Anda di halaman 1dari 24

MENINGITIS

KELOMPOK 1

1. BELLA RIANA TANJUNG (1814201005)


2. ERICA NOVELIA (1814201006)
3. DAVID MUSNELDI (1814201008)
4. SRI NADIA (1814201012)
5. WILRAHMI IZAHRI (1814201015)
6. EWIS LISMAWATI (1814201029)
7. ALIFA LUTHFIA (1814201033)
8. SYARIFAH MAHARIKA (1814201034)
9. NADYA AHSA NINISA (1814201038)
10. GUSRI MULYANI (1814201039)
11. JUNITA AFDILAH (1814201042)
Definisi Mengitis

menurut Widagdo (2011), Meningitis adalah infeksi akut yang


mengenai selaput mengineal yang dapat disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme dengan ditandai adanya gejala spesifik dari
sistem saraf pusat yaitu gangguan kesadaran, gejala rangsang
meningkat, gejala peningkatan tekanan intrakranial, dan gejala
defisit neurologi.

Meningitis atau radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater)


merupakan kondisi serius yang menyebabkan lapisan disekitar
otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan.
Etiologi Meningistis

a.Meningitis virus
– Virus Mumps
– Virus Herpes
– Virus yang menyebar melalui nyamuk dan serangga
lainnya.
b. Meningitis Bakterialis
– Streptococcus pneumonie
– Hemophilus influenza
– Listeria monocetytogesnes
– Straptococcus aureus
c.Meningitis Jamur
Jamur yang menginfeksi manusia terdiri dari dua kelompok
yaitu, jamur patogenik dan opportunisti
• Jamur patogenik mengineksi manusia normal setelah
inhalasi dan inflantasi spora.
• jamur opportunistic tidak menginfeksi orang dengan system
imun yang normal, tetapi menyerang system imun yang
buruk.

d. Meningitis Parasit
Meningitis Parasit, parasit penyebab meningitis, seperti
Angiotrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis,
yang tidak disebarkan melalui kontak langsung
Patofisiologi Meningitis

Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : duramater, arachnoid,


dan piamater. Cairan otak dihasilkan di dalam pleksus
choroid ventrikel bergerak / mengalir melalui sub arachnoid
dalam sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum
tulang belakang, direabsorbsi melalui villi arachnoid yang
berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan subarachnoid.
Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan
meningitis, memasuki cairan otak melaui aliran darah di
dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung)
atau sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang
tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan
langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar)
lanjutan…

mikroorganisme yang masuk dapat berjalan ke cairan


otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya
mikroorganisme yang patologis merupakan penyebab
peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak dan
ventrikel. Eksudat yang dibentuk akan menyebar, baik ke
kranial maupun ke saraf spinal yang dapat
menyebabkan kemunduran neurologis selanjutnya, dan
eksudat ini dapat menyebabkan sumbatan aliran normal
cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus.
Tanda dan gejala

Pada anak,manifestasi klinis yang adalah


• timbul sakit secara tiba-tiba,
• adanya deman,
• sakit kepala
• , panas dingin ,
• muntah,dan kejang-kejang,
• Anak menjadi cepat rewel dan agitasi serta dapat berkembang menjadi
fotobia,
• delirium,
• halusinasi,
• tingkah laku yang agresif atau mengantuk,
• supir, dan koma.
• Gejala dan gangguan pada pernapasan atau gastrointestinal seperti
sesak nafas, muntah, dan diare.
Pada bayi, manifestasi klinis biasanya tampak pada umur
3 bulan sampai 2 tahun dan sering ditemukan adanya
• deman,
• nafsu makan menurun,
• muntah,
• rewel,
• mudah lelah
• kejang kejang
• dan menangis meraung-raung
• tanda khas di kepala adalah fontanel menonjol. Kaku
kuduk merupakan tanda meningitis pada anak,sedangkan
tanda tanda brudzinski dan kerning dapat terjadi namun
lambat atau ada pada kasus meningitis tahap lanjut.
Komplikasi

a) Hidrosefalus obstruktif
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak
atau ventrikel. Sedangkan meningitis adalah penyakit yang
menyerang beberapa saluran dari otak, termasuk saluran
serebrospinal
b) Septikemia
Septicemia adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan
yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.
c) Serebral Palsy
Selebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang
menyebabkan gangguan pada gerakan atau koordinasi
tubuh
d) Gangguan Mental
Setiap orang yang menderita meninges akan mengalami
peradangan dan kerusakan system saraf sehingga mempengaruhi
emosi, pola pikir dan perilaku penderitanya.

e)Herniasi Otak
Herniasi otak adalah kondisi ketika jaringan otak dan cairan
otak bergeser dari posisi normalnya, kondisi ini di picu oleh
pembengkakan otak.

f) Subdural Hematona
Subdural hematoma atau pendarahan subdural adalah
kondisi dimana darah menumpuk antara lapisan acarachoidal dan
lapisan meningeal.
Klasifikasi
1. Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai
cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium
tuberculosa. Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan
Ricketsia.

2. Meningitispurulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak
dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus
pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok),
Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginosa.
Pemeriksaan Diagnostik

1. Analisis CSS dari fungsi lumbal


2. Glukosa serum : meningkat (meningitis)
3. LDH serum : meningkat (meningitis bakteri)
4. Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil
(infeksi bakteri)
5. Elektrolit darah : Abnormal.
6. Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat
mengindikasikan daerah pusat infeksi atau mengindikasikan tipe
penyebab infeksi.
7. MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat
ukuran/letak ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau
tumor.
8. Rontgen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi
intra kranial.
Penatalaksanaan

1. Terapi Antibiotik 
2. Kortikosteroid
3. Terapi operatif 
Pengobatan

1. Pengobatan meningitis bakteri


Pengobatan untuk meningitis bakteri biasanya
dengan pemberian antibiotik intravena (IV).
Semakin cepat pengobatan dimulai, hasilnya akan
semakin baik.

2. Pengobatan meningitis virus


Pengobatan pada meningitis virus biasanya
merupakan pengobatan pendukung (ditujukan
untuk menghilangkan gejalanya).
3. Pengobatan meningitis jamur
Obat anti jamur intravena dapat diberikan untuk
mengatasi meningitis jamur.

4. Pengobatan meningitis tuberkulosis (tuberculous


meningitis)
Pengobatan jangka panjang direkomendasikan
untuk orang-orang yang mengembangkan
meningitis tuberkulosis. Terapi ini biasanya
menggunakan beberapa jenis obat pada beberapa
bulan pertama, selanjutnya diikuti dengan obat lain.
Terapi Diet

Pantangan Makanan untuk Penderita meningitis


1. Makanan mentah
2. Minuman beralkohol
3. Minuman berkarbonasi
4. Makanan cepat saji

Makanan yang di anjurkan


1. Vitamin C: jeruk, jambu biji, wortel
2. Asam lemak omega 3: ikan salmon, telur, susu segar
3. Makanan yang mengandung probiotik: yoghurt, tempe, kefir
ASKEP

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehhubungan dengan
deseminata hematogen dan pathogen.
2. Resiko tinggi terhadap perubahan selebral dan perfusi jaringan
sehubungan dengan edema serebral, hipovolemia.
3. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kejang
umum/fokal, kelemahan umum dan vertigo.
4. Nyeri akut sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.
5. Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan
neuromuscular dan penurunan kekuatan.
Axientas berhubungan dengan krisis situasi dan ancaman kematian
Intervensi Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan


dengan desiminata hematogen dari pathogen.

a. Beri tindakan isolasi sebagai pencegahan.


b. Pantau suhu secara teratur.
c. Kaji nadi yang tidak teratur dan demam yang
terus menerus.
d. Auskultasi suara napas.
e. Catat karakteristik urin
f. kolaborasikan pemberian antibiotic
2. Resiko tinggi perubahan cerebral dan perfusi jarigan
sehubunan dengan edema serebral, hipovolemia.

a. Tirah baring dengan posisi kepala datar.


b. Pantau status neurologis.
c. Kaji regiditas nukal, peka rangsang dan kejang.
d. Pantau tanda vital dan frekuensi jantung,
pernapasan, dan suhu.
e. Membatasi batuk, muntah, dan mengejan.
f. kolaborasikan pemberian antibiotic
3. Resiko tinggi terhadap trauma sehubungan
dengan kejang umum/vocal, kelemahan
umum vertigo

a. Pantau adanya kejang.


b. Pertahankan penghalang tempat tidir
tetap terpasang dan pasang jalan napas
buatan.
c. Kolaborasikan obat tirah baring selama
fase akut.
4. Nyeri akut sehubungan dengan proses
infeksi, toksin dalam sirkulasi.

a. Letakkan kantung es batu pada kepala.


b. Berikan posisi yang nyaman.
c. Latihan rentang gerak aktif atau paif
serta massage leher.
d. Gunakan pelembab hangat pada nyeri
leher atau pinggul.
e. kolaborasikan pemberian antibiotic
5. Kerusakan mobilitas fisik sehubungan
dengan kerusakan neuromuskuler.

a. Kaji derajat imobilisasi pasien.


b. bantu latihan rentang gerak.
c. Berikan perawatan kulit, massege
dengan pelembab.
d. Perhatikan kesejajaran tubuh secara
fungsional.
6. Ansientas berhubungan dengan krisis situasi
dan ancaman kematian

a. Kaji Ansietas dan tingkat ansiennya.


b. Beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan perasaannya.
c. Jelaskan setiap tindakan perawatan
yang akan dilakukan.
d. Beri dukungan serta petunjuk sumber
penyokong.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai