Anda di halaman 1dari 3

PATOFISIOLOGI CHIKUNGUNYA

Demam chikungunya disebabkan oleh CHIK virus (CHIKV), virus ini termasuk famili
Alphavirus.Vektor yang berperan dalam penularan demam chikungunya adalah nyamuk Famili
Culicidae Subfamili Culicinae, Genus Aedes, Spesies aegypti dan albopictus. Nyamuk Aedes
aegypti dan Ae. albopictus mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), meliputi empat
tahap yaitu telur, larva (jentik) pupa dan dewasa. Larva dan pupa memerlukan air untuk
kehidupannya, sedangkan telur pada Ae. aegypti tahan hidup dalam waktu lama tanpa air,
meskipun harus tetap dalam lingkungan yang lembab. Siklus hidup bisa lengkap dalam waktu satu
minggu atau lebih tergantung suhu, makanan, spesies dan faktor lain. Nyamuk dewasa jantan
umumnya hanya tahan hidup 6–7 hari, sangat singkat hidupnya dan makanannya adalah cairan
tumbuhan atau nektar, dan yang betina dapat mencapai 2 minggu atau lebih di alam dan menghisap
darah untuk produksi telur-telurnya.
Demam Chikungunya mempunyai masa inkubasi (periode sejak digigit
nyamuk pembawa virus hingga menimbulkan gejala sekitar 2 hingga 4 hari. Pada saat virus
masuk ke dalam sel secara endositosis virus tersebut menuju sitoplasma dan reticulum
endoplasma. Di dalam sitoplasma terjadi proses sintesis DNA dan sintesis RNA virus,
sedangkan di dalam reticulum endoplasma terjadi proses sintesis protein virus.
Setetah masa inkubasi tersebut virion matang di sel endothelial di limfonodi, sumsum
tulang, limfa dan sel kuffer, lalu virus tersebut di keluarkan melewati sel membran maka
virus beredar dalam darah. Demam chikungunya salah satunya dapat menginfeksi sel hati
sehingga sel hati mengalami degenerasi dan dapat menyebabkan nekrosis pada sel hati tersebut
yang akan mempengaruhi metabolisme pada sel hati yang mempengaruhi peningkatan
bilirubin sehingga seseorang yang mengalami demam ini biasanya terdapat ikterus.
Gejala yang paling menonjol pada kasus ini adalah nyeri pada setiap persendian
(poliarthralgia) terutama pada sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi-sendi
tulang punggung. Radang sendi yang terjadi menyebabkan sendi susah untuk
digerakkan, bengkak dan berwarna kemerahan. Itulah sebabnya postur tubuh penderita
menjadi seperti membungkuk dengan jari-jari tangan dan kaki menjadi tertekuk.
Gejala lain adalah munculnya bintik-bintik kemerahan pada sebagian kecil anggota
badan, serta bercak-bercak merah gatal di daerah dada dan perut. Muka penderita bisa menjadi
kemerahan dan disertai rasa nyeri pada bagian belakang bola mata. Meskipun gejala penyakit
itu bisa berlangsung 3-10 hari (kemudian sembuh dengan sendirinya), tetapi tidak dengan nyeri
sendinya yang bisa berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan.
Gigitan Nyamuk Ages Masuk K’tubuh Menuju Setelah Masa Inkubasi Firion
Agepti Retikulum Endoplasma dan Matang di Sel
Sitoplasma dan mengalami
inkubasi
Virus dikeluarkan lewat sel
B’redar dalam darah membran

Kulit Hati Tulang Persendian

Keluar binti-bintik Nekrosis sel hati Nyeri Pada tulang


kemerahan dan gatal Persendian

Mempengaruhi metabolism pada


Resiko kerusakan sel hati
Peradangan
Integritas kulit

Mempengaruhi peningkatan
bilirubun
Mengaktifgkan Sistem
kompleman
Resiko gangguan sel hati

Mempengaruhi Pusat
termolegulator
dihipotalamus
Nyri Susah bergerak dan
bengkak kemerahan pada
Resiko Infeksi sendi
Hipertermi

Ansietas Hambatan Mobilitas


Fisik

Referensi :
 Amirullah, A. Astuti, EP. (2011). Chikungunya: Transmisi dan Permasalahannya.
Aspirator, 3(2),

Anda mungkin juga menyukai