Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ULKUS DIABETIKUM

NAMA: RISMAWATI

NIM:2014401008

PRODI: D3 KEPERAWATAN

RUANGAN: ZULAIKHA

UNIVERSITAS PAHLAWAN

TUANKU TAMBUSAI
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb.

Dengan segala puji dan syukur kepada Allah SWT kami ucapkan, karena melalui
berkat dan anugerah-Nya sehingga dapat tersusun makalah yang berjudul “ulkus diabetikum”
ini dengan baik dan selalu bermanfaat bagi yang membacanya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk pemenuhan tugas pkk 1 dan juga sebagai
bacaan yang bermanfaat bagi pembacanya dalam hal mengenai penyakit ulkus diabetikum.
Didalam makalah ini berisikan tentang pembahasan mengenai ulkus betikum.

Seperti kata pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu,
dengan rendah hati penyusun berharap kepada para pembaca kiranya dapat memberikan
masukan, kritikan, dan tanggapan yang konstruktif guna penyempurnaan dalam pembuatan
makalah ini.

Sebagai akhir kata penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan tulisan ini.

Wassalammualaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..

1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………….

1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………......

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………..

2.1 PENGERTIAN…………………………………………………………………………

2.2 ETIOLOGI…………………………………………………………………………......
2.3 MANIFESTASI KLINIS………...…………………………………………………….
2.4 PATOFISIOLOGI………………………………………………………………..........
2.5 KOMPLIKASI………….……………………………………………………………...
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG………………………………………………………
2.7 PENATALAKSANAAN MEDIS……………………………………………………...
2.8 DIAGNOSA KEPERAWATAN…………….…………………………………………

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………
1.1 SARAN…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ulkus diabetikum adalah komplikasi diabetes yang berhubungan dengan


morbiditas, mortalitas, biaya, dan kualitas hidup (Syafril, 2018). Selain itu, ulkus diabetikum
memberikan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi penderita diabetes karena bersifat
kronis, tidak enak dilihat dan perasaan negatif terkait penyakit kaki (A. M. Ibrahim, 2019).
Secara tidak langsung, masalah tersebut dapat mempengaruhi psikologis dan lingkungan
penderita (Kaya & Karaca, 2018).

Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang paling sering dialami
penderita diabetes. Menurut Schaper et al (2019) dalam panduan pencegahan The
International Working Group on Diabetic Foot (IWGDF) mendefinsikan bahwa ulkus
diabetikum adalah luka dengan ketebalan penuh yang menghancurkan jaringan dalam,
berkembang ke pergelangan kaki distal yang berhubungan dengan kelainan neurologis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. untuk mengetahui definisi

2. untuk mengetahui etiologi

3. untuk mengetahui manifestasi klinis

4. untuk mengetahui patofisologi

5. untuk mengetahui komplikasi

6. untuk mengetahui pemeriksaan penunjang

7. untuk mengetahui penatalaksanaan medis

1.3 TUJUAN
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun
pembacanya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan ulkus adalah
kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit
tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala
klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).

Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus sebagai


sebab utamamorbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes. Kadar LDL yang
tinggi memainkan peranan penting untuk terjadinya Ulkus Uiabetik untuk terjadinya Ulkus
Diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada dinding pembuluh darah, (zaidah
2005).Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas
akibatDiabetes Mellitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan komplikasi serius akibat Diabetes,
(Andyagreeni, 2010).

2.2 Etiologi

Faktor-faktor yang berpengaruh atas terjadinya ulkus diabetikum dibagi menjadi


faktor endogen dan ekstrogen.

a. Faktor endogen

1.) Genetik, metabolik.

2.) Angiopati diabetic

b. faktor ekstrogen

1.) trauma

2.) infeksi

3.) obat
Faktor utama yang berperan pada timbulnya ulkus Diabetikum adalah angipati,
neuropati daninfeksi.adanya neuropati perifer akan menyebabkan hilang atau menurunnya
sensai nyeri padakaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan
terjadinya ulkus padakaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi pada
otot kaki sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsestrasi pada kaki klien.
Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan
merasa sakit pada tungkainyasesudah ia berjalan pada jarak tertentu.

Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi,


oksigen sertaantibiotika sehingga menyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh (Levin,
1993) infeksisering merupakan komplikasi yang menyertai Ulkus Diabetikum akibat
berkurangnya alirandarah atau neuropati, sehingga faktor angipati dan infeksi berpengaruh
terhadap penyembuhanUlkus Diabetikum.(Askandar 2001).

2.3 Manifestasi klinis

Ulkus Diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panas walaupun


nekrosis, daerahakral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya
teraba pulsasi arteridibagian distal . Proses mikroangipati menyebabkan sumbatan pembuluh
darah, sedangkansecara akut emboli memberikan gejala klinis 5 P yaitu :

a. Pain (nyeri).

b. Paleness (kepucatan).

c. Paresthesia (kesemutan)

d. Pulselessness (denyut nadi hilang)

e. Paralysis (lumpuh).

Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari fontaine:

a. Stadium I : asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan).

b. Stadium II : terjadi klaudikasio intermiten

c. Stadium III : timbul nyeri saat istitrahat.


d. Stadium IV : terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus).Smeltzer dan Bare
(2001: 1220).

2.4 Patofisiologi

Penyakit Diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh


darah diseluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan terbagi dua
yaitugangguan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) disebut makroangiopati, dan
pada pembuluh darah halus (mikrovaskular) disebut mikroangiopati. Ulkus Diabetikum
terdiri darikavitas sentral biasanya lebih besar dibanding pintu masuknya, dikelilingi kalus
keras dan tebal.Awalnya proses pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang
berefek terhadapsaraf perifer, kolagen, keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya tekanan
mekanik terbentukkeratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. Neuropati
sensoris perifermemungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya
kerusakan jaringandibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan
akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan
penyembuhan luka abnormalmanghalangi resolusi.

Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang


inadekuatmenimbulkan closed space infection. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun
yang abnormal, bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya,
(Anonim 2009).

2.5 Komplikasi

1.) kerusakan saraf

2.) kerusakan hati

3.) kerusakan ginjal

4.) ketoasi dosis diabotik

5.) hipergelikomia dan hipoklikomia

2.6. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan diagnostik pada ulkus diabetikum adalah:


A. Pemeriksaan fisik

1) Inspeksi

Denervasi kulit menyebabkan produktivitas keringat menurun, sehingga kulit kaki


kering, pecah,rabut kaki / jari (-), kalus, claw toe

Ulkus tergantung saat ditemukan ( 0– 5 )

2) Palpasi

a) Kulit kering, pecah-pecah, tidak normal

b) Klusi arteri dingin, pulsasi ( – )

c) Ulkus :kalus tebal dank eras.

b. Pemeriksaan fisik

1) Penting pada neuropati untuk cegah ulkus

2) Nilon monofilament 10 G

3) Nilai positif : nilon bengkok, tetapi tidak terasa

4) Positif 4 kali pada 10 tempat berbeda : spesifisitas (97%), sensitifitas (83%).

c. Pemeriksaan vaskuler

Tes vaskuler noninvasive : pengukuran oksigen transkutaneus, ankle brachial index


(ABI),absolute toe systolic pressure. ABI : tekanan sistolik betis dengan tekanan sistolik
lengan.

d. Pemeriksaan Radiologis : gas subkutan, benda asing, osteomielitis

e. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :

1) Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa >120 mg/dl dan dua
jam post prandial > 200 mg/dl.
2) Urine

Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan


caraBenedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ),
kuning( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).

3) Kultur pus

Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan
jenis kuman.

2.7. Penatalaksanaan medis

1. Medis

Menurut Soegondo (2006: 14), penatalaksanaan Medis pada pasien dengan Diabetes
Mellitusmeliputi:

a. Obat hiperglikemik oral (OHO).

Berdasarkan cara kerjanya OHO dibagi menjadi 4 golongan :

1) Pemicu sekresi insulin.

2) Penambah sensitivitas terhadap insulin.

3) Penghambat glukoneogenesis.

4) Penghambat glukosidase alfa.

b. Insulin

Insulin diperlukan pada keadaan :

1) Penurunan berat badan yang cepat.

2) Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.3) Ketoasidosis diabetik.

4) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

c. Terapi Kombinasi
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian
dinaikkansecara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah.

2. keperawatan

Usaha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain dengan
antibiotikaatau kemoterapi. Perawatan luka dengan mengompreskan ulkus dengan larutan
klorida ataularutan antiseptic ringan. Misalnya rivanol dan larutan kalium permanganate 1 :
500 mg dan penutupan ulkus dengan kassa steril. Alat-alat ortopedi yang secara mekanik
yang dapat meratatekanan tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk
kasus DM.Menurut Smeltzer dan Bare (2001: 1226), tujuan utama penatalaksanaan terapi
pada DiabetesMellitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah,
sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi. Ada
beberapa komponen dalam penatalaksanaan ulkus diabetik.

a. Diabetik

b. Latihan

c. Pemantauan

d. Terapi

e. Stress mekanik

f. Tindakan bedah

2.8. Diagnosa keperawatan

a.) gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan dengan istemik jaringan

b.) keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka

c.) gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka dikaki.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan ulkus adalah
kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit
tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala
klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).

3.2 Saran

Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan yang
membawa ketidaksempurnaan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruksif demi kesempurnaannya dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin(2005),anatomi fisiologi;untuk mahasiswa keperawatan (edisi 3), Jakarta:egc

Price a,s (1995).patofisiologi:konsepklinisproses.proses penyakit. (edisi 4), Jakarta EGC


brunner dan suddarth. (2002)

Buku ajar keperawatan medical bedah 8 jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai