruasi.
Ini juga
digunakan
untuk
menurunkan
demam.

VIII. ANALISA DATA


No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DO :
 P : peradangan sendi
Q : seperti ditusuk
R : fokus di telapak kaki kanan
dan kiri
S : skala 9
T: ketika berdiri

 TTV:
N :100 x/menit
Agen pencedera
S : 37,6 C Nyeri akut
fisilogis
R :24 x /menit
DS :
 Pasien mengatakan kaki
terasa nyeri untuk berdiri
 Pasien terlihat meringis saat
disuruh menapakan kaki
untuk berdiri

2 DO : Agen pencedera Hipertermia


fisilogis
 TTV:
N :100 x/menit
S : 37,6 C
R :24 x /menit
DS :
 Pasien mengatakan badan
terasa seperti demam
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
2. Hipertermia

IX. RENCANA KEPERAWATAN


DIAGNOSA
NO TUJUAN RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan kriteria hasil :
Observasi
 Keluhan nyeri
menurun  indikasi skala nyeri
Terapeutik
 Berikan terapi nonfarmakologis
Edukasi
 Ajarkan teknik non
farmakologis
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Kolaborasi
 kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu
2 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
keperawatan kriteria hasil
: Observasi :

 Suhu tubuh membaik  Identifikasi penyebab


hipertermia
 Monitor suhu tubuh
Edukasi :
 Anjurkan tirah baring
Terapeutik :
 Longgarkan atau lepaskan
pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu
X. IMPLEMENTASI
DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut Jam 11.00 S : Pasien mengatakan kaki
nyeri ketika berdiri
- Indikasi skala nyeri
O : pasien tampak meringis
-kolaborasi pemberian
analgetik(paracetamol 300  P : peradangan sendi
mg) Q : seperti ditusuk
R : fokus di telapak
kaki kanan dan kiri
S : skala 9
T: ketika berdiri
TTV:
N :100 x/menit
S : 37,6 C
R :24 x /menit
A : masalah nyeri belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
manajemen nyeri
 indikasi skala nyeri
 kolaborasi pemberian
analgetik
Ttd
Feni
2 Hipertermia Jam 10.40 S : pasien mengatakan
badannya seperti demam
- Mengidentifikasi penyebab
hipertermia O : pasien terlihat
kedinginan
- Cek TTV
TTV:
-Menganjurkan menggunakan
pakaian yang longgar N :100 x/menit
S : 37,6 C
R :24 x /menit

A : masalah hipertermia
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
manajemen hipertermia
 Monitor suhu tubuh

Ttd
Feni

Anda mungkin juga menyukai