Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ANEMIA

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

SEMESTER V T.A. 2022/ 2023

OLEH:

NAMA : RAISYA ALINA

NIM : P032014401031

CLINICAL TEACHER CLINICAL INSTRUCTUR

( ) ( )

PRODI D-III KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES RIAU

T. A. 2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala karunia Allah SWT dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan pendahuluan ini dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis
sampaikan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Laporan
pendahuluan ini penulis susun dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Anemia”

Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak menemukan kendala, namun karena
bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun, dari segala pihak sangat penulis
harapkan agar laporan ini sempurna.

Pekanbaru, 01 Oktober 2022

Raisya Alina
Daftar isi
A. Konsep Medik

1. Definisi

Diabetes Melitus (DM) merupakan keadaan hiperglikemia kronik yang disertai


dengan berbagai kelainan metabolik yang diakibatkan oleh gangguan hormonal yang
menimbulkan berbagai macam komplikasi kronik pada organ mata, ginjal, saraf,
pembuluh darah disertai lesi padda membrane basalis dalam dengan menggunakan
pemeriksaan dalam mikroskop.

Ulkus diabetik merupakan permsalahan yang sudah sering muncul sekarang


dimana luka pada kaki penderita diabetes melitus yang diakibatkan karena suatu
infeksi yang menyerang sampai ke dalam jaringan subkutan. Apabila luka ulkus
diabetic ini tidak dilakukan perawatan yang baik maka proses penyembuhan akan
lama, dan factor-faktor resiko infeksi semakin tinggi bahkan apabila infeksi sudah
terlalu parah seperti terjadi neuropati perifer maka dapat juga dilakukan amputasi
guna mencegah adanya pelebaran infeksi ke jaringan yang lain. adapun tindakan lain
seperti debridemen, dan nekrotomi.

Debridemen dan nekrotomi merupakan sebuah tindakan pembedahan lokal yang


dilakukan pada penderita ulkus diabetik dengan cara pengangkatan jaringan mati dari
suatu luka, jaringan mati tersebut dapat dilihat, warna lebih terlihat pucat, cokelat
muda bahkan berwarna hitam basah atau kering.

2. Anatomi dan Fisiologi

Anatomi fisiologi pada pasien dengan post debridemen dan nekrotomi ulkus
dm antara lain dari anatomi fisiologi pankreas dan kulit.

a. Anatomi Fisiologi pancreas

Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira-kira


15 cm, lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya
rata-rata 60-90 gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di
belakang lambung.

Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam


tubuh baik hewan maupun manusia. Bagian depan (kepala) kelenjar
pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian
pilorus dari lambung. Bagian badan yang merupakan bagian utama dari
organ ini merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau
terletak pada alat ini.

b. Anatomi fisiologi kulit

Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh dari


pengaruh lingkungan kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan
terluas ukurannya, yaitu 15%dari berat tubuh dan luasnya 1,50-1,75 m2 .
Rata-rata tebal kulit 1-2 mm. paling tebal (6mm) terdapat di telapak
tangan dan kaki dan yang paling tipis (0,5mm) terdapat di penis. Bagian-
bagian kulit manusia sebagai berikut :

1) Epidermis :Epidermis terbagi dalam empat bagian yaitu lapisan


basal atau stratum germinativium, lapisan malphigi atau
stratum spinosum, lapisan glanular atau stratum gronulosum,
lapisan tanduk atau stratum korneum.
2) Dermis : dermis atau korium merupakan lapisan bawah
epidermis dan diatas jaringan sukutan.
3) Jaringan subkutan, merupakan lapisan yang langsung dibawah
dermis.

3. Etiologi
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ulkus diabetikum
diantarannya :
a. Neuropati sensori perifer yang menyebabkan insensitifitas nyeri
b. Trauma hal ini berhubungan dengan tekanan yang terlalu tinggi pada
telapak kaki selama proses berjalan.
c. Deformitas kaki yang berhubungan dengan peningkatan tekanan pada
plantar
d. Iskemia merupakan kekurangan darah dalam jaringan sehingga
jaringan mengalami kekurangan oksigen
e. Pembentukan kalus
f. Infeksi dan edema
g. Kontrol gula darah yang tidak bagus
h. Hiperglikemia yang terjadi selama berkepanjangan dan
keterbatasan perawatan kaki
4. Patofisiologi
Salah satu akibat komplikasi kronik atau jangka panjang Diabetes
mellitus adalah ulkus diabetika.Ulkus diabetik disebabkan adanya tiga faktor
yang seringdisebut trias yaitu : Iskemik, Neuropati, dan Infeksi.Pada penderita
DM apabila kadar glukosa darah tidak terkendali akan terjadi komplikasi
kronik yaituneuropati, menimbulkan perubahan jaringan syaraf karena adanya

penimbunan sorbitol dan fruktosa sehinggamengakibatkan akson menghilang,

penurunan kecepatan induksi, parastesia, menurunnya reflek otot, atrofiotot,


keringat berlebihan, kulit kering dan hilang rasa, apabila diabetisi tidak hati-
hati dapat terjadi trauma yangakan menjadi ulkus diabetika.
5. Patoflow
6. Manifestasi Klinik
Menurut (Maryunani, 2018) tanda dan gejala ulkus diabetik dapat
dilihat berdasarkan stadium antara lain sebagai berikut :
a. Stadium I
Mulai ditandai dengan adanya tanda-tanda asimptomatis atau
terjadi kesemutan.
b. Stadium II
Mulai ditandai dengan terjadinya klaudikasio intermitten yaitu
nyeri yang terjadi dikarenakan sirkulasi darah yang tidak lancar
dan juga merupakan tanda awal penyakit arteri perifer yaitu
pembuluh darah arteri mengalami penyempitan yang
menyebabkan penyumbatan alirah darah ke tungkai.
c. Stadium III
Nyeri terjadi bukan hanya saat melakukan aktivtitas saja tetapi
setelah berektivitas atau beristirahat nyeri juga tetap timbul.
d. Stadium IV
Mulai terjadi kerusakan jaringan karena anoksia (nekrosis
ulkus)

7. Komplikasi
1) Komplikasi makrovaskuler
Pada komplikasi makrovaskuler yang biasanya umum berkembang
yaitu trombosit otak atau dibagian otak mengalami pembekuan darah
sebagian, gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner dan
mengalami stroke.
2) Komplikasi mikrovaskuler
Komplikasi ini terjadi pada pasien diabetes dengan tipe 1 yaitu
nefropati, diabetik retinopati atau pasien mengalami kebutaan, neuropati
dan amputasi akibat luka diabetes yang sudah tidak mengalami perawatan
dengan baik lalu mengalami infeksi yang sangat parah.
8. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Smelzer dan Bare (2018), adapun pemeriksaan penunjang
untuk penderita diabetes melitus antara lain :
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi : melihat pada daerah kaki bagaimana produksi
keringatnya (menurun atau tidak), kemudian bulu pada jempol
kaki berkurang (-).
2) Palpasi : akral teraba dingin, kulit pecah - -pecah , pucat,
kering yang tidak normal, pada ulkus terbentuk kalus yang
tebal atau bisa jugaterapa lembek.
3) Pemeriksaan pada neuropatik sangat penting untuk
mencegah terjadinya ulkus
b. Pemeriksaan vascular
1) Pemeriksaan Radiologi yang meliputi : gas subkutan,
adanya benda asing, osteomelietus.
2) Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah yang meliputi : GDS (Gula Darah
Sewaktu), GDP (Gula Darah Puasa),
 Pemeriksaan urine , dimana urine diperiksa ada atau
tidaknya kandungan glukosa pada urine tersebut.
 Pemeriksaan kultur pus Bertujuan untuk mengetahui
jenis kuman yang terdapat pada luka dan untuk
observasi dilakukan rencana tindakan selanjutnya.
 Pemeriksaan Jantung meliputi EKG sebelum dilakukan
tindakan pembedahan

9. Penatalaksanaan Medis
Untuk penatalaksanaan pada penderita ulkus DM khususnya penderita
setelah menjalani tindakan operasi debridement yaitu termasuk tindakan
perawatan dalam jangka panjang.
a. Medis
Menurut Sugondo (2019 )penatalaksaan secara medis
sebagai berikut :
1) Obat hiperglikemik Oral
2) Insulin
a) Ada penurunan BB dengan drastic
b) Hiperglikemi berat
c) Munculnya ketoadosis diabetikum
d) Gangguan pada organ ginjal atau hati.
3) Pembedahan Pada penderita ulkus DM dapat juga
dilakukan pembedahan yang bertujuan untuk mencegah
penyebaran ulkus ke jaringan yang masih sehat, tindakannya
antara lain :
a) Debridement : pengangkatan jaringan mati pada
luka ulkus diabetikum.
b) Neucrotomi
c) Amputasi
b. Keperawatan
Menurut Sugondo (2019), dalam penatalaksaan medis
secara keperawatan yaitu :
a) Diit Diit harus diperhatikan guna mengontrol peningkatan
glukosa.
b) Latihan Latihan pada penderita dapat dilakukan seperti
olahraga kecil, jalan – jalan sore, senam diabetik untuk
mencegah adanya ulkus.
c) Pemantauan Penderita ulkus mampu mengontrol kadar gula
darahnya secara mandiri dan optimal.
d) Terapi insulin Terapi insulin dapat diberikan setiap hari
sebanyak 2 kali sesudah makan dan pada malamhari.
e) Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan dilakukan
bertujuan sebagai edukasi bagi penderita ulkus dm supaya
penderita mampu mengetahui tanda gejala komplikasi pada
dirinya dan mampu menghindarinya.
f) Nutrisi Nutrisi disini berperan penting untuk penyembuhan
luka debridement, karena asupan nutrisi yang cukup mampu
mengontrol energy yang dikeluarkan.
g) Stress Mekanik Untuk meminimalkan BB pada ulkus.
Modifikasinya adalah seperti bedrest, dimana semua pasin
beraktifitas di tempat tidur jika diperlukan. Dan setiap hari
tumit kaki harus selalu dilakukan pemeriksaan dan perawatan
(medikasi) untuk mengetahui perkembangan luka dan
mencegah infeksi luka setelah dilakukan operasi debridement
tersebut. (Smelzer & Bare, 2005)
h) Tindakan pembedahan Fase pembedahan menurut Wagner
ada dua klasifikasi antara lain : Derajat 0 : perawatan local
secara khusus tidak dilakukan atau tidak ada.
B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai