Anda di halaman 1dari 22

Masalah

Keperawatan
Meningitis

Dosen Pembimbing :
Yasin Wahyurianto, S.Kep.,Ns.,M.Si
Anggota Kelompok :

01 Farah Salsabila S.
P27820518022

02 Isnin Nur Khodiroh


P27820518024

03 Listyaning Ajeng P.
P27820518031

04 Devi Andra puspita


P27820518046
Definisi
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur
(Smeltzer, 2001).
Etiologi
Meningitis itu disebabkan oleh virus dan
bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu :
a) Meningitis Bakteri (Haemofilus
influenza, Nersseria, Eschericia colli)
b) Meningitis Virus (Sering disebut aseptik
meningitis, biasanya disebabkan oleh
berbagai jenis penyakit yang disebabkan
oleh virus, seperti: gondok,
herpezsimplek dan herpezzoster)
Patofisiologi
Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan
meningitis, memasuki cairan otak melaui aliran darah di dalam
pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung) atau
sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak
dapat menyebabkan meningitis karena hubungan langsung
antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar),
mikroorganisme yang masuk dapat berjalan ke cairan otak
melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang
patologis merupakan penyebab peradangan pada piamater,
arachnoid, cairan otak dan ventrikel.
Komplikasi
1. Hidrosefalus Obstruktif
2. Meningococl Septicemia ( Mengingocemia )
3. Sindrome Water-friderichen (Septik Syok,
Dic,perdarahan Adrenal Bilateral)
4. SIADH (Syndrome Inappropriate Antidiuretic
Hormone)
5. Efusi Subdural
6. Kejang
7. Edema Dan Herniasi Serebral
Penatalaksanaan
Secara ringkas penatalaksanaan pengobatan
meningitis meliputi pemberian antibiotic yang
mampu melewati barier darah otak ke ruang
subarachnoid dalam konsentrasi yang cukup
.

untuk menghentikan perkembangbiakan


bakteri. Baisanya menggunakan
sefaloposforin generasi keempat atau sesuai
dengan hasil uji resistensi antibiotic agar
pemberian antimikroba lebih efektif
digunakan.
Pemeriksaan
Diagnostik
1. Analisis CSS dari fungsi lumbal
2. Glukosa serum
3. LDH Serum
4. Sel Darah Putih
5. Elektrolit Darah
6. ESR/LED
7. Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine
8. MRI/CT Scan
9. Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada
indikasi sumber infeksi intra kranial
Tanda dan Gejala
1. Sakit kepala dan demam
2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat
terjadi letargik, tidak responsif, dan koma
3. Intan Iritasi meningen Mengalami foto fobia
(sensitif yang berlebihan pada cahaya)
4. Peningkatan TIK akibat eksudat purulen dan
edema serebral
5. Adanya ruam
Komplikasi
Hidrosefalus obstruktif Meningococl Septicemia
(mengingocemia) Sindrome water-friderichen
(septik syok, DIC, perdarahan adrenal bilatera
IADH (Syndrome Inappropriate Antidiuretic
Hormone) Efusi subdural Kejang Edema dan
herniasi serebral
Pathway
Kesimpulan
Meningitis dapat disebabkan
oleh dua hal utama yaitu
bakteri dan virus. Namun tidak
hanya disebabkan oleh bakteri
Meningitis adalah radang dari dan virus, namun ada beberapa
selaput otak (arachnoid dan factor predisposisi yang juga
piamater). cukup berperan dalam
01 03 terjadinya meningitis seperti
fraktur tulang tengkorak,
infeksi, operasi otak atau sum-
sum tulang belakang.
Meningitis adalah radang
pada meningen (membran
yang mengelilingi otak dan Berdasarkan penyebabnya,
medula spinalis) dan meningitis dibagi menjadi
disebabkan oleh virus, bakteri 02 04 dua, yaitu meningitis
atau organ-organ jamur purulenta dan meningitis
(Smeltzer, 2001). serosa.
ASUHAN KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
PADA PASIEN DENGAN
MENINGITIS
PENGKAJIAN
1. Biodata klien
2. Riwayat kesehatan yang lalu
a) Apakah pernah menderita penyakit ISPA dan TBC ?
b) Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
c) Pernahkan operasi daerah kepala ?
3. Data bio-psiko-sosial
a) Aktivitas
Tanda : ataksia, kelumpuhan, gerak involunter
Gejala : perasaan tidak enak (malaise)
b) Sirkulasi
Tanda : tekanan darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi
berat, taikardi, disritmia
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi : endokarditis dan PJK
c) Eliminasi
Tanda : Inkontinensi dan atau retensi
d) Makanan
Tanda : anoreksia, muntah, turgor kulit jelek dan membran mukosa
kering
Gejala : Kehilangan nafsu makan, sulit menelan
e) Higiene
Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan
perawatan diri
f) Neurosensori
Tanda : letargi sampai kebingungan berat hingga koma, delusi
dan halusinasi, kehilangan memori, afasia,anisokor,
nistagmus,ptosis, kejang umum/lokal, hemiparese, tanda
brudzinki positif dan atau kernig positif, rigiditas nukal,
babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek
kremastetik hilang pada laki-laki
Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan
yang terkena, kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang,
diplopia, fotofobia, ketulian dan halusinasi penciuman
g) Nyeri/keamanan
Tanda : gelisah, menangis
Gejala : sakit kepala (berdenyut hebat, frontal)
h) Pernafasan
Tanda : peningkatan kerja pernafasan
Gejala : riwayat infeksi sinus atau paru
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan
1. berhubungan dengan edema serebral, hipovolemia
Nyeri (akut) berhubungan dengan proses inflamasi, toksin
2. dalam sirkulasi

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan


kerusakan neuromuskular, kurangnya koordinasi otot
3.
INTERVENSI
Dx : Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan berhubungan
dengan edema serebral, hipovolemia.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi resiko
terhadap perfusi jaringan
KH : - Meningkatnya tingkat kesadaran
- Meningkatnya kemampuan kognitif
Intervensi :
Mandiri :
a) Tirah baring dengan posisi kepala datar.
b) Pantau status neurologis.
c) Kaji regiditas nukal, peka rangsang dan kejang
d) Pantau tanda vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu, masukan dan
luaran.
e) Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan.
Kolaborasi :
f) Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.
g) Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ).
h) Pantau BGA.
i) Berikan obat : steoid, clorpomasin, asetaminofen
INTERVENSI
Dx : Nyeri (akut ) berhubungan dengan proses infeksi, toksin dalam
sirkulasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri akut berkurang
KH : - Keluhan nyeri menurun/berkurang
- Kesulitan tidur menurun / Dapat tidur dengan nyaman
Intervensi :
Mandiri :
a) Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata,
berikan posisi yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan
rentang gerak aktif atau pasif dan masage otot leher.
b) Dukung untuk menemukan posisi yang nyaman(kepala agak tingi)
c) Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif.
d) Gunakan pelembab hangat pada nyeri leher atau pinggul
 
Kolaborasi :
e) Berikan anal getik, asetaminofen, codein
 
INTERVENSI
Dx : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan mobilitas
fisik dapat teratasi
KH : - Meningkatnya pergerakan ekstremitas
- Meningkatnya kekuatan otot
- Meningkatnya rentang gerak (ROM)
Intervensi :
a) Kaji derajat imobilisasi pasien
b) Bantu latihan rentang gerak.
c) Berikan perawatan kulit, masase dengan pelembab.
d) Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan, berikan matras udsra
atau air perhatikan kesejajaran tubuh secara fumgsional
e) Berikan program latihan dan penggunaan alat mobilisasi.  
 
IMPLEMENTASI
Sasaran utama dapat mencakup eliminasi
yang adekuat dari produk sisa tubuh,
reduksi/peningkatan nyeri, peningkatan
toleransi aktivitas, pencapaian tingkat
nutrisi yang optimal, pemeliharaan
keseimbangan cairan dan elektrolit,
reduksi ansietas, penjelasan informasi
tentang diagnose, prosedur pembedahan,
perawatan diri setelah pulang dari rumah
sakit, pemeliharaan kesehatan dan tidak
adanya komplikasi.
EVALUASI Mempertahankan
Mencapai masa tingkat kesadaran Melaporkan nyeri
penyembuhan tepat biasanya/membaik Tidak hilang/terkontrol
waktu, tanpa bukti dan fungsi mengalami dan menunjukkan
penyebaran infeksi motorik/sensorik, kejang/penyert postur rileks dan
endogen atau mendemonstrasikan a atau cedera mampu
keterlibatan orang tanda-tanda vital lain. tidur/istirahat
lain. stabil. dengan tepat.

a) b) c) d)
Mencapai kembali Meningkatkan
Tampak rileks dan melaporkan
atau tingkat
ansietas berkurang dan
mempertahankan kesadaran
mengungkapkan keakuratan
posisi fungsional biasanya dan
pengetahuan tentang situasi.
optimal dan fungsi
kekuatan. persepsi.

e) f) g)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai