Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Tertutup Akut secara umum terbagi menjadi :

1. Terapi Medikamentosa
Pada serangan akut diperlukan penanganan pertama dengan medikamentosa yang
bertujuan mempersiapkan penderita untuk tindakan definitif melalui pendekatan-
pendekatan, yakni menurunkan TIO secepatnya untuk mencegah kerusakan saraf optik
lebih lanjut, mengurangi edema, kornea, mengurangi inflamasi sinekia anterior maupun
posterior. Terapi medikamentosa sistemik prioritas utama sedangkan topikal merupakan
prioritas sekunder.
a. Terapi Sistemik
Prosedur menurunkan TIO secepatnya dengan asetasolamid 500mg dapat diberikan
intravena. Biasanya dikombinasi dengan 500mg oral. Bila injeksi intravena tidak
memungkinkan 1000 mg asetasolamid oral dapat diberikan. Bila TIO lebih dari 60
mmhg sebaiknya dipertimbangkan pemberian agen hiperosmotik. Yakni Glicerin oral
dosis 1,0-1,5g/kgBB, kadang monitol 20% dengan dosis 1,0-1,5 g/kgBB intravena.
b. Terapi Topikal
Pada serangan akut ringan, obat kolinergik (pilocarpin1-2%)2-3 kali per jam
menyebabkan miosis yang dapat mendorong iris perifer menjauh dari trabekular
meschwork. Namun pada TIO yang cukup tinggi, miotik sering tidak efektif karena
tingginya TIO menyebabkan iskemia pada iris yang mengakibatkan paralisisdari
muskulus sfingter pupil sehingga efek mekanis mendorong iris menjauh dari
trabekular meschwork tidak terjadi dan diperburuk oleh mekanisme lain dari
pilocarpin yakni kontaksi muskulus silaris yang menurunkan jalur uveosklera.
c. Terapi Suportif
Pada serangan yang berat terpi suportif penting untuk mengurangi strespasien
misalnya analgetik, antiemetik. Bila inflamasi iris cukup berat diberikan steroid
topical.
Pendekatan tearpi serangan akut Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut menurut
Salmon (2004) sesegeramungkindiberikan Asetasolamid 500mg. i.v. dan dilanjutkan
500mg oral, Pilocarpin 2% dua tetes pada kedua mata dan β bloker serta dexametason
topical. Analgetik dan antiemetic bila diperlukan serta pasien dalam posisi supinasi
selama satu jam. Setelah 30 menit bila TIO masih diatas 35mmHg diberikan oral
gliserol 50% 1g/kgBB atau mannitol 120% 1-2g/kgBB intravena.
2. Terapi Laser
Sejak awal tahun 1980, Laser Iridotomi perifer (LPI) merupakan alternatif pilihan yang
aman dan efektif dibandingkan iridektomi melalui bedah insisi. Sekarang iridotomi Laser
merupakan pilihan untuk semua bentuk glaukoma sudut tertutup dengan blok pupil. Juga
direkomendasikan untuk terapi profilaksis pada mata yang mempunyai risiko terjadi blok
pupil atau karena serangan akut pada mata jiran. Tindakan ini berhasil pada sebagian
besar kasus dengan TIO yang sudah menurun dan edema kornea berkurang.

3. Bedah Insisi
Pembedahan sebaiknya dipertimbangkan bila iridotomi laser dan iridoplasti laser tidak
tepat dan tidak berhasil. Pembedahan dapat berupa iridektomi perifer, ekstraksi lensa,
parasintesis dan trabekulotomi.
a. Iridektomi Perifer
Pembedahan iridektomi dilakukan apabila hanya bila iridotomi laser paten tidak
tercapai. Situasi-situasi tertentu juga mengindikasi untuk dilakukan iridektomi secara
bedah, yaitu kornea yan keruh, bilik mata depan datar dan penderita kurang
kooperatif.
b. Ekstraksi Lensa
Ekstraksi lensa saja dapat memperdalam bilik mata depan, memperluas sudut filtrasi
serta menurunkan TIO. Ekstraksi lensa sebaiknya dilakukan tiga bulan setelah
iridotomilaser karena mata sudah tenang, adesi iridokorneal tidak tetap dan lebih
aman. Pendapat lain, iridotomi laser perifer merupakan prosedur yang cepat, mudah
dan efektif untuk terminasi sebagian besar serangan Glaukoma Sudut Tertutup Primer
Akut. Fakoemulsifikasi bukan prosedur yang mudah. Oleh karena itu pertama
sebaiknya dilakukan laser perifer iridotomi dan atau iridoplasi. Dievaluasi kemudian
dan bila diperlukan dapat dilakukan ekstrasi katarak pada mata yang lebih tenang dan
TIO sudah menurun.
c. Trabekulektomi
Karena komplikasi durante dan pascatrabekulektomi, maka biasanya tidak dilakukan
pada keadaan akut, akan tetapi trabekulektomi dapat disarankan bila serangan terjadi
lebih dari 36 atau 72 jam. Pada serangan akut Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut,
trabekulektomi diindikasikan bila sudah terdapat PAS lebih dari 70%, sedangkan
apabila PAS yang terjadi masih sekitar 50% iridektomi masih mungkin untuk
dilakukan dan bial pascaepisode akut dengan medikamentosa maksimal sudut masih
tetap tertutup lebih dari 75% meskipun dengan gonioskopi indentasi dan atau TIO
masih lebih 45 mmhg. Pada keadaan ini keberhasilan iridektomi perifer hanya 43%.
d. Parasintesa Bilik Mata Depan
Merupakan modalitas lain dalam rangka menurunkan TIO inisial. Pada studi di Cina
kombinasi pilokarpin topikal, timolol, asetazolamid sistemik dan manitol dengan
paraistesis bilik mata depan sebagai terapi primer pada Glaukoma Sudut Tertutup
Primer Akut dikatakan cukup aman dan efektif untuk mengontrol TIO dan gejala
akutnya. Studi laindi Prancis disimpulkan bahwa parasintesis bilik mata depan
merukan prosedur aman dan efektif untuk peningkatan TIO yang mendadak pada
Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut dengan kombinasi obat antiglaukoma, dan
pada observasi tidak didapatkan komplikasi yang berhubungan dengan parasintesis.
4. Penatalaksanaan pada Mata Jiran

Anda mungkin juga menyukai