Anda di halaman 1dari 19

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas yang berjudul
Makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Penyakit Chikungunya ini
meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan kami semoga tugas yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih
baik lagi.

Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di
dalamnya.Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima
Kasih.

Kupang, December 2021

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I (PENDAHULUAN) 1
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH 1
1.3 TUJUAN KHUSUS 2
BAB II (PEMBAHASAN) 3
2.1 DEFINISI 3
2.2 ETIOLOGI 3
2.3 MANIFESTASI KLINIS 4
2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG 4
2.5 PATWAY CHIKUNGUNYA 5
2.6 PENATALAKSANAAN 6
2.7 MASALAH YANG LAZIM MUNCUL 6
2.8 DISCHARGE PLANNING 6
BAB III (ASUHAN KEPERAWATAN) 7
BAB IV (PENUTUP) 13
4.1 KESIMPULAN 13
4.2 SARAN 13
DAFTAR PUSTAKA 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang
berarti “posisi tubuh meliuk atau melengkung” (that which contorts or bends
up),mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat
(arthralgia). Nyeri sendi ini, menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor
Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki,
persendian tangan dan kaki.
Chikungunya ialah sejenis demam dan boleh dikatakan ‘bersaudara’ dengan demam
berdarah, karena ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty maupun albopictus. Bedanya,
jika virus demam berdarah menyerang pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya
menyerang sendi dan tulang.
Virus chikungunya termasuk kelompok virus RNA yang mempunyai selubung,
merupakan salah satu anggota grup A dari arbovirus, yaitu alphavirus dari famili
Togaviridae. Dengan mikroskop elektron, virus ini menunjukkan gambaran virion yang
sferis yang kasar atau berbentuk poligonal dengan diameter 40-45 nm (nanometer)
dengan intibidiameter 25-30 nm. Vektor penular utamanya adalah Aedes aegypti,
namun virus ini juga dapat diisolasi dari dari nyamuk Aedes africanus, Culex fatigans
dan Culex tritaeniorrhynchus.
Akan tetapi, nyamuk yang membawa darah bervirus didalam tubuhnya akan kekal
terjangkit sepanjang hayatnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan virus Chikungunya
dipindahkan oleh nyamuk betina kepada telurnya sebagaimana virus demam berdarah.
Penyakit demam Chikungunya ini merupakan penyakit endemik.Wabah penyakit ini
pertama kali menyerang di Tanzania, Afrika pada tahun 1952. Kemudian berjangkit di
Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta, selanjutanya berkembang ke
wilayahwilayah lain. Jumlah kasus chikungunya tahun 2001 sampai bulan Februari 2003
mencapai 9318 tanpa kematian. Sejak tahun 2003, terdapat beberapa wabah yang
berlaku di kepulauan Pasifik termasuk Madagaskar, Comoros, Mauritius dan La
Reunion, dengan jumlah meningkat terlihat selepas bencana tsunami pada Desember
2004.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Mahasiswa mampu mengetahui tentang asuhan keperawatan pada penyakit chikunguya

iii
:
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
4. Pemeriksaan penunjang
5. Phatwey Chikungunya
6. Penatalaksaan
7. Masalah yang lazim muncul
8. Discyharge planning
9. Asuhan keperawatan

1.3 TUJUAN KHUSUS


1) Dapat melakukan pengkajian pada klien penyakit Chikungunya
2) Dapat membuat diagnosa berdasarkan prioritas masalah pada klien penyakit
chikungunya.
3) Dapat membuat rencana keperawatan sesuai rencana keperawatan
4) Dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan
5) Dapat mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan 6) Dapat
mendokumentasikan Asuhan Keperawatan.

iv
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFINISI
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili yang berarti terikat,yang dalam hal ini berkaitan
dengan kejang urat yang merupakan suatu tanda atralgia dan meerupakan penyakit infeksi
akut yang mirip seperti infeksi virus dengue seperti demam mendadak, atralgia, ruam
makulopapular dan leucopenia . Gejala demam mendadak pada penyakit ini dapat
mencapai 390 C, nyeri terdapat pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki
dan tangan serta tulang belakang yang di sertai ruam (kumpulan bintik-bintik
kemerahan)pada kulit. Terdapat juga sakit kepala,conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
2.2 ETIOLOGI
Chikungunya disebabakan adanya infeksi virus chikungunya ( CHIKV ) yaitu jenis Alphavirus
yang termasuk dalam keluarga Togaviridae , dan di tularkan atau di sebabkan lewat gigitan
nyamuk Aedes aegypty, nyamuk yang sama yang menularkan penyakit demam beradarh
dengue.

2.3 MANIFESTASI KLINIS


Demam chikungunya memiliki gejala dan keluhan yang mirip dengan demam dengue namun
lebih ringan dan jarang menimbulkan pendarahan. Adapun tanda dan gejala demam
chikungunya adalah :
 Demam yang timbul mendadak mencapai 390 C selama 1-6 hari , disertai dengan
sakit kepala,cojunctiva injection dimana pembuluh kongjungtiva mata akan
tampak nyata dan terjadi fotofobia ringan, mialgia dan atralgia yang melibatkan
berbagai sendi,serta dapat pula disertai anoreksia,gejala flu,mual dan muntah
 Nyeri pada persendian,terutama sendi lutut,pergelangan,jari kaki dan tangan
serta tulang belakang ( break-bone fever )
 Pada orang dewasa,gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai
menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan.
 Ruam kemerahan pada kulit ( setelah 3-5 )
 Pembesaran kelenjar getah bening
 Jarang menyebabkan pendarahan hebat, renjatan ( shok ) maupun kematian
 Pada bayi : demam mendadak dengan diikuti kulitr merah, kejang demam dapat
terjadi setelah 3-5 hari demam, timbul ruam makulopapular minimal dan
limfadenopati, injeksi kongjutiva, pembengkakan kelopak mata, faringitis dan
gejala-gejala dari penyakit traktus respiratorius bagian atas umum terjadi tidak
ada enantema
`
2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
1.Isolasi virus (paling akurat)
- 2-5 ml darah dalam minggu pertama perjalanan penyakit

v
- Virus CHIK (efek sitopatik) di konfirmasikan dengan antiserum CHIK spesifik
- Hasil didapat 1-2 minggu

2. Pemeriksaan serologi
- 10-15 ml darah pada fase akut (segera setelah onset klinikterjadi) dan pada
fasepenyembahan (10-14 hari) setelahsampel I di ambil
- Pemeriksaan IgM dilanjutkan MAC-ELISA, hasil dalam 2-3hari
- Reaksi silang sering terjadi, konversi dengan uji neutralisasidan HIA
- Diagnosa (+)
- Peningkatan anti body empat kali pada fase akut dan fase penyembuhan
- Antibody IgM spesifik CHIKV (+)

3. Polymerase chain reaction (PCR)


- Melalui enzim reserve transcriptase=tesRT-PCR
- Specimen sama dengan untuk isolasi virus
- Hasil di dapat dalam 1-2 hari

vi
2.5 PATHWAY CHIKUNGUNYA

Gigitan nyamuk ( ades aegypty Masuk ketuba menuju Setelah masa inkubaso
reeticulum endoplasma dan virion matang di sel
sitoplasma dan mengalami endothell dilimfonadi
inkubasi

Virus dikeluarkan lewat


Kulit Beredar dalam darah sel membran

Mengaktivasi system Hati Tulang persendian


komplemen

Nyeri pada tulang


Mempengaruhi pusat Nekrosis sel hati
persendian
termoregulator
(poliarthralgia)
dihipotalamus
Mempengaruhi
metabolisme pada hati
Hipertemi Peradangan

Mempengaruhi
peningkatan bilirubin
Keluar bintik bintik
kemerahan dan gatal

Resiko gangguan fungsi


hati
Resiko kerusakan
integritas kulit

Susah bergerak dan


Nyeri resiko infeksi bengkak kemerahaman
pada sendi

Anastesi Hambatan mobilitas fisik

vii
2.6 PENATALAKSANAAN
Sehingga kini masih tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan vaksin yang
berguna sebagai tindakan preventif juga belum ditemukan pengobatanya hanya bersifat
simptomatis dan suportif seperti pemberian analgesik, anipiretik, serta antiinflamasi .
Pemberian aspirin kepada penderita demam chikungunya ini tidak dianjurkan karena
dikuatirkan efek aspirin terhadap platelet.pemberian chloroquine phosphate sangat efektif
untuk arthritis chikungunya kronis.
Penularan wabah chikungunya yang semakin berkembang membuat para peneliti
berminat mengembangkan agen antivirus baru, RNAi, yang bertindak mencegah infeksi
yang ditimbulkan virus dengan mengganggu post transcriptional expression mRNA.
2.7 MASALAH YANG LAZIM MUNCUL
 Hipertermia b.d proses infeksi viruss (Penyakit), ditandai dengan suhu tubuh
meningkat (>37,50C), kulit tampak kemerahan, kulit teraba panas
 Nyeri akut b.d agen cedera biologis ditandai dengan : klien tampak meringis,
klien tampak melindungi area tubuh yang nyeri,klien melaporkan nyeri secara
verbal
 Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot ditandai dengan
keterbatasan pergerakan sendi
 Resiko infeksi b.d imunitas tidak adekuat,proses pemajanan terhadap pathogen
 Resiko keruskan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit ( kemerahan pada
kulit )
 Resiko gangguan fungsi hati b.d nekrosis sel hati ( penurunan fungsi hati,
limfadenopati )
 Ansietas b.d peerubahan dalam status kesehatan ditandai dengan pasien
gelisah, takut, khawatir.
2.8 DISCHARGE PLANNING
 Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali
 Menutup tempat penyimpanan air dan pemberian abate
 Mengubur sampah
 Menaburkan larvasida
 Memelihara ikan pemakan jentik
 Pengasapan
 Menggunakan pakaian,celana panjang dan mengoleskan repellant pada kulit
 Pemasangan kawat kasa dirumah
 Vaksinasi chikungunya
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1.Biodata

6
• Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status,agama,
suku,kewarganegaraan, bahasa, pendidikan, pekerjaan,alamat, diagnosa medis,
no.Rekam medis
• Penanggung Jawab, meliputi : nama, umur, jeniskelamin, agama, alamat, suku
bangsa, pekerjaan, pendidikan, hubungan dengan pasien.

2. Alasan masuk rumah sakit

• Alasan dirawat:Terjadi penurunan fungsi hati


• Keluhan utama:Keluhan klien sehingga pasienmembutuhkan perawatan medik, jika
klientidak mempunyai keluhan utama, lakukan pemeriksaan fisikuntuk mengetahui
penyebabsakitnya.

3 .Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan sebelum sakit ini

2. Riwayat kesehatan sekarang:

• Waktu timbulnya penyakit


• Usaha yang dilakukan untuk mengurangikeluhan
3. Riwayat kesehatan keluarga

• Keluarga yang menderita penyakit yang sama.


4. Pemeriksaan fisik

1. Kepala : bentuk, distribusi rambut, kebersihan rambutdan kulit kepala,nyeri tekan.

2. Mata : Posisi mata, konjungtiva pucat, penglihatan, sklera

3. Telinga : bentuk telinga, pendengaran,keadaan telinga, dan tidakadasekret.

4. Hidung : bentuk hidung, tidak atau terdapat sekret, ada atau tidakterdapat
pernapasancuping hidung.

5. Mulut dan gigi : keadaan bibir, menggunakan gigi palsu atautidak,kebersihan mulut.

6. Leher : terdapat pembengkakan atau tidak, ada nyeri tekan atautidak.

7. Thorax : Bentuk thorax simetris, respirasi normal (16-20kali/menit)

8. Abdomen : terdapat pembesaran atau tidak, peristaltik usus

9. Ekstremitas :- Atas : keadaan baik atau lemah.- Bawah : keadaan baik atau lemah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Hipetermia berdasarkan proses infeksi virus (penyakit), ditandai dengan suhu tubuh
meningkat (>37,50C), kulit tampakkemerahan, kulit teraba panas
 Nyeri akut berdasarkan agen cidera biologis di tandaidengan: klien tampak meringis,
klien tanpak melindungi areatubuh yang nyeri, klien melaporkan nyeri secara verbal.
 Resiko kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit (kemerahan pada
kulit)

7
ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC NIC
Hipertermia : Thermoregulation Fever Treatment
Definisi : Peningkatan suhu Kriteria hasil : - monitor suhu sesering
tubuh diatas kisaran normal.  Suhu tubuh dalam mungkin
Batasan Karakteristik : rentang normal - monitor IWL
• Konvusi  Nadi dan Respirasi - monitor warna dan suhu kulit
• Kulit kemerahan dalam rentang normal - monitor Tekanan darah, Nadi,
• Peningkatan suhu tubuh  Tidak ada perubahan Respirasi
diatas kisaran normal warna kulit dan tidak - monitor penurunan tingkat
• Kejang ada pusing. kesadaran
• Takikardi - monitor WBC, Hb, dan Hct
• Takipnea - monitor intake dan output
• Kulit terasa hangat - berikan antiperietik
Faktor – faktor yang - berikan pengobatan untuk
berhubungan : mengatasi penyebab demam
• Anastesia - selimuti pasien
• Penurunan respirasi - lakukan tapid sponge
• Dehidrasi - kolaborasi pemberian cairan
• Pemajanan lingkungan intravena
yang panas - kompres pasien pada lipat
• Penyakit paha dan aksila
Temperature regulation
- monitor suhu minimal tiap 2
jam
- rencanakan
monitoring
suhu secara kontinyu
- monitor TD,nadi,dan RR
- monitor warna dan suhu kulit
- monitor tanda-
tanda hipertemi dan hipotermi
- tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
- selimut pasien untuk
mencegahhilangnya
kehangatan tubuh
- ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
- ajarkan indikasi
dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
- berikan anti pinetik jika
perlu
Vital sign monitoring

8
- monitor TD, nadi,suhu,dan
RR
- Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
- Monitor VS saat pasien
berbaring,duduk,atau berdiri
- Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
- Monitor TD,
nadi,RR,sebelum selama
dan setelah aktiviatas
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan
abnormal
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing
triad(tekanan nadi yang
melebar,brakikardi,peningkatan
sistolik )
- Identifikasi penyebab dari
peruabhan vital sign

DIAGNOSA NOC NIC

DIAGNOSA NOC NIC


Definisi : mengalami peningkatan  immune status Infection control (kontrol infeksi)

9
Nyeri akut  Pain level Pain Management
Definisi :Pengalaman sensori dan  Pain control - Lakukan pengkajian nyeri
emosional yang tidak  Comfort level secara komprehensif
menyenangkan yang muncul akibat Kriteria Hasil : termasuk lokasi,
kerusakan jaringan yang actual  Mampu mengontrol karakteristik
atau potensial atau digambarkan nyeri (tahu penyebab durasi,frekuensi,kualitas
dalam hal kerusakan sedemikian nyeri, mampu dan faktor presipitasi
rupa (International Association for menggunakan teknik - Observasi reaksi non
the study of Pain): awitan yang tiba- nonfarmakologi untuk verbal dari
tiba atau lambat dari intensitas mengurangi nyeri, ketidaknyamanan
ringan hingga berat dengan akhir mencari bantuan) - Gunakan teknik
yang dapat diantisipasi atau  Melaporkan bahwa komunikasi terapeutik
diprediksi dan berlangsung <6 nyeri berkurang dengan untuk mengetahui
bulan. Batasan Karakteristik : menggunakan pengalaman nyeri pasien
• Perubahan selera makan manajemen nyeri - Kaji kultur yg
• Perubahan tekanan darah  Mampu mengenali mempengaruhi respon
• Perubahan Frekuensi jantung nyeri nyeri
• Perubahan frekuensi (skala,intensitas, - Control lingkungan yang
pernapasan frekuensi, dan tanda dapat mempengaruhi
• Laporan isyarat nyeri) nyeri seperti suhu
• Diaforesisi Menyatakan rasa nyaman ruangan, pencahayaan
• Perilaku distraksi (mis, berjalan setelah nyeri berkurang dan kebisingan
mondar-mandir mencari orang - Kaji tipe dan sumber
lain dan atau aktivitas lain yang nyeri untuk menentukkan
berulang) intervensi
• Mengekspresikan perilaku (mis - Berikan analgetik untuk
gelisah,merengek,menangis) mengurangi nyeri
• Sikap melindungi area nyeri - Tingkatkan istirahat
• Focus menyempit (mis, g3 Analgesic Administration
persepsi nyeri, hambatan - Tentukkan lokasi,
proses berfikir, penurunan karakteris-tik,
interaksi dengan orang lain dan kualitas,dan derajat nyeri
lingkungan) sebelum
• Melaporkan nyeri secara verbal pemberian obat
• Gangguan tidur - Cek riwayat alergi
Faktor yg berhubungan : - Tentukkan pilihan
Agen cedera (mis, biologis, zat analgesic tergantung tipe
dan beratnya nyeri
kimia, fisik, psikologis) - Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali

10
resiko organisme patogenik Faktor-  knowledge : - Bersihkan lingkungan setelah di
faktor resiko: infection control pasien lain
 Penyakit kronis  risk control - Batasi pengunjung bila perlu
- Diabetes melitus Kriteria Hasil - Instruksikan pada pengunjung u
- Obesitas  klien bebas dari tanda mencuci tangan saat berkunjung
 Pengetahuan yang tidak dan gejala infeksi meninggalakan pasien
cukup untuk menghindari  mendeskripsikan - Gunakan sabun antimikrobs untuk
pemanjanan patogen proses penularan tangan
 Pertahanan tubuh primer yang penyakit,factor yang - Cuci tangan setiap sebelum
adekuat mempengaruhi - tindakan Gunakan baju,sarung tan
- Gangguan peritalsis penularan serta sebagai ala pelindung
- Kerusakan integritas penatalaksanany a - Pertahankan lingkungan as
kulit( pemasangan  menunjukan selama pemasangan alat
kateter kemampuan untuk - Ganti letak IV perifer dan line ce
intravena,prosedur mencegah dan dressing sesuai dengan pet
invasif ) timbulnya infeksi - umum
- Perubahan sekresi Ph  menunjukan perilaku Gunakan kateter intermiten untuk
- Penurunan hidup - menurunkan infeksi kandung kenc
kerja sehat - Tingkatkan intake nutrisi
siliaris  Berikan terapi antibiotik bila perlu
- Pecah ketuban dini - infection
- Pecah ketuban lama - protection (proteksi terhadap infek
- Merokok - Monitor kerentanan terhadap infek
- Statis cairan tubuh Batasi pengunjung
- Trauma - Sering pengunjung terhadap peny
jarinagn menular
(mis,trauma destruksi - Pertahankan teknik aspesis
jaringan) pasien yang beresiko
 Ketidak adekuatan pertahanan - Pertahanan teknik aspesis pasien
sekunder - yang beresiko
- Penurunan - Pertahankan teknik isolasi k/p
hemoglobin Berikan perawatan kulit pada area
- Imunosupresi - epidema Inspeksi kulit dan membr
( mis.,imunitas - mukosa terhadap
didapat tidak - kemerahan,panas,drainase Inspek
adekuat , agen - kondisi luka/insisi bedah
farmaseutikal - Dorong masukan nutrsi yang cuku
termasuk Dorong masukan cairan
imunosupresan,ste - Dorong istirahat
roid,anitbodi - Instruksikan pasien untuk min
monoklonal,imuno - antibiotik sesuai resep
mudulatror) Ajarkan cara menghindari infeksi
- Supresi Laporkan kecurigaan infeksi
respon inflamsi Laporkan kultur positif
 Vaksinansi tidak adekuat
 Pemajanan terhadap patogen
lingkungan meningkat

11
12
B. Implementasi
Dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncakan

C. Evaluasi
- Wabah

 Prosedur invasif

 malnutrisi

Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telahdilakukan, apabila berhasil


maka tindakan dihentikan, apabilatindakan tidak berhasil maka dilakukan pengkajian
kembali.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

KesimpulanChikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh viruschikungunya yang


disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Sebagai penyebar penyakit adalah nyamuk
Aedes aegypti; juga dapat oleh nyamukAedes albopictus. Nama penyakit berasal dari
bahasa Swahili yang berarti

“yang berubah bentuk atau bungkuk”, mengacu pada postur penderita yang

membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat Masa inkubasi berkisar 1-4hari, merupakan
penyakit yang self-limiting dengan gejala akut yang berlangsung 3-10 hari. Virus
chikungunya merupakan anggota genusAlphavirus dalam family Togaviridae. Strain asia
merupakan genotypeyang berbeda dengan yang di afrika. Virus Chikungunya disebut
jugaArbovirus A Chikungunya Type CHIK, CK. Masa inkubasi dari demamChikungunya 2-4
hari. Viremia dijumpai kebanyakan dalam 48 jam pertama, dan dapat dijumpai sampai 4 hari
pada beberapa pasien.

4.2 SARAN

Kami sebagai penyusun makalah menyadari akan keterbatasankemampuan yang kami miliki
sehinga menyebabkan kekurang,kesempurnaan dalam menyusun makalah ini, baik dari segi
isi maupunmateri, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu kami sangat mengharapkankritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan-perbaikanselanjutnya agar makalah
selanjutnya dapat lebih baik

14
DAFTAR PUSTAKA
NANDA International. 2010. Diagnosis Keperawatan, Definisi danKlasifikasi 2009 – 2011.
Jakarta : EGC.
Widodo, Djoko. 2007. Diagnosis dan Penatalaksanaan Chikungunya.Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI-RSCM

15

Anda mungkin juga menyukai