Disusun oleh:
Mila PurnamaSari
16142010068
2. Etiologi
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan
pasiendengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang
tengkorak, infeksi,operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan
diatas bahwa meningitisitu disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta dan meningitis
serosa
3. Meningitis Bakteri
Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah haemofilus
influenza,Nersseria,Diplokokus pnemonia, Sterptokokus group A, Stapilokokus
Aurens, Eschericiacolli, Klebsiela dan Pseudomonas. Tubuh akan berespon
terhadap bakteri sebagai bendaasing dan berespon dengan terjadinya peradangan
dengan adanya neutrofil, monosit danlimfosit. Cairan eksudat yang terdiri dari
bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangansubarahcnoid ini akan terkumpul di
dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkanlapisan yang tadinya tipis menjadi
tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkanpeningkatan intrakranial.
Hal ini akan menyebabkan jaringan otak akan mengalami infark.
4. Meningitis Virus
Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini biasanya
disebabkanoleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti;
gondok, herpez simplekdan herpez zoster. Eksudat yang biasanya terjadi pada
meningitis bakteri tidak terjadipada meningitis virus dan tidak ditemukan
organisme pada kultur cairan otak. Peradanganterjadi pada seluruh koteks cerebri
dan lapisan otak. Mekanisme atau respon dari jaringanotak terhadap virus
bervariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat
5. Patofisiologi
Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : duramater, arachnoid, dan piamater.
Cairanotak dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak / mengalir
melalui subarachnoid dalam sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum
tulang belakang,direabsorbsi melalui villi arachnoid yang berstruktur seperti jari-
jari di dalam lapisansubarachnoid
Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki
cairanotak melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung
(sekret hidung)atau sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak
dapat menyebabkanmeningitis karena hubungan langsung antara cairan otak
dengan lingkungan (dunia luar),mikroorganisme yang masuk dapat berjalan ke
cairan otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang
patologis merupakan penyebab peradangan pada piamater,arachnoid, cairan otak
dan ventrike
1. MANIFESTASI KLINIS
1. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
2. Analisis CSS dari fungsi lumbal :
3. Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, jumlah
sel darah putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip
terhadap beberapa jenis bakteri.
4. Meningitis virus : tekanan bervariasi, cairan CSS biasanya jernih, sel darah
putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya
negatif, kultur virus biasanya dengan prosedur khusus.
5. Glukosa serum : meningkat ( meningitis )
6. LDH serum : meningkat ( meningitis bakteri )
( infeksi bakteri )
Pengobatan simtomatis:
6. KOMPLIKASI
1. Hidrosefalus obstruktif
2. MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
3. Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal
bilateral)
4. SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5. Efusi subdural
6. Kejang
7. Edema dan herniasi serebral
8. Cerebral palsy
9. Gangguan mental
10. Gangguan belajar
11. Attention deficit disorder
LAPORAN KASUS
1. PENGKAJIAN
1. Biodata klien, meliputi Nama, Umur, Jenis kelamin, alamat,
pendidikan, pekerjaan, nomor regitrasi, status pekawinan, agama,
tanggal MR
2. Riwayat kesehatan yang lalu
1. Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
2. Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
3. Pernahkah operasi daerah kepala ?
3. Data bio-psiko-sosial
1. Aktivitas
1. Sirkulasi
1. Eliminasi
1. Makan
1. Higiene
1. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan yang terkena,
kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang, diplopia, fotofobia, ketulian dan
halusinasi penciuman.
Tanda : letargi sampai kebingungan berat hingga koma, delusi dan halusinasi,
kehilangan memori, afasia,anisokor, nistagmus,ptosis, kejang umum/lokal,
hemiparese, tanda brudzinki positif dan atau kernig positif, rigiditas nukal,
babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek kremastetik hilang pada
laki-laki.
1. Nyeri/keamanan
a. Pernafasan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Pemeriksaan Radiografi
CT-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral atau
penyakit saraf lainnya. Hasilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang
sudah sangat parah.
4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah
a. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial
Tujuan :
Pasien kembali pada,keadaan status neurologis sebelum sakit
Meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensorisKriteria hasil
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Rasa sakit kepala berkurang
Kesadaran meningkat
Adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda
tekananintrakranial yang meningkat.
Rencana tindakan
b. Resiko terjadi kejang ulang berhubungan dengan hipertermi.
Tujuan : Klien tidak mengalami kejang selama berhubungan dengan
hiperthermi
Kriteria hasil :
Tidak terjadi serangan kejang ulang.
Suhu 36,5 – 37,5 º C (bayi), 36 – 37,5 º C (anak)
Nadi 110 – 120 x/menit (bayi)100-110 x/menit (anak)
Respirasi 30 – 40 x/menit (bayi)24 – 28 x/menit (anak)
Kesadaran composmentis
Rencana Tindakan
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hiperthermi.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil :
Suhu tubuh 36 – 37,5º C, N ; 100 – 110 x/menit,
RR : 24 – 28 x/menit, Kesadaran composmentis, anak tidak rewel
Rencana Tindakan :
Rencana tindakan :
Tinjauan kasus
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 April 2003 pukul 10.00 WIB di Ruang
anak (Ruangneurologi/ B II) RSUD Dr. Soetomo surabayaa.
Biodata
Nama : By. L
Tempat tanggal lahir : Jombang, 17 Desember 2002
Usia : 5 bulan/ anak ke-5
Jenis kelamin : Perempuan.
Nama ayah/ ibu : Tn. S/ Ny. S
Pendidikan ayah/ ibu : SMA/ SMP
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Mojowarno/ Jombang
DMK : 10-392-85
Tgl MRS : 13 April 2003
Sumber informasi : Ibu
Diagnosa medis : S. Meningitisb.
Keluhan utama: Kejang.
Riwayat penyakit sekarang:
Sebelumnya di rumah klien sudah seminggu menderita demam, flu dan
batuk. klien mulaikejang pada tanggal 13 April 2003 jam 23.00 (pada saat kejang
mata melirik ke atas, kejangpada seluruh badan, setelah kejang klien sadar dan
menangis pada saat kejang keluar buihlewat mulut) dan langsung dibawa ke IRD
RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan MRS di Ruanganak B2 Neorologi
Status nutrisi:
Ibu mengungkapkan An.L diberikan ASI mulai lahir sampai berumur 1 bulan,
setelah dirawat diruang anak ibu tidak menenteki dan diganti dengan PASI
Lactogen. Pada saat pengkajian BB3700 gram, panjang badan 56 cm, lingkar
lengan atas 7 cm. Ibu mengungkapkan anak tidakmual dan tidak pernah muntah.i.
Riwayat perkembangan :
Pada saat ini anak memasuki masa basic trust Vs Mistrust (dimana rasa percaya
anak kepadalingkungan terbentuk karena perlakuan yang ia rasakan). Ia juga
berada pada fase oral dimanakepuasan berasal pada mulut. j.
Data Psikososial :
Ibu mengungkapkan bahwa ia menerima keadaan anaknya, dan berharap agar
anaknya bisacepat sembuh dan pulang berkumpul bersama dengan keluarga serta
kakak klien. Ibu dannenek klien selalu menunggui klien dan hanya pada hari
minggu ayah dan kakak klien datangmengunjungi klien, karean harus bekerja dan
sekolah
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum Anak tampak tidur dengan menggunakan IV Cath pada tangan
kanan, kesadarancompomentis, nadi 140 x/mnt, suhu 38,5 0C, pernafasan 40
x/mnt.
Kepala dan leher Kepala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan
penyebarannya merata, ubun-ubun besar masih belum menutup, teraba lunak dan
cembung, tidak tegang. Lingkar kepala 36 cm.Reaksi cahaya (+) / (+), mata
nampak anemi, ikterus tidak ada, tidak terdapat sub kunjungtiva, bleeding.Telinga
tidak ada serumen.Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung.Mulut bersih,
tidak terdapat moniliasis.Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar, tidak ada kaku
kuduk.
Dada dan thoraksPergerakan dada simetris, Wheezing (-) / Ronchi(-), tidak
terdapat retraksi otot bantu pernafasan.
Pemeriksaan jantung, ictus cordis terletak di midclavicula sinistra ICS 4-5,
S1S2 tunggal tidak ada bising dan murmur
Abdomen Bentuk supel, hasil perkusi tympani, tidak terdapat meteorismus, bising
usus+ normal 5 x/ mnt,hepar dan limpa tidak teraba. Kandung kemih teraba
kosong.5)
Ekstrimitas : Tidak terdapat spina bifida pada ruas tulang belakang, tidak ada
kelainan dalam segi bentuk, ujikekuatan otot tidak dilakukan. Klien mampu
menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arahgerak sendi. Ekstrimitas kanan
sering terjadi spastik setiap 10 menit selama 1 menit.6)
Terafi Medis :
- IVFD D51/4S 400 cc/24 jam- Injeksi Cefotaxime 3 x 250 mg iv- Injeksi Dilantin 3 x 8
mg intravena- Tranfusi WB 37 cc / hari- K/p Injeksi Diazepam 1 mg kalau kejang
2. Rencana tindakan
penatalaksanaan
Evaliuasi
Kolaborasi :
Mandiri :
Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis,
And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 2013.